MATIUS 24:40-51 (AKHIR ZAMAN)
Pdt.Budi Asali, M.Div.
MATIUS 24:40-51 (AKHIR ZAMAN).
Bacaan: MATIUS 24:40‑51.
1) Matius 24: 37‑39 paralel dengan Lukas 17:26‑30.
Matius 24: 40‑41 paralel dengan Lukas 17:34‑35.
Dua bagian ini jelas membicarakan tentang akhir Zaman / kedatangan Yesus yang kedua kalinya.
Tetapi, di tengah‑tengah dua bagian itu, Lukas menyelipi dengan Lukas 17:31‑33, yang di dalam Injil Matius diletakkan dalam Mat 24:17‑18, yang jelas membicarakan tentang kehancuran Yerusalem.
Mengapa Lukas menyelipkan bagian itu di sini, di tengah‑tengah dua bagian yang membicarakan akhir Zaman, adalah sesuatu yang sukar dimengerti.
Ini saya berikan hanya supaya saudara mengerti, mengapa penafsiran Mat 24 ini begitu sukar dan menimbulkan banyak pertentangan di antara para penafsir.
2) Matius 24: 40‑41 ini dipakai oleh ajaran Dispensationalism sebagai dasar dari doktrin pengangkatan orang suci (Rapture) yang mereka percayai.
Doktrin ini mengatakan bahwa pada saat Yesus datang ke 2A (mereka membagi kedatangan Yesus yang kedua dalam dua tahap, dan saya sebut sebagai 2A dan 2B), Ia hanya datang di awan‑awan, dan pada saat itu, semua orang yang betul‑betul percaya tahu‑tahu diangkat ke atas untuk dibawa oleh Yesus ke surga, sedangkan orang‑orang kafir dan orang kristen KTP tetap tertinggal di dunia untuk mengalami Masa Kesukaran Besar. Setelah itu baru Yesus akan datang lagi (ke 2B), bersama dengan para orang suci, untuk mendirikan kerajaan 1000 tahun di dunia ini.
Keberatan terhadap ajaran ini:
a) Matius 13:30,39‑43,47‑50 menunjukkan bahwa pemisahan antara orang kristen dan orang kristen KTP terjadi pada akhir jaman, dan segera setelah pemisahan itu, orang kristen KTPnya langsung masuk neraka, bukannya mengalami Masa Kesukaran Besar seperti yang diajarkan oleh Dispensationalism!
b) Bagian ini hanya menunjukkan bahwa pada saat kedatangan Yesus yang kedua kalinya, terjadi perpisahan antara orang percaya dan tidak percaya.
Kata ‘dibawa’ (Matius 24: 40,41) sering digunakan untuk menunjukkan terjadinya pemisahan seorang (yang dibawa) dari yang lain (yang ditinggalkan / tidak dibawa).
Contoh: Matius 17:1 Matius 26:37.
Jadi, kalau Matius 24: 40‑41 mengatakan bahwa pada saat kedatangan Yesus yang kedua kalinya, ada orang yang dibawa dan ada orang yang ditinggalkan, maka itu hanya berarti bahwa saat itu terjadi pemisahan antara orang percaya dan tidak percaya, karena orang percaya masuk surga, dan orang tidak percaya masuk neraka.
Bagian ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa orang yang percaya akan dibawa / diangkat ke surga sedangkan orang yang tidak percaya akan ditinggal di bumi!
3) Matius 24: 40‑41 menunjukkan adanya kesamaan antara dua orang yang akan dipisahkan itu. Pada Matius 24: 40, dua orang itu sama‑sama ada di ladang. Dan pada Matius 24: 41 dua orang itu sama‑sama perempuan dan sama‑sama memutar batu kilangan.
Tetapi, apa yang kelihatan sama di hadapan manusia, tetap berbeda di hadapan Tuhan, karena Tuhan mengenal dombaNya / kepunyaanNya (Yohanes 10:27 2Timotius 2:19). Ia tahu mana yang gandum / kristen sejati, dan mana yang lalang / kristen KTP, dan Ia akan memisahkan mereka (Mat 13:24‑30,36‑43).
Penerapan:
Kalau saudara adalah lalang, saudara bisa menipu manusia / orang kristen yang lain, bahkan Pendeta / Penginjil saudara, tetapi saudara tidak bisa menipu Tuhan! Karena itu, cepatlah bertobat dan percaya kepada Yesus dengan sungguh‑sungguh!
4) Lukas 17:34, yang merupakan bagian paralel dari Matius 24: 40‑41 ini, memberikan contoh yang lain, yaitu terpisahnya dua orang yang ada di tempat tidur. Ini mungkin sekali menunjuk pada suami istri, yang menunjukkan kesatuan antara dua orang itu. Dua orang yang begitu bersatu seperti itupun akan terpisah pada akhir jaman!
Bagian ini kontras sekali dengan Matius 24: 31 yang menunjukkan bahwa orang‑orang pilihan yang tersebar di seluruh penjuru bumi, justru akan dikumpulkan / dipersatukan pada akhir jaman!
Penerapan:
Inginkah saudara tetap bersatu dengan suami / istri, anak‑anak, orang tua, saudara, keluarga, teman saudara? Bawalah mereka kepada Kristus, maka pada akhir jaman, saudara tetap akan bersatu dengan mereka!
Matius 24: 42:
1) ’Berjaga‑jaga’ (bdk. Matius 24: 44: ‘siap sedia’).
Hal‑hal yang harus kita lakukan untuk berjaga‑jaga:
a) Percaya / beriman kepada Yesus (Lukas 18:8 2Tesalonika 1:8).
Ini harus ditekankan diatas segala‑galanya, karena tanpa iman, semua yang lain tidak ada harganya (bdk. Ibrani 11:6).
b) Berusaha hidup suci / membuang dosa (Lukas 21:34 2Petrus 3:14 Wahyu 3:3 16:15).
Penerapan:
Adakah hal‑hal yang saudara sadari sebagai dosa, tetapi saudara biarkan dalam hidup saudara?
c) Berdoa (Lukas 21:36).
Penerapan:
· berapa banyak saudara berdoa tiap hari?
· ikutlah dalam Persekutuan Doa di gereja saudara!
d) Melayani Tuhan (Matius 24: 46).
e) Makin rajin berbakti & saling menasehati (Ibr 10:24‑25).
Penerapan:
Apakah saudara justru semakin rajin membolos? Bagaimana kalau Yesus datang, persis pada saat saudara sedang membolos?
f) Sabar dalam menderita (Yak 5:7‑9).
Artinya: pada saat kita menderita karena penindasan orang lain, kita tidak boleh marah / benci / berusaha membalas dendam dsb, kita tidak boleh bersungut‑sungut, kita tidak boleh iri hati terhadap orang jahat yang justru hidup enak, dan kita tidak boleh marah / kecewa kepada Tuhan!
2) Tuhan sengaja tidak memberitahu kita kapan hari Tuhan itu akan tiba, supaya kita berjaga‑jaga senantiasa (Lukas 21:36).
· ada orang yang sama sekali tak berjaga‑jaga.
· ada orang yang hanya kadang‑kadang berjaga‑jaga. Sebentar rajin dalam berdoa, belajar Firman Tuhan, melayani Tuhan, membuang dosa dsb, tetapi sebentar lagi malas / lalai melakukan semua itu!
· ada juga orang yang mula‑mula kelihatan tekun dalam berjaga‑jaga, tetapi tidak sampai akhir (bdk. gadis‑gadis yang bodoh dalam 25:1‑13).
· ada juga orang yang berjaga‑jaga senantiasa sampai pada akhirnya (bdk. gadis‑gadis yang bijaksana dalam 25:1‑13).
Yang mana yang saudara inginkan untuk diri saudara?
3) Hal‑hal yang akan diterima oleh orang yang berjaga‑jaga senantiasa:
a) bdk. Lukas 21:36: ‘supaya luput ...’.
Ini tidak berarti bahwa mereka akan luput dari siksaan / Masa Kesukaran Besar, seperti yang diajarkan oleh ajaran Dispensationalisme.
Kontex (Lukas 21:34‑36) menunjukkan bahwa mereka akan luput dari jerat yang akan menimpa orang yang tidak berjaga‑jaga. Dengan kata lain, mereka tidak akan terkena hukuman kekal!
b) bdk. Luk 21:36: ‘supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia’.
Ada macam‑macam sikap manusia pada saat itu:
· orang‑orang kafir tidak akan tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Sebaliknya mereka akan ketakutan bukan main (bdk. Wahyu 6:15‑17).
· orang‑orang kristen yang kurang berjaga‑jaga, akan malu pada saat itu, sehingga tidak berani memandang kepada Yesus (bdk. 1Yoh 2:28)
· orang‑orang kristen yang betul‑betul siap sedia akan tahan berdiri di hadapan Yesus dan akan menatap wajah Yesus tanpa rasa takut / malu (Lukas 21:28,36).
Yang mana yang saudara inginkan?
c) Ada pahala & pujian untuk mereka (Matius 24:47 25:21,23).
Matius 24: 43‑44:
1) Kedatangan Yesus digambarkan seperti pencuri (bdk. 1Tesalonika 5:2‑8 2Petrus 3:10 Wahyu 3:3 16:15).
Jangan merasa aneh kalau Yesus dibandingkan / digambarkan dengan seorang pencuri, karena suatu perumpamaan tidak menunjukkan persamaan dalam segala hal, tetapi hanya dalam hal‑hal tertentu saja!
Persamaan antara Yesus dengan seorang pencuri adalah: kedatangannya sama‑sama tidak terduga, dan pada saat orang tidak siap sedia (bdk. Matius 24: 44 1Tesalonika 5:3).
2) Tuan rumah jelas menggambarkan kita.
Jadi, kita harus berjaga‑jaga seperti tuan rumah yang berjaga‑jaga terhadap pencuri, yaitu kita harus berjaga‑jaga senantiasa dan tidak lengah sedikitpun!
Ada banyak hal yang bisa membuat saudara lengah:
· banyak kesukaran. Ini sering menyebabkan perhatian / pikiran kita hanya ditujukan pada kesukaran‑kesukaran itu, sehingga lupa / lalai dalam berjaga‑jaga. Bandingkan dengan tanah golongan ke 2 dalam perumpamaan tentang seorang penabur dalam Mat 13:5,6,20,21.
· kesenangan / daya tarik duniawi.
Keluarga, study, pekerjaan, uang, rumah, mobil, barang‑barang mewah yang lain, jabatan, kekuasaan, sex, dan segala macam kesenangan yang lain, bisa membelokkan perhatian kita dari Tuhan dan dari hal‑hal yang bersifat rohani! Karena itu hati‑hatilah dengan semua hal duniawi! Bandingkan dengan tanah golongan ke 3 dalam Mat 13:7,22 (bdk. Mark 4:19 Lukas 8:14).
· hidup yang lancar, tanpa problem yang berarti. Ini juga sering menjatuhkan orang kristen. Kejatuhan Daud dalam perzinahan, bukan terjadi pada saat ia dikejar‑kejar oleh Saul, dimana hidupnya penuh dengan kesukaran dan bahaya, tetapi justru pada saat ia sudah jadi raja, dan hidupnya aman, tanpa kesukaran yang terlalu berarti! Karena itu, hati‑hatilah dan janganlah lengah kalau hidup saudara serba lancar!
Matius 24: 45‑51:
1) Perbandingan Lukas dan Matius:
Lukas 12:35‑40 paralel dengan Matius 24:43‑44.
Luk 12:41 paralel dengan ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
Lukas 12:42‑46 paralel dengan Matius 24:45‑51.
Lukas 12:47‑48 paralel dengan ‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑‑
Dari sini jelas terlihat bahwa Matius 24:45‑51 ini diberikan oleh Yesus sebagai jawaban atas pertanyaan Petrus dalam Luk 12:41, yang tidak ditulis dalam Injil Matius.
Maksud pertanyaan Petrus itu ialah: siapa yang harus berjaga‑jaga? Semua orang lain, atau rasul‑rasul juga?
2) Penekanan Yesus dalam bagian ini: orang‑orang yang mempunyai jabatan / kedudukan dalam gereja (bdk. Matius 24: 45 ‑ ‘diangkat tuannya atas orang‑orang-nya’), khususnya hamba‑hamba Tuhan, harus berjaga‑jaga menghadapi hari Tuhan.
Kalau orang biasa saja harus berjaga‑jaga, apalagi orang kristen yang punya jabatan dalam gereja / hamba‑hamba Tuhan! (bdk. Lukas 12:47‑48, khususnya Luk 12:48b).
Penerapan: (khusus untuk orang yang punya jabatan dalam gereja).
Ini menunjukkan bahwa saudara diangkat untuk menduduki jabatan tertentu, bukan untuk sombong‑sombongan, senang‑senang, memerintah orang lain dsb, tetapi untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar!
Karena itu, berhentilah berpikir bahwa saudara sama dengan jemaat biasa! Saudara harus berusaha untuk lebih baik, lebih taat, lebih rindu pada Firman Tuhan, lebih tekun dalam berdoa dan belajar Firman Tuhan, lebih bertanggung jawab dalam pelayanan, lebih rajin dalam kebaktian dan Pemahaman Alkitab, lebih disiplin dalam hal waktu dsb, dibandingkan dengan jemaat biasa!
3) Matius 24: 45‑47: hamba yang setia dan bijaksana.
a) Ia ‘memberikan makanan pada waktunya’ (Matius 24: 45).
Ini bisa berarti:
· ia melakukan tugasnya (Matius 24: 46).
Penerapan:
Apakah saudara selalu melaksanakan tugas saudara dengan sebaik‑baiknya?
· ia memberikan makanan rohani, yaitu Firman Tuhan.
Ini tugas utama seorang hamba Tuhan!
b) Ada pahala untuk dia (Matius 24: 47).
Pada saat pelayanan itu terasa berat sekali (karena banyaknya kesukaran, penderitaan, kegagalan, kekecewaan dsb), ingatlah akan adanya pahala untuk mereka yang bertekun! (bdk. Roma 8:18 2Kor 4:17).
4) Matius 24: 48‑51: hamba yang jahat.
a) Ia berkata dalam hatinya: Tuanku tidak datang‑datang (Matius 24: 48‑49a).
Artinya: secara diam‑diam ia menganggap bahwa Yesus toh tidak akan datang kembali, sehingga ia tidak perlu mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Ada orang yang secara terang‑terangan menyatakan bahwa Yesus tidak akan datang kembali (bdk. 2Pet 3:3‑4).
Tetapi hamba yang jahat ini lebih munafik! Di luar / secara terbuka, ia menyatakan bahwa Yesus akan datang kembali. Tetapi dalam hati, ia menganggap bahwa Yesus tidak akan kembali.
Penerapan:
· ada banyak hamba‑hamba Tuhan yang pengakuan mulutnya berbeda dengan kepercayaan hatinya! Sebetulnya hal ini bisa terlihat dari kehidupan / pelayanannya. Misalnya:
* ia mengakui Yesus sebagai satu-satunya jalan ke surga. Tetapi kalau dalam kehidupan / pelayanannya ia tidak pernah memberitakan Injil, maka mungkin sekali pengakuannya itu sebetulnya hanya di mulut saja.
* ia mengakui Kitab Suci sebagai Firman Allah. Tetapi kalau dalam pelayanannya ia mengajarkan Kitab Suci secara asal-asalan saja, atau ia secara berani menginjak-injak Kitab Suci misalnya dengan mau memberkati pernikahan kristen dan non kristen (bdk. 2Kor 6:14), maka mungkin sekali bahwa dalam hatinya ia sebetulnya tidak percaya bahwa Kitab Suci itu adalah Firman Allah.
· jemaat biasapun bisa seperti ini! Ada orang kristen yang mengucapkan 12 Pengakuan Iman Rasuli setiap minggu, tetapi hatinya tidak percaya pada apa yang ia ucapkan! Apakah saudara termasuk orang yang seperti ini?
b) Akibat kepercayaan / anggapan itu:
· ia memukul hamba‑hamba yang lain (Matius 24: 49).
Ini menunjukkan bahwa ia bersikap sebagai diktator / boss, dan ia menyalahgunakan wewenang dan jabatan yang diberikan kepadanya. Ingat, bahwa tidak ada hamba Tuhan yang bagaimanapun hebatnya yang berhak menjadi diktator / boss dalam gereja, karena Tuhan adalah satu‑satunya Raja dalam gereja, dan Ia tidak pernah memberikan kedudukan itu kepada pribadi / individu manapun.
· ia makan minum dengan pemabuk (Matius 24: 49).
* ini menunjukkan bahwa ia hidup mewah dan berfoya‑foya.
* ini menunjukkan bahwa ia tidak mempunyai penguasaan diri, bahkan tidak berusaha untuk menguasai diri / nafsunya.
* ini menunjukkan bahwa ia mempunyai pergaulan yang buruk (bdk. 1Korintus 15:33).
· ia tidak melakukan pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
Dari sini kita bisa melihat bahwa kepercayaan / anggapan yang salah, pasti menimbulkan kehidupan yang salah! Karena itu, tekunlah dan rajinlah dalam belajar Kitab Suci, dan hati‑hatilah dengan ajaran yang saudara terima!
c) Nasib akhirnya:
· tuannya membunuh dia (Matius 24: 51). Terjemahan ini kurang keras!
NIV / NASB: ‘cut him to / in pieces’ (= memotong‑motongnya).
Terjemahan hurufiahnya adalah ‘dichotomized’ (bandingkan dengan kata ‘dichotomy’, yang merupakan nama dari ajaran yang mempercayai bahwa manusia terdiri dari 2 bagian), karena kata Yunani yang dipakai adalah DICHOTOMESEI (= will cut asunder’).
· tuannya ‘membuat dia senasib dengan orang‑orang munafik’ (Matius 24: 51). Terjemahan ini kurang tepat!
NIV / NASB: ‘assign him a place with the hypocrites’ (= memberikan ia tempat bersama‑sama dengan orang‑orang munafik).
Tempat ini jelas adalah neraka!
· ‘ratapan dan kertak gigi’ (Matius 24: 51).
Ada banyak ayat Kitab Suci yang menunjukkan neraka sebagai tempat dimana terdapat ratapan dan kertak gigi (Mat 8:12 13:42,50 22:13 25:30 Lukas 13:28). Ratapan dan kertakan gigi menunjukkan bahwa orangnya sangat kesakitan / menahan sakit (bdk. Lukas 16:24).
5) Penerapan:
Saudara yang mempunyai jabatan rohani, sebagai dosen theologia, Pendeta / Penginjil, Majelis / pengurus, guru sekolah minggu, guru agama, organist, chairman dsb, perlu merenungkan apakah saudara termasuk pelayan Tuhan yang setia / bijaksana, atau yang jahat?
MATIUS 24:40-51 (AKHIR ZAMAN)
-AMIN-