KEJADIAN 26:34-27:30 (ISHAK, ESAU DAN YAKUB)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
KEJADIAN 26:34-27:30 (ISHAK, ESAU DAN YAKUB)
I) Ishak mau memberkati Esau (Kejadian 27:1-4).

1) Pada saat itu Ishak sudah tua (Kejadian 27:1).

Usia Ishak pada saat itu bisa dihitung dengan cara sebagai berikut:

· Yusuf menghadap Firaun pada usia 30 tahun (Kejadian 41:46).

· Yakub pindah ke Mesir pada saat masa 7 tahun kelimpahan sudah lewat (41:53) dan masa kelaparan baru berlangsung 2 tahun (45:6). Itu berarti Yusuf saat itu berusia 39 tahun. Pada saat itu Yakub berusia 130 tahun (47:9). Jadi, Yusuf lahir pada saat Yakub berusia 91 tahun.

· Dari Kejadian 30:25 dan Kejadian 29:18,21,27-28 bisa kita ketahui bahwa Yakub memperanakkan Yusuf pada saat Yakub sudah ada di Mesopota­mia selama 14 tahun. Jadi, pada saat Yakub berangkat ke Mesopotamia (Kejadian 28:5) ia berusia 77 tahun.

· Yakub lahir pada saat Ishak berusia 60 tahun (25:26).

Jadi, saat ini Ishak berusia 137 tahun.

Kita tahu bahwa Ismael mati pada usia 137 tahun (Kejadian 25:17). Mungkin karena itu, maka pada saat Ishak berusia 137 tahun, ia berpikir bahwa iapun tidak akan hidup terlalu lama lagi, dan karena itu mau memberkati Esau sebelum ia mati (27:1-4).

2) Pada saat itu mata Ishak sudah buta (Kejadian 27:1).

Orang beriman dan salehpun bisa buta! Yakub juga buta pada waktu sudah tua (48:10), dan demikian juga dengan Eli (1Samuel 3:2).

Ishak mati pada usia 180 tahun (35:28-29), dan ini menunjukkan bahwa ia buta untuk sedikitnya 43 tahun!

Tetapi Tuhan mempunyai rencana di dalam terjadinya hal ini, karena Ia memakai kebutaan Ishak ini sehingga akhirnya Yakublah yang menerima berkat, sesuai dengan Rencana Allah / Firman Tuhan dalam 25:23.

3) Ishak mau memberkati Esau (27:1b-4).

a) Berkat di sini bukanlah sekedar suatu doa / keinginan, tetapi betul-betul dari Tuhan dan pasti akan terjadi. Karena itu, ini adalah sesuatu yang sangat penting!

b) Dengan tetap mau memberkati Esau, Ishak menentang Rencana / Firman Tuhan dalam Kejadian 25:23! Perhatikan berkat dalam Kejadian 27:29, yang diberikan oleh Ishak kepada orang yang ia kira adalah Esau, yang secara terang-terangan bertentangan dengan Kejadian 25:23!

Ishak tetap ingin memberkati Esau karena ia mengasihi Esau (Kejadian 25:28). Ini mengajar kita untuk hati-hati dengan kasih / cinta, karena ini bisa membawa kita kepada dosa!

Contoh:

· kasih kepada anak bisa menyebabkan orang tua menuruti keinginan anak untuk piknik pada hari minggu sehingga harus membolos dari kebaktian.

· kalau anak sakit (sekalipun tidak parah), orang tua bisa begitu berat meninggalkan anak, sehingga akhirnya membuang Kebaktian, Pemahaman Alkitab, pelayanan, bahkan saat teduh / doa.

Kejadian 26:34-35 menunjukkan bahwa Esau menikah dengan 2 perempuan Het, sedangkan orang Het termasuk orang Kanaan (15:18-21) yang sudah ditentukan oleh Allah untuk dihancurkan (15:16)! Ini makin menekankan kebodohan Ishak karena ia tetap mau memberkati anaknya yang kawin campur dengan orang-orang yang dikutuk oleh Allah!

c) Esau mau saja menerima berkat ini.

Tidak jelas apakah berkat di sini sama dengan hak kesulungan yang telah dijual oleh Esau dalam Kejadian 25:33 atau tidak. Kalau 2 hal itu sama, maka jelas Esau adalah orang yang kurang ajar, karena ia tetap mau saja menerima berkat yang sudah ia jual kepada Yakub. Tetapi kalau dilihat kata-kata Esau dalam Kejadian 27:36, kelihatannya 2 hal itu berbeda.

II) Berkat Esau jatuh kepada Yakub (Kejadian 27:5-29).

1) Ribka mendengar pembicaraan Ishak dengan Esau, dan ia lalu menyu­ruh Yakub untuk menyamar sebagai Esau, supaya Yakublah yang menerima berkat itu (Kejadian 27:5-10).

Penerapan:

Jangan sekali-kali saudara meniru apa yang dilakukan Ribka di sini! Jangan pernah menyuruh anak saudara berdusta kepada suami / istri saudara, atau kepada orang tua saudara, atau kepada siapapun juga! Kalau saudara mengajari anak saudara berdusta, jangan heran kalau suatu hari anak itu mendustai saudara!

2) Mula-mula Yakub takut untuk melakukan hal itu, tetapi ia bukannya takut kepada Allah melainkan kepada Ishak (Kejadian 27:11-12). Ini bukan pertahanan yang kuat terhadap dosa! Bandingkan dengan Yusuf yang tidak mau berzinah dengan istri Potifar, karena ia takut kepada Allah (39:9)!

Penerapan:

· kalau saudara mentaati peraturan lalu lintas, apa alasan saudara? Karena takut kepada polisi yang akan menilang saudara? Atau kepada Allah yang mengharuskan kita taat kepada pemerintah (Ro 13:1)? Kalau saudara taat hanya karena takut kepada polisi, maka pada saat polisi tidak ada, saudara akan melanggar seadanya peraturan!

· kalau saudara bekerja dengan baik, apa alasan saudara? Karena saudara takut kepada boss saudara, atau karena takut kepada Allah yang menyuruh kita untuk bekerja dengan sungguh-sungguh (bdk. Kol 3:23)?

3) Ribka mau menanggung kutuk (Kejadian 27:13) sehingga Yakub lalu mau menya­mar sebagai Esau.

Penerapan:

Jangan mau berbuat dosa sekalipun ada orang yang mau menanggung hukuman saudara! Mengapa? Karena hal itu tidak mungkin! Kecuali Yesus, tidak ada orang yang bisa menanggung hukuman dosa orang lain!

4) Penyamaran Yakub (27:14-17).

a) Pasti Esau adalah orang yang bulunya bukan main banyaknya (bdk. 25:25), sehingga Yakub harus menyamar dengan menggunakan kulit kambing (27:16,23).

b) Di sini Yakub mendustai Ishak dengan menggunakan kambing; nanti kita akan melihat Yakub didustai anak-anaknya dengan menggunakan kambing (37:31-33).

Hal seperti ini memang tidak selalu terjadi, dan karena itu ini tidak berarti bahwa hukum Karma itu benar. Tetapi bagaimanapun juga hal ini bisa terjadi, mungkin karena Allah mau menunjukkan bagaimana tidak enaknya didustai oleh anaknya sendiri.

5) Yakub melakukan serentetan dusta.

Dalam Kejadian 27:19 sudah terlihat beberapa dusta:

· Akulah Esau (seharusnya: Akulah Yakub).

· anak sulungmu (seharusnya: anak bungsumu).

· telah kulakukan seperti yang bapa katakan kepadaku (seharusnya: telah kulakukan seperti yang ibu katakan kepadaku).

· daging buruan (seharusnya: daging kambing).

· masakanku (seharusnya: masakan ibu).

Demikian juga 27:20b dan 27:24b juga adalah dusta!

6) Akhirnya Ishak tertipu dan ia memberkati Yakub (Kejadian 27:27-29).

a) Berkatnya:

· 27:27b-28 - berkat dari tanah.

· 27:29a - berkat untuk menguasai bangsa-bangsa lain.

· 27:29b - ini seperti berkat Tuhan kepada Abraham (12:3).

b) Apakah di sini tidak ada berkat rohani? Ada 2 pandangan tentang hal ini:

· Memang tidak ada berkat rohani, karena Ishak tidak berani memberikan Messian­ic blessing (= berkat yang berhubungan dengan Mesias) kepada Esau karena ia tidak berani menentang 25:23 (ingat bahwa ia mengira orang yang sedang ia berkati ini adalah Esau).

Nanti ia memberikan berkat itu kepada Yakub (Kejadian 28:3-4), atau ada juga yang mengatakan bahwa ia membiarkan Allah sendiri yang memberikan berkat itu (Kejadian 28:14-15).

· Calvin menganggap bahwa di sini bukannya tidak ada berkat rohani! Calvin beranggapan bahwa:

* ’tanah’ (Kejadian 27:28) menunjuk pada Kanaan. Dan ini merupakan simbol / wakil dari semua berkat rohani.

* penguasaan atas bangsa-bangsa lain (Kejadian 27:29) menunjukkan bahwa bangsa keturunan Yakub adalah bangsa pilihan, dan ini jelas merupakan berkat rohani.

Saya lebih condong pada pandangan Calvin ini.

III) Alasan keberhasilan Ribka dan Yakub.

1) Dusta mereka sering dianggap sebagai faktor yang menyebabkan keberhasilan mereka.

Tetapi ini tidak benar! Calvin mengatakan bahwa kalau Allah bisa menguasai lidah dari Bileam sehingga ia terpaksa mengucapkan berkat kepada Israel pada saat ia mau mengutuki mereka (Bil 22-24), maka jelas di sini Allah juga bisa menguasai lidah dari Ishak sehingga ia bukannya memberkati Esau tetapi Yakub.

Jadi sebetulnya bukan karena Yakub dan Ribka berdusta sehingga Yakub menerima berkat! Tanpa dusta itupun berkat pasti akan sampai kepada Yakub.

Tetapi karena mereka berdusta maka mereka harus menanggung akibat dosa, yaitu Yakub harus lari ke Mesopotamia sehingga berpisah dengan Ribka dan tidak pernah bertemu lagi.

2) Kebutaan Ishak sering dianggap sebagai faktor keberhasilan mereka.

Tetapi perhatikan hal-hal ini:

a) Calvin berkata bahwa Tuhan bisa tetap menguasai orang buta sehingga memberikan berkat dengan benar. Ini terjadi pada waktu Yakub yang sudah buta memberkati anak-anak Yusuf, yaitu Manasye dan Efraim (48:8-20). Lalu mengapa di sini Allah tidak menolong Ishak untuk memberikan berkat kepada Esau? Jelas karena Allah memang tidak menghendaki berkat itu jatuh kepada Esau.

b) Sekalipun Ishak sudah tua dan buta, tetapi ia tidak tuli ataupun pikun! Ia curiga pada suara Yakub (27:18,22) sehingga ia menjadi sangat berhati-hati (27:20a,21,23b-24). Ini seha­rusnya sudah tidak memungkinkan ia tertipu. Tetapi ia toh terti­pu, dan ini menunjukkan bahwa adalah sia-sia baginya untuk menentang Rencana Allah!

c) Esau pulang persis terlambat (Kejadian 27:30). Andaikata ia pulang 5 menit lebih awal, maka Yakub dan Ribka pasti gagal. Saya per­caya bahwa di sinipun ada pengaturan Tuhan (Providence of God) yang menyebabkan ia baru bisa pulang setelah Yakub menerima berkat Tuhan.

Kesimpulan / penutup:

Sekalipun Tuhan memang menggunakan dusta Ribka / Yakub dan kebutaan Ishak untuk melaksanakan RencanaNya dalam 25:23, tetapi sebe­tulnya dusta dan kebutaan itu sendiri bukanlah alasan mengapa Yakub akhirnya berhasil mendapatkan berkat! Alasan sebenarnya adalah: Tuhan memang menghendaki supaya Yakub menerima berkat! Rencana Allah dan Providence of God (= pengaturan Allah untuk melaksanakan RencanaNya) menye­babkan akhirnya Yakublah yang menerima berkat!

Karena itu:

· Jangan berbuat seperti Yakub dan Riba yang mau ‘membantu Tuhan’ untuk melaksanakan RencanaNya dengan cara-cara yang berdosa!

· Jangan juga seperti Ishak yang mau menentang rencana Allah, karena saudara pasti akan gagal!

· Berserahlah kepada kehendak / Rencana Allah, dan percayalah bahwa itu pasti merupakan hal yang terbaik bagi saudara!
KEJADIAN 26:34-27:30 (ISHAK, ESAU DAN YAKUB)
-AMIN-
Next Post Previous Post