DOKTRIN ALKITAB

BAB 1 DOKTRIN ALKITAB

A. PENDAHULUAN

Alkitab adalah Firman / Wahyu Allah yang tertulis yang diberikan kepada manusia supaya manusia dapat mengenal dan percaya kepada Allah melalui Tuhan Yesus Kristus. 
DOKTRIN ALKITAB
Bukti Alkitab adalah firman Allah dinyatakan oleh Alkitab sendiri dalam 2 Timotius 3:16. Kata “diilhamkan” dalam bahasa yunani adalah “theopneustos” yang artinya “Allah bernafas”. Jadi Alkitab adalah firman Allah yang dinafaskan oleh Allah. Alkitab juga disebut “buku” bible (Yun.Biblos) yaitu firman Allah yang tertulis.

B. WAHYU / PENYATAAN

1. Pengertian Wahyu / penyataan adalah tindakan Allah dalam menyatakan diri-Nya dan kebenaran-kebenaran-Nya kepada manusia. Tanpa wahyu ini, manusia dengan kemampuannya sendiri tidak mungkin dapat mengenal Allah.

2. Dua Macam Wahyu

a. Wahyu Umum: Tindakan Allah menyatakan diri-Nya secara umum kepada semua manusia, pada segala zaman melalui alam semesta (Mazmur 19:1-6), sejarah (khususnya sejarah Bangsa Israel), dan hati nurani (Roma 1:18-21). Wahyu Umum tidak menyelamatkan manusia dan tidak membawa manusia kepada pengertian dan pengenalan yang utuh tentang Allah. Wahyu Umum ini hanya berfungsi untuk membatasi dosa manusia dan mempersiapkan manusia untuk menerima Wahyu Khusus.

b. Wahyu Khusus: Tindakan Allah menyatakan diri-Nya secara khusus kepada manusia hanya melalui karya penebusan Tuhan Yesus Kristus di dalam sejarah (Yohanes 1:14; Ibrani 1:1-3) dan wahyu ini hanya terdapat di dalam Alkitab (2Timotius 3:16).

C. PROSES PEMBAKUAN ALKITAB

1. Inspirasi

Pekerjaan Allah melalui Roh-Nya yang menggerakkan, menguasai dan memimpin orang-orang yang telah dipilih-Nya untuk menuliskan perkataan-perkataan yang dikehendaki-Nya tanpa salah (2Timotius 3:16; 2Petrus 1:20-21).

2. Bukti-Bukti bahwa Alkitab Diinspirasikan oleh Roh Kudus:

a. Alkitab berkali-kali disebut sebagai Firman Allah.

Buktinya, di dalam Alkitab kata-kata seperti “Allah berfirman” atau “maka Firman Tuhan datang kepadaku,” terdapat lebih dari 3.800 kali. Selain itu, beberapa penulis Alkitab juga mengatakan bahwa Allah memerintahkan mereka untuk menuliskannya, misalnya: Musa (Keluaran 34:27; Ulangan 31:24-26), Yeremia (Yeremia 30:1-2, 36:1-4), Yohanes (Wahyu 1:11), dll.

b. Para penulis PB percaya bahwa PL adalah Firman yang diwahyukan Allah. Mereka percaya bahwa sejarah dan orang-orang dalam PL adalah sungguh-sungguh ada (real). Mereka mengutip ayat-ayat PL untuk membuktikan bahwa perkataan mereka benar adanya (Galatia 3:6-13). Mereka terus-menerus mengatakan bahwa nubuat PL sudah atau pasti akan digenapi.

c. Para penulis PB menghargai kitab-kitab yang mereka tulis sebagai Alkitab yang sederajat dengan PL. Mereka mengatakan bahwa Injil yang mereka beritakan telah diwahyukan Allah kepada mereka (Galatia 1:11-12; 1Petrus 1:12b).

d. Tuhan Yesus menyaksikan bahwa Alkitab adalah Wahyu Allah. Tuhan Yesus percaya bahwa catatan-catatan sejarah dalam PL benar adanya (Markus 13:19). Ia juga sering mengutip PL dalam pelayanan-Nya (Matius 4:1-11).

e. Isi Alkitab membuktikan bahwa Alkitab adalah Wahyu Allah. Alkitab terdiri dari 66 kitab (PL 39 kitab dan PB 27 kitab), ditulis oleh kirakira 40 orang, dalam kurun waktu sekitar 1.500 tahun, tetapi isinya saling melengkapi dan merupakan satu kesatuan.

f. Nubuat yang digenapi membuktikan bahwa Alkitab adalah Wahyu Allah (Kejadian 12:3 = Matius 1:1-2; Yesaya 7:14 = Matius 1:18-25).

g. Pengaruh Alkitab di dunia membuktikan bahwa Alkitab adalah Wahyu Allah. Alkitab berpengaruh baik dalam bidang seni, literatur, musik, undang-undang, dan yang terutama pertobatan orang berdosa.

h. Tetap adanya Alkitab, dan masih dibaca sampai sekarang ini, juga tersebar luas membuktikan bahwa Alkitab adalah Wahyu Allah. 

3. Proses terjadinya alkitab ada dua, yaitu :

1. Penyataan Allah/revelation/wahyu Allah

Kata penyataan dalam bahasa Yunani “apokalupsis” yaitu membuka sesuatu yang samar-samar menjadi jelas.Jadi Allahlah yang menyingkapkan firman-Nya sendiri agar menjadi jelas bagi umat pilihan-Nya (Ulangan 29:29).

2. Allah yang mendorong penulis untuk penulis

Bukti Alkitab :

a. Allah memerintahkan Musa untuk menulis Firman-Nya

Keluaran 17:14 “kemudian berfirmanlah Tuhan kepada Musa: tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab” sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ketelinga Yosua, bahwa aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amelek dari kolong langit.”|

Keluaran 34:27 “berfirmanlah Tuhan kepada Musa ; tuliskanlah segala firman ini,sebab berdasarkan firman ini telah kuadakan perjanjian dengan engkau dan denga Israel.”

Bilangan 32:2 “Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ketempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN; dan inilah tempat-tempat persinggahan mereka dalam perjalanan mereka.”

b. Tuhan memerintahkan Yesaya untuk menulis firman-Nya.

Yesaya 8:1 “berfirmanlah Tuhan kepadaku: Ambillah sebuah batu tulis besar dan tuliskanlah diatasnya dengan tulisan biasa: Maher-Syalal Hash-Bas.”

Yesaya 30:8 “maka sekarang pergilah, tulislah itu didepan mata mereka disuatu loh, dan cantumkanlah disuatu kitab, supaya ia menjadi kesaksian untuk waktu yang kemudian, sampai selama-lamanya.”

c. Allah memerintahkan Yehezkiel untuk menulis firman-Nya

Yehezkiel 24:1-2 “pada tahun kesembilan, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah firman Tuhan kepadaku; hai anak manusia, tuliskanlah tanggal hari ini, ya, tanggal hari ini. Pada hari ini juga raja babel mulai menyerang yerusalem.”

D. KANON ALKITAB

1. Pengertian Kata “kanon” berasal dari Bahasa Yunani kuno yang berarti sebatang tongkat, penggaris, atau alat pengukur. Jadi Kanon Alkitab adalah kitab-kitab yang telah diuji dan diterima sebagai kitab yang diinspirasikan oleh Roh Allah sendiri.

2. Prinsip-Prinsip Kanonisasi Alkitab

a. Kitab-kitab itu berotoritas karena diinspirasikan oleh Roh Allah.

b. Kitab-kitab itu ditulis oleh hamba Allah (Man of God).

c. Kitab-kitab itu berisi kebenaran, karena menceritakan hal-hal yang benar tentang Allah, manusia, dosa, dll.

d. Kitab-kitab itu bersifat dinamis, karena memiliki kuasa Allah yang dapat mengubah hidup manusia.

e. Kitab-kitab itu diterima, dikumpulkan, dan dibaca oleh Umat Allah.

3. Isi Alkitab .

a. Alkitab terdiri atas Perjanjian Lama (39 buku) dan Perjanjian Baru (27 buku)

b. Kitab-kitab PL dan PB

Golongan

Kitab-kitab PL

Nama KitabKitab   PL

Jmlh

Golongan

Kitab-kitab PB

Nama KitabKitab PB

Jmlh

1. Kitab Taurat 

Kejadian,

Keluaran,

Imamat,

Bilangan,

Ulangan

5

1. Kitab Injil

Matius,

Markus,

Lukas,

Yohanes

4

2. Kitab Sejarah

Yosua, Hakim-

hakim, Rut,     

1-2 Samuel,     

1-2 Raja-raja,    

1-2 Tawarikh,

Ezra, Nehemia, Ester

 

        12

2. Kitab Sejarah

Kisah         

Para Rasul

1

3. Kitab Syair

Ayub, Mazmur,

Amsal,

Pengkotbah,     

Kidung Agung

5

 

3. Surat-Surat Paulus

Roma,        

1-2 Korintus,

Galatia,

Efesus, Filipi, Kolose,       

1-2

Tesalonika,    

1-2 Timotius,   

Titus, Filemon

 

       13

 

4. Kitab NabiNabi Besar

Yesaya,

Yeremia,

Ratapan,

Yehezkiel, Daniel

5

4. Surat-Surat

Umum

Ibrani,

Yakobus,     

1-2 Petrus,     

1-3 Yohanes, Yudas

8

5. Kitab NabiNabi Kecil

Hosea, Yoel,

Amos, Obaja,

Yunus, Mikha,

Nahum,

Habakuk,

Zefanya, Hagai,

Zakharia,

Maleakhi

12

5. Kitab Nubuat

Wahyu

1


Banyak gereja tidak mengakui dan tidak menerima 10 kitab Deuterokanonika dan Apokripha sebagai kitab yang kanonikal, karena:

1. Kitab-kitab Deuterokanonika dan Apokripha tidak diakui sebagai Firman Allah oleh kalangan Umat Israel sendiri.

2. Yesus Kristus dan penulis-penulis PB tidak pernah mengutip kitabkitab Deuterokanonika dan Apokripha sebagai kutipan yang berotoritas (Catatan: Yudas 14-15 memang mengutip kitab Deuterokanonika dan Apokripha (1 Henokh 60:8 dan 1:9). Rasul Paulus juga mengutip perkataan penulis Yunani (Kisah Para Rasul 17:28; Titus 1:12) tetapi kutipan-kutipan tersebut ditulis hanya sebagai ilustrasi saja).

3. Kitab-Kitab Deuterokanonika dan Apokripha (Yudit dan Tobit) memiliki kesalahan secara historis, kronologis dan geografis. Kedua kitab ini juga memiliki pengajaran moral dan doktrinal yang salah, contohnya mengajarkan keselamatan berdasarkan amal kebaikan manusia, berdoa bagi orang yang sudah meninggal, dll.

E. BAHASA ALKITAB

Untuk menyampaikan firman-Nya Allah menggunakan bahasa, karena:

1. Efisiensi

Dengan bahasa dan tulisan manusia sepanjang sejarah dapat membacanya terus menerus.

2. Ketepatan dan kejelasan

Bahasa dan tulisan memiliki ketepatan dan kejelasan dalam mengungkapkan perasaan.

3. Lebih permanen

Allah memberikan penyataannya kepada semua orang, dengan adanya bahasa dan tulisan membuat penyataan Allah tidak berubah ketika disampaikankepada orang lain.

4. Kemudahan

Dengan bahasa dan tulisan membuat manusia mudah mengingat dan meresapinya.
Bahasa yang digunakan dalam menuliskan Alkitab ada tiga, yaitu:

1. Bahasa Ibrani (Yesaya 36:11;Nehemia13:24;Yesaya19:18,Wahyu 9:11)

2. Bahasa Arami (Ezra 4:6-7;Daniel 2:4-7,Matius 27:46, 1Korintus 16:22)

3. Bahasa Yunani (PB), bahasa yunani menjadi bahasa Alkitab PB karena :
· Bahasa intelektual
· Bahasa universal

F. SIFAT-SIFAT ALKITAB

1. Authority

Arti sifat Alkitab yang authority adalah alkitab memiliki wibawa ilahi. Buktinya adalah istilah “demikianlah firman Allah….”Bentuk kalimat ini dalam dunia PL identik dengan bentuk kalimat “demikian kata raja…”yang berarti suatu titah yang datang dari yang memiliki kekuasaan/otoritas tertinggi, yang tidak dapat diganggu gugat dan harus dilakuakan dan dilaksanakan. (Bilangan 22:38; Ulangan 18:18-20, Yohanes14:26; 16:13, 2Timotius 3:16, 1Timotius 5;18, 2Pettus3:16 1Titus 5:18, 1Korintus 14:37). 

Keyakinan Alkitab memiliki wibawa hanya diberikanoleh roh kudus bukan dari hasil pemikiran manusia saja (1Korintus 2:13-14, Yohanes 10:27).

2. Inerrancy

Inerrancy adalah sifat firman Allah yang ditulis tanpa salah pada naskah aslinya (naskah Ibrani dan Yunani). Karena Alkitab adalah wahyu Allah jadi tidak mungkin salah.

Dasarnya adalah :'

a. Pribadi dan tindakan Allah

· Allah adalah kebenaran (Yohanes 14:6)

· Allah tidak pernah berdusta (Ibrani 6:18)

· Roh kudus memberi pengawasan penuh kepada penulisnya (Yohanes 16:13)

b. Bukti Alkitab sendiri:

· Sempurna (Mazmur 19:8)

· Murni (Mazmur 19:9)

· Tepat (Mazmur 19:9)

· Benar (Mazmur 119:43)

· Kekal (Mazmur 119:89, Matius 24:34)

3. Jelas (clarity)

Clarity adalah kejelasan Alkitab dalam pemberitaan.Pengajaran, dan penerapan bagi ornag percaya. Penyebab manusia tidak mampu mengerti Alkitab karena manusia dibutakan oleh dosa (1 Korintus 1:8-3:4, Ibrani 5:14; 2Petrus 3:5). 

Ada tiga syarat orang bisa mengerti Firman Tuhan dengan benar, yaitu;

a. Penerangan Roh Kudus (Efesus 3:4, 1 Korintus 2:12, Yohanes 14:26, 2Petrus 1:21)

b. Motivasi yang benar (Lukas 24:25, 2Korintus 4:3-4)

c. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam menafsirkan.'

4. Keperluan Mutlak (Necessity)

Necessity artinya Alkitab diperlukan mutlak untuk mengenal Kristus, agar manusia bisa diselamatkan (Roma 1:16). Bukti-bukti adanya keperluan mutlak Alkitab:

'a. Manusia bisa diselamatkan, maka ia harus mendengarkan firman Injil Yesus Kristus.

Roma 10:13-17 “Sebab, barang siapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia?Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.”

b. Tidak ada keselamatan diluar Kristus

Kisah Para Rasul 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

c. Tidak ada pengantara yang lain selain Yesus Kristus, untuk menjadi pendamain antara Allah dengan manusia.

1Timotius 2:5-6 “karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu ditentukan.”

5. Cukup (sufficiency)

Suffiency artinya kecukupan orang percaya untuk keselamatan dan untuk hidup didalam keselamatan Yesus Kristus. Jadi tidak perlu sumber lain untuk mendapatkan keselamatan. Bukti-bukti kecukupan Alkitab dalam Alkitab (2Timotius 3:15-17, Yakobus 1:18, 1Petrus 1:23, Wahyu 22:18-19)

6. Tidak pernah gagal untuk mencapai maksudnya (Efficacy)

Efficacy artinya Alkitab tidak pernah gagal mencapai maksudnya untuk menyampaikan berita tentang Allah rencana dan keselamatan Allah, bagi orang yang menerima maupun bagi orang yang menolak (Yesaya 55:11)

7. Satu-kesatuan (Unity)'

Unity artinya Alkitab mempunyai satu-kesatuan isi dan berita, yaitu Allah yang menyatakan diri kepada manusia umat pilihan-Nya dalam diri Tuhan Yesus Kristus.Kesatuan Alkitab terjadi dalam keunikan Alkitab.

a. Ditulis ± 1500 tahun

b. Ditulis ± 40 penulis

c. Ditulis dengan profesi yang berbeda (raja, nabi, nelayan, penulis, puisi, orang kaya, gembala, militer, dokter)

d. Ditulis ditempat-tempat yang berbeda (dipenjara, di padang belantara, di bukit, di istana, dan di pulau terpencil).

e. Ditulis dalam jangka waktu, tempat dan keadaan yang berbeda.

Ditulis dalam tiga macam bahasa yang berbeda.

F. Penutup

Alkitab adalah firman Allah, Alkitab tanpa salah pada teks aslinya. Memahami Alkitab harus memahami bagaimana sifat-sifat Alkitab. Alkitab adalah kebenaran karena Alkitab konsisten pada prinsip-prinsip universalnya dan Alkitab konsisten dalam beritanya mulai dari Kejadian sampai Wahyu. Soli Deo Gloria.
Next Post Previous Post