NEHEMIA 2:1-20 (RENCANA DAN TAKTIK DALAM PELAYANAN)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
NEHEMIA 2:1-20 (RENCANA DAN TAKTIK DALAM PELAYANAN)
gadget, bisnis
BACAAN: NEHEMIA 2:1-20.

I) Diri Nehemia:

1) Nehemia adalah orang yang banyak berdoa.

Pada pelajaran yang lalu (Nehemia 1), sudah kita lihat bahwa pada waktu Nehemia menerima kabar buruk, ia lalu berdoa (Nehemia 1:5-11). Dan ia berdoa dengan tekun selama 4 bulan, yaitu antara bulan Kislew (Nehemia 1:1) dan bulan Nisan (Nehemia 2:1).

Sekarang kita lihat pada Nehemia 2: 4 bahwa ia kembali berdoa! Ia menaik­kan suatu doa yang sangat singkat di antara pertanyaan raja dan jawabannya sendiri! Doa itu begitu singkat, mungkin manusia tidak akan memperhati-kannya, tetapi Tuhan memperhatikannya!

Ini tidak berarti bahwa setiap kali kita berdoa, kita berdoa dengan doa sesingkat itu! Sekalipun memang pengabulan doa tidak tergantung panjangnya doa, tetapi kalau dalam keadaan biasa, kita selalu berdoa dengan doa singkat, itu menunjukkan kita tidak mempunyai keinginan untuk bersekutu dengan Tuhan, dan kita tidak mencintai Tuhan.

Tapi, kalau dalam keadaan seperti itu Nehemia masih sempat berdoa, itu menunjukkan bahwa saking banyaknya / seringnya ia berdoa, doa men-jadi semacam ‘gerak reflex’ bagi dia sehingga dalam keadaan seperti itu ia masih sempat berdoa (jangan diartikan ia berdoa secara otomatis, dalam arti ia tidak menjiwai doa itu!).

Penerapan:

Bagaimana kehidupan doa saudara? Banyakkah saudara berdoa? Yang mana yang sering menjadi ‘gerak reflex’ mulut saudara: berdoa atau mencaci maki / mengumpat?

2) Nehemia adalah orang yang mengutamakan Tuhan / gereja dan meno­merduakan pekerjaan / jabatannya.

Ini terlihat dari:

a) Nehemia 1:11 & 2:1-5 dimana terlihat dengan jelas bahwa Nehemia meng-gunakan jabatan / pekerjaannya demi kepentingan Tuhan / gereja.

b) Nehemia 2: 5 dimana terlihat jelas bahwa ia bahkan mau mengorbankan pekerjaan / jabatannya demi kepentingan Tuhan / gereja.

Penerapan:

Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara menomerduakan Tuhan / gereja dan mengutamakan pekerjaan / jabatan saudara? Atau, apakah saudara memisahkan sama sekali antara Tuhan / gereja di satu pihak dan pekerjaan / jabatan di lain pihak? Dan apakah saudara menganggap bahwa urusan tentang Tuhan / gereja tak boleh mencampuri pekerjaan / jabatan saudara? Atau, apakah saudara bahkan menggunakan Tuhan / gereja demi pekerjaan / jabatan sauda­ra?

Maukah mulai sekarang saudara menjadi seperti Nehemia?

3) Nehemia selalu meninggikan Tuhan, bukan manusia.

Dalam Nehemia 2: 18, pada waktu ia melakukan sharing, ia menceritakan tentang Tuhan dulu, baru tentang raja. Mengapa begitu? Karena itu memang keyakinannya (Nehemia 2: 8b).

Dalam Nehemia 2: 20a, bahkan pada saat berbicara dengan orang-orang yang memusuhinya, Nehemia meninggikan Tuhan dan bukan raja. Padahal, kalau dilihat dari serangan musuh-musuh itu dalam Nehemia 2: 19, maka rasanya jauh lebih enak kalau dalam menjawab, Nehemia menggunakan otoritas dari raja (Nehemia 2: 7-9).

3 hal ini menunjukkan bahwa Nehemia adalah orang yang cinta kepada Tuhan. Inilah yang mendorong dia untuk melayani Tuhan.

II) Pelayanan Nehemia:

1) Nehemia adalah orang yang mencari, bukan menunggu pelayanan seperti kebanyakan orang kristen.

Ini terlihat dr Nehemia 2: 5 dimana ia menawarkan dirinya sendiri untuk melakukan pekerjaan yang berat itu.

Dan, setelah ia mendapatkan pelayanan itu, ia sendiri bekerja keras (Nehemia 2: 9,11-15). Ini lagi-lagi berbeda dengan banyak orang kristen yang mau menerima pelayanan, tapi lalu tidak bekerja apa-apa / tidak bertanggung jawab dalam pelayanan.

Penerapan:

· Apakah saudara termasuk orang yang mencari pelayanan? Atau hanya menunggu sampai ada yang menawarkan pelayanan tertentu bagi saudara? Atau bahkan yang baru mau melayani kalau didesak oleh banyak orang?

· Dan kalau saudara sudah menerima pelayanan tertentu, apakah saudara bertanggung jawab dengan melakukan tugas saudara dengan sebaik-baiknya? Atau apakah saudara sering membiarkan pelayanan saudara terbengkalai? Atau apakah saudara sering mengoperkan pelayanan saudara kepada orang lain?

2) Nehemia mempunyai rencana dan taktik dalam pelayanan.

a) Rencana.

Ini terlihat dari Nehemia 2: 7-8 karena di sana, pada waktu raja berta­nya tentang apa yang ia inginkan (Nehemia 2: 4), ia langsung sudah siap dengan jawabannya. Jelas bahwa semua ini sudah lama ia renca­nakan.

Juga dalam Nehemia 2: 11-15 kita melihat bahwa ia melakukan penyeli­dikan. Untuk apa? Jelas untuk membuat rencana tentang pekerjaan besar tersebut.

b) Taktik.

Pada waktu raja bertanya tentang kesedihannya, maka ia menjawab tanpa menyebut-nyebut tentang agamanya, Bait Allah dsb, karena ia tahu hal itu toh tidak berguna karena raja adalah orang kafir. Sebalik-nya, ia menyebut tentang kuburan nenek moyang (ay 3), karena ia tahu bahwa orang Persia dan orang Yahudi punya persa­maan dalam hal ini yaitu mereka sama-sama menghormati kuburan nenek moyang mereka. Dengan cara ini ia berharap untuk menda­patkan simpati dari raja.

Juga pada Nehemia 2: 12-16 terlihat bahwa ia berusaha menjaga rahasia tentang pekerjaannya itu selama mungkin, supaya dengan demikian, musuh-musuhnya tidak tahu apa yang akan ia lakukan sehingga merekapun tidak bisa merencanakan apa-apa. Ini lagi-lagi adalah taktik!

Penggunaan rencana dan taktik ini menunjukkan bahwa Nehemia menggunakan otak / akal sehatnya dalam pelayanan!

Doa / iman kepada Tuhan, tidak berarti bahwa kita harus berjalan tanpa menggunakan otak / akal sehat. Tetapi bagaimanapun, kita harus ingat bahwa ‘menggunakan otak’, berbeda dengan ‘bersandar pada otak’! Kita boleh / harus menggunakan otak, tetapi kita tidak boleh bersandar pada otak (bdk. Amsal 3:5-6).

3) Nehemia mengajak orang lain untuk ikut dalam pelayanan.

Dalam Nehemia 2: 16-18 ia melakukan sharing untuk mengajak orang-orang lain ikut dalam pelayanan. Apa yang ia lakukan disini adalah suatu hal yang sangat penting. Pekerjaan Tuhan adalah sesuatu yang besar dan tidak mungkin dilakukan oleh 1 orang saja, betapapun hebatnya orang itu. Selalu dibutuhkan kerja sama antara orang-orang kristen dalam gereja untuk melakukan pelayanan! Tetapi, sekalipun Nehemia mengajak orang-orang tertentu untuk bersama-sama melayani Tuhan, ia tidak mengijinkan seadanya orang untuk melayani Tuhan. Dalam Nehemia 2: 20b, terlihat bahwa ia ‘menyensor’ orang-orang bejad itu dan tidak mengijinkan mereka ikut ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan itu!

Ini adalah sesuatu yang juga sangat penting! Kita tidak boleh mengajak sembarang orang untuk melayani Tuhan, apalagi untuk menduduki posisi-posisi penting dalam gereja, karena ini justru akhirnya akan merusakkan pelayanan itu dan bahkan menyesatkan gereja!

4) Nehemia adalah orang yang pantang mundur dalam pelayanannya.

Dalam ay 10 kita mulai melihat adanya tantangan dalam pelayanan Nehemia. Jelas bahwa setan tidak akan senang melihat orang berjuang bagi Tuhan dan setan pasti akan memakai anak-anaknya untuk menyerang orang itu.

Dalam Nehemia 2: 19 kita lihat bahwa jumlah mereka bertambah, dan mereka mulai menyerang dengan mengejek dsb.

Tapi, ini sama sekali tidak menghentikan Nehemia. Ini menunjukkan Nehemia sebagai orang yang berani dan pantang mundur.

Bahwa ia adalah orang yang berani, tidak berarti ia tidak pernah takut. Dalam ay 2 kita lihat ia takut! Tetapi ia maju terus!

Cus D’Amato (pelatih petinju Mike Tyson) berkata:

“Heroes and cowards feel exactly the same fear. Heroes just react to fear differently” (= pahlawan dan pengecut merasakan rasa takut yang persis sama. Pahlawan hanya bereaksi secara berbeda terhadap rasa takut).

Penerapan:

Bagaimana sikap saudara kalau saudara mendapat tantangan / kesukaran dalam pelayanan saudara? Apakah itu membuat saudara takut? Dan kalau saudara takut, bagaimana reaksi saudara? Berhenti, mundur, atau berkompromi? Atau terus maju sambil bersandar kepada Tuhan? Reaksi saudara menentukan apakah saudara adalah pahlawan atau pengecut!

Penutup:

Baik ditinjau dari dirinya maupun pelayanannya, Nehemia adalah orang yang hebat. Kebanyakan orang kristen / hamba Tuhan hanya bagus pada salah satu saja, bahkan banyak yang jelek dalam kedua-duanya. Bagaima­na dengan saudara? Maukah saudara meniru diri dan pelayanan Nehemia?

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-
Next Post Previous Post