NUH DAN ANAK-ANAKNYA: EKSPOSISI KEJADIAN 9:18-10:32
Pdt.Budi Asali, M.Div.
NUH DAN ANAK-ANAKNYA: EKSPOSISI KEJADIAN 9:18-10:32. Kejadian 9:18-10:32 - “(9:18) Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet; Ham adalah bapa Kanaan. (9:19) Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar penduduk seluruh bumi. (9:20) Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. (9:21) Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya. (9:22) Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar. (9:23) Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya. (9:24) Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, (9:25) berkatalah ia: ‘Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya.’ (9:26) Lagi katanya: ‘Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya. (9:27) Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.’ (9:28) Nuh masih hidup tiga ratus lima puluh tahun sesudah air bah. (9:29) Jadi Nuh mencapai umur sembilan ratus lima puluh tahun, lalu ia mati. (10:1) Inilah keturunan Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh. Setelah air bah itu lahirlah anak-anak lelaki bagi mereka. (10:2) Keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal, Mesekh dan Tiras. (10:3) Keturunan Gomer ialah Askenas, Rifat dan Togarma. (10:4) Keturunan Yawan ialah Elisa, Tarsis, orang Kitim dan orang Dodanim. (10:5) Dari mereka inilah berpencar bangsa-bangsa daerah pesisir. Itulah keturunan Yafet, masing-masing di tanahnya, dengan bahasanya sendiri, menurut kaum dan bangsa mereka. (10:6) Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. (10:7) Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; anak-anak Raema ialah Syeba dan Dedan. (10:8) Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi; (10:9) ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: ‘Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN.’ (10:10) Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear. (10:11) Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah (10:12) dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu. (10:13) Misraim memperanakkan orang Ludim, orang Anamim, orang Lehabim, orang Naftuhim, (10:14) orang Patrusim, orang Kasluhim dan orang Kaftorim; dari mereka inilah berasal orang Filistin. (10:15) Kanaan memperanakkan Sidon, anak sulungnya, dan Het, (10:16) serta orang Yebusi, orang Amori dan orang Girgasi; (10:17) orang Hewi, orang Arki, orang Sini, (10:18) orang Arwadi, orang Semari dan orang Hamati; kemudian berseraklah kaum-kaum orang Kanaan itu. (10:19) Daerah orang Kanaan adalah dari Sidon ke arah Gerar sampai ke Gaza, ke arah Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim sampai ke Lasa. (10:20) Itulah keturunan Ham menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka. (10:21) Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta abang Yafet. (10:22) Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram. (10:23) Keturunan Aram ialah Us, Hul, Geter dan Mas. (10:24) Arpakhsad memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber. (10:25) Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan. (10:26) Yoktan memperanakkan Almodad, Selef, Hazar-Mawet dan Yerah, (10:27) Hadoram, Uzal dan Dikla, (10:28) Obal, Abimael dan Syeba, (10:29) Ofir, Hawila dan Yobab; itulah semuanya keturunan Yoktan. (10:30) Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa ke arah Sefar, yaitu pegunungan di sebelah timur. (10:31) Itulah keturunan Sem, menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka. (10:32) Itulah segala kaum anak-anak Nuh menurut keturunan mereka, menurut bangsa mereka. Dan dari mereka itulah berpencar bangsa-bangsa di bumi setelah air bah itu.”.
Banyak orang berpendapat bahwa:
1) Berbuat dosa toh didiamkan oleh Allah.
2) Berbuat baik toh tidak dihargai oleh Allah.
Kepercayaan seperti ini bahkan bisa ada pada diri orang kristen, mungkin karena ia mengalami hal-hal tersebut. Tetapi text Kitab Suci hari ini jelas menentang kepercayaan seperti itu.
I) Dosa Nuh dan akibatnya.
Kejadian 9:20 - “Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur.”.
Kata-kata ‘dialah yang mula-mula membuat kebun anggur’ dalam Kej 9:20 ini seharusnya adalah ‘dia mulai menanam kebun anggur’. Ini tidak menunjukkan bahwa sebelum ini Nuh tidak mengenal anggur dan bahayanya bila minum terlalu banyak.
Kej 9:21 menunjukkan bahwa Nuh minum anggur.
Kejadian 9:21 - “Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya.”.
Minum anggur sebetulnya bukan dosa, sepanjang minumnya tidak sampai mabuk. Tetapi bagaimanapun orang kristen harus hati-hati pada waktu melakukan hal ini, karena orang yang melihat kita minum minuman keras (apalagi di tempat umum seperti di restoran, dsb) akan menyangka bahwa kita senang mabuk-mabukan. Bandingkan ini dengan 1Kor 8:9 yang berbunyi: “Tetapi jagalah supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah”.
Tetapi Kejadian 9:21 itu menunjukkan bahwa Nuh minum anggur berlebihan, sehingga ia mabuk. Ini jelas dosa! Apa akibatnya? Perhatikan Kej 9:21b. Akibatnya ia telanjang di kemah. Ini effek dari anggur, yaitu menghilangkan penguasaan diri. Karena itu Efesus 5:18 mengkontraskan ‘penuh Roh Kudus’ (pasti ada penguasaan diri) dan ‘mabuk oleh anggur’ (kehilangan penguasaan diri).
Ef 5:18 - “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,”.
Karena effek anggur inilah maka kita harus hati-hati dengan minuman keras, karena ini bisa menyebabkan kita melakukan hal-hal yang nanti akan kita sesali.
II) Sikap anak-anak Nuh.
1) Sikap Ham.
Kejadian 9:22 - “Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.”.
a) ‘melihat’ dalam arti ‘memandangi’.
Bandingkan dengan Hawa yang melihat buah terlarang dalam Kejadian 3:6, dan Daud yang melihat Batsyeba dalam 2 Samuel 11:2.
b) Ia tidak sedih melihat keadaan Nuh, tetapi ia bahkan menikmati hal itu.
c) Ia tidak hormat pada orang tuanya.
d) Ia menceritakan hal ini kepada saudara-saudaranya. Ini orang yang senang menyebar gossip! Padahal sebetulnya kasih “menutupi segala sesuatu”.
1Korintus 13:7 - “Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”.
2) Sikap Sem dan Yafet.
Kejadian 9:23 - “Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.”.
a) Mereka menggunakan telinga, pikiran dan mulut mereka dengan baik pada waktu mereka mendengar berita dari Ham tentang Nuh.
b) Mereka tidak ikut-ikutan dengan dosa Ham.
Bdk. Roma 12:2 - “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”.
c) Mereka hormat luar biasa kepada orang tua mereka.
d) Mereka tak menasehati Ham, tetapi memberi teladan.
III) Nubuat Nuh.
Setelah Nuh sadar, ia mengucapkan Kejadian 9:25-27 yang adalah suatu nubuat!
Kej 9:24-27 - “(9:24) Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, (9:25) berkatalah ia: ‘Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya.’ (9:26) Lagi katanya: ‘Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya. (9:27) Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.’”.
1) Sem diberi berkat (Kejadian 9:26).
Kej 9:26 - “Lagi katanya: ‘Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.”.
Perhatikan bahwa yang dipuji bukan ‘Sem’, tetapi ‘Allah Sem’. Mengapa? Karena Sem bisa baik karena Allah bekerja dalam diri Sem.
2) Yafet juga diberi berkat (Kejadian 9:27).
a) Allah meluaskan kediaman Yafet (Kej 9:27a).
Kej 9:27 - “Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.’”.
Untuk bisa mengetahui apakah nubuat ini digenapi atau tidak, kita harus melihat pada Kej 10 karena melalui Kej 10 kita bisa melihat asal-usul bangsa-bangsa.
1. Kejadian 10:2-5 - keturunan Yafet.
Kej 10:2-5 - “(10:2) Keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal, Mesekh dan Tiras. (10:3) Keturunan Gomer ialah Askenas, Rifat dan Togarma. (10:4) Keturunan Yawan ialah Elisa, Tarsis, orang Kitim dan orang Dodanim. (10:5) Dari mereka inilah berpencar bangsa-bangsa daerah pesisir. Itulah keturunan Yafet, masing-masing di tanahnya, dengan bahasanya sendiri, menurut kaum dan bangsa mereka.”.
Ini menjadi bangsa-bangsa Eropa, Asia utara.
2. Kejadian 10:6-20 - keturunan Ham.
Kej 10:6-20 - “(10:6) Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. (10:7) Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; anak-anak Raema ialah Syeba dan Dedan. (10:8) Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi; (10:9) ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: ‘Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN.’ (10:10) Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear. (10:11) Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah (10:12) dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu. (10:13) Misraim memperanakkan orang Ludim, orang Anamim, orang Lehabim, orang Naftuhim, (10:14) orang Patrusim, orang Kasluhim dan orang Kaftorim; dari mereka inilah berasal orang Filistin. (10:15) Kanaan memperanakkan Sidon, anak sulungnya, dan Het, (10:16) serta orang Yebusi, orang Amori dan orang Girgasi; (10:17) orang Hewi, orang Arki, orang Sini, (10:18) orang Arwadi, orang Semari dan orang Hamati; kemudian berseraklah kaum-kaum orang Kanaan itu. (10:19) Daerah orang Kanaan adalah dari Sidon ke arah Gerar sampai ke Gaza, ke arah Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim sampai ke Lasa. (10:20) Itulah keturunan Ham menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka.”.
Ini menjadi bangsa-bangsa Afrika, Kanaan.
3. Kej 10:21-31 - keturunan Sem.
Kejadian 10:21-31 - “(10:21) Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta abang Yafet. (10:22) Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram. (10:23) Keturunan Aram ialah Us, Hul, Geter dan Mas. (10:24) Arpakhsad memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber. (10:25) Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan. (10:26) Yoktan memperanakkan Almodad, Selef, Hazar-Mawet dan Yerah, (10:27) Hadoram, Uzal dan Dikla, (10:28) Obal, Abimael dan Syeba, (10:29) Ofir, Hawila dan Yobab; itulah semuanya keturunan Yoktan. (10:30) Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa ke arah Sefar, yaitu pegunungan di sebelah timur. (10:31) Itulah keturunan Sem, menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka.”.
Ini menjadi bangsa-bangsa Asia, Israel.
Eropa (keturunan Yafet) menjajah banyak tempat sehingga sampai saat inipun Amerika dan Australia masih dipenuhi orang-orang asal Eropa. Jelas bahwa nubuat ini tergenapi.
b) Ia tinggal dalam kemah-kemah Sem (Kej 9:27b).
Kejadian 9:27 - “Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.’”.
Untuk ini ada dua penafsiran:
1. Kata ‘ia’ menunjuk kepada Allah. Ini digenapi dengan Allah ada di tengah-tengah Israel (keturunan Sem).
2. Kata ‘ia’ menunjuk kepada Yafet. Ini lebih cocok dengan kontext. Ini digenapi dengan:
a. Eropa menjajah Asia, atau,
b. Eropa mayoritas kristen; jadi mereka menikmati berkat Sem.
c) Kanaan menjadi hamba Yafet (Kej 9:27c).
Kejadian 9:27 - “Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.’”.
3) Kanaan mendapat kutuk (Kej 9:25,26b,27c).
Kejadian 9:25-27 - “(9:25) berkatalah ia: ‘Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya.’ (9:26) Lagi katanya: ‘Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya. (9:27) Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.’”.
Kanaan adalah anak bungsu dari Ham (Kej 9:18,22; Kej 10:6).
Kejadian 9:18,22 - “(9:18) Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet; Ham adalah bapa Kanaan. ... (9:22) Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.”.
Kejadian 10:6 - “Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan.”.
Keanehannya:
a) Mengapa Ham tidak dikutuk / tak dihukum?
b) Mengapa Kanaan (anak Ham) yang dikutuk / dihukum?
c) Mengapa anak-anak Ham yang lain tidak dikutuk / dihukum?
Untuk menjawab persoalan-persoalan ini, ada bermacam-macam penafsiran:
1. Hukuman diberikan kepada Kanaan, karena pada waktu itu ia sudah jahat.
2. Kanaan dihukum karena Allah sudah melihat lebih dulu (foresaw) bahwa Kanaan akan jadi jahat.
3. Untuk menunjukkan kebencian Allah akan dosa, maka Kanaan dihukum.
Saya tidak bisa menerima penafsiran 1-3 ini. Sekarang perhatikan penafsiran-penafsiran yang lain.
4. Ini adalah pernyataan predestinasi Allah.
Jadi, mungkin sekali ini bukan sesuatu hukuman bagi orang yang tidak salah, tetapi peristiwa ini dipakai oleh Allah untuk menyatakan predestinasi tentang Kanaan dan keturunannya.
Bdk. Kejadian 25:23 - “Firman TUHAN kepadanya: ‘Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.’”.
5. Tidak adanya berkat bagi Ham, jelas menunjukkan bahwa ia juga dihukum!
6. Kanaan yang mula-mula melihat Nuh telanjang, lalu ia menceritakannya kepada Ham, lalu Ham menceritakannya kepada Sem dan Yafet. Alasan pandangan ini:
a. Kejadian 9:24 - “Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya,”.
NIV/NASB/RSV: ‘the youngest son’ (= anak yang paling muda).
KJV: ‘the younger son’ (= anak yang lebih muda).
Literal: ‘the litte son’ (= anak yang kecil).
Ada yang mengartikan ‘the little son’ di sini artinya adalah ‘grandson’ (= cucu). Jadi, yang dimaksud bukan Ham, tetapi Kanaan.
b. Kanaan yang dikutuk, jadi ia pasti ikut berdosa.
c. Kalau ay 24 diterjemahkan ‘the youngest son’ (= anak yang termuda) rasa-rasanya tidak mungkin menunjuk kepada Ham karena setiap kali Kitab Suci menyebut ketiga anak Nuh, nama Ham selalu no. 2 (Kejadian 5:32 6:10 7:13 9:18 10:1). Sedangkan kalau diterjemahkan ‘the younger son’ (= anak yang lebih muda) itu juga aneh. Apa gunanya predikat itu bagi Ham?
d. Dalam Kitab Suci ‘cucu’ sering disebut ‘son’ (= anak).
Misalnya:
· Kejadian 29:5 (lit): ‘son of Nahor’ (= anak Nahor).
Kej 29:5 - “Lagi katanya kepada mereka: ‘Kenalkah kamu Laban, cucu Nahor?’ Jawab mereka: ‘Kami kenal.’”.
· 2 Samuel 19:24 (lit): ‘son of Saul’ (= anak Saul).
2Samuel 19:24 - “Juga Mefiboset bin Saul menyongsong raja. Ia tidak membersihkan kakinya dan tidak memelihara janggutnya dan pakaiannya tidak dicucinya sejak raja pergi sampai hari ia pulang dengan selamat.”.
· 1Taw 1:17 (lit): ‘sons of Sem’ (= anak-anak Sem).
1Tawarikh 1:17 - “Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud, Aram, Us, Hul, Geter dan Mesekh.”.
7. Kutukan pada Kanaan (anak Ham), juga berarti kutukan pada Ham.
Dalam Kejadian 48:8-22 Yakub memberkati anak-anak Yusuf, tetapi dalam Kej 48:15 dikatakan bahwa Yusuflah yang diberkati.
Kejadian 48:15 - “Sesudah itu diberkatinyalah Yusuf, katanya: ‘Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan Allah; Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang,”.
Baca Juga: Kerasukan Setan dan Pengusirannya.
8. Kutukan itu sebetulnya untuk Ham dan seluruh keturunannya, tetapi Musa (penulis Kitab Kejadian), karena ia menujukan tulisan itu untuk bangsa Israel yang sedang dalam perjalanan dari Mesir menuju ke Kanaan, lalu hanya menulis Kanaan. Tujuannya: supaya menguatkan iman orang Israel. Mereka keturunan Sem dan Kanaan harus menjadi hamba mereka, jadi mereka pasti bisa menaklukkan Kanaan.
Saya berpendapat bahwa tafsiran 4-8 semuanya harus dipertimbangkan dan bahkan digabungkan.
Apakah kutukan ini terjadi? Ya! Perwujudan kutukan ini adalah:
a. Kanaan diberikan kepada Israel, yang adalah keturunan Sem (Bdk. Yosua 9:21,27 1Raja 9:20-21).
Yos 9:21,27 - “(21) Lagi kata para pemimpin kepada mereka: ‘Biarlah mereka hidup.’ Maka merekapun dijadikan tukang belah kayu dan tukang timba air untuk segenap umat, seperti yang ditetapkan oleh para pemimpin mengenai mereka. ... (27) Dan pada waktu itu Yosua menjadikan mereka tukang belah kayu dan tukang timba air untuk umat itu dan untuk mezbah TUHAN, sampai sekarang, di tempat yang akan dipilihNya.”.
1Raja 9:20-21 - “(20) Semua orang yang masih tinggal dari orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, yang tidak termasuk orang Israel, (21) yakni mereka yang masih tinggal di negeri itu dari keturunan bangsa-bangsa itu dan yang tidak dapat ditumpas oleh orang Israel, merekalah yang dikerahkan Salomo untuk menjadi budak rodi; demikianlah mereka sampai hari ini.”.
b. Kanaan juga ditundukkan oleh Persia (keturunan Yafet).
c. Negro Afrika (keturunan Ham) banyak diperbudak.
Kesimpulan:
Jelas bahwa dosa selalu ada akibatnya dan perbuatan baik ada pahalanya! Bandingkan dengan Gal atia 6:7-9 yang berbunyi: “(7) Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (8) Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. (9) Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah”.
Karena itu bertobatlah dari segala dosa dan tekunlah berbuat baik!
-AMIN-