DOA DAN PENGUSIRAN SETAN OLEH YESUS KRISTUS

Pdt. Budi Asali, M. Div.
Markus 9:14-29 - (14) Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. (15) Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia. (16) Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Apa yang kamu persoalkan dengan mereka? (17) Kata seorang dari orang banyak itu: Guru, anakku ini kubawa kepadaMu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. (18) Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-muridMu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat. (19) Maka kata Yesus kepada mereka: Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari! (20) Lalu mereka membawanya kepadaNya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. (21) Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: Sudah berapa lama ia mengalami ini? Jawabnya: Sejak masa kecilnya. (22) Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami. (23) Jawab Yesus: Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! (24) Segera ayah anak itu berteriak: Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini! (25) Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kataNya: Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi! (26) Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: Ia sudah mati. (27) Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri. (28) Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-muridNya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu? (29) JawabNya kepada mereka: Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa..
DOA DAN PENGUSIRAN SETAN OLEH YESUS KRISTUS
gadget, otomotif, asuransi
I) Anak yang kerasukan setan dan para murid Yesus.

1) Anak yang kerasukan setan.

Markus 9: 17-18a: (17) Kata seorang dari orang banyak itu: Guru, anakku ini kubawa kepadaMu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. (18a) Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang.”.

Dalam Matius 17:15 dikatakan ia sakit ayan dan sangat menderita. Dan dalam Markus 9:17 dikatakan bahwa roh jahat itu membisukan dia. Dalam Luk 9:39b dikatakan bahwa roh itu terus saja menyiksa dia dan hampir-hampir tidak mau meninggalkannya. Juga dalam Mark 9:18 dikatakan bahwa roh itu sering membanting-bantingnya, dan Markus 9:22 dan Mat 17:15 bahkan mengatakan bahwa ia sering diseret / dijatuhkan ke air atau ke api. Tindakan setan membanting-banting ini menyebabkan mulut anak itu berbusa, giginya berkertakan, dan tubuhnya kejang. Dan dalam Lukas 9:42 bahkan dikatakan bahwa pada saat anak itu mendekati Yesus, setan itu membantingkannya ke tanah dan menggoncang-goncangnya. 

Matius 17:15 - katanya: Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.”.

Markus 9:17,18a,22a - (17) Kata seorang dari orang banyak itu: Guru, anakku ini kubawa kepadaMu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. (18a) Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. ... (22a) Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya.”.

Lukas 9:39,42a - (39) Sewaktu-waktu ia diserang roh, lalu mendadak ia berteriak dan roh itu menggoncang-goncangkannya sehingga mulutnya berbusa. Roh itu terus saja menyiksa dia dan hampir-hampir tidak mau meninggalkannya. ... (42a) Dan ketika anak itu mendekati Yesus, setan itu membantingkannya ke tanah dan menggoncang-goncangnya.”.

Hal-hal ini kelihatannya mirip dengan apa yang banyak terjadi dalam kalangan Kharismatik / Pentakosta, tetapi yang mereka anggap sebagai pekerjaan / lawatan Roh Kudus, seperti nggeblak / tumbang dalam Roh, Toronto Blessing, dan sebagainya. Tetapi ingat, bahwa Alkitab menceritakan kepada kita bahwa setan, dan bukan Tuhan, yang suka membanting-banting orang (apalagi kalau orang itu seorang anak Tuhan). Jadi jelas bahwa text ini tidak bisa dijadikan dasar dari nggeblak ataupun Toronto Blessing.

2) Komentar Calvin tentang anak yang kerasukan ini.

Calvin: Let us learn from this how many ways Satan has of injuring us, were it not that he is restrained by the hand of God. Our infirmities both of soul and body, which we feel to be innumerable, are so many darts with which Satan is supplied for wounding us. We are worse than stupid, if a condition so wretched does not arouse us to prayer.” [= Hendaklah kita belajar dari sini betapa banyak cara yang dimiliki setan untuk melukai kita, seandainya ia tidak dikekang oleh tangan Allah. Kelemahan kita yang kita rasakan sangat banyak, baik dari jiwa maupun tubuh, adalah anak-anak panah yang begitu banyak dengan mana setan disuplai untuk melukai kita. Kita sangat bodoh, jika kondisi yang begitu buruk itu tidak membangunkan kita untuk berdoa.] - hal 322-323.

Markus 9: 21: “Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: Sudah berapa lama ia mengalami ini? Jawabnya: Sejak masa kecilnya.”.

Calvin: If Satan was permitted to exert his power, to such an extent, on a person of that tender age, what reason have not we to fear, who are constantly exposing ourselves by our crime to deadly strokes, who even supply our enemy with darts, and on whom he might justly be permitted to spend his rage, if it were not kept under restraint by the astonishing goodness of God? [= Jika setan diijinkan untuk menggunakan kekuatannya, sampai pada tingkat tertentu, pada seseorang yang begitu muda, apa alasannya yang membuat kita tidak takut, kita yang terus menerus membuka diri kita sendiri oleh kejahatan kita terhadap pukulan-pukulan yang mematikan, yang bahkan menyuplai musuh kita dengan anak panah, dan pada siapa ia secara benar bisa diijinkan untuk mengeluarkan kemarahannya, seandainya itu tidak dikekang oleh kebaikan yang mengherankan dari Allah?] - hal 323.

Jadi Calvin berpendapat bahwa dosa-dosa kita sebetulnya bisa menyebabkan Allah secara benar mengijinkan setan untuk menyerang kita. Bahkan dosa-dosa kita itu ia ibaratkan sebagai suatu suplai senjata dari kita kepada setan untuk ia gunakan menyerang kita! Tetapi Allah yang penuh dengan kasih karunia itu memang tidak memberikan kepada kita apa yang layak kita dapatkan, dan karena itu Ia mengekang setan, sehingga setan tidak bisa berbuat apapun selain yang Ia ijinkan.

3) Para murid Yesus tidak dapat mengusir setan itu.

Ay 18b: anak itu sudah dibawa kepada murid-murid Yesus. Yang dimaksud dengan para murid di sini hanyalah 9 murid (kecuali Petrus, Yohanes dan Yakobus, karena yang tiga ini baru turun dari bukit bersama Yesus - Markus 9:1-9). Tetapi para murid ini tidak dapat mengusir setan itu. Padahal para murid pernah diberi kuasa mengusir setan (Mat 10:1,8 Markus 3:14,15 Markus 6:7 Lukas 9:1), dan mereka pernah melakukannya dengan berhasil (Markus 6:13). Tetapi dalam kasus ini mereka gagal.

II) Anak itu dibawa kepada Yesus dan disembuhkan.

1) Para murid tak mampu mengusir setan itu, sehingga anak itu dibawa kepada Yesus (Markus 9: 17-20).

Barclay: It sometimes happens that people get less than they hoped for from some church or from some servant of the church. When that happens they ought to press beyond the church to the Master of the church, beyond the servant of Christ to Christ himself. The church may at times disappoint us, and Gods servant on earth may disappoint us. But when we battle our way face to face with Jesus Christ, he never disappoints us.” [= Kadang-kadang terjadi dimana orang-orang mendapatkan lebih sedikit dari yang mereka harapkan dari gereja atau pelayan gereja tertentu. Pada saat itu terjadi, mereka harus mendesak melampaui gereja kepada Tuan dari gereja, melampaui pelayan Kristus kepada Kristus sendiri. Gereja kadang-kadang bisa mengecewakan kita, dan pelayan Allah di bumi bisa mengecewakan kita. Tetapi pada waktu kita berjuang untuk bertemu muka dengan muka dengan Yesus Kristus, Ia tidak pernah mengecewakan kita.] - hal 218.

2) Pada saat anak itu dibawa ke hadapan Yesus, setan itu menggoncang-goncangnya / membanting-bantingnya sehingga anak itu terpelanting dan mulutnya berbusa.

Markus 9: 20: Lalu mereka membawanya kepadaNya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.”.

Waktu anak itu dibawa kepada Kristus, setannya marah.

Calvin: “That the devil should rage with more than ordinary cruelty against the man, when he is brought to Christ, ought not to excite surprise; for in proportion as the grace of Christ is seen to be nearer at hand, and acts more powerfully, the fury of Satan is the more highly excited. The presence of Christ awakens him like the sound of a trumpet. He raises as violent a storm as he can, and contends with all his might.” [= Bahwa setan marah dengan kekejaman yang lebih dari biasa terhadap orang itu, pada waktu ia dibawa kepada Kristus, tidak boleh mengherankan kita; karena sebanding dengan kasih karunia Kristus terlihat makin dekat, dan bertindak dengan lebih kuat, kemarahan setan lebih dibangkitkan. Kehadiran Kristus membangkitkan dia seperti bunyi dari sebuah terompet. Ia membangkitkan suatu badai sehebat yang ia bisa, dan berjuang dengan semua kekuatannya.] - hal 324.

Karena itu kalau kita sendiri mendekat kepada Kristus, kita harus waspada terhadap serangan setan. Juga kalau kita memberitakan Injil, dan orang itu mau datang / percaya kepada Yesus, kita harus memperingatkan dia bahwa serangan setan pasti akan datang.

Calvin: “We ought to be prepared beforehand with such meditations, that our faith may not be disturbed, when the approach of the grace of Christ is met by more than ordinary violence on the part of our enemy.” [= Kita harus dipersiapkan sebelumnya dengan perenungan seperti itu, supaya iman kita tidak terganggu, pada waktu mendekatnya kasih karunia Kristus dihadapi dengan kekejaman / kekerasan yang lebih dari biasa pada sisi dari musuh kita.] - hal 324.

Calvin juga mengatakan bahwa ada sesuatu yang positif di sini, yaitu bahwa pada saat penderitaan / kesengsaraan kita sudah begitu hebat sehingga kita hampir mati, maka saat itulah Tuhan menolong kita.

Calvin: “Nor ought we to lose sight of another point, that the true commencement of our cure is, when our affliction is so heavy that we are almost at the point of death. It must also be taken into account that, by means of the furious attack of Satan, our Lord lights a torch to cause his grace to be seen; for, when the spectators were appalled at the dreadful spectacle, the display of the power of Christ, which immediately followed, was more distinctly perceived.” [= Juga kita tidak boleh tidak memperhatikan hal yang lain, bahwa pemulaian yang benar dari kesembuhan kita adalah, pada waktu penderitaan kita adalah begitu berat sehingga kita hampir mati. Juga harus diperhitungkan bahwa, dengan menggunakan serangan yang ganas dari Iblis, Tuhan kita menyalakan obor untuk menyebabkan kasih karuniaNya terlihat; karena, pada waktu para penonton dibuat jadi takut pada pertunjukan yang menakutkan itu, pameran dari kuasa Kristus, yang segera mengikutinya, dimengerti dengan lebih jelas.] - hal 324.

3) Ayah anak itu meminta tolong kepada Yesus.

a) Ayah anak itu minta tolong tanpa iman, dan Yesus menekankan perlunya iman.

Markus 9: 22b-23: (22b) Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami. (23) Jawab Yesus: Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!.

William Hendriksen: Though it is not true that Jesus never healed anyone unless that person manifested genuine faith, it is true that he placed great emphasis on faith.” [= Sekalipun merupakan sesuatu yang tidak benar bahwa Yesus tidak pernah menyembuhkan siapapun kecuali orang itu menyatakan iman yang sejati, tetapi merupakan sesuatu yang benar bahwa Ia memberikan penekanan yang besar pada iman.] - hal 349.

Calvin: it is not the Lord that prevents his benefits from flowing to us in large abundance, but that it must be attributed to the narrowness of our faith, that it comes to us only in drops, and that frequently we do not feel even a drop, because unbelief shuts up our heart.” [= bukan Tuhan yang mencegah kebaikanNya mengalir kepada kita secara berlimpah-limpah, tetapi karena sempitnya iman kita maka kebaikanNya datang kepada kita hanya dalam tetes-tetes, dan seringkali kita bahkan tidak merasa satu tetespun, karena ketidak-percayaan menutup hati kita.] - hal 325.

Memang Tuhan kadang-kadang menekankan perlu iman, supaya kesembuhan / mujijat bisa terjadi (bdk. Matius 13:58), tetapi Ia juga sering melakukan mujijat / kesembuhan sekalipun orangnya tidak beriman. Misalnya dalam kasus Lazarus (Yoh 11).

Calvin juga mengatakan bahwa bagian ini tidak menunjukkan bahwa seseorang bisa mengusahakan iman dengan kekuatannya sendiri. Bagian ini hanya mencela orang yang tidak / kurang beriman.

Calvin: “It is an idle exercise of ingenuity to prove Christs meaning to be, that a man can believe of himself: for nothing more was intended than to throw back on men the blame of their poverty, whenever they disparage the power of God by their unbelief.” [= Merupakan suatu tindakan cerdik yang sia-sia untuk membuktikan bahwa maksud Kristus adalah bahwa seseorang bisa percaya dari dirinya sendiri: karena tak ada apapun yang dimaksudkan dari pada melemparkan kembali kepada manusia kesalahan dari kemiskinan mereka, pada waktu mereka merendahkan kuasa Allah oleh ketidak-percayaan mereka.] - hal 325.

Jadi, di sini lagi-lagi kita melihat ajaran Calvin, yang mengatakan bahwa sekalipun iman merupakan pemberian Allah, dan itu pasti didasarkan pada kedaulatanNya, tetapi manusia tetap mempunyai tanggung jawab untuk beriman, dan kalau ia tidak beriman, ia tetap dipersalahkan!

b) Ayah itu menyatakan iman, tetapi mengakui bahwa imannya lemah / tidak sempurna.

Markus 9: 24: Segera ayah anak itu berteriak: Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!.

Calvin: These two statements may appear to contradict each other, but there is none of us that does not experience both of them in himself. As our faith is never perfect, it follows that we are partly unbelievers, but God forgives us, and exercises such forbearance towards us, as to reckon us believers on account of a small portion of faith.” [= Kedua pernyataan ini kelihatannya bertentangan satu sama lain, tetapi tidak ada satupun dari kita yang tidak mengalami keduanya dalam dirinya sendiri. Karena iman kita tidak pernah sempurna, sebagai akibatnya kita tidak percaya sepenuhnya, tetapi Allah mengampuni kita, dan sabar terhadap kita, sehingga menganggap kita sebagai orang-orang percaya berdasarkan suatu bagian kecil iman.] - hal 325-326.

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan:

1. Yang dimaksud dengan iman di sini bukanlah saving faith [= iman yang menyelamatkan], tetapi iman dalam doa atau iman dalam menghadapi penderitaan / kesukaran. Kalau bicara tentang saving faith maka tidak boleh ada keraguan seperti ini.

2. Tetap merupakan kewajiban kita untuk berjuang dan berdoa supaya iman kita dalam hal seperti ini bisa diteguhkan.

4) Yesus mengusir roh jahat itu dan menyembuhkan anak itu (Markus 9: 25-27).

Markus 9: 25-27: “(25) Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kataNya: Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi! (26) Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: Ia sudah mati. (27) Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.”.

III) Mengapa para murid tidak bisa menyembuhkan?

1) Ini setan yang kuat.

Markus 9:28-29 - (28) Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-muridNya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu? (29) JawabNya kepada mereka: Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa..

William Hendriksen: This kind says Jesus, can come out only by prayer. He is saying, therefore, that in the world of the demon there are differences: some are more powerful and more malignant than others. The disciples, therefore, should not have allowed their faith to flag, their prayers to take a holiday. Not only does Jesus urge his followers to pray; he also encourages them to persevere in prayer [= Jenis ini, kata Yesus, bisa keluar hanya dengan doa. Ia memaksudkan bahwa dalam dunia setan ada perbedaan-perbedaan: sebagian lebih kuat dan lebih jahat / membahayakan dari pada yang lain. Karena itu, murid-murid tidak boleh mengijinkan iman mereka merosot, ataupun doa-doa mereka untuk mengambil liburan. Yesus bukan hanya mendesak para pengikutNya untuk berdoa; tetapi Ia juga mendorong mereka untuk bertekun dalam doa] - hal 352.

Penerapan: dalam masa liburan Natal / tahun baru ini, kemanapun saudara pergi, jangan beri doa hari libur!

Pulpit Commentary: there are different degrees of malice and energy in evil spirits as in evil men. [= ada tingkat-tingkat yang berbeda tentang kejahatan dan tenaga dalam roh-roh jahat seperti dalam orang-orang jahat.] - hal 6.

Ada 2 hal yang ingin saya bahas:

a) Dalam kalangan setan ada perbedaan tingkat kejahatan, dalam arti setan yang satu lebih jahat dari pada yang lain.

Bdk. Mat 12:43-45 - (43) Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. (44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapih teratur. (45) Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini..

Tetapi ini tidak berarti ada setan yang baik! Semua dukun, white magic, jin dsb, tetap jahat!

b) Dalam kalangan setan ada perbedaan tingkat kekuatan, dalam arti setan yang satu lebih kuat dari setan yang lain.

Dalam persoalan ini ada 2 hal yang perlu dicamkan / dihayati:

1. Setan yang paling kuatpun tidak ada artinya dibandingkan dengan Tuhan yang maha kuasa. Semua mereka adalah makhluk ciptaan, sehingga tentu tak ada artinya dibandingkan dengan sang Pencipta. Disamping itu, dengan kebangkitan Kristus, semua setan ini sebetulnya sudah dikalahkan. Sekarang mereka masih diijinkan untuk menggoda / menakut-nakuti kita, tetapi nasib akhir mereka sudah pasti, yaitu dilempar ke neraka (pada saat Yesus datang kedua-kalinya).

Wahyu 20:10 - dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.”.

Setan-setan itu sendiri tahu akan hal ini.

Mat 8:29b - Dan mereka itupun berteriak, katanya: Apa urusanMu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?.

Dari ayat-ayat ini terlihat bahwa setan belum masuk neraka, dann kalau mereka masuk neraka, maka mereka DIsiksa, bukan MEnyiksa!! Bandingkan kedua hal ini dengan kesaksian dari banyak orang yang pergi ke neraka, dan di sana mereka melihat setan-setan MEnyiksa orang-orang yang masuk neraka!! Ini sama sekali tak cocok dengan ajaran Alkitab, dan karena itu jelas merupakan bualan!

2. Setan yang paling lemahpun adalah ex malaikat yang hanya kehilangan kesuciannya tetapi tidak kehilangan kekuatannya, sehingga jauh lebih kuat dari kita.

Kita perlu menghayati kedua point di atas ini, karena point pertama penting, supaya kita tidak takut kepada setan. Sedangkan point kedua penting supaya kita tidak meremehkan setan dan bersikap sembrono / mengandalkan kekuatan diri kita sendiri. Sikap yang benar adalah: tidak takut, tidak meremehkan, tetapi waspada dan bersandar kepada Tuhan.

2) Mereka kurang beriman dan mereka kurang berdoa.

Mat 17:19-21 - (19) Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu? (20) Ia berkata kepada mereka: Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, - maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (21) [Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.].

Markus 9:28-29 - (28) Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-muridNya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu? (29) JawabNya kepada mereka: Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa..

a) Perhatikan bahwa Mat 17:21 ada dalam tanda kurung tegak, yang menunjukkan bahwa ayat itu diragukan keasliannya (dan menurut saya ayat ini memang tidak asli). Tetapi ayat paralelnya, yaitu Markus 9:29, tidak berada dalam tanda kurung tegak, dan merupakan ayat yang asli dari Kitab Suci. Tetapi berbeda dengan Matius 17:21, Markus 9:29 tidak mempunyai kata berpuasa.

Jadi, ajaran yang mengatakan bahwa kalau mau mengusir setan kita harus berpuasa, sebetulnya tak mempunyaii dasar Alkitab sama sekali!

b) Kurang percaya / iman.

Yesus berkata mereka kurang percaya. Calvin menghubungkan iman ini dengan iman yang dibicarakan oleh Paulus dalam 1Kor 12:9 - Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.”.

Calvin: Christ is now speaking expressly about special faith, which had its secret instincts, as the circumstances required.” [= Kristus sedang berbicara secara jelas tentang iman yang khusus, yang mempunyai naluri rahasia, seperti yang dibutuhkan oleh keadaan.] - hal 327.

Clarke mengatakan (hal 179) bahwa ada orang yang menganggap bahwa ini adalah iman tingkat tertinggi, tetapi Clarke sendiri menganggap bahwa iman ini adalah iman yang bertumbuh / maju. Perlu diketahui bahwa kata saja dalam Mat 17:20 sebetulnya tidak ada.

Matius 17:20 - Ia berkata kepada mereka: Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, - maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”.


Bdk. Matius 13:32 - Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya..

Yang ditekankan adalah bahwa iman itu hidup, dan sekalipun kecil, tetapi bertumbuh!

Iman itu bertumbuh / maju, tentu saja kalau orangnya:

1. Rajin belajar Firman Tuhan.

2. Tekun berdoa.

3. Sungguh-sungguh berusaha untuk mentaati Firman Tuhan. Ini mencakup pelayanan.

Pulpit Commentary (tentang Matius 17:20): He means a faith real and trustful, though it be small and weak.” [= Ia memaksudkan suatu iman yang nyata / sejati / sungguh-sungguh dan bisa dipercaya, sekalipun iman itu kecil dan lemah.].

c) Kurang berdoa.

Markus 9:29 tidak boleh diartikan bahwa para murid gagal karena pada saat itu mereka tidak berdoa. Ingat bahwa Yesus sendiri juga tidak berdoa pada saat itu. Yang dimaksud adalah bahwa dalam kehidupan sehari-hari mereka kurang berdoa / kurang dekat dengan Allah, sehingga pada saat itu mereka gagal mengusir setan.

Barclay: When they were by themselves the disciples asked the cause of their failure. They were no doubt remembering that Jesus had sent them out to preach and heal and cast out devils (Mark 3:14,15]. Why, then, had they this time so signally failed? Jesus answered quite simply that this kind of cure demanded prayer. In effect he said to them, You dont live close enough to God. They had been equipped with power, but it needed prayer to maintain it.” [= Ketika mereka sedang sendirian murid-murid menanyakan penyebab dari kegagalan mereka. Tidak diragukan bahwa mereka ingat bahwa Yesus pernah mengutus mereka untuk berkhotbah dan menyembuhkan dan mengusir setan (Markus 3:14-15). Lalu mengapa pada saat ini mereka gagal dengan begitu menyolok? Yesus menjawab secara cukup sederhana bahwa jenis penyembuhan ini menuntut doa. Dengan kata lain Ia berkata kepada mereka: Kamu tidak hidup cukup dekat dengan Allah. Mereka telah diperlengkapi dengan kuasa, tetapi dibutuhkan doa untuk memeliharanya.] - hal 219.

Mereka kurang percaya, dan mereka kurang berdoa. Itu sebabnya mereka tidak dapat mengusir setan yang kuat itu.

William Hendriksen: Of course, these two go together. Where there is little faith, there is little prayer. Conversely, where there is an abundance of genuine, persevering faith, there is also fervent, unrelenting prayer:” [= Tentu saja, dua hal ini berjalan bersama-sama. Dimana ada iman yang kecil, di sana ada doa yang sedikit. Sebaliknya, dimana ada banyak iman yang bertekun yang asli, di sana juga ada doa yang tak henti-hentinya dan yang sungguh-sungguh:] - hal 351-352.

Kesimpulan / penutup.

Kalau mau menang terhadap setan, mendekatlah kepada Tuhan dengan banyak berdoa, belajar Firman Tuhan, dan mentaatinya. Tuhan memberkati saudara.

DOA DAN PENGUSIRAN SETAN OLEH YESUS KRISTUS
-AMIN-
Next Post Previous Post