DOKTRIN ALLAH

BAB 2. DOKTRIN ALLAH

PENDAHULUAN

Iman Kristen bertumpu pada pengakuan bahwa Allah itu ada (theisme). Sekalipun telah sering mengalami tantangan dari berbagai filsafat manusia, pemikiran kristiani yang bersumber dan berpusat pada Allah (theosentris) tidaklah hancur.
DOKTRIN ALLAH
Dasar pemikiran yang harus dimiliki setiap orang dalam usaha mengenal Allah:

1. Allah adalah pribadi yang tidak terbatas karena itu tidak mungkin dimengerti secara sempurna dan tuntas oleh manusia yang terbatas.

2. Manusia hanya bisa mengenal Allah sejauh Allah memperkenalkan diri-Nya.

3. Allah memperkenalkan diri-Nya melalui Wahyu Umum dan Wahyu Khusus.

4. Alkitab memberikan kesaksian tentang hakikat, sifat dan pekerjaan Allah.

A. PENYATAAN ALLAH

Manusia bisa mengenal Allah karena Allahlah yang terlebih dahulu menyatakan dirinya kepada manusia. Untuk bisa mengenal Allah manusia dapat mengenal Allah sebatas apa yang Allah nyatakan melalui firman-Nya (Ulangan 29:29).

Penyataan Allah ada dua, yaitu:

1. Penyataan umum

a. Alam semesta (Ayub 12:7-9; Mazmur 8:2-4; 19:1-7: 50:6; Yesaya 40:12-14)

b. Sejarah umat manusia (II Samuel 23:2; Yer. 1-9)

c. Hati nurani manusia (Pkh. 3:11; Roma 2:15-16)

2. Penyataan khusus

a. Tindakan Ajaib: Mujizat (Keluaran 3:2; Hak. 6:7; Yun. 1:1; Matius 14:13-21), Visi (Yesaya 1:1; 8:3; 11:24; 43:3), mimpi (Kejadian 28:12-16; I Raj. 3:5-15; Daniel 7:1), Epifani (penampakkan diri Allah): Malaikat (Kejadian 18,19), Api (Keluaran 3:2), tiang awan dan tiang api (Keluaran 13:21), badai (Ay. 38:1).

b. Alkitab (Yohanes 6:68; II Timotius 3:16)

c. Yesus Kristus (Yohanes 1:18; Ibrani 1:1-4; Kolose 1:15; 2-9)

B. HAKIKAT ALLAH

Kata “hakikat” secara sederhana dapat dimengerti sebagai “keadaan dasar atau keadaan yang sebenarnya.Ada empat hakikat Allah yang dapat kita pelajari dari Alkitab, yaitu Allah dan Roh (the spirituality of God), Allah adalah pribadi (the personality of God), Allah itu Esa (the unity of God), dan Allah itu Trinitas (the trinity of God).

1. Allah adalah Roh (the spirituality of God)

Bukti Alkitab

a. Kejadian 1:2 “dalam proses penciptaan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan bumi”

b. Yohanes 4:24 “Tuhan Yesus menegaskan bahwa Allah itu Roh”

Sifat-sifat Allah sebagai Roh:

a. Sebagai Roh maka Allah tidak kelihatan

b. Sebagai Roh maka Allah tidak terikat pada suatu tempat tertentu

c. sebagai Roh maka Allah tidak digambar oleh manusia

d. sebagai Roh maka Allah dapat menyatakan diri dalam bentuk yang nampak

2. Allah adalah pribadi (the personality of God)

Bukti Alkitab

Bukti Alkitab yang menunjukkan bahwa Allah pribadi adalah melalui penyataan antropomorfisme Allah. Antropomormisme (antropos: manusia), artinya mengenakan ciri-ciri manusia kepada Allah. Antropomorfisme ada dua, yaitu:

a. Allah dinyatakan memiliki anggota tubuh (bodily Anthrophism)
Allah bisa melihat (Kejadian 11:5), berbicara (Kejadian 1:3), berjalan (Kejadian 3:8), mendengar (Kej. 1:4), mencium (1 Samuel 26:19), memiliki tangan (Yesaya 50:11), kaki (Keluaran 24:10), wajah (Bilangan 6:25).

b. Allah memiliki emosi dan intelektual (personality Aantrophism)
Allah bisa cemburu (Keluaran 120:5), marah (Mazmur 102:11), Menyesal (Kejadian 6:6), Mengasihi (Mazmur 103:8), dan berpikir (Amsal 4:13).

Menyatakan Allah sebagai pribadi maka Allah memiliki:
a. Kecerdasan (intelligence)
b. Kesadaran akan diri sendiri (self consciousness)
c. Penentuan diri sendiri (self determination)

3. Allah itu Esa (the unity of God)

Bukti Alkitab:

Keluaran 20:2-3 “Akulah Tuhan Allahmu,…jangan ada padamu allah lain di hadapanku”

Ulangan 4:39 “…, ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.”

Ulangan 6:4 “…, TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Markus 12:29 “…, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa”

1 Korintus 8:4 “…, tidak ada Allah lain dari pada Allah esa”
Ada dua kesimpulan keesaan Allah, yaitu:

a. Manusia harus beribadah kepada Tuhan dengan hati yang bulat (esa) pula dengan tidak bercabang hati.

b. Keberadaan ilah-ilah ada dalam dunia

4. Allah itu trinitas (the trinity of God)

Trinity artinya “tiga dalam satu (three in unity)” istilah Allah tritunggalmemang tidak ditemukan dalam Alkitab tetapi Alkitab menyatakan fakta-fakta bahwa Allah Tritunggal.
Bukti Alkitab :

a. Kejadian 1:1 “kata ‘Allah’dalam bahasa ibrani yaitu ‘elohim’” akhiran –im menunjukkan bentuk jamak (lebih dari satu) dari Allah

b. Kejadian 1:26 “kata “kita”menunjukkan jumlah jamak (lebih dari satu)”

c. Matius 3:16-17 “dalam pembaptisanYesus: Allah Bapa yang berfirman, Yesus Kristus adalah oknim kedua yang menjadi manusia, dan Allah Roh kudus yang turun dalam bentuk merpati.”

d. Matius 28:19-20 “amanat agung Tuhan Yesus”

e. Formula berkat rasuli “kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh kudus menyertai kamu sekalian (2Korintus 13:13).”

C. SIFAT ALLAH

Kata “sifat” secara sederhana dapat dimengerti sebagai “sesuatu yang mengikuti atau sesuatu yang menjadi konsekuensi langsung dari sebuah hakikat.” Jadi sifat-sifat Allah merupakan penjelasan dari hakikat Allah yang sempurna. Alkitab memperkenalkan sifat-sifat Allah sebagai berikut:

1. Sifat Non-moral / Sifat Unik (hanya ada pada Allah)

a. Berdaulat (Efesus 1:21)

Allah adalah penguasa tunggal. Ia tidak takluk terhadap suatu kuasa apa pun yang berada di luar diri-Nya.

b. Mahakuasa (Matius 19:26; Wahyu 19:6)

Allah adalah pribadi yang berkuasa atas segalanya.

c. Mahahadir (Mazmur 139:7-12; Yeremia 23:23-24)

Allah adalah pribadi yang mahahadir tanpa dibatasi ruang dan waktu.

d. Mahatahu (Mazmur 139:1- 4, 147: 4-5; Matius 11:21)

Allah mengetahui semua hal aktual dan segala yang mungkin terjadi.

2. Sifat Moral Allah

a. Kudus (1Petrus 1:16)

Allah adalah pribadi yang benar, sempurna, terpisah dari segala sesuatu yang berdosa.

b. Benar (Mazmur 19:7-9; Yeremia 9:24a; Yohanes 14:6, 17:3)

Allah adalah pribadi yang selalu mengerjakan kebenaran bahkan Ia adalah kebenaran yang sejati. Hal ini menjamin keabsahan dari segala pewahyuan diri Allah.

c. Baik (Keluaran 33:19; Mazmur 145:9)

Allah adalah pribadi yang selalu menunjukkan kebajikan, kemurahan dan anugerah. Allah tidak memiliki kejahatan di dalam diri-Nya.

d. Adil (Kis.10:34-35; Roma 2:11)

Allah berhak menuntut pertanggungjawaban secara moral dari manusia. Ia tidak memandang bulu dan tidak dapat dikelabui.

e. Kasih (Mzm.103:17; Efesus 2:4-5; 1Yohanes 4:8,10)

Allah selalu mencari kebaikan yang tertinggi bagi manusia dengan harga yang tidak terbatas dan Ia bersedia menanggungnya. Ia adalah pribadi yang selalu memberikan kemurahan yang tidak seharusnya diterima oleh manusia sesuai dengan kebutuhan manusia tersebut (anugerah; Keluaran 34:6; Efesus 2:8-9; Titus 2:11).

f. Setia dan Sabar (Bilangan 23:19; Mzm. 86:15, 89:2; Lukas 15: 11-32; Roma 2:4, 9:22; 1Tesalonika 5 :24)

Allah selalu memegang perkataan dan janji-Nya. Allah adalah pribadi yang rela menderita dan menunjukkan kesabaran kepada umat-Nya.

D. PEKERJAAN ALLAH / KARYA-KARYA ALLAH

Alkitab mencatat bahwa Allah adalah Allah yang kreatif yang terus bekerja. Ada begitu banyak karya Allah, namun ada karya-karya pokok yang Ia kerjakan, yaitu:

1. Mencipta (created)
Allah menciptakan dari tidak ada menjadi ada (ex nihilo).Allah adalah pencipta langit dan bumi beserta segala isinya, baik darat, laut, tumbuhan, hewan maupun manusia (kejadian 1:1-31).

2. Memelihara (providentia)
Setelah Allah menciptakan segala sesuatu; maka Dia bertanggung jawab atas segala ciptaan-Nya. Untuk itu Allah memelihara ciptaan-Nya (Matius 6:26-28;Ulangan 11:2;Mazmur 116:6, Mazmur 17:8;Amsal 2:8)

3. Menyelamatkan (predestinasi)
Setelah manusia jatuh kedalam dosa, maka Allah berkarya untuk meyelamatkan manusia dari perbudakan dosa. Karya-Nya ini justru telah dirancangkan sebelum dunia dijadikan dan telah dikerjakan-Nya disepanjang PL (Yesaya 25;9;Yunus 2:9). Ini terkait dengan pemilihan Allah (Roma 8:29;9:11;Efesus 1:4; 2Tesalonika 2:13). Puncaknya karya keselamatan ini dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus sebagai inkarnasi Allah untuk menyelamatkan umat-Nya (Matius 1:21).

Karya keselamatan Kristus ini merupakan satu kesatuan dengan karya Kristus yang lainnya, yaitu penebusan (Roma 3:24),pendamaian (Roma 5:11) dan pengampunan dosa (Efesus 1:7; Kolose 1:14). Ini juga tidak terlepas dari karya roh kudus yang membuat orang dilahirkan kembali (Yohanes 3;3-5). Setelah itu roh kudus terus berkarya untuk menghibur gereja (Yohanes 16:7), memimpin gereja kepada seluruh kebenaran (Galatia 5:25).Hal ini berlangsung sampai Kristus datang kembali untuk menghakimi.

4. Menghakimi (judgment)
Pada akhir zaman, Kristus datang menjadi hakim atas dunia (Ibrani 10:10; 12:23). Ini merupakan penghakiman yang terakhir. Sesudah itu semua orang akan masuk kedalam kekekalan, baik disurga maupun dineraka.

E. ALLAH TRITUNGGAL

Istilah “tritunggal” berasal dari bahasa Latin “trinitas.” Sedangkan dalam bahasa Inggris kata “trinity” merupakan gabungan kata “tri” (berarti tiga) dan “unity” (berarti kesatuan). Jadi Tritunggal / Trinitas secara hurufiah berarti tiga tetapi juga satu kesatuan yang tunggal. Jadi istilah “tritunggal” tidak menjelaskan adanya tiga Allah di dalam Alkitab, tetapi menyatakan tentang satu Allah yang memiliki tiga pribadi: Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Memang harus diakui bahwa formulasi “tritunggal” ini merupakan suatu hal yang misteri dan sulit dimengerti oleh rasio manusia. Namun hal ini tidak berarti “irasional” tapi “suprarasional” (melampaui rasio).

1. Kesaksian Alkitab tentang Tritunggal

Alkitab tidak pernah menggunakan istilah “tritunggal,” tetapi Alkitab mengungkapkan konsep tersebut dengan jelas.

a. Kesaksian Alkitab Perjanjian Lama

Sekalipun dalam PL kita tidak mengungkapkan dengan tersurat tentang Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, namun secara tersirat hal itu nyata di dalam beberapa ayat (Kejadian 1:26, 11:7, 18:2,10,13- 15; Mazmur 33:6, bdk. Yohanes  1:1; Mazmur 45:6-7, bdk. Ibrani 1:8-9; Yesaya  61:1, bdk. Lukas  4:18-19).

b. Kesaksian Alkitab Perjanjian Baru

Konsep yang terlihat masih abstrak di dalam PL akhirnya dinyatakan dengan jelas di dalam PB. PB dengan jelas menyebut tiga pribadi dari Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus (Matius 3:16-17, 28:19; Yohanes 14:16-17; 1Korintus 12: 4-6; 2Korintus 13:14; Efesus  2:18; 1Petrus 1:2; 1Yohanes 5:7).

2. Ajaran yang salah tentang Tritunggal

a. Ada tiga Allah.

b. Sabelianisme. Paham ini mengajarkan Allah hanya memiliki satu pribadi tetapi memiliki tiga peran: Bapa pada masa PL, Anak pada masa PB dan Roh Kudus pada masa sekarang.

c. Arianisme. Paham ini berusaha menyangkal keilahian Anak dan Roh Kudus. Anak adalah ciptaan pertama Bapa yang supranatural dan lebih unggul dari semua ciptaan dan Roh Kudus adalah kuasa Allah. Paham inilah yang merupakan dasar ajaran Saksi Yehovah.

d. Subordinisme. Paham ini mengajarkan bahwa esensi Allah Anak hanya serupa (similar) dengan Bapa, tidak sama (same) dengan esensi Allah Bapa. Esensi Allah Anak lebih rendah dari Allah Bapa, dan Allah Roh Kudus lebih rendah dari Allah Bapa dan Allah Anak.

e. Socianisme. Paham ini mengajarkan bahwa hanya Bapa satusatunya Allah yang sejati. Kristus adalah manusia yang suci yang diciptakan oleh Bapa dengan kelahiran yang supranatural untuk memberitakan hukum baru bagi manusia. Setelah menyelesaikan tugasnya Ia bangkit dari kematian dan naik ke surga dan mengenakan sifat ilahi. Sedangkan Roh Kudus hanya kekuatan Allah, bukan pribadi.

F. NAMA ALLAH DALAM ALKITAB

Ada beberapa nama sebutan untuk Allah dalam Alkitab PL dan PB.
Dalam PL yaitu:

1. Allah (EL) menunjukkan pribadi yang ilahi (Mazmur 78:35)

2. TUHAN (YAHWEH= AKU ADALAH AKU) nama pribadi Allah yang dinyatakan bagi umat pilihan-Nya (Keluaran 3:14).

AKU ADALAH AKU menandakan bahwa Dia yang sekarang memanggil Musa dan yang melepasakan Israel adalah Allah yang sama, yang telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Dia ada bahwa Dia ada, adalah sama kemarin, hari ini dan selama-lamanya.

3. Tuhan (adonay) kata ganti untuk menyebut nama TUHAN (YAHWEH).

Istilah Adonai memiliki arti memerintah atau menghakimi. Nama ini menunjukkan bahwa Dia  adalah Allah sebagai pemerintah dimana segala sesuatu harus tunduk dan dimana manusia dirujuk sebagai hamba.

Dalam PB, yaitu:

1. Theos (Allah) menunujukkan pribadi yang ilahi = El (Matius 6:24;Lukas 7:16;Yohanes 5:18)

2. YESUS (Ibr. yasa yang artinya: ’menyelamatkan’) nama pribadi Allah yang berinkarnasi (Matius 1:21).

3. Kurios (Tuhan) adalah pengganti bagi istilah Adonai / Yehovah-YHWH dalam bahasa Ibrani, Kurios berasal darai  kata Kuros yang berarti Kuasa.


4. Nama Pater

Nama ini sering disebut di PB untuk memperkenalkan sebagai suatu nama baru, tetapi ini belum tentu benar, karena nama “Bapa” juga ditemukan dalam PL untuk mengekspresikan suatu relasi khusus dari Allah kepada Israel umat-Nya (Ulangan 32:6; Yesaya 63:16). Dalam PB nama ini begitu pribadi sebagai suatu hubungan dimana Allah sebagai Bapa dari orang percaya. Terkadang sebagai Pencipta semua (1 Korintus 8:6; Efesus 3:14; Ibrani 12:9; Yak 1:17) dan terkadang sebagai pribadi pertama dari Tritunggal (Yohanes  14:11; 17:1).

G. SIFAT-SIFAT ALLAH

Allah juga memiliki sifat-sifat yang dapat dikomunikasikan bagi manusia (imanensi Allah) dan sifat-sifat yang tidak dapat dikomunikasikan Allah (tersendensi Allah).Berdasarkan dari firman yang dinyatakan-Nya.

1. Sifat-sifat imanensi Allah

a. Maha bijaksana (Yesaya 31:2)
b. Maha baik dan Rahmani (Mazmur 145:9)
c. Maha kudus (Amsal 9:10)
d. Maha benar (Yeremia 10:10)
e. Maha adil (Mazmur 21:12)
f. Maha murah (Roma 11:22)
g. Kasih (Yohanes 3:16)
h. Setia (1 Korintus 10:13)

2. Sifat-sifat trasendensi Allah

a. Tidak diciptakan (Wahyu 1:8)
b. Tidak berubah immutable (Mazmur 102:28)
c. Maha kuasa omnipotent (Ayub 5:17;Why.19:6)
d. Maha tahu omniscient (Roma 11:33)
e. Maha hadir omnipresent (I Raja-raja 8:27)
f. Kekal eternal (1 Timotius 1:17)

H. ATRIBUT-ATRIBUT ALLAH

Allah menyatakan diri-Nya bukan hanya dalam nama-Nya saja tetapi juga dalam atribut-Nya, yaitu dalam kesempurnaan-kesempurnaan keberadaan-Nya yang ilahi. Atribut-atribut Allah itu ada yang dapat dikomunikasikan dan yang tidak.

1. Atribut-atribut Allah Yang Tak Dapat Dikomunikasikan

Atribut-atribut ini menekankan perbedaan yang mutlak antara Allah dan ciptaan-Nya, seperti:

a. Independensi atau keberadaan Allah yang ada pada diri-Nya sendiri ini berarti bahwa Allah memiliki dasar keberadaan-Nya dalam diri-Nya sendiri. Tidak seperti manusia, Allah tidak bergantung pada hal-hal di luar diri-Nya sendiri. Ia bebas dalam diri-Nya, kebajikan-Nya dan tindakan-Nya, dan menyebabkan ciptaan-Nya bergantung pada-Nya. Ide ini diwujudkan dalam nama Jehovah (Mazmur 33:11, 115:3; Yesaya 40:18-31; Dan 4:35; Yohanes 5:26; Roma 11:33-36 ; Kis 17:25; Wahyu 4:11).

b. Kekekalan Allah (Immutability)

Kitab Suci mengajarkan bahwa Allah tak dapat berubah. Kekekalan Allah tidak dipengaruhi oleh waktu dan ruang. Oleh karena itu, Ia kekal dalam: keberadaan-Nya yang ilahi, kesempurnaan-Nya, dan juga tujuan dan janji-Nya (Bil 23:19: Mazmur 33:11, 102:27 ; Mal 3:6: Ibr 6:17 ; Yak 1:17). Meskipun demikian bukan berarti tidak ada pergerakan dalam Allah. Alkitab mengatakan akan Dia yang datang dan pergi, yang tersembunyi dan menyatakan diri. Ia juga dikatakan menyesal (I Sam 15:11 band ay.29), tetapi ini merupakan cara manusia mengungkapkan Allah (Kel 32:14; Yun 3:10) dan sesungguhnya hal ini menunjukkan suatu perubahan dalam relasi manusia kepada Allah.

c. Ketidakterbatasan Allah (infinite)

Kita dapat mengatakan akan ketidakterbatasan-Nya dalam pengertian yang lebih, seperti dalam relasi pada keberadaan-Nya yang biasa disebut dengan kesempurnaan yang mutlak. Artinya Ia tak terbatas dalam: pengetahuan-Nya, kebaikan-Nya dan kasih-Nya, kebenaran-Nya dan kekudusan-Nya (Ay 11:7-10 ; Maz 145:3). Ketidakterbatasan-Nya dikaitkan dengan waktu kita yang kita sebut kekekalan “eternity” (Maz 90:2, 102:12). Dia melampui waktu, maka tak ada kemarin atau esok, bagi-Nya selalu hari ini yang kekal.

Baca Juga: Sifat-Sifat Allah (Non Moral Dan Moral)

Bila dikaitkan dengan ruang kita yang disebut immensity yaitu keberadaan yang tak terhingga. Ia hadir dimana-mana (Omnipresence), tinggal dalam ciptaan-Nya mengisi setiap titik ruangan, tetapi tidak terikat dengan ruang (1 Raja 8:27; Maz 139:7-9; Yes 66:1; Yer 23:23,24 ; Kis 17: 27,28).

d. Kesederhanaan Allah

Artinya Ia bukan terdiri dari berbagai bagian, seperti tubuh dan jiwa dalam manusia. Ia juga tidak terbagi. Tiga Pribadi dalam keAllah-an bukanlah banyak bagian dari esensi ilahi yang terbentuk. Keberadaan Allah yang menyeluruh itu milik dari masing-masing pribadi. Oleh sebab itu kita dapat mengatakan bahwa Allah dan atribut-atribut-Nya adalah satu dan Ia adalah kehidupan, terang, kasih, dan kebenaran, keadilan, dll.

2. Atribut-atribut Allah Yang Dapat Dikomunikasikan

Atribut-atribut ini ada kemiripannya dengan manusia, tetapi berbeda secara kualitas. Karena manusia itu terbatas dan tidak sempurna, sementara Allah tak terbatas dan sempurna. Atribut-atribut itu adalah:

a. Pengetahuan Allah

Ia mengetahui diri-Nya sendiri dan segala sesuatu; biasanya kita sebut dengan kemahatahuan Allah (omniscience), (1 Raja 8:29 ; Maz 139:1-16; Yes 46:10; Yeh 11:5; Kis 15:18; Yoh 21:17; Ibr 4:13).

b. Kebijaksanaan Allah

Kebijaksanaan ini merupakan satu aspek dari pengetahuan-Nya. Ini merupakan kebajikan Allah yang menyatakannya dalam seleksi dari tujuan yang layak dan dalam pemilihan akan sarana yang terbaik untuk merealisasikan tujuan-Nya (kemuliaan-Nya) (Rom 11:33; 1 Kor 2:7; Ef 1:6,12,14; Kol 1:16).

c. Kebaikkan Allah

Allah baik maka Diapun kudus dalam diri-Nya sendiri. Kebaikkan Allah adalah kebaikkan yang tersingkap dalam perbuatan baik kepada orang lain, (Maz 36:6; 104:21; 145:8,9,16; Mat 5:45; Kis 14:17).

d. Kasih Allah

Atribut ini sering disebut sebagai atribut Allah yang paling setral. Atribut ini dihubungkan dengan pengampunan dosa manusia. Yang kita sebut sebagai anugrah Allah (Ef 1:6,7; 2:7-9; Tit 2:11). Dan bila dihubungkan dengan peringanan penderitaan akibat dosa adalah merupakan belas kasihan-Nya (Luk 1:54,72,78; Rom 15:9; 9:16,18; Ef 2:4). Dan atribut ini bila dihubungkan dengan orang yang tidak mau memperhatikan nasehat dan peringatan Allah disebut sebagai panjang sabar-Nya (longsuffering/forbearancce) (Rom 2:4; 9:22; 1 Pet 3:20; 2 Pet 3:15).

e. Kekudusan Allah

Pertama, kekudusan-Nya secara mutlak berbeda dengan semua ciptaan-Nya dan ditinggikan di atas mereka dalam kemuliaan yang tak terbatas (Kel 15:11 ; Yes 57:15). Kedua, Ia bebas dari segala kecemaran secara moral atau dsa, oleh sebab itu Dia secara moral sempurna. Begitu juga manusia dihadapan yang suci menyadari akan keberdosaannya (Ay 34:10; Yes 6:5; Hab 1:13).

f. Kebenaran Allah

Ini merupakan kesempurnaan Allah di mana Dia memelihara diri-Nya sebagai Yang Kudus untuk melawan setiap pelanggaran akan kekudusan-Nya. Dia memelihara pemerintahan secara moral di dunia ini dengan memberikan upah kepada yang taat dan menghukum kepada yang tidak taat (Mzm 99:4; Yes 33:22; Rom 1:32). Keadilan-Nya yang memanifestasikan kebenaran-Nya dengan memberikan upah kepada kita disebut keadilan yang menguntungkan (remunerative justice), atribut ini menyingkapkan kasih-Nya; sementara kepada yang memberikan hukuman yang setimpal kita sebut sebagai retributive justice, atribut ini menyingkapkan murka-Nya.

g. Ketepatan/kebenaran Allah (veracity)

Hal ini menjelaskan bahwa Ia benar pada: diri-Nya sendiri, pengwahyuan-Nya, dan relasi-Nya dengan umat-Nya. Ia adalah Allah yang benar yang senantiasa melawan berhala-berhala, mengetahui mereka sebagaimana adanya dan Dia setia dalam menggenapkan janji-janji-Nya. Dan ini biasanya kita sebut dengan kesetiaan Allah (Bil 23:19; 1 Korintus 1:9; 2 Timotius 2:13; Ibrani 10:23).

h. Kedaulatan Allah

Ada dua konsep mengenai kedaulatan Allah ini, yaitu:

i. Kehendak-Nya yang berdaulat

Dinyatakan sebagai penyebab akhir dari segala sesuatu (Ef 4:11; Wah 4:11). Ulangan 29:29 menjadi basis untuk membedakan antara kehendak Allah yang rahasia, dan yang disingkapkan. Yang pertama adalah kehendak dari dekrit Allah yang tersembunyi dalam Allah dan dapat diketahui hanya dari efeknya saja, dan yang kemudian adalah kehendak dari peraturan-Nya yang disingkapkan dalam Torat dan Injil-Nya (Ay 11:10; 33:13; Mazmur 115:3; Amsal 21:1; Matius  20:15 ; Roma 9:15-18; Wah 4:11). Perbuatan manusia yang berdosa juga di bawah kontrol dari kehendak-Nya yang berdaulat (Kej 50:20; Kis 2:23).

ii. Kekuasaan-Nya yang berdaulat

Kuasa untuk menjalankan kehendak-Nya disebut kemahakuasaan-Nya(omnipotencce). Atribut ini bukan berarti Allah dapat mengerjakan segala sesuatu, kenapa? Karena Allah tidak dapat berbohong, berdosa dan menyangkal diri-Nya sendiri (Bil 23:19; 1 Samuel 15:29; 2 Timotius 2:13; Ibrani 6:18; Yakobus 1:13,17). Atribut ini berarti apa yang telah diputuskan-Nya Ia dapat selesaikan, bahkan lebih dari itu (Kejadian 18:14; Yeremia 32:27; Zak 8:6; Matius  3:9; 26:53).

I. PENERAPAN

Menyadari anugerah Allah yang telah memperkenalkan diri-Nya kepada manusia, maka setiap manusia seharusnya:

1. Menyembah dan beribadah kepada-Nya karena Ia adalah Sang Pencipta (Keluaran 4:31, 20:1-6; Matius 22:37-38).

2. Melayani-Nya sebagai respon yang tepat untuk mengucap syukur atas karya Allah dalam hidup kita. Secara langsung melayani berarti mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan di dalam berbagai bidang (Roma 6:13; 1Korintus 6:19; Yakobus 1:8).

Baca Juga: Doktrin Allah (Bukti Dan Sifat-Sifat Allah)

3. Memberitakan dan memproklamirkan kebenaran ini sehingga setiap manusia mengerti siapa yang seharusnya disembah dan dimuliakan (Matius 28:19-20; Yohanes 14:15-16; Kis. 1:8).

4. Bersukacita dan melangkah dengan lebih pasti di dalam kehidupan ini (Matius 6: 5-34; Ibrani 13:5b).

PENUTUP

Allah adalah Allah yang tak terbatas namun rela memabatasi Diri-Nya sehingga manusia dapat memahami-Nya dalam keterbatasan manusia. Pengenalan manusia kepada Allah oleh karena Allah yang memperkenalkan Diri-Nya kepada manusia. Penyingkapan Diri Allah (The revealed of God) melalui penyataan umum dan khusus. Alkitab memberikan kepastian kepada kita bahwa Allah ada dan bagaimana Allah. Sehingga di dalam dan melalui Alkitab kita mendapatkan pengajaran yang jelas tentang Allah sejauh Alkitab membukakan. Soli Deo Gloria.
Next Post Previous Post