YOHANES 7:1-13 (YESUS BERJALAN KELILING GALILEA)
Pdt.Budi Asali, M.Div.
Bacaan:YOHANES 7:1-13.
1) ‘Yesus berjalan keliling Galilea’ (Yohanes 7: 1a).
a) Dalam Yohanes 6:66 kita melihat kemurtadan dari banyak ‘murid’. Sekalipun kemurtadan dari banyak ‘murid’ ini jelas merupakan suatu hal yang sangat menyedihkan, tetapi hal itu tidak menyebabkan Yesus berhenti melayani. Sebaliknya, Ia / Yesus berjalan keliling Galilea dan terus melakukan pelayanan.
Penerapan:
Apakah saudara adalah seorang Pendeta / gembala sidang, atau pengurus Komisi Pemuda / Remaja, atau guru sekolah minggu / pengurus Komisi Anak, atau pengurus suatu persekutuan, janganlah putus asa dan berhenti melayani kalau ada orang-orang yang mundur / terhilang! Tirulah teladan Yesus dan teruslah melayani.
Apalagi kalau mereka sekedar pindah ke gereja lain, yang adalah gereja yang baik. Ini tidak berarti bahwa mereka mundur / hilang. Ini lebih-lebih tidak boleh membuat saudara menjadi kecewa / putus asa dan malas melayani.
b) Yesus tinggal / melayani di Galilea yang kecil / tidak terkenal dan hina (bdk. Yohanes 7: 41,52), bukan di Yerusalem, padahal Yerusalem adalah:
· kota besar / ibu kota.
· tempat Bait Allah terletak.
· pusat Yudaisme / agama Yahudi.
Mengomentari hal ini Calvin berkata:
“When a small and despised corner of Galilee grants a lodging to Christ, whom Judea cannot endure, we learn from it that piety and the fear of God are not always to be found in the chief places of the Church” (= Pada waktu Galilea yang kecil dan hina memberikan pemondokan / tempat tinggal kepada Kristus, yang tidak dapat dilakukan oleh Yudea, kita belajar dari hal ini bahwa kesalehan dan takut kepada Allah tidak selalu ditemukan di tempat-tempat utama di Gereja).
Penerapan:
Dalam seluruh Gereja (tubuh Kristus), hal-hal yang indah tidak mesti didapatkan dalam gereja-gereja yang besar dan terkenal. Dan dalam suatu gereja lokal, kesalehan yang tertinggi tidak selalu ditemukan dalam diri pendetanya!
2) ‘Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuhNya’ (Yohanes 7: 1b).
a) Bahwa orang-orang Yahudi di Yudea ingin membunuh Yesus bisa terlihat dari Yohanes 5:18.
Padahal, dengan membandingkan Yohanes 7:2 (hari raya Pondok Daun) dan Yohanes 6:4 (Paskah), kita bisa tahu bahwa sedikitnya 6 bulan telah lewat (Catatan: ini bisa didapatkan dengan membandingkan Imamat 23:5 dengan Imamat 23:34). Tetapi ternyata kebencian, dendam, dan keinginan orang-orang Yahudi di Yudea untuk membunuh Yesus belum hilang (bdk. Yohanes 7: 7,19).
Penerapan:
Apakah saudara juga mempunyai kebencian / dendam yang berlarut-larut kepada seseorang? Mintalah ampun kepada Tuhan dan mintalah Ia menolong saudara untuk mengampuni dan mengasihi orang yang saudara benci! Kalau saudara tidak mau melakukan hal ini, saudara tidak berbeda dengan para tokoh Yahudi di sini!
b) Sekalipun Yesus datang ke dunia ini untuk mati bagi kita, tetapi karena saatnya belum tiba maka Ia menghindari kematian itu. Pada waktu saatnya tiba, Ia sengaja pergi ke Yudea / Yerusalem untuk mati di sana (Matius 20:17-19).Yohanes 7: 2:
1) Tentang hari raya Pondok Daun bisa saudara lihat dalam Imamat 23:33-44 dan Bilangan 29.
2) Saat ini, hari raya Paskah dalam Yohanes 6:4 sudah berlalu sekitar 6 bulan.
Yohanes tidak menulis tentang apa yang terjadi dalam 6 bulan itu. Ia meloncatinya begitu saja. Ini menunjukkan bahwa sekalipun Kitab Suci mengandung sejarah dan sesuai dengan sejarah, tetapi Kitab Suci bukanlah kitab sejarah dan Kitab Suci tidak ditulis dengan tujuan mempelajari sejarah! Para penulis tidak menuliskan segala sesuatu yang terjadi tetapi mereka menyeleksi apa yang mereka tulis untuk bisa mencapai tujuan tertentu (bdk. Yohanes 20:31).
Penerapan:
Kalau saudara menilai Kitab Suci sekedar sebagai suatu kitab sejarah, bertobatlah dari pemikiran dan kepercayaan itu, dan percayalah bahwa Kitab Suci adalah Firman Allah!Yohanes 7: 3-5:
1) Yang dimaksud dengan saudara-saudara Yesus di sini adalah anak-anak Yusuf dengan Maria. Mereka mempunyai hubungan darah dengan Yesus dan dari kecil bergaul dengan Yesus, tetapi pada saat itu mereka tidak / belum percaya kepada Yesus (Yohanes 7: 5). Bdk. Markus 3:21 dimana terlihat bahwa keluarga Yesus bahkan menganggap Yesus tidak waras.
· Pulpit Commentary: “Brethren, but not believers. ... It is possible to be familiar with Christ, His doctrine, and Gospel, and yet not to believe on Him” (= Saudara, tetapi bukan orang percaya. ... Adalah mungkin untuk akrab / tahu tentang Kristus, ajaranNya, dan Injil, tetapi tidak percaya kepadaNya).
Penerapan:
Adalah sesuatu yang baik untuk tahu / mengerti tentang Kristus / Injil, tetapi saudara tidak diselamatkan karena saudara tahu / mengerti tentang Kristus / Injil, tetapi karena saudara percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara! Sudahkah saudara percaya kepadaNya?
· Dari sini terlihat betapa rendahnya nilai dari hubungan darah / daging dengan Kristus (bdk. juga dengan Matius 12:50 Lukas 11:27-28).
Ini kontras sekali dengan ajaran Roma Katolik yang meninggikan / memuliakan Maria hanya karena ia adalah ibu Yesus.
Perhatikan juga bahwa setelah bertobat, saudara-saudara Yesus tidak menekankan hubungan darah mereka dengan Yesus tetapi sebaliknya menekankan hubungan rohani mereka dengan Yesus.
* Yakobus 1:1 - ‘hamba Kristus Yesus’.
* Yudas 1 - ‘hamba Kristus Yesus dan saudara Yakobus’.
Perhatikan bahwa Yudas menyebut dirinya saudara Yakobus, tetapi hamba Yesus Kristus.
Catatan:
Bahwa Yakobus dan Yudas adalah saudara Yesus terlihat dari Matius 13:55.
2) Saudara-saudara Yesus memberikan nasehat kepada Yesus supaya Ia melakukan mujijat-mujijatNya di hadapan dunia.
a) Mereka memberikan nasehat ini karena mereka tidak percaya kepada Yesus (Yohanes 7: 5).
Jadi jelaslah bahwa nasehat ini bersifat mengejek (irony).
b) Apa yang Kristus alami di sini sering terjadi pada semua orang kristen. Anak-anak Allah sering mengalami gangguan yang lebih besar dari keluarga / orang dekat yang dipakai oleh setan untuk mencobai mereka yang ingin ikut / melayani Tuhan.
Penolakan Kristus dalam Yohanes 7: 6-8 memberikan teladan bagi kita untuk tidak menyerah pada keinginan bodoh dari keluarga / orang dekat! Ini tidak gampang, karena seringkali nasehat bodoh itu diberikan betul-betul dengan kasih! Misalnya:
· Nasehat untuk tidak menolak ajakan piknik pada hari Minggu, supaya jangan dikucilkan.
· Nasehat supaya mau bekerja pada hari Sabat supaya tidak dibenci oleh boss.Yohanes 7: 6-10:
1) Yohanes 7: 6,8-10:
Yesus mengucapkan Yohanes 7: 6,8 untuk menjawab nasehat saudara-saudaranya dalam Yohanes 7: 3-4. Tetapi dalam Yohanes 7: 3-4, saudara-saudaranya memberikan 2 nasehat:
· Pergilah ke Yudea / Yerusalem.
· Tunjukkanlah mujijat-mujijatMu kepada dunia / orang banyak.
Karena itu, ada bermacam-macam penafsiran tentang arti dari kata-kata ‘waktuKu belum tiba / genap’ di sini:
a) WaktuKu untuk menunjukkan mujijat-mujijatKu / menyatakan ke-Mesias-anKu kepada dunia, belum tiba.
Kalau ditafsirkan seperti ini, bagian ini menjadi mirip dengan Yohanes 2:1-11.
b) WaktuKu untuk pergi ke Yerusalem belum tiba.
Kalau diambil arti ini, apakah Yesus lalu mengingkari kata-kataNya pada waktu akhirnya Ia toh pergi ke Yerusalem (Yohanes 7: 10)?
Jawab: Yang Yesus maksudkan dengan ‘WaktuKu belum tiba’ bukannya bahwa Ia sama sekali tidak mau pergi ke Yerusalem. MaksudNya hanyalah menunda kepergianNya. Ia tidak mau pergi bersama saudara-saudaraNya / orang banyak, karena kalau Ia melakukan itu, Ia akan terlihat oleh orang banyak sehingga orang-orang Yahudi akan membuat rencana membunuh Dia. Karena itu Ia lalu pergi secara diam-diam (Yohanes 7: 10).
Catatan:
Perhatikan bahwa sekalipun perginya dilakukan dengan diam-diam (tidak bersama banyak orang), tetapi setelah di Yerusalem Yesus memberitakan Firman Tuhan secara terang-terangan (Yohanes 7: 14).
Tafsiran yang kedua ini didukung oleh:
· Yohanes 7: 6b: ‘bagi kamu selalu ada waktu’.
NASB: your time is always opportune (= waktumu selalu layak / tepat).
NIV: for you any time is right (= untukmu semua waktu adalah tepat).
BACA JUGA: ROMA 12:17-21 (5 KONSEP KASIH PERSEKUTUAN)
Ini menunjukkan bahwa berbeda dengan saudara-saudara Yesus yang bisa pergi setiap saat / pada sembarang waktu, bagi Yesus tidak demikian. Waktu harus diatur dengan persis (beda sedikit saja tidak boleh).
· Yohanes 7: 8b: ‘Aku belum pergi ke situ’.
Yesus bukan berkata ‘tidak pergi’ tetapi ‘belum pergi’.
Tetapi tentang bagian ini ada perbedaan manuscript. Ada manuscript yang mengatakan ‘tidak (Yunani: OUK) pergi’, dan ada manuscript yang mengatakan ‘belum (Yunani: OUPO) pergi’. RSV/NASB menterjemahkan ‘tidak pergi’, sedangkan NIV/KJV menterjemahkan ‘belum pergi’.
c) WaktuKu untuk menderita dan mati belum tiba.
Jadi maksud Yesus dengan Yohanes 7: 6-7 ialah: kamu tidak dibenci oleh dunia sehingga kamu bisa pergi ke Yerusalem kapanpun kamu mau. Tetapi Aku dibenci oleh dunia sehingga kalau Aku pergi sekarang, penderitaan dan kematianKu akan terjadi sebelum waktunya.
2) Yohanes 7: 7:
a) Yesus dibenci oleh dunia karena Ia bersaksi bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat.
· Kata ‘bersaksi’ ini ada dalam bentuk present tense yang menunjukkan bahwa Yesus terus menerus melakukan hal itu.
Penerapan:
Apakah saudara terus menerus bersaksi bahwa pekerjaan dunia itu jahat? Atau sebentar saudara bersaksi bahwa pekerjaan dunia itu jahat, sebentar lagi saudara setuju dengan pekerjaan dunia, sebentar lagi bahkan saudara sendiri melakukan pekerjaan dunia itu?
· Yesus bersaksi bahwa pekerjaan dunia ini jahat melalui:
* ajaranNya.
Melalui ajaranNya Yesus terus menerus menunjukkan dosa dari dunia dan ini menyebabkan dunia membenciNya.
Barnes’ Notes: “We may expect that all who preach faithfully against the wickedness of men will excite opposition. Yet this is not to deter us from doing our duty, and, after the example of Jesus, from proclaiming to men their sins, whatever may be the result” (= Kita bisa mengharapkan bahwa semua orang yang dengan setia berkhotbah menentang kejahatan manusia akan membangkitkan perlawanan / oposisi. Tetapi hal ini tidak boleh menghalangi kita untuk melakukan kewajiban kita, sesuai dengan teladan Yesus, untuk memberitakan kepada manusia dosa-dosa mereka, apapun hasil yang akan ditimbulkannya).
Penerapan:
Þ Kalau saudara adalah pengkhotbah / guru sekolah minggu, janganlah takut untuk menegur dosa. Takutlah kepada Allah dan bukan kepada manusia!
Þ Pada waktu saudara mendengar Firman Tuhan, apakah saudara pernah / sering menjadi marah kepada orang / hamba Tuhan yang menegur dosa saudara?
* hidupNya.
Melalui hidupNya yang suci, Yesus menunjukkan kepada dunia akan hidup mereka yang jahat dan ini menyebabkan mereka membenciNya (bdk. Yohanes 3:19-21).
Renungkan:
Kalau saudara hidup brengsek, maka saudara merestui pekerjaan dunia yang jahat melalui hidup saudara!
b) ‘Dunia tidak dapat membenci kamu’ (Yohanes 7: 7a).
· Sudah jelas bahwa dunia tidak bisa membenci saudara-saudara Yesus, karena pada saat itu mereka masih belum percaya sehingga mereka masih termasuk ‘dari dunia’. Bdk. Yohanes 15:18-19 17:14.
· Kata-kata Yesus ini merupakan teguran bagi saudara-saudara Yesus.
Calvin: “When he says that the world cannot hate them, he reproves them for being altogether carnal; for peace with the world can only be purchased by a wicked consent to vices and to every kind of wickedness” (= Pada waktu Ia berkata bahwa dunia tidak dapat membenci mereka, Ia menegur mereka karena mereka sepenuhnya bersifat daging / duniawi; karena damai dengan dunia hanya bisa dibeli dengan suatu persetujuan yang jahat terhadap sifat buruk / perbuatan jahat dan terhadap semua jenis kejahatan).
Penerapan:
Kalau dunia tidak pernah membenci saudara, renungkan: mengapa? Karena saudara menyetujui / tidak pernah mengecam kejahatan / dosa mereka? Karena saudara tidak pernah memberitakan Injil kepada mereka? Karena hidup saudara sama seperti mereka?Yohanes 7: 11-13:
1) Di sini kita melihat ada perpecahan dalam pandangan tentang Yesus (Yohanes 7: 12):
Ada yang anti Yesus dan menganggap Yesus sebagai penyesat. Ada yang pro Yesus dan menganggap Yesus sebagai orang baik. Tetapi perhatikan bahwa sekalipun mereka pro Yesus, mereka tetap mempunyai pandangan yang sesat tentang Yesus, karena mereka sekedar menganggapnya sebagai ‘orang baik’.
2) Tentang Yohanes 7: 13, ada 2 kemungkinan:
a) Kedua golongan dalam Yohanes 7: 12 sama-sama tidak berani menyatakan pendapat mereka tentang Yesus, karena para tokoh Yahudi belum menyatakan pendapat mereka tentang Yesus.
b) Hanya golongan yang pro Yesus yang tidak berani menyatakan pendapatnya karena golongan yang anti Yesus didukung oleh para tokoh Yahudi.
Tidak peduli yang mana yang benar, di sini terjadi suatu ketidakberanian untuk menyatakan kebenaran, karena rasa takut kepada manusia. Ini jelas merupakan hal yang salah!
Tidak peduli saudara adalah orang yang terbuka atau tertutup, orang yang berani atau penakut, orang yang banyak bicara atau pendiam, saudara harus belajar untuk berani menyatakan kebenaran, bukan hanya dalam pengajaran Firman Tuhan, tetapi juga dalam hal-hal yang lain seperti dalam rapat! Bungkamnya orang yang mempunyai kebenaran menyebabkan ketidak-benaran, kesalahan, dan kesesatan semakin merajalela!
-AMIN-