APAKAH BAHASA ROH YANG ADA DI GEREJA KHARISMATIK BERASAL DARI ROH KUDUS ?

Pdt.Budi Asali, M.Div.
APAKAH BAHASA ROH YANG ADA DI GEREJA KHARISMATIK BERASAL DARI ROH KUDUS ?

99,9999 % palsu.

Gereja (dan persekutuan) Pentakosta dan Kharismatik jaman sekarang dipenuhi dengan ‘bahasa roh’. Dalam setiap pertemuan ibadah / persekutuan, bahkan tiap hari secara pribadi, berjuta-juta orang Kharismatik di seluruh dunia ‘berbahasa roh’. Perlu saudara perhatikan bahwa ini adalah suatu keadaan yang bahkan dalam Kitab Sucipun tidak pernah terjadi!

Dalam Kitab Suci peristiwa bahasa Roh hanya terjadi pada Kis 2:1-13 Kis 10:44-46 Kis 19:1-6. Lalu ada beberapa bagian lain yang membicarakan bahasa Roh yaitu dalam Markus 16:17 1Korintus 12-14.

Mengapa dalam Kitab Suci sendiri begitu sedikit, sedangkan jaman sekarang begitu sering / banyak orang berbahasa roh? Jelas bahwa sekarang ada banyak bahasa roh yang palsu, bahkan mayoritas dari bahasa roh jaman sekarang ini adalah bahasa roh yang palsu!

• Itu adalah suatu dusta sengaja, karena orang yang sebetulnya tidak punya bahasa Roh, lalu berbuat seakan-akan punya bahasa Roh. Dengan ini mereka bersikap munafik dan mendustai orang-orang di sekelilingnya!

• Itu merupakan suatu kesengajaan untuk memalsukan sesuatu yang dari Allah.

Jangan lupa bahwa bahasa Roh yang benar adalah suatu karunia dari Allah. Dengan seseorang mengusahakannya sendiri, ia menjadi seorang pemalsu karunia Allah.

Cara mengecheck bahasa Roh asli / palsu.

a) Orang yang berbahasa Roh itu Kristen sungguh-sungguh atau tidak?

1. Periksalah kepercayaan / pengertian orang itu tentang hal-hal dasar dari kekristenan. Misalnya:

• Apakah ia mengerti dan percaya bahwa Yesus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia?

• Apakah ia mengerti dan percaya bahwa keselamatan terjadi karena iman, bukan karena perbuatan baik?

• Apakah ia mengerti dan percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat dan satu-satunya jalan ke surga?

• Apakah ia mempunyai keyakinan selamat / masuk surga, dan apakah keyakinan ini mempunyai dasar yang benar?

Kalau pengertian dan kepercayaannya tentang hal-hal dasar ini sudah salah, ia pasti bukanlah orang kristen yang sejati.

2. Periksalah hidup orang itu (bdk. Matius 7:15-20).

Kalau orang itu:

• sama sekali tidak mengalami perubahan hidup ke arah yang positif, maka ia pasti bukan kristen (Yakobus 2:17,26).

• hidup dalam dosa / berbuat dosa dengan sengaja dan terus menerus, meremehkan dosa, bangga pada waktu berbuat dosa, atau tidak membenci dosa, maka ia juga pasti bukan kristen.

• kalau orang itu tidak cinta Firman Tuhan / tidak senang belajar Firman Tuhan, itu lagi-lagi menandakan bahwa ia adalah orang kristen KTP!

Kalau ia bukan orang Kristen yang sejati, sudah pasti bahasa Rohnya palsu, karena bahasa Roh, sama dengan karunia-karunia Roh yang lain, hanya diberikan kepada orang yang betul-betul percaya kepada Kristus.

b) Apakah orang itu dalam berbahasa Roh menuruti peraturan Tuhan dalam 1Korintus 14:26-28 tentang penggunaan bahasa Roh dalam kebak¬tian?

1Korintus 14:26-28 - “(26) Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun. (27) Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. (28) Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah”.

Jadi, ada 3 peraturan tentang penggunaan bahasa Roh dalam kebaktian:

• Maksimum 2-3 orang.

• Harus satu persatu, tidak boleh berbarengan.

• Harus ada penafsiran / penterjemahan.

Kalau peraturan ini dilanggar (dan hampir semua orang yang berbahasa Roh pada jaman ini melanggar peraturan ini!), maka mungkin sekali itu adalah bahasa Roh yang palsu!

c) Bahasa Rohnya harus betul-betul bahasa manusia (real human language).

Orang-orang Kharismatik menganggap bahwa ada bahasa Roh yang adalah bahasa manusia dan ada bahasa Roh yang adalah bahasa malaikat.

Dasar Kitab Suci mereka:

• 1Korintus 13:1 - “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing”.

• 1Kor 14:2 - “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia”.

Tanggapan saya:

1. 1Korintus 13:1-3 jelas merupakan gaya bahasa Hyperbole ( = gaya bahasa yang melebih-lebihkan)! Perhatikan 1Kor 13:2,3 yang juga melebih-lebihkan dan bahkan tidak pernah betul-betul terjadi. Jadi, tidak bisa diartikan bahwa memang ada bahasa Roh yang adalah bahasa malaikat.

1Kor 13:1-3 - “(1) Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. (2) Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. (3) Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku”.

BACA JUGA: BERKAT YESUS KRISTUS KEPADA KITA: LUKAS 24:50-52

2. 1Korintus 14:2 - ‘sebab tak ada seorangpun yang mengerti bahasanya’.

a. Kata ‘bahasanya’ ini sebetulnya tidak ada!

NASB: ‘for no one understands’ ( = karena tidak seorangpun mengerti).

NIV / RSV: ‘no one understands him’ ( = tidak seorangpun mengerti dia).

KJV: ‘for no man understandeth him’ ( = karena tidak seorangpun mengerti dia).

b. Yang dimaksud dengan ‘tidak ada seorangpun yang mengerti’ adalah ‘tidak ada seorangpun dari orang-orang yang hadir saat itu di tempat itu yang mengerti’ (bukan ‘tidak ada seorangpun di seluruh dunia yang mengerti’). Bandingkan dengan 1Kor 14:16 yang mengatakan ‘yang hadir’.

1Korintus 14:16 - “Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan ‘amin’ atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan?”.

3. Ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa bahasa roh itu haruslah bahasa manusia:

a. John Firman MacArthur, Jr mengatakan bahwa kata Yunani ‘GLOSSA’ dalam Kitab Suci umumnya berarti bahasa manusia. Memang sekalipun kata ‘GLOSSA’ sering diarti¬kan ‘lidah’ biasa (Mark 7:33,35 Roma 3:13 Yakobus 3:5 Kis 2:3) tetapi kalau kata ‘GLOSSA’ ini menunjuk pada ‘bahasa’ maka itu selalu berarti ‘bahasa manusia’ (seperti dalam Wahyu 5:9 7:9 10:11 13:7 14:6 17:15).

b. Ada 3 kata bahasa Yunani yang bisa diartikan ‘menafsirkan’:

• ‘HERMENEUO’.

Ini dipakai dalam 1Korintus 12:10 1Kor 14:26. Kata ini juga dipakai dalam Yoh 1:38,42 Yoh 9:7 Ibr 7:2. Dari ayat-ayat itu, jelas bahwa kata itu harus diartikan ‘men¬terjemahkan’.

• ‘DIERMENEUO’.

Ini dipakai dalam 1Kor 12:30 1Kor 14:5,13,27,28. Kata ini juga dipakai dalam Kis 9:36 dan Luk 24:27.

• ‘METHERMENUO’.

Ini dipakai dalam Mat 1:23 Mark 5:41 Mark 15:22,34 Yohanes 1:41 Kis 4:36 Kis 13:8.

Ketiga kata ini sebetulnya artinya sama yaitu ‘menafsirkan’, ‘menjelaskan’, ‘menterjemahkan’. Tetapi dalam Perjanjian Baru selalu diam¬bil arti ‘menterjemahkan’, kecuali dalam Lukas 24:27 dimana harus diartikan ‘menafsirkan’ /‘menjelaskan’. Karena itu, dalam 1Korintus 12:10,30 dan 1Kor 14:5,13,26,27,28 besar kemungkinannya juga harus diambil arti ‘menterjemahkan’. Dan kalau ini benar, maka itu harus berarti bahwa bahasa roh itu adalah bahasa manusia (bukan sekedar bunyi yang aneh-aneh yang sama terus-menerus dan tidak mengandung arti apa-apa! Yang seperti itu tidak bisa diterjemahkan, karena bukan bahasa!)

c. Dalam 1Kor 14:10-11 secara implicit ditunjukkan bahwa bahasa roh harus merupakan bahasa manusia / asing.

1Korintus 14:10-11 - “(10) Ada banyak--entah berapa banyak--macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satupun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti. (11) Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku”.

Kesimpulan:

Saya mempunyai kecondongan sangat kuat bahwa bahasa Roh haruslah bahasa manusia (bahasa asing). Jadi, kalau ada orang yang ‘berbahasa roh’ dengan mengeluarkan bunyi yang sama terus-menerus, yang jelas bukan bahasa manusia, maka saya mempunyai kecondongan sangat kuat untuk menganggapnya sebagai bahasa roh yang palsu.

APAKAH BAHASA ROH YANG ADA DI GEREJA KHARISMATIK BERASAL DARI ROH KUDUS ?
Next Post Previous Post