YOHANES 7:37-52 (YESUS: NABI DAN MESIAS)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
YOHANES 7:37-52 (YESUS: NABI DAN MESIAS)
otomotif, gadget, bisnis
Bacaan:YOHANES 7:37-52.

Yohanes 7: 37-39:

1) ‘Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu’ (Yohanes 7: 37a).

Ulangan 16:13 mengatakan bahwa hari raya Pondok Daun (Yohanes 7:2) berlangsung 7 hari, tetapi Imamat 23:36 mengatakan adanya hari yang ke 8. Tidak jelas yang dimaksud oleh Yohanes dengan ‘hari terakhir’ atau ‘puncak perayaan’ itu yang hari ke 7 atau hari ke 8. Hal ini banyak diperdebatkan oleh para penafsir, tetapi saya menganggap ini tidak terlalu perlu untuk dipersoalkan.

2) ‘Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum. Barangsiapa percaya kepadaKu ...’ (Yohanes 7: 37b-38a).

a) Kata ‘haus’ menunjukkan bahwa orangnya merasakan kebutuhan akan minuman.

Kalau seseorang tidak merasakan bahwa dirinya mempunyai kebutuhan rohani (keselamatan, pengampunan dosa, dsb), maka ia tidak akan datang kepada Yesus.

Tetapi siapapun yang merasa bahwa dirinya mempunyai kebutuhan rohani ini, maka Yohanes 7: 37 ini merupakan undangan dari Yesus untuk datang dan percaya kepadaNya!

b) Kata-kata ‘datang kepadaKu dan minum’ dalam Yohanes 7: 37b, artinya sama dengan kata ‘percaya’ dalam Yohanes 7: 38a.

c) Dalam perayaan hari raya Pondok Daun ada upacara pengambilan air dari kolam Siloam, untuk lalu dibawa ke Bait Allah dan disiramkan ke mezbah (Ini upacara yang tidak pernah diajarkan oleh Perjanjian Lama; entah dari mana orang-orang Yahudi itu mendapatkan upacara itu).

William Hendriksen mengatakan bahwa air itu:

· mengingatkan mereka akan air dari batu karang yang diminum oleh nenek moyang mereka pada waktu ada di padang gurun.

· menunjuk ke depan pada kelimpahan rohani pada jaman Mesias.

Dengan hal itu sebagai latar belakang, Yesus mengucapkan Yohanes 7: 37-39 ini! Dan ini menunjukkan bahwa Yesus ingin mengalihkan mereka dari ‘sekedar simbol’ kepada diri-Nya sendiri.

Penerapan:

Kalau saudara adalah orang yang hanya terpancang / bersandar pada hal-hal yang merupakan simbol, seperti salib, Baptisan, dan Perjamuan Kudus, maka datanglah kepada Yesus, karena tanpa datang kepadaNya semua simbol itu tidak ada gunanya!

3) ‘Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup’ (Yohanes 7: 38b).

Ini menunjukkan bahwa orang yang mau percaya kepada Yesus akan:

a) Menerima Roh Kudus (Yohanes 7: 39).

Seharusnya seseorang akan langsung menerima Roh Kudus pada saat ia percaya kepada Yesus. Tetapi baik Yohanes 7: 38b maupun Yohanes 7: 39a menggunakan kata ‘akan’ yang menunjukkan bentuk akan datang (future tense). Mengapa? Alasannya diberikan dalam Yohanes 7: 39b: ‘sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan’.

· Ingat bahwa Yohanes 7 ini terjadi sebelum hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:1-13), sehingga orang yang percaya kepada Yesus belum menerima Roh Kudus dan baru akan menerima-Nya pada hari Pentakosta. Tetapi setelah hari Pentakosta orang yang percaya Yesus akan langsung menerima Roh Kudus (Kisah Para Rasul 8:9-17 merupakan satu-satunya perkecualian. Saya menjelaskan tentang hal ini dalam buku ‘Kisah Rasul’ dan ‘Kharismatik’).

· ‘sebab Roh itu belum datang’.

Lit: For as yet there was no spirit (= karena saat itu Roh belum ada).

Tentu sebetulnya yang dimaksudkan bukan bahwa Roh Kudus itu betul-betul belum ada. Roh Kudus itu kekal karena Ia adalah Allah sendiri. Maksudnya adalah bahwa saat itu Roh Kudus belum diberikan. Adam Clarke mengatakan bahwa ada beberapa manuscript yang memberikan kata ‘given’ (= diberikan).

· ‘karena Yesus belum dimuliakan’.

Ini menunjuk pada kenaikan Yesus ke surga. Jadi, sama dengan Yohanes 16:7, Yohanes 7: 39 ini mengatakan bahwa kalau Yesus belum naik ke surga, maka Roh Kudus tidak akan diberikan.

Tetapi sebelum Yesus naik ke surga, Ia harus menyelesaikan misiNya untuk menebus dosa manusia. Ia harus mengalami kematian dan kebangkitan lebih dulu. Semua ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kalau tidak ada penebusan, maka tidak ada pemberian Roh Kudus. Dan karena itu, orang yang belum mempunyai Yesus sebagai Penebus dosa, tidak akan menerima Roh Kudus.

b) Dipuaskan kebutuhan rohaninya sampai berlimpah-limpah sehingga ia bisa menjadi alat Tuhan untuk memuaskan kebutuhan rohani orang lain.

Leon Morris mengatakan: kalau kita sudah datang kepada Yesus dan mengalami kepuasan rohani, tetapi kita tidak mau menjadi alat Tuhan untuk memuaskan kebutuhan rohani orang lain (dengan membawa orang itu kepada Yesus), maka kita seperti Laut Mati (Dead Sea). Laut Mati hanya menerima air dari S. Yordan tetapi tidak mengalirkannya sehingga kadar garamnya menjadi begitu tinggi sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan di dalamnya.

Penerapan:

Apakah saudara adalah orang yang hanya mau dilayani / menerima Firman, tetapi tidak mau melayani dan menyalurkan Firman kepada orang lain?

4) ‘seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci’ (Yohanes 7: 38b).

Ada penafsir yang menghubungkan bagian ini dengan ‘percaya kepadaKu’, dan lalu menafsirkan bahwa kita harus percaya kepada Yesus seperti yang diajarkan oleh Kitab Suci.

Tetapi mayoritas penafsir menghubungkan bagian ini dengan bagian selanjutnya yaitu ‘Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup’. Yang menjadi problem dengan penafsiran ini adalah: dalam Perjanjian Lama tidak ada ayat yang seperti ini. Tetapi para penafsir lalu mengatakan bahwa Yesus tidak mengutip satu ayat tertentu dari Perjanjian Lama, tetapi gabungan atau intisari dari ayat-ayat seperti Yesaya 58:11 Yesaya 44:3.

Yohanes 7: 40-44:

1) Yohanes 7: 40-42 menunjukkan adanya 3 golongan:

a) Yohanes 7: 40b: Orang-orang yang menganggap Yesus sebagai ‘nabi yang akan datang’ (Lit: the prophet). Ini berhubungan dengan nubuat tentang akan datangnya seorang nabi dalam Ulangan 18:15-18. Sebetulnya nabi itu adalah Mesias sendiri, tetapi mereka membedakan nabi itu dengan Mesias (Yohanes 1:25).

Orang-orang ini jelas tidak membenci / menolak Yesus dan ajaranNya. Mereka bahkan bisa dikatakan pro Yesus, tetapi sebetulnya iman mereka belum memadai karena mereka belum mempercayai Yesus sebagai Mesias / Anak Allah.

Penerapan:

Sekalipun saudara tidak anti Yesus, atau bahkan saudara termasuk seorang ‘simpatisan Kristen’, saudara tidak akan lolos dari hukuman kekal di neraka, kecuali saudara betul-betul percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara.

b) Yohanes 7: 41a: Orang-orang yang menganggap Yesus sebagai Mesias.

c) Yohanes 7: 41b-42: Orang-orang yang menentang ke-Mesias-an Yesus.

Alasan penolakan mereka:

· Kitab Suci berkata bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem (Yohanes 7: 42). Ini memang benar!

· Yesus tidak berasal dari Betlehem tetapi dari Galilea (Nazaret).

Berita yang salah ini hanya mereka dapatkan dari kabar angin saja, dan langsung mereka anggap sebagai kebenaran, dan ini menyebabkan kesesatan dan kebinasaan mereka!
YOHANES 7:37-52 (YESUS: NABI DAN MESIAS)
otomotif, gadget, bisnis
Adam Clarke: “Had they examined the matter a little farther, they would have found that he had his birth exactly as the prophets had foretold; but, for want of this necessary examination, they continued in unbelief, and rejected the Lord that bought them. Many still lose their souls nearly in the same way. They suffer themselves to be led away by common report, and become prejudiced against the truth, refuse to give it a fair hearing, or to examine for themselves” (= Andaikata mereka menyelidiki persoalan itu lebih jauh, mereka akan mendapatkan bahwa kelahiranNya persis seperti yang dinubuatkan oleh nabi-nabi; tetapi, karena tidak melakukan penyelidikan yang diperlukan itu, mereka tetap dalam ketidak-percayaan mereka, dan menolak Tuhan yang membeli mereka. Banyak orang kehilangan jiwa mereka dengan cara yang hampir sama. Mereka membiarkan diri mereka dituntun oleh desas desus, dan menjadi berprasangka terhadap kebenaran, menolak untuk memberikan pendengaran yang adil / tak memihak, atau untuk menyelidiki untuk diri mereka sendiri).

2) Yohanes 7: 43: mengatakan bahwa lalu timbullah pertentangan / perpecahan di antara orang banyak karena Yesus. Inilah yang Yesus maksudkan dengan Matius 10:34-36 dimana Ia berkata bahwa Ia bukan datang untuk membawa damai tetapi membawa pedang! Dimanapun Injil diberitakan, hal semacam ini bisa terjadi!

3) Yohanes 7: 44: ada orang-orang yang mau menangkap Yesus tetapi tidak berani menyentuhNya.

Ini lagi-lagi terjadi karena adanya Providence of God yang melindungi Yesus karena waktuNya untuk mati belum tiba.

Yohanes 7: 45-52:

1) Yohanes 7: 45-46:

a) Ini adalah penjaga-penjaga Bait Allah yang dalam Yohanes 7: 32 disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi untuk menangkap Yesus.

b) Sekalipun dalam Yohanes 7: 32 tidak dituliskan, tetapi pasti mereka disuruh menangkap Yesus dengan pesan seperti dalam Matius 26:5, yaitu jangan sampai timbul keributan, karena Romawi paling benci pada keributan.

Mungkin sekali lalu para penjaga itu terus mendekati Yesus, sambil menantikan kesempatan untuk bisa menangkap Yesus tanpa menimbulkan keributan.

Pada waktu mereka dekat dengan Yesus mereka tentu mendengar semua kata-kata / ajaran Yesus. Dan makin lama mereka mendengar kata-kata / ajaran Yesus, makin mereka merasakan bahwa tidak pernah ada orang berbicara seperti itu. Dari kata-kata Yesus itu mereka bisa merasakan adanya kasih, hikmat, kesucian, kebenaran, dan terutama kuasa ilahi!

Akhirnya mereka kembali kepada para imam dan orang Farisi, dan mereka melaporkan bahwa mereka tidak menangkap Yesus. Alasan yang mereka kemukakan bukan karena mereka tidak bisa menangkapNya tanpa menimbulkan keributan, tetapi karena mereka merasakan bahwa belum pernah ada seorang manusia berkata-kata seperti Yesus (Yohanes 7: 46)!

c) Sekalipun merasakan adanya kuasa ilahi dalam kata-kata Yesus, sungguh sayang bahwa para penjaga itu hanya tidak menangkap Yesus, tetapi tidak bertobat!

Penerapan:

Jaman sekarang juga ada banyak orang yang pada waktu mendengar Injil / Firman Tuhan, merasakan kebenaran dan kuasa ilahi dalam pemberitaan itu, tetapi tidak bertobat!

2) Yohanes 7: 47-49: Ini reaksi dari orang-orang Farisi terhadap laporan dari para penjaga itu.

a) ‘Adakah kamu juga disesatkan?’ (Yohanes 7: 47b).

· ‘disesatkan’.

RSV/NASB: led astray (= disesatkan).

NIV/KJV/Lit: deceived (= ditipu).

Mereka beranggapan bahwa orang yang percaya / ikut Yesus adalah orang yang sudah disesatkan / ditipu. Hal ini bukan hanya bisa terjadi pada jaman dahulu, tetapi juga pada jaman sekarang. Jangan terlalu merasa heran kalau karena iman saudara kepada Yesus saudara dianggap sebagai orang sesat! Setan senang menyebut yang putih sebagai hitam dan sebaliknya.

· kata ‘juga’ menunjukkan bahwa mereka beranggapan bahwa sebelum saat itu sudah ada orang yang disesatkan / ditipu oleh Yesus.

b) Yohanes 7: 48:

Maksud mereka dengan kata-kata ini adalah: tidak ada pemimpin agama / orang Farisi yang ada dipihak Yesus. Mengapa kamu mau berpihak pada Yesus?

Mereka mengucapkan ini karena jemaat biasanya mbebek saja pada pemimpinnya!

c) Yohanes 7: 49:

· Ini mereka ucapkan untuk menunjukkan bahwa orang yang ada dipihak Yesus hanyalah dari kalangan orang banyak. Dan mereka bisa ikut Yesus, berarti ditipu / disesatkan oleh Yesus, karena mereka tidak mengerti hukum Taurat / Firman Tuhan.

· Kalau mereka berkata bahwa orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat, tentu maksudnya bukanlah bahwa mereka sama sekali tidak mengenal hukum Taurat. Maksudnya: mereka tidak mengenal hukum Taurat seperti orang-orang Farisi.

· Mereka mengatakan bahwa orang banyak yang tak mengenal hukum Taurat itu terkutuk.

Mengapa? Karena tidak mengenal hukum Taurat berarti tidak mentaatinya, dan tidak mentaati hukum Taurat berarti terkutuk (Ulangan 27:26).

Tetapi orang-orang Farisi itu lupa bahwa sekalipun mereka mengenal hukum Taurat, tetapi mereka juga adalah orang terkutuk, karena tak seorangpun bisa taat sempurna, dan ketidaktaatan sedikit saja sudah menyebabkan terkutuk (Ulangan 28:1,15-dst).

Tetapi Yesus telah memikul kutuk hukum Taurat itu pada waktu Ia tergantung di kayu salib (Galatia 3:10-13). Karena itu, kalau saudara mau percaya dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara, maka saudara akan dibebaskan dari kutuk itu!

3) Yohanes 7: 50-52:

a) Nikodemus disebut sebagai ‘seorang dari mereka’ (Yohanes 7: 50), karena ia memang seorang pemimpin agama / orang Farisi (bdk. Yohanes 3:1).

b) Yohanes 7: 51 ini didasarkan pada Ulangan 19:16-18. Seseorang tidak boleh dihakimi tanpa didengarkan kesaksian / pembelaannya lebih dulu!

Penerapan:

Jangan saudara menyalahkan / menghukum anak atau pegawai / pembantu, tanpa memberinya kesempatan untuk membela diri! Siapa tahu ia memang tidak salah.

c) Yohanes 7: 51 ini menunjukkan Nikodemus pro Yesus dan Nikodemus membela Yesus, sekalipun tidak secara explicit tetapi secara implicit.

d) Yohanes 7: 52:

· Rupanya orang-orang Farisi ini tidak bisa menjawab kata-kata Nikodemus ini, dan karena itu mereka menjadi marah dan ‘menyerang’ Nikodemus dengan kata-kata ini. Orang-orang Farisi marah kepada Nikodemus karena:

* Baru saja mereka mengatakan bahwa tidak ada pemimpin / orang Farisi yang pro Yesus, tetapi sekarang Nikodemus ternyata pro Yesus.

* Baru saja mereka mengutuki orang banyak karena tidak mengenal hukum Taurat, tetapi sekarang Nikodemus menunjukkan bahwa mereka tidak menuruti hukum Taurat dalam menghakimi Yesus.

Penerapan:

Kalau saudara kalah dalam berargumentasi, apakah saudara mengakui kekalahan itu, atau saudara lalu mengalihkan pembicaraan / menjadi marah?

· Perlu diketahui bahwa kata-kata mereka dalam Yohanes 7: 52b, yang menyatakan bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea, adalah salah. 2Raja-raja 14:25 menyatakan bahwa nabi Yunus berasal dari Gat-Hefer yang termasuk Galilea!

e) Tidak adanya jawaban dari Nikodemus menunjukkan bahwa ia kurang berani dalam membela Yesus / menentang orang-orang Farisi.

Penerapan:

Kalau mau menentang kesesatan / membela kebenaran dalam gereja, kita harus habis-habisan! Jangan berhenti di tengah jalan! Ingat kata-kata Yesus dalam Matius 16:25 yang berbunyi: “Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya”.

-AMIN-
Next Post Previous Post