NEHEMIA 9:1-37 (KEBAIKAN TUHAN DAN DOSA ISRAEL)

Pdt.Budi Asali, M.Div.

BACAAN: NEHEMIA 9:1-37.

I) Apa yang mereka lakukan disini?

Dalam Nehemia 8:10-13, kita telah melihat bahwa mereka sadar akan dosa mereka sehingga mereka menangis. Tetapi karena saat itu adalah hari raya dimana mereka harus bersukaria dan makan minum, maka saat itu mereka dilarang untuk menangis, dan bahkan mereka disuruh untuk bergembira dan makan minum.
NEHEMIA 9:1-37 (KEBAIKAN TUHAN DAN DOSA ISRAEL)
Sekarang, setelah semua itu selesai, apa yang mereka lakukan?

1) Mereka berpuasa dan berkabung (Nehemia 9: 1).

Pada jaman Perjanjian Lama, adalah sesuatu yang lazim kalau seseo­rang menunjukkan kesedihan yang ada dalam hatinya melalui hal-hal yang lahiriah seperti puasa, penggunaan kain kabung, dan pemberian abu / tanah di kepala.

Tetapi, dalam Perjanjian Baru, banyak hal-hal lahiriah dari Per­janjian Lama yang disingkirkan (bdk. Yohanes 4:19-24). Karena itu, kalau sekarang kita sadar akan dosa kita, maka kita tak perlu lagi menyatakan kesedihan kita melalui hal-hal lahiriah seperti itu. Tetapi, bagaimanapun juga, kesedihan di dalam hati, adalah sesuatu yang mutlak perlu pada saat kita menyadari dosa / mengakui dosa kita (bdk. Mazmur 51:19 Yoel 2:13 Matius 5:4).

Penerapan:

Apakah saudara betul-betul sedih kalau saudara jatuh ke dalam dosa? Kalau selama ini saudara hanya bersikap acuh tak acuh pada saat sadar akan dosa saudara, maka pikirkanlah bahwa dosa saudara itu menyebab­kan Yesus menderita dan mati di atas kayu salib!

2) Mereka memisahkan diri dari bangsa-bangsa lain (Nehemia 9: 2).

Ini adalah tindakan pengudusan dan penyerahan diri kepada Tuhan, bukan suatu kesombongan! Bandingkan dengan Im 20:26 yang menunjuk­kan bahwa Tuhan memang memisahkan bangsa Israel dari bangsa-bangsa lain untuk menjadikan Israel milikNya.

3) Mereka mendengar Firman Tuhan (Nehemia 9: 3).

Mereka mendengar Firman Tuhan selama seperempat hari! Ini bukan sama dengan 6 jam, tetapi sama dengan 3 jam. (bdk. Yohanes 11:9 yang mengatakan bahwa ada 12 jam dalam satu hari. Jadi, satu hari penuh dibagi menjadi dua yaitu ‘one day / satu hari’ dan ‘one night / satu malam’, yang masing-masing lamanya sekitar 12 jam).

Bahwa dalam Neh 8:4 dikatakan bahwa mereka mendengar Firman Tuhan selama 6 jam (‘dari pagi sampai tengah hari’), dan di sini dikatakan mereka mendengar Firman Tuhan selama 3 jam / seperempat hari, menunjukkan bahwa mendengar Firman Tuhan jangka panjang bukanlah sesuatu yang aneh bagi mereka.

Penerapan:

Kalau saudara adalah orang Kristen yang hanya bisa mendengar Firman Tuhan selama 30-60 menit atau bahkan kurang dari itu, maka bertobatlah dan belajarlah / berlatihlah untuk bisa mendengar Firman Tuhan jangka panjang! Yesaya 1:17 mengatakan supaya kita ‘belajar berbuat baik’. Untuk berbuat dosa, sering kali kita langsung bisa, tetapi kalau mau berbuat baik, kita harus belajar! Maukah saudara belajar mendengar Firman Tuhan jangka panjang?

4) Mereka mengakui dosa mereka (Nehemia 9: 2b,3b).

Ada 2 hal yang perlu kita soroti:

a) Pengakuan dosa adalah sesuatu yang penting, karena tanpa itu kita tidak akan diampuni (Amsal 28:13 1Yohanes 1:9). Memang orang Kristen yang mati tanpa sempat mengaku dosa tetap akan disela­matkan, tetapi orang Kristen yang tidak mengakui dosa sekalipun ada kesempatan, akan rusak hubungannya dengan Allah (bdk. Yesaya 59:1-2).

Seorang pengkhotbah pernah memberikan illustrasi akan pentingnya pengakuan dosa dengan menunjuk pada adanya peserta rally mobil yang terpaksa berhenti ikut rally, bukan karena mobilnya mengalami kecelakaan, mogok dsb, tetapi hanya karena air pencuci kaca depan habis! Tidak bisanya ia membersihkan kaca depannya menyebabkan ia tidak bisa melanjutkan rally tersebut.

Kalau saudara tidak pernah mengaku dosa, maka dosa-dosa saudara ‘mengotori kaca depan’ saudara, dan itu mengacaukan rally saudara! Karena itu, jangan mengabaikan / meremehkan pengakuan dosa, dan lakukanlah pengakuan dosa sesering mungkin bukan hanya sebagai suatu rutinitas tetapi dengan serius / sungguh-sungguh, supaya diri saudara betul-betul dibersihkan dari dosa, dan saudara bisa terus ‘melanjutkan rally’!

b) Mereka mengakui dosa nenek moyang mereka (Nehemia 9: 2b).

Mungkin ini disebabkan karena pada saat itu mereka berkumpul sebagai bangsa, bukan sebagai individu! Jadi, mereka mengaku dosa seluruh bangsa Israel. Juga ini mereka lakukan untuk menunjukkan bahwa kalau pada saat itu mereka menderita, itu bukan kesalahan Allah, tetapi kesalahan nenek moyang mereka (bdk. Nehemia 9: 32-33).

Ini tentu tidak berarti bahwa nenek moyang mereka bisa diampuni karena pengakuan dosa ini! Ini hanya menunjukkan bahwa mereka tidak menyalahkan Allah atas penderitaan yang mereka alami. Sebaliknya mereka mengakui bahwa hal itu terjadi karena dosa mereka dan nenek moyang mereka.

II) Doa mereka:

1) Doa ini mereka awali dengan memuji Tuhan (Nehemia 9: 6 bdk. Nehemia 9: 5).

Mereka memuji Tuhan karena:

a) Tuhanlah yang menciptakan:

· langit.

· bala tentara langit. Ini bisa menunjuk pada bintang atau malaikat.

· bumi dan segala isinya.

· laut dengan segala isinya.

Pernahkah saudara memuji Tuhan karena Ia adalah pencipta yang maha kuasa?

b) Tuhan itu memelihara ciptaanNya.

Berbeda dengan kata-kata ‘telah menjadikan’ dalam Nehemia 9: 6a yang ada dalam bentuk lampau / past tense, maka kata-kata ‘memberi hidup’ dalam ay 6b ada dalam bentuk present tense.

Bandingkan dengan NIV: ‘You made the heavens ... You give life ...’.

Ini menunjukkan bahwa setelah diciptakan oleh Tuhan, maka semua ciptaan itu tetap tergantung kepada Tuhan, dan Tuhan harus terus menerus memelihara / menopang ciptaanNya supaya ciptaanNya itu bisa tetap ada / hidup (bdk. Mazmur 36:7b Kisah Para Rasul 17:28 Ibrani 1:3).

Penerapan:

Kalau sampai sekarang saudara dan keluarga saudara bisa tetap ada / hidup, maka itu merupakan berkat pemeliharaan Tuhan. Kalau sampai sekarang saudara tetap bisa mempunyai rumah, mobil, barang uang dsb, maka itu juga merupakan berkat pemeli­haraan Tuhan! Pernahkah saudara memuji Tuhan / bersyukur kepada Tuhan atas hal itu?

c) Bala tentara langit sujud menyembah Tuhan (Nehemia 9: 6c).

Banyak orang mengatakan bahwa karena bala tentara langit itu bisa sujud menyembah Tuhan, maka bala tentara langit itu pasti menunjuk pada malaikat dan bukan bintang. Tetapi tetap ada orang yang mengatakan bahwa bala tentara langit itu menunjuk pada bintang, karena dalam Mazmur 148:3-4 dikatakan bahwa bintang ­pun harus memuji Tuhan!

Apakah bala tentara langit itu menunjuk pada malaikat atau bintang, bagian ini tetap menunjukkan kemuliaan Tuhan.

Kesimpulan: mereka memuji Tuhan bukan karena sesuatu yang Tuhan anugerahkan kepada mereka, tetapi karena apa adanya Tuhan (maha kuasa, maha mulia dsb)!

Penerapan:

Apakah saudara hanya memuji Tuhan kalau saudara menerima berkat tertentu dari Tuhan? Maukah saudara memuji Tuhan karena apa adanya Tuhan itu?

2) Mereka mengakui ‘kebaikan Allah’ dan ‘dosa-dosa Israel’.

Dalam doa itu mereka menunjukkan kebaikan Allah dan dosa-dosa Israel secara bergantian:

a) Kebaikan Tuhan (Nehemia 9: 7-15):

· Nehemia 9: 7: Allah memilih Abraham.

Ini jelas merupakan kebaikan Allah terhadap Israel, karena kalau Allah tidak memilih Abraham, maka merekapun juga tidak akan menjadi bangsa pilihan.

· Nehemia 9: 8: Allah membuat perjanjian dengan Abraham.

Ini lagi-lagi merupakan kebaikan Allah terhadap Israel, karena perjanjian Allah dengan Abraham itu menyangkut keturunan Abraham, yaitu Israel.

· Nehemia 9: 9-11: Allah melepaskan Israel dari Mesir.

· ay 12: dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan, Allah memimpin Israel dengan tiang awan dan tiang api.

· Nehemia 9: 15: Allah memberi Israel makanan / minuman secara Mujizat, dan Allah menyuruh mereka masuk ke Kanaan.

b) Dosa-dosa Israel (Nehemia 9: 16-17a).

Ternyata Israel membalas kebaikan Tuhan di atas, bukan dengan ketaatan, tetapi bahkan dengan kejahatan / dosa!

Nehemia 9: 17 (NIV): ‘They became stiff-necked and in their rebellion appointed a leader in order to return to their slavery’ (= mereka menjadi tegar tengkuk dan di dalam pemberontakan mereka, mereka mengangkat seorang pemimpin untuk kembali ke perbudakan mereka).

Ayat ini jelas menunjuk pada peristiwa dalam Bilangan 14:4.

c) Kebaikan Tuhan (Nehemia 9: 17b).

d) Dosa Israel (Nehemia 9: 18).

e) Kebaikan Tuhan (Nehemia 9: 19-25).

· Nehemia 9: 20-21: menunjukkan pemeliharaan Tuhan yang luar biasa, yang menyebabkan mereka sama sekali tidak kekurangan apa pun. Tetapi anehnya, mereka tetap tidak menghargai kasih Tuhan itu.

Seseorang mengomentari bagian ini demikian:

‘They lacked nothing and appreciated nothing’ (= mereka tidak kekurangan apapun dan tak menghargai sama sekali).

· Nehemia 9: 24-25: Tuhan membawa mereka masuk tanah Kanaan dan menjadi makmur.

Nehemia 9: 25b: ‘mewah’. Ini terjemahan yang kurang tepat.

KJV / RSV: delighted themselves (= menyenangkan diri mereka sendiri).

NIV / NASB: reveled (= bersukaria).

Tetapi bagaimanapun juga Nehemia 9: 25 menunjukkan bahwa Tuhan member­kati mereka sedemikian rupa sehingga mereka hidup makmur di Kanaan.

f) Dosa Israel (Nehemia 9: 26).

Akibat hidup makmur dalam ay 25 tadi, mereka bukannya lalu mencintai dan mentaati Tuhan, tetapi sebaliknya mereka justru memberontak kepada Tuhan (Nehemia 9: 26 bdk. Ulangan 32:15-18). Padahal sebelum mereka masuk ke Kanaan, Tuhan sudah memperingatkan mereka supaya kalau mereka hidup enak di Kanaan mereka tidak melupakan Tuhan (Ulangan 6:10-12). Tetapi akhirnya pada waktu mereka menjadi makmur, mereka toh melu­pakan Tuhan dan memberontak terhadap Tuhan. Karena itulah maka Yesus mengajar supaya kita tidak mencari harta di bumi, tetapi harta di surga (Matius 6:19-24). Ini perlu direnungkan oleh orang-orang yang percaya / mengajarkan Theologia Kemakmuran, dan juga oleh orang-orang yang dalam hidupnya mengutamakan kemakmuran / kekayaan!

g) Dalam ay 27-28 terlihat siklus yang terus menerus terulang, yaitu: Tuhan menghukum / menghajar mereka - mereka bertobat - Tuhan menolong - mereka berdosa lagi dst. Ini jelas menunjuk pada kitab Hakim-hakim (bacalah seluruh kitab Hakim-hakim dan saudara akan menjumpai siklus ini), dan bagian ini menunjukkan kebaikan Tuhan maupun dosa Israel.

h) Nehemia 9: 29-31: karena secara terus menerus mereka membalas kasih Tuhan dengan dosa mereka, maka akhirnya Tuhan menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa segala negeri (ay 30b), yang jelas menunjuk pada pembuangan ke Babilonia. Dalam hajaran ini pun tetap terlihat kasih Tuhan, karena mereka tidak dimusnah­kan sama sekali (Nehemia 9: 31).

Tetapi bagaimanapun terlihat bahwa sekalipun Tuhan sabar dan kasih kepada mereka, tetapi karena mereka terus menerus bersi­kap tegar tengkuk, maka Tuhan menghajar mereka makin lama makin keras.

Penerapan:

Jangan ‘mencobai kesabaran Tuhan’ dengan jalan terus menerus berbuat dosa! Bandingkan dengan Roma 2:4-5 yang berbunyi: "Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesaba­ran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan".

3) Mereka mengakui bahwa Allah memberikan hukum-hukum yang benar dan adil, tetapi Israel tidak mau taat pada hukum-hukum Tuhan itu.

a) Allah memberikan hukum-hukum yang benar:

· Nehemia 9: 13-14:

* Tuhan itu baik, tetapi Ia tetap mempunyai tuntutan-tuntutan!

* Hukum-hukum Tuhan itu adil dan benar!

* Hukum Sabat disebut secara khusus, dan ini menunjukkan pentingnya hukum ini. Ada 3 hal yang ditekankan oleh hukum Sabat (bdk. Keluaran 20:8-11), yaitu:

Þ harus berbakti kepada Tuhan.

Seringkah saudara membolos dari kebaktian karena malas, ada tamu, pesta kawin / HUT, arisan, rapat RT / RW, piknik dengan keluarga dsb? Kalau ya, bertobatlah! Saudara hanya boleh tidak berbakti kalau saudara sakit dan memang tidak bisa berbakti!

> dilarang melakukan pekerjaan sehari-hari (termasuk belajar pada hari minggu!).

Kalau boss saudara mengharuskan saudara untuk bekerja pada hari minggu, maka saudara harus keluar dari pekerja-an itu dan mencari pekerjaan yang lain!

> dilarang mempekerjakan orang lain.

Pegawai / pembantu saudara juga membutuhkan istirahat!

Penerapan:

Kalau selama ini saudara sering meremehkan peraturan Sabat, maka ingatlah bahwa dalam Perjanjian Lama orang yang mencuri hanya dihukum denda (Kel 22:1), tetapi orang yang melanggar peraturan Sabat dihukum mati (Kel 31:14-15 Bilangan 15:32-36)!

· Nehemia 9: 20,26,30: Allah memberikan Roh Kudus dan para nabi untuk mengajarkan hukum-hukum-Nya itu kepada mereka. Ini menyebabkan mereka tidak bisa beralasan bahwa mereka tidak taat karena mereka tidak mengerti hukum-hukum itu.

b) Israel mengabaikan / menolak hukum-hukum Tuhan itu (Nehemia 9: 16,17, 26,29,30).

Nehemia 9: 26 (NIV): ‘they put your law behind their backs’ (= mereka meletakkan hukummu di belakang punggung mereka).

Ini menunjuk­kan sekali betapa tidak hormatnya mereka pada hukum Tuhan, dan betapa rendahnya otoritas Firman Tuhan dalam hidup mereka!

Penerapan:

Pernahkah saudara menganggap suatu khotbah, yang sesuai dengan Firman Tuhan, sekedar sebagai ‘kata-kata Pendeta’ belaka? Pernahkah saudara membiarkan hal-hal tertentu dalam hidup saudara, padahal saudara tahu bahwa hal itu bertentangan dengan Firman Tuhan? Kalau ya, bertobatlah, atau saudara tidak berbeda dengan orang Israel pada jaman itu!

4) Dalam doa itu mereka memberikan kesimpulan (Nehemia 9: 32-35).

Kesimpulannya adalah: penderitaan mereka bukan disebabkan kesala­han Allah, tetapi disebabkan oleh dosa mereka sendiri!

Penerapan:

Jangan pernah menyalahkan Tuhan atas penderitaan apa pun yang saudara alami! Allah yang sempurna itu tidak pernah salah! Penderitaan bisa terjadi dalam hidup saudara karena setan menyerang saudara, atau karena Allah menguji saudara (untuk kebaikan saudara), atau karena saudara berbuat dosa!

5) Dalam doa itu mereka secara implicit juga mengajukan permintaan (Nehemia 9: 32,36-37).

Kata-kata ‘jangan Kaupandang remeh’ (Nehemia 9: 32), dan ‘lihatlah, sekarang ini kami adalah budak’ (Nehemia 9: 36), tentu maksudnya adalah supaya Tuhan menolong mereka dari penderitaan mereka.

Tetapi perhatikan bahwa permintaan ini mereka letakkan pada bagian akhir dari doa mereka, setelah mereka memuji Tuhan dan mengaku dosa mereka! Ini sesuai dengan Doa Bapa Kami, yang mele­takkan pujian pada awal doa, dan permintaan sesudahnya. Tetapi, banyak orang kristen pada waktu berdoa, langsung datang kepada Tuhan dengan menyodorkan kepada Tuhan suatu daftar permintaan mereka, seakan-akan Tuhan adalah seorang Sinterklaas / sebuah Supermarket! Ingat bahwa tujuan utama doa adalah suatu persekutuan dengan Tuhan!

Maukah saudara belajar berdoa dari semua ini?


Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-
Next Post Previous Post