MATIUS 24:15-28 (KEHANCURAN YERUSALEM)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
Bacaan: MATIUS 24:15‑28.

Matius 24:15‑20:

1) Boleh dikatakan bahwa semua penafsir menganggap bahwa bagian ini menunjuk pada kejatuhan / kehancuran Yerusalem.
MATIUS 24:15-28 (KEHANCURAN YERUSALEM)
otomotif, keuangan, gadget
Alasannya: adanya kata‑kata:

· ‘tempat kudus’ (Matius 24: 15 bdk. Lukas 21:20,24 ‑ ‘Yerusalem’).

· ‘Yudea’ (Matius 24: 16).

· ‘hari Sabat’ (Matius 24: 20).

2) Matius 24: 15:

a) ‘pembinasa keji’. Ini terjemahan yang salah!

KJV / NASB / Lit: ‘the abomination of desolation’ .

NIV: ‘the abomination that causes desolation’.

Catatan:

‘Abomination’ = sesuatu yang menjijikkan / sangat dibenci.

‘Desolate’ = sunyi / sepi.

Ungkapan / istilah ini jelas menunjuk pada tentara Romawi (bdk. Lukas 21:20). Mereka disebut ‘abomination’, karena:

· mereka adalah bangsa non Yahudi (bdk. Lukas 21:24).

· mereka menodai kesucian Bait Allah.

Dalam Lukas 21:20, Yesus berkata bahwa kalau mereka ini mengepung Yerusalem, maka ‘keruntuhannya sudah dekat’ [NIV: ‘its desolation is near’ (= kesunyiannya sudah dekat)]. Ini sejalan dengan nubuat Yesus dalam Matius 23:38.

b) ‘tempat kudus’.

Ada yang menganggap bahwa istilah ini menunjuk pada Bait Allah, dan ada pula yang menganggap bahwa istilah ini menunjuk pada seluruh Kanaan / Palestina, tetapi Lukas 21:20,24 jelas menunjukkan bahwa istilah ini menun­juk pada Yerusalem.

c) ‘firman yang disampaikan oleh nabi Daniel’.

Ada 3 ayat dalam kitab Daniel yang bisa / mungkin berhu­bungan dengan hal ini, yaitu Daniel 9:29 11:31 12:11. Karena terjemahan Indonesia kurang tepat, maka tidak terlihat dengan jelas bahwa ke 3 ayat itu berhubungan dengan ‘the abomination of desolation’ dalam Matius 24: 15 ini. Karena itu di sini saya berikan ke 3 ayat itu dari NIV:

· Dan 9:27b: ‘And one who causes desolation will place abomination on a wing of the temple, until the end that is decreed is poured on him’.

· Dan 11:31b: ‘Then they will set up the abomination that causes desolation‘.

· Daniel 12:11: ‘From the time that the daily sacrifice is abolished and the abomination that causes desolation is set up, there will be 1,290 days‘.

Sebetulnya, nubuat Daniel ini sudah digenapi sekitar 200 tahun sebelum Kristus mengucapkan Matius 24: 15 ini, yaitu pada tahun 170‑168 SM, ketika raja Syria yang bernama Antio­chus Epiphanes (175‑164 SM) mengalahkan Yerusalem, lalu masuk ke Bait Allah dan mendirikan altar untuk dewa Zeus / Yupiter di dalam Bait Allah dan memerintahkan pengor­banan babi dan binatang haram yang lain di sana.

Catatan:

¨ cerita tentang terjadinya hal ini bisa dibaca dalam salah satu kitab Apocrypha / Deutrokanonika, yaitu dalam 1Makabe 1:20‑64, khususnya ayat 20‑21,29‑31,37‑39,45,47,54,59.

¨ sekalipun penulis dari kitab ini tidak diilhami oleh Roh Kudus, dan sekalpun tulisannya bukanlah Firman Tuhan, tetapi kita bisa mempercayainya sama seperti kita mempercayai kitab sejarah.

Akhirnya orang‑orang Yahudi itu bebas dibawah pimpinan Judas Maccabaeus (165 SM).

Tetapi sekarang, Yesus menubuatkan bahwa hal seperti itu akan terjadi lagi (jadi, nubuat Daniel itu mempunyai 2 x penggenapan!), dan kali ini tidak ada pertolongan bagi mereka!

d) Nubuat Yesus ini digenapi pada tahun 70 M, pada saat Romawi mengalahkan dan menghancurkan Yerusalem.

Ceritanya adalah sebagai berikut:

· tahun 66 M terjadi suatu pemberontakan Yahudi terhadap Romawi yang saat itu menguasai mereka.

· tahun 68 M, Vespasian, yang ditugaskan oleh kaisar Nero untuk menangani pemberontakan ini, sudah mengisolasi Yerusalem, dan siap mengepung Yerusalem.

· tetapi karena adanya suatu keributan / kekacauan dalam kekaisaran Romawi, kaisar Nero lalu bunuh diri.

· tahun 69 M, Vespasian lalu menjadi kaisar Romawi dan ia menugaskan anaknya, yaitu Titus, untuk menangani pembe­rontakan Yahudi itu.

· tetapi karena Yerusalem adalah kota yang terletak di gunung dan dipertahankan oleh orang‑orang yang fanatik, maka kota itu sukar dikalahkan.

· akhirnya Titus memutuskan untuk mengepung (bdk. Lukas 21:20 ‘dikepung’!) Yerusalem supaya mereka kelaparan.

· Setelah dikepung selama 5‑6 bulan, akhirnya Yerusalem jatuh pada tahun 70 M.

· Josephus mengatakan bahwa orang‑orang Romawi lalu membawa berhalanya masuk ke dalam Bait Allah dan mempersembahkan korban di sana.

Kesimpulan: nubuat Yesus ini digenapi dengan tepat!

3) Matius 24: 16‑20:

a) Penjelasan dari ayat‑ayat ini:

Matius 24: 16: ‘Pegunungan’ pada saat itu memang sering menjadi tempat perlindungan, karena di sana banyak terdapat gua‑gua (Kej 19:17 Yosua 10:16 1Samuel 13:6 1Sam 22:1 2Samuel 23:13).

Matius 24: 17: Ada 2 kemungkinan untuk menafsirkan ayat ini:

· pada saat itu rumah‑rumah mempunyai atap yang datar. Disamping itu, atap dari rumah yang satu berhubungan dengan atap dari rumah yang lain, terus sampai ke pintu gerbang kota. Kata‑kata ‘janganlah ia turun’ artinya adalah: orang harus lari ke pintu gerbang kota tanpa turun dari atap, yaitu dengan lari dari atap yang satu ke atap yang lain.

· rumah pada saat itu mempunyai tangga baik di luar maupun di dalam. Kata‑kata ‘janganlah ia turun’ artinya adalah: janganlah turun melalui tangga yang ada di dalam untuk mengambil banrang‑barang, tetapi turunlah melalui tangga luar dan langsung lari ke luar kota.

Matius 24: 17‑18:

· dua ayat ini menunjukkan bahwa ‘hidup lebih penting dari harta’!

· bagian ini paralel dengan Luk 17:31. tetapi dalam Lukas, lalu disusul dengan Lukas 17:32 yang berbunyi: ‘Ingatlah akan istri Lot’. Istri Lot begitu mencintai harta sehingga binasa karenanya!

Matius 24: 16‑18: Penekanannya adalah:

· larilah secepat mungkin.

· janganlah lari ke dalam kota Yerusalem (ingat bahwa pada saat itu, karena setiap kota mempunyai benteng, maka pada saat terjadi serangan, orang justru lari ke dalam kota), tetapi sebaliknya tinggalkanlah Yerusalem! (bdk. Lukas 21:21).

Matius 24: 19:

· kata ‘celakalah’ di sini bukan merupakan kecaman seperti pada Matius 23:13‑29!

· mereka celaka karena dalam keadaan seperti itu mereka tidak mungkin lari cepat.

Matius 24: 20: Mereka disuruh berdoa supaya hal itu tak terjadi pada:

· musim dingin, karena ini akan menyukarkan pengungsian dan tak memungkinkan lari cepat!

· hari Sabat, karena dalam perjalanan mereka tidak akan bisa membeli makanan dan keperluan‑keperluan mereka yang lain (ingat bahwa pada hari itu mereka dilarang untuk berjual beli, sehingga pasti tidak ada toko yang buka).

b) Fakta yang terjadi:

· Pada tahun 66 M sudah mulai terjadi perang dan orang‑orang Yahudi Kristen mentaati perintah Tuhan Yesus ini, dan mereka lari meninggalkan Yerusalem ke tempat yang bernama Perean Pella. Karena itu, pada saat Yerusalem dihancurkan, tidak ada orang kristen yang mati di sana!

· Sebaliknya, orang‑orang Yahudi yang kafir, mengabaikan perintah Yesus ini dan mereka justru lari ke dalam kota Yerusalem! Ini menyebabkan pada saat Titus mengepung Yerusalem, maka di dalam kota Yerusalem terjadi kelaparan yang luar biasa hebatnya, sehingga banyak orang yang mati kelaparan, dan bahkan dilaporkan adanya ibu yang memanggang dan memakan bayinya sendiri! (bdk. Ulangan 28:53).

Josephus mengatakan bahwa saat itu ada 1,1 juta orang Yahudi yang mati di Yerusalem! (Orang di dalam kota Yerusalem bisa begitu banyak karena Titus melakukan pengepungan pada masa Paskah / Pass-over, dimana semua orang Yahudi dari segala penjuru datang ke Yerusalem). Sebagian mati karena kelaparan; sebagian yang lain mati karena pedang (bdk. Lukas 21:24); dan banyak juga (dalam jumlah ratusan orang) yang mati disalib setelah terle­bih dulu disesah, persis seperti apa yang dialami oleh Yesus! (Bandingkan ini dengan Matius 27:25!).

Josephus juga mengatakan bahwa ada 97.000 orang Yahudi ditawan. Yang tinggi / gagah disimpan oleh Titus seba­gai bukti kemenangan; sisanya dibagi‑bagi ke propinsi‑propinsi Romawi untuk diadu dengan binatang buas, di kirim ke Mesir untuk bekerja, dijual sebagai budak dsb. Ini menggenapi kata‑kata Yesus bahwa mereka akan ‘dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa’ (bdk. Lukas 21:24).

Matius 24: 21‑22:

Ada 3 pandangan:

1) Ada penafsir yang menganggap bahwa bagian ini bukan lagi tentang kehancuran Yerusalem, tetapi tentang masa kesukaran besar yang terjadi menjelang akhir jaman (bdk. Wahyu 11:7‑9 20:3b,7‑9).

Alasannya: siksaan dalam Matius 24: 21 ini sama dengan siksaan dalam Matius 24: 29, dan dari Matius 24: 29-dst, jelas terlihat bahwa ini terjadi menjelang akhir jaman.

2) Kebanyakan penafsir tetap menganggap bahwa bagian ini berbicara tentang kehancuran Yerusalem.

a) ‘siksaan’ dalam Matius 24: 21 sama dengan ‘kesesakan yang dahsyat’ dalam Luk 21:23b, dan terlihat dari Luk 21 itu bahwa bagian ini masih berhubungan dengan kehancuran Yerusalem.

b) ‘dipersingkat’ (Matius 24: 22).

Ini cocok dengan apa yang terjadi pada pengepungan terhadap Yerusalem, karena Yerusalem jatuh setelah dikepung hanya sekitar 5‑6 bulan. Ini jauh lebih singkat dari perkiraan semula!

c) ‘orang‑orang pilihan’ (Matius 24: 22).

· ini jelas menunjukkan adanya Predestinasi!

· Dalam situasi perang yang kacau balau, dan bahkan pada saat Allah sedang melampiaskan murkaNyapun, Allah tetap memperhatikan anak‑anakNya / orang‑orang pilihanNya dan melakukan segala sesuatu untuk kebaikan mereka (bdk. Ro 8:28).

3) Ada juga penafsir yang menganggap bahwa Matius 24: 21‑22 ini menunjuk pada kehancuran Yerusalem, tapi juga merupakan gambaran tentang apa yang akan terjadi menjelang akhir jaman.

Saya condong pada pandangan ke 2, tetapi pandangan ke 3 tetap merupakan pandangan yang tidak bisa diabaikan begitu saja!

Matius 24: 23‑26:

1) Lagi‑lagi untuk bagian ini ada bermacam‑macam penafsiran:

a) Bagian ini menunjuk pada kehancuran Yerusalem.

Orang‑orang Yahudi percaya bahwa Mesias akan membebaskan / menolong mereka, sehingga kehancuran Yerusalem akan mendorong mereka untuk mencari / mengharapkan Mesias itu. Dan banyak orang akan memanfaatkan keadaan seperti itu dengan mengclaim diri sebagai Mesias.

Penerapan:

Setiap kali kita mempunyai kebutuhan yang mendesak, setan pasti akan menawarkan kepada kita peme­cahan yang datang dari dia! Karena itu hati‑hatilah terhadap pemecahan yang datang pada saat saudara mempunyai kebutuhan yang mendesak! Sekalipun itu bisa datang dari Tuhan, tetapi bisa juga datang dari setan!

Penggenapan nubuat tentang Mesias palsu ini:

· Josephus menceritakan tentang adanya ahli‑ahli sihir (jelas bisa melakukan mujijat!) yang memimpin banyak orang ke gurun dan menjanjikan mujijat untuk melepaskan / membebaskan mereka.

· Pada tahun 132‑135 M, ada seorang yang menyebut dirinya BAR-CHOCHEBAS (= anak bintang), dan mengclaim diri sebagai Mesias dan menipu banyak orang.

b) Bagian ini menunjuk pada saat‑saat menjelang akhir jaman.

Saat itu akan ada banyak Mesias palsu dan mujijat palsu (bdk. 2Tesalonika 2:9 Wahyu 13:13‑14).

Penerapan:

Ini adalah ‘dasar Kitab Suci’ mengapa secara mendadak ada begitu banyak ‘mujijat’ pada abad ke 20 ini! Karena itu, janganlah percaya sembarang mujijat, dan janganlah tergila‑gila pada mujijat! Ingat bahwa Firman Tuhan sudah memper­ingatkan akan adanya banyak mujijat palsu!

c) Ini menunjuk pada kehancuran Yerusalem, dan juga pada akhir jaman.

Dalam bagian ini, saya masih condong untuk berpendapat bahwa bagian ini masih berbicara tentang kehancuran Yeru­salem.

Alasannya: dalam Matius 24: 4‑14, dimana Yesus berbicara tentang hal‑hal yang akan terjadi antara saat itu dan akhir jaman, sudah ada ayat‑ayat tentang Mesias palsu (Matius 24: 5). Jadi, pastilah peringatan tentang Mesias palsu disini (ay 23‑26), tidak berhubungan dengan akhir jaman, tetapi dengan kejatuhan Yerusalem.

2) Matius 24: 24b:

a) Tafsiran Arminian tentang ayat ini:

“‘If it be possible etc’, imports simply that it is difficult to deceive the elect of God” (= ‘Sekiranya mungkin dst’ hanya berarti bahwa adalah sukar untuk menipu orang‑orang pilihan Allah).

Penafsiran seperti ini jelas tidak sesuai dengan bunyi ayat itu, dan hanya bisa timbul dari orang yang pikiran­nya ‘tidak fair’!

b) Bagi orang‑orang Calvinist, jelas bahwa ayat ini merupa­kan dasar dari doktrin Perseverance of the Saints (= Ketekunan orang-orang kudus), yang mengajarkan bahwa seorang kristen yang sejati tidak mungkin kehilangan keselamatannya (bdk. Yohanes 10:28 17:12).

Perhatikan bahwa ‘siapa Mesias yang benar’ merupakan hal yang sangat dasari! Dalam hal seperti ini, orang pilihan tidak mungkin bisa tersesat! Tetapi dalam pengertian tentang hal‑hal lain yang tidak terlalu dasari, tentu saja orang pilihanpun bisa salah (bukan sesat / salah secara dasari)!

Karena itu, baik Matius 24: 24b ini maupun doktrin Perseverance of the Saints, tidak membenarkan orang kristen hidup gegabah! Kita harus hidup berhati‑hati, dengan cara:

· banyak belajar Firman Tuhan secara serius dan tekun.

· banyak berdoa meminta pimpinan Tuhan untuk mengerti Firman Tuhan dengan benar!

Matius 24: 27:

1) Ada penafsir yang menganggap bahwa ayat inipun masih berbicara tentang kehancuran Yerusalem.

Mereka menafsirkan bahwa:

· kata‑kata ‘kedatangan Anak Manusia’ menunjuk pada datang­nya Tuhan untuk menghukum, yaitu dengan menghancurkan Yerusalem.

· kata‑kata ‘kilat memancar dari sebelah timur dan melon­tarkan cahayanya sampai ke barat’ merupakan gambaran dari tentara Romawi yang menyerbu Yerusalem dengan cepat dan arahnya dari Timur ke Barat.

2) Tetapi lebih banyak penafsir yang menganggap bahwa ayat ini menunjuk pada kedatangan Kristus yang ke 2. Kalau ini benar, maka rupa‑rupanya pembicaraan tentang Mesias palsu dalam ay 23‑26, digunakan oleh Yesus untuk mengubah topik pembi­caraan, sehingga sekarang Ia membicarakan kedatanganNya yang ke 2.

Arti Matius 24: 27: pada kedatanganNya yang ke 2, maka Yesus akan langsung terlihat oleh semua orang (bdk. Wahyu 1:7), sehingga tidak perlu lagi ada pemberitahuan seperti dalam Matius 24: 23,26.

Jadi, ada perbedaan antara kedatangan Yesus yang pertama dan kedua:

· pada kedatangan pertama, Ia datang pada satu tempat tertentu dan diketahui oleh beberapa orang saja, sehingga perlu pemberitahuan dari orang satu ke orang lain, se­hingga makin lama makin banyak yang mengetahui tentang Dia (bdk. Yoh 1:41,45 4:29).

· pada kedatangan yang kedua, kedatanganNya langsung akan terlihat oleh semua orang, sehingga tidak perlu lagi ada orang yang memberitahu ataupun diberitahu!


Ada orang yang menganggap bahwa hal ini tidak mungkin terjadi karena bumi ini bulat. Jadi kalau Yesus misalnya datang di Kutub Utara, bagaimana mungkin orang di Kutub Selatan bisa melihat Dia? Saya menjawab begini: memang kalau Yesus datang di Kutub Utara, orang yang di Kutub Selatan tidak bisa melihat Dia, tetapi pernyataan ini hanya benar jika kita menganggap bahwa hukum alam saat ini tetap berlaku, yaitu bahwa sinar bergerak lurus! Mengingat bahwa hukum alam juga diciptakan oleh Allah, tidak bisakah Allah membuang hukum alam itu pada saat itu dan membuat sinar bergerak melengkung? Dengan demikian orang yang ada di Kutub Selatan bisa melihat Yesus sekalipun Ia datang di Kutub Utara!

Matius 24: 28:

Ayat ini mempunyai bukan main banyak penafsiran!

1) Orang yang menganggap bahwa ayat ini masih tetap berbicara tentang kehancuran Yerusalem, menafsirkan:

· ‘burung’ menggambarkan tentara Romawi.

Alasannya: mereka kuat dan bengis, dan orang Romawi memang menggunakan simbol burung rajawali [Catatan: kata ‘burung nazar’ terjemahan hurufiahnya adalah ‘eagle’ (= burung rajawali)].

· ‘bangkai’ menggambarkan orang‑orang Yahudi / Yerusalem.

2) Orang‑orang yang menganggap bahwa ayat ini menunjuk pada akhir jaman, mempunyai tafsiran yang berbeda‑beda:

a) Bangkai = Kristus.

Burung = orang kristen.

Jadi artinya: pada saat itu semua orang kristen akan datang (berkumpul) kepada Kristus.

b) Bangkai = Kristus.

Burung = semua manusia.

Jadi artinya: semua manusia akan berkumpul di tempat dimana Kristus memangggil, untuk dihakimi.

c) Bangkai = orang jahat.

Burung = malaikat.

Jadi artinya: pada saat itu malaikat akan mengumpulkan semua orang jahat untuk dihakimi.

d) Bangkai = anti Kristus / kuasa dunia.

Burung = orang kudus / malaikat.

Jadi, artinya: pada saat itu orang kudus / malaikat akan menang atas anti Kristus / kuasa dunia.

e) Bangkai = orang jahat.

Burung = Hakim.

Jadi artinya: Hakim (Kristus) akan menemukan orang jahat (mereka tak mungkin bersembunyi dari Hakim itu).

f) Bangkai = dunia yang bejad.

Burung = Kristus.

Jadi artinya: Kristus akan datang kembali pada saat dunia sudah bejad seperti bangkai / dosanya sudah genap.

g) Bangkai = Kristus.

Burung = semua manusia.

Artinya: Sama seperti burung nazar pasti melihat bangkai (karena mata burung itu sangat tajam), demikian juga semua orang akan melihat Kristus pada kedatanganNya yang keduakalinya.

Saya setuju dengan penafsiran ini, karena sesuai dengan kontex (cocok dengan arti Matius 24: 27!).

-AMIN-
Next Post Previous Post