KOLOSE 2:6-7 (HIDUP DI DALAM KRISTUS)

KOLOSE 2:6-7
otomotif, gadget, bisnis
 Pembahasan.

Kolose 2:6-7 - “(Kolose 2:6) Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. (7) Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Kata menerima berarti sudah terjadi dimasa lampau dan sampai sekarang masih berlanjut. Menerima adalah hidup di dalam Dia, akan melimpah dengan syukur, bertumbuh dan berakar di dalam iman. Jadi hidup orang percaya harus tetap di dalam Kristus merupakan kunci iman yang teguh. Menerima Kristus bararti hidup di dalam pengajaran yang benar, maka akan memiliki hidup yang tertib dan keteguhan iman. Semua itu terjadi karena adanya Proses belajar yang mempengaruhi kognitif dan afektif yang benar. 

Kata berakar yang berarti tindakan di masa lampau dan sampai sekarang masih berlanjut. berakar muncul di dalam PB sebanyak tujuh kali yaitu: Matius.13:6, 21, Markus. 4:6,17, Lukas. 8:13;Efesus. 3:17, Kolose. 2:7. Berakar adalah pengajaran yang sangat penting di dalam perjanjian Baru. 

Berakar merupakan tindakan untuk melakukan segala sesuatu bukan sekedar berakar tetapi harus bertumbuh dan akan menghasilkan buah yang baik. Dalam hal ini hidup di dalam Kristus selalu berhubungan dengan kebenaran Firman Tuhan. Hidup di dalam Kristus juga merupakan salah satu sifat yang ada di dalam kehidupan orang Percaya. 

Kata dibangun: to build or construct something on some specified location – ‘to build upon.‘ (Pasif sekarang) yang masih berlanjut sampai sekarang. Paulus menjelaskan bahwa membangun hidup untuk terus bersama dengan Yesus Kristus. .  

Dan membangun di dalam Iman supaya menjadi sempurna 1Korintus. 3:5:15. Rasul. Menerima Kristus adalah hidup tetap di dalam Dia. Dan ini meyangkut empat aspek, Tiga apek berturut-turut adalah sama. Berakar, dibangun, bertambah teguh, semuanya nampaknya berasal dari kiasan pembangunan. 

Tetapi ketiganya mengukapkan hal yang sama yakni dapat dipercaya dan hal ini telah dinyatakan pula dalam kiasan militer diatas. Yang telah diajarkan kepadamu, menguatkan jemaat kepada asal usul kekristenannya. Dan hal ini dipertentangkan terhadap mereka yang telah mendengar ajaran-ajaran yang lain. Aspek keempat adalah melimpah dengan syukur. Aspek ini menggemakan kegirangan Paulus sendiri dalam hal bersyukur.

Mengapa menerima Kristus? Karena Kristus adalah Lahir dari Allah 1Yohanes 3:9.

Menerima Kristus adalah iman yang hidup dan percaya kepada Allah yang Esa sehingga menghasilkan benih ilahi yang kemudian benih itu berakar, bertumbuh, dan berbuah. Rasul Yohanes menuliskan, ”Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya.” (1 Yohanes 5:1) 

Lahir dari Allah berarti memiliki benih ilahi di dalam hatinya. “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.” (1 Yohanes 3:9). 

Benih ilahi itu lahir karena iman percaya kita kepada Kristus. Rasul Paulus menuliskan, “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih” (Efesus 3:17). Oleh iman Kristus tinggal di dalam hati kita sehingga menghasilkan benih ilahi dan benih itu berakar dan berdasar di dalam kasih seperti yang ditulis dalam 1 Yohanes 5:1 di atas yaitu bukan hanya percaya tetapi juga mengasihi Allah. 

Sehingga jelas bahwa iman itu menghasilkan benih Allah yaitu Kristus yang diam di dalam hati kita dan benih Allah itu berakar dan bertumbuh menghasilkan buah kasih. Itulah iman yang hidup iman yang bertumbuh dan berbuah kasih. Dari iman keluar perbuatan kasih. Dari benih ilahi keluar buah Roh. 

Dari dalam jiwa menguasai tubuh sehingga anggota-anggota tubuh melakukan kebenaran. Dari Kristus yang tinggal di dalam hati keluar pikiran, emosi, dan perbuatan-perbuatan Kristus. Fondasinya adalah iman kepada Kristus sehingga Kristus tinggal di dalam hati kita menghasilkan benih ilahi dan kita lahir dari Allah menjadi anak-anak Allah untuk melakukan pekerjaan baik (Efesus 2:10). 

Tanpa landasan iman atau lahir dari iman kepada Kristus maka segala perbuatan manusia itu sia-sia atau dosa di hadapan Allah (Roma 14:23). Mengapa dosa? Karena perbuatan kita tidak lahir dari iman kepada Kristus sehingga perbuatan itu tidak berkenan kepada Allah. Hanya dengan keluar atau landasan iman maka perbuatan kita itu menyenangkan atau berkenan pada Allah.

Mengapa hidup di dalam Dia

Menerima Kristus adalah iman yang hidup dan percaya kepada Allah yang Esa sehingga menghasilkan benih ilahi yang kemudian benih itu berakar, bertumbuh, dan berbuah. Rasul Yohanes menuliskan, ”Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya.” (1 Yohanes 5:1) 

Lahir dari Allah berarti memiliki benih ilahi di dalam hatinya. “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.” (1 Yohanes 3:9). 

Benih ilahi itu lahir karena iman percaya kita kepada Kristus. Rasul Paulus menuliskan, “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih” (Efesus 3:17). Oleh iman Kristus tinggal di dalam hati kita sehingga menghasilkan benih ilahi dan benih itu berakar dan berdasar di dalam kasih seperti yang ditulis dalam 1 Yohanes 5:1 di atas yaitu bukan hanya percaya tetapi juga mengasihi Allah.

Mengapa Hidup di dalam Kristus?

Karena hidup secara terus-menerus dan konsisten dalam iman kepada Yesus Kristus. Janganlah kita menjalani hidup secara tidak konsisten dalam mengikuti Yesus. Alasan kita hidup tetap di dalam Dia adalah dalam 1Yohanes. 3:6 dikatakan bahwa “setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak bisa berbuat dosa lagi.” Ayat ini sangat logis di dalam kehidupan kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. 

Kalau hidup kita tetap di dalam Yesus maka peluang untuk berbuat dosa menjadi sangat kecil. Jadi akan memiliki sistem peringatan dini di dalam diri setiap orang percaya yaitu Roh Kudus yang mengingatkan kita bila cenderung berbuat dosa lagi.

Dengan demikian peringan dini tersebut kita sadar akan perbuatan dan kembali kepada Yesus untuk tetap tinggal di dalam Dia. mengapa kita harus di dalam Yesus adalah supaya kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya” (Yohanes. 2:28). Dengan terus-menerus hidup di dalam Yesus, maka hidup kita semakin mengenanl Dia. 

Hubungan kita dengan Dia akan ssemakin erat, maka kita tidak merasa malu untuk menyampaikan isi hati kepada-Nya melalui doa-doa kita. Begitu juga kita akan selalu rindu ingin menjumpai Dia melalui Firman Allah. Dengan demikan juga Dia yang mahatahu akan selalu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan kita.

Ada di dalam Kristus sama dengan hidup di dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus. Dalam 1Yohanes 2:6 demikanlah Firman Tuahan: barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Yohanes mengatakan dengan sangat jelas bahwa orang yang ada di dalam Kristus Yesus, wajib hidup sama seperti Kristus, yang artinya memiliki perilaku seperti yang dikenakan oleh Tuhan Yesus. 

Ada di dalam Kristus Yesus” adalah orang yang hidup menurut roh sehingga segala sesuatu yang dilakukan selalu sesuai dengan kehendak Bapa atau selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Bapa. Ini adalah kehidupan Yesus ketika mengenakan tubuh daging seperti kita. Itulah sebabnya Ia bisa berkata: “Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya”.

Apa dampak berakar di dalam Dia

Rasul Paulus menggunakan personifikasi tanaman untuk menggambarkan hubungan antara kita sebagai orang percaya dengan Tuhan Yesus. Kita adalah tanaman yang berakar di dalam suatu wadah, diman wadah yang dimakud adalah Tuhan Yesus. Dan hidup kita pun harus berakar di dalam Yesus Kristus. Akar pohon yang tertaman adalah sumber kekuatan orang percaya. Bila topan meyerang, akar yang kuat akan membuat pohon tetap kokoh. 

Akar juga adalah bagian pohon yang mencari dan menyalurkan unsur hara dan makan kepada bagian pohon lain. Bila akar tertanam di wadah yang subur, maka pohon akan bertumbuh dengan baik. Akar akan selalu bertumbuh, merambat dan menjalar mencari sumber-sumber air dan makanan di dalam tanah. Tanah yang baik dan subur akan membuat akar semakin berfungsi. Pohon akan semakin kokoh dan tumbuh dengan subur.

Berakar di dalamYesus membuat hidup kita akan kokoh berdiri tegak, berdaun dan berbuah lebat seperti pohon yang subur. Berakar dalam Yesus akan membuat hidup kita dipasok oleh nutrisi yang baik, yaitu Firman Allah sebagai hidup. Berakar di dalam Yesus menjadi hidup kita tetap bertahan ditengah badai dan gelombang pencobaan dan godaan dunia yang menyerang kita. 

Namun karena kita berakar di dalam wadah subur dan kuat, yaitu Yesus Kristus, maka hidup orang percaya akan semakin kokoh dan teguh. Badai, banjir, panas Terik, dan kondisi cuaca ekstrem akan berlalu, tetapi pohon kehidupan yang barakar di dalam Yesus akan tetap hidup. Setelah menerima Yesus sebagai Jurus Selamat, makan akan semakin kuat berakar di dalam Dia. Dan akan semakin merambat dan menjalar di dalam Dia, agar semakin kuat, subur, dan menghasilkan buah-buah yang baik di dalam kehidupan kita.

Apa itu dibangun di dalam Dia?

Paulus menekankan bahwa hidup kita harus dibangun di atas Dia. Yang merupakan dasasr atau bangunan adalah fondasinya. Suatu gedung harus dibangun di atas fondasinya yang kuat. Gedung akan kokoh dan kuat bila memang kuat fondasinya. Fondasi yang kuat merupakan jaminan bagi orang percaya kepada Tuahn Yesus Kristus. 

Bersyukur fondassi kita adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri. Kita membangun hidup diatas fondasi yang sudah ada, dia adalah fondasi semua kehidupan. Karena fondassi kita adalah Yesus, maka gedung kehidupan merupakan gedung berguna dan berfaedah. Hidup yang dibangun di atas fondasi yang kuat itu bukanlah hidup seenaknya, semborono, dan asal-asalan,

Fondasi tertanam di dalam tanah karena sering kali tidak kelihatan. Tetapi yang kelihatan adalah gedung diatasnya. Demikian juga gedung dan bangunan hidup kita, orang lain akan melihat. Sebab orang lain akan menilai kehidupan kita dan kemudian orang lain akan menila fondasinya. 

Jangan sampai kita membangun kehidupan yang reyok dan tidak bermutu diatas fondasi Yesus Kristus. Jangan sampai orang lain salah menilai Yesus Tuhan kita, karena hidup tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Hal sebaliknya yang harus terjadi adalah karena kehidupan kita yang baik, yang bermutu, berdampak positif kepada banyak orang, lalu kemudian orang lain akan bertanya tentang dasar hidup kita, tentang hidup kita.

Di dalam hidup ini, harus berkarya sedemikian rupa sehingga orang lain akan berusaha mengetahui siapakah Tuhan kita, siapakah andalan hidup kita. Paulus menekankan tentang pentingnya kualitas bangunan hidup kita yang dibangun diatas dasar Yesus Kristus. Namun terlebih dahulu Paulus menekankan bahwa tidak ada fondasi lain selain Tuhan Yesus (1Korintus. 3:11). Oleh sebab itu kita membangun hidup diatas fondasi Yesus Kristus dengan kualitas hidup yang bermutu. Kita sudah menerima Yesus, tetapi hendaklah kita membangun diatas Dia, suatu gedung kehidupan yang berguna, bernilai dan bermutu.

Dampak bertambah teguh di dalam Iman?

Salah satu konsekuensi menerima Yesus. Sesudah menerima Yesus, seseorang harus semakin teguh, semakin kuat, dan semakin bertambah banyak imannya. Iman memang punya ukuran atau skala (Lukas. 17:6). Paulus ingin iman kita semakin kokoh, kuat, dan teguh. Dan semakin kokoh iman kita, bararti semakin baik kesaksian hidup dan pelayanan kita. Iman yang bertambah berarti hidupnya mengalami perubahan. 

Kita berkembang dari bayi menjadi dewasa, dari yunior menjadi senior, dari lemah menjadi kuat, dan dari kecil menjadi besar, dari yang jauh menjadi dekat dengan Tuhan. Pertumbuhan itu menuju kearah kesempurnaan di dalam kehidupan kita saat menerima Yesus Kristus. Bukan setelah menerima Yesus, keadaan kita tidak berubah, tetap statis, tetap sebagai bayi dalam iman. Namun setelah mengenal Dia, kita harus bertumbuh dalam iman, supaya menjadi orang-orang yang dewasa dalam iman, sehingga pada akhirnya diutus Tuhan menjadi saksinya dan pelayan-Nya di mana kita ditempatkan.

Bertumbuh semakin teguh dalam iman berarti kita semakin percaya kepada Yesus. Berambah teguh dalam iman adalah suatu proses dalam hidupnya. Proses pertumbuhan berlangsung terus, sampai mencapai umur dewasa dan bahkan hingga meninggal dunia. Paulus menghimbau Timotius untuk melatih imannya. “latihlah dirimu beribadah. 

Latihan jasmani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal” (1Timotius. 4:7-8). Artinya latihan memimpin ibadah, latihan melayani, latihan dalam memimpin kelompok, latihan sebagai penatua dan diaken, sebagai pengajar sekolah minggu, anggota paduan suara, pengurus komisi, atau panitia acara-acara tertentu di gereja, adalah proses pertumbuhan iman kita. 

Dengan demikian latihan itu, seperti olahragawan yang berlatih, maka akan semakin kuat, semakin terampil dalam pelayanan, semakin sensitive terhadap persoalan dan kebutuhan pelayanan, serta semakin tajam telinga kita dalam mendengar suara dan kehendak Tuhan, dan dengan demikian, semakin bertumbuh di dalam iman. Pertumbuhan iman akan terjadi di tengah kehidupan dunia sekuler. Iman Kristen tetap relevan dengan perkembangan dan lingkuangan dunia dewasa ini.

Martin Luther mendefinisikan iman adalah sebagai keyakinan yang hidup dan berani dalam kasih karunia Allah. Iman merupakan dasar dari segala sesuatu yang tidak kita lihat dan dasar dari segala ssesuatu yang kita lihat. Salah satu janji yang paling besasr yang ditulis dalam Alkitab ialah jaminan Yesus bahwa kita tidak perlu menjadi raksasa iman untuk dapat hidup berkenan kepada Allah. Bahkan iman yang kecil pun merupakan suatu yang baik dan juga sangt kuat. Iman yang kecil dapat selalu bertumbuh di dalam kehidupan kita (Matius. 17:20). 

Sebagaimana kita percaya kepada Kristus Sang penyelamat demikian jugalah setiap persoalan yang dialami setiap hari. Hidup dalam persekutuan dengan Kristus. Iman yang sejati adalah keyakinan atau pengetahuan yang sejati yang membuat hati kita mengakui sebagai kebenaran segala sesuatu yang dinyatakan Allah kepada kita di dalam Firman-Nya, dan juga kepercayaan yang teguh, yang dikerjakan oleh Roh Kudus, melalui injil. Isinya ilah bahwa pengampunan dosa dan kebenaran serta keselamatan yang kekal telah dikaruniakan tidak hanya kepada orang lain saja, tetapi juga kepada diri sendiri, oleh rahmat Tuhan semata-mata, hanya berdasarkan jasa-jasa Kristus.

Thomas H. Groome, mengklaim bahwa, iman Kristen sebagai suatu pengalaman yang nyata mempunyai tiga dimensi yang esensial, yakni:1). Suatu keyakinan / kepercayaan; 2). Suatu hubungan memercayakan diri; 3).Suatu kehidupan yang dijalani dalam kasih agape. Iman sebagai kepercayaan (Believing). 

Iman Kristen lebih dari sekedar kepercayaan, walaupun demikian harus dikatakan bahwa iman Kristen mempunyai dimensi kepercayaan apabila ia mendapatkan perwujudannya dalam kehidupan manusia. Aktivitas dari iman Kristen menghendaki agar didalamnya ada suatu keyakinan dan percaya tentang kebenaran-kebenaran yang diakui sebagai esensi dalam iman kristiani. Dimensi iman sebagai kepercayaan tertuju pada dimensi kognitif.

Pertumbuhan iman adalah suatu proses dimana seseorang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (Yohanes 1:12), diberi kuasa jadi anak Allah, lalu rindu mendengar, menerima dan memahami kebenaran Firman Allah dalam hidupnya setiap hari (1 Korintus 10:17), selanjutnya di dalam diri orang tersebut, kebenaran Firman Tuhan mengakar dan bertumbuh hingga dapat menghasilkan buah yang sesuai dengan kehendak Allah (Matius 3:8). 

Nacy Poyah mengatakan dalam bukunya bahwa: “Hidup di dalam iman kepada Kristus bagaikan tunas yang baru, terus bertumbuh dan berbuah. Bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Allah, sehingga hidup umat berkenan kepada Allah dalam segala hal dan terus mengarah kepada Kristus (Efesus 4:13-16). Berbuah dalam kesaksian hidup yang baik, untuk memuliakan namaNya (Yohanes 15:7; Efesus 2:10). Hidup dalam Anugrah-Nya’ dirangkum beberapa cara untuk menumbuhkan iman agar dapat terus hidup dalam Yesus Kristus dan bahkan berbuah sesuai dengan yang diharapkan-Nya, yakni sebagai berikut.

Hasilnya melimpah dengan syukur

Hatimu melimpah dengan ucapan syukur adalah konsekuensi terakhir ketika kita sudah menerima Yesus. Paulus menyampaikan bahwa hati kita tidak sekedar mengucap syukur, tetapi melimpah dengan syukur. Melimpah berarti sukacita yang meluap-luap, tidak henti-hentinya, dan melampaui kapasitas tampung hati kita sebagai wadah penampung rasa syukur. Orang Kristen adalah orang yang selalu mengucap syukur. Orang Israel bersyukur karena kasih setia Tuhan (Mazmur. 136:1-3,26). 

Nabi Yesaya bersyukur atas keselamatan yang disediakan Allah kepada bangsa pilihan-Nya: Aku mau bersyukur kepada-Mu ya Tuhan karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku” (Yesaya.12:1). Paulus mengajak jemaat Korintus untuk mengucap syukur: “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan memalui Yesus Kristus, Tuhan kita (1Korintus. 15:57). 

Paulus meminta jemaat Kolose mengucap syukur karena mereka telah menerima Kristus Yesus. Ucapa syukur itu keluar dari hati kita, dari dalam tubuh kita. Oleh karena keluar dari dalam hati, maka ucapan syukur tidak ditentukan oleh lingkuangan, kondisi, dan situasi, serta tidak ditentukan oleh kejadian-kejadian yang terjadi disekitar kita. Setiap orang Kristen bersyukur kepada Allah atas segala peristiwa yang terjadi di dalam kehidupannya. Mengapa demikian? Karena kita percaya bahwa apapun yang terjadi di dalam kehidupan orang Kristen.


Baik hal besar maupun kecil, hal special atau sepele, baik dukacita maupun sukacita, semuanya ada di dalam rancangan Allah. Juru Selamat kita Yesus Kristus memiliki supremasi terhadap semua hal ini. Kita mengucap syukur karena percaya akan rancangan Allah yang terjadi di dalam kehidupan kita. Orang Israel selalu mengucap syukur, nabi-nabi, hakim-hakim, dan raja-raja Israel. 

Mereka mengucap syukur atas pemimpin dan tuntunan Allah dalam hidup mereka. Sebagaian kitab Mazmur yang terdiri atas150 pasal adalah syair dan puisi ucapan syukur Israel kepada Allah karena berbagai peristiwa yang dialami. Para tokoh Israel juga menuliskan nyanyian pujian, syair dan mazmur kepada Allah. Mengapa orang Kristen mengucap syukur? Karena Allah senang ketika melihat anak-anak-Nya bergembira dan mengucap syukur. Dia senang dan menerima ucapan syukur anak-anak-Nya.

Kesimpulan

Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui yaitu:

Menerima Kristus

Menerima disini artinya telah diakarkan di dalam Kristus (Kolose 2:7). Menerima Kristus ada satu moment di dalam masa lampau yang kita percayai dan menerima Kristus di dalam hati/Kardia. Diakarkan disini merupakan Allah yang mengerjakannya dan kita yang diakarkan oleh Allah. Kristus yang menjadi tanah yang memberikan mineral dan zat-zat yang diperlukan oleh benih supaya berakar. Diakarkan yaitu diberi suplai makan oleh Kristus sehingga akar ini semakin tertancap di dalam tanah untuk menyerap zat-zat makanan yang diperlukan untuk bertumbuh ke atas dan sekaligus menjadi penopang bagi pertumbuhan pohon.

Tetap di dalam Dia

Hidup terus-menerus dan konsisten dalam iman kepada Yesus. Hidup kita harus konsisten untuk mengikuti Kristus. (1Yohanes. 3:6) ayat ini sangat logis di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Kalau hidup kita tetap di dalam Kristus maka peluang untuk berbuat dosa akan menjadi sangat kecil.

Berakar di dalm Dia

Paulus menggambarkan kita adalah sebuah tanaman yang berakar di dalam suatu wadah Bersinergi dengan Kristus. Bila akar tertanam di wadah yang subur, maka pohon akan bertumbuh dengan baik. akar akan selalu bertumbuh, merambat dan menjalar mencari sumber-sumber air dan makan di dalam tanah. Tanah yang baik dan subur akan membuat akar semakin berfungsi. 

Sama halnya berakar di dalam Yesus Kristus membuat hidup kita akan semakin kokoh berdiri tegak, berdaun dan bebuah lebat seperti pohon yang subur. Berakar di dalam Yesus menjadi hidup kita tetap bertahan ditengah badai dan gelombang pencobaan dan godaan dunia yang menyerang kita. Namun karena kita berakar di dalam wadah subur dan kuat, yaitu Yesus Kristus, maka hidup orang percaya akan semakin kokoh dan teguh. Berakar di dalamYesus membuat hidup kita akan kokoh berdiri tegak, berdaun dan berbuah lebat seperti pohon yang subur. Berakar dalam Yesus akan membuat hidup kita dipasok oleh nutrisi yang baik, yaitu Firman Allah sebagai hidup.

Dibangun diatas dia

Bangunan yang bagus pasti fondassinya juga akan berkualitas. Fondasi yang kuat merupakan jaminan bagi orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dan fondasi kita adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri. . Fondasi yang tertanam di dalam tanah sering kali tidak kelihatan akan tetapi yang kelihatan adalah gedungnya. Demikian juga gedung dan bangunan hidup kita, orang lain yang akan melihat dan menilai. Jikalau hidup kita baik, yang bermutu, berdampak positif kepada orang lain, kemudian orang lain akan bertanya tentang dasar hidup kita. Di dalam hidup ini, harus berkarya sedemikian rupa sehingga orang lain akan berusaha mengetahui siapakah Tuhan kita, siapakah andalan hidup kita.

Paulus menekankan tentang pentingnya kualitas bangunan hidup kita yang dibangun diatas dasar Yesus Kristus. Namun terlebih dahulu Paulus menekankan bahwa tidak ada fondasi lain selain Tuhan Yesus (1Korintus. 3:11).

Melimpah dengan syukur

Mengucap syukur adalah obat yang manjur untuk stres dan depresi. Kita sering tidak menyadari efek yang luar biasa dari mengucap syukur. Mengucap syukur memiliki kuasa. Bersyukur mendatangnya pemulihan dan mujizat yang tidak pernah dialami oleh orang-orang yang senantiasa bersungut-sungut. Ini adalah salah satu kepentingan orang Kristen adalah menceritakan dalam kata-kata dan menunjukan dalam hidupnya sikap mengucap syukur atas segala sesuatu yang telah dilakukan Allah baginya di dalam alam maupun di dalam anugerah. 

Mengucap syukur adalah tujuan seluruh tindakan manusia baik yang kelihatan dalam perkataan maupun perbuatan. Hati yang melimpah ucapan syukur adalah tanda dari kedewasaan Kristen. Bila orang Kristen berlimpah dengan syukur ia benar-benar membuat sebuah kemajuan. Tidak ada yang lain yang dikehendaki Allah bagi kita selain mengalami pertumbuhan rohani yang baik. Bertumbuh adalah sesuatu yang dapat diamati orang lain dari kehidupan kita. Artinya kita yang bertumbuh pasti ada perubahan kearah yang lebih baik dan hal itu selalu akan kelihatan, dirasakan oleh orang-orang disekitar.

Implikasi Bagi Jemaat Di Dalam Kontek Gereja

Gereja adalah tempat untuk orang-orang yang dipanggil keluar. Gereja yaitu tubuh Allah yang harus menjadi serupa dengan Kristus dan menjadi pengikut Kristus yang Setia. Gereja adalah sebuah komunitas orang percaya yang saling bersekutu satu sama lain di dalam pengenalan akan Allah.


Relevansi Hidup di dalam Kristus konteknya bagi orang percaya itu sangat penting. Hidup di dalam Kristus orang percaya harus memiliki relasi dengan Kristus, pribadi,sesama mansuia, pelayanan dan lingkungan. Jemaat harus bertumbuh di dalam Kristus yang benar, dan harus saling menguatkan satu sama lain. Hidup di dalam Kristus karena adanya persekutuan jemaat dengan Allah dan akan menghasilkan hubungan intim yang semakin kuat dengan Allah.

Hidup di dalam Kristus ini Paulus ingin jemaat Kolose akan semakin dewasa di dalam Tuhan. Bagaimana dengan konteks kehidupan Jemaat sekarang pasti banyak problem atau masalah yang di menghadapi? Gereja perlu membuat suatu pengajaran dan membangun relasi dengan Allah, membangun kerohanian pribadi dan relasi dengan sesama di dalam seatu komunitas. Di dalam kehidupan orang-orang percaya dan sering kali terjadi perselisihan, keangkuhan, iri hati yang tidak berkenan dimata Tuhan. Sebagai orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus tidak diajarkan untuk melakukan kejahatan kepada sesama manusia. Jemaat Tuhan harus berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Tuhan.

Implikasi Bagi Pribadi

Implikasi penting sekali di dalam kehidupan pribadi peneliti, karena adanya penerimaan Kristus di dalam hati/(Kardia) peneliti. Di dalam kehidupan peneliti pastinya ada banyak masalah, tantang dan pergumulan yang dialami oleh peneliti. Di dalam kehidupan peneliti sering kali terjadi yang tidak berkenan dimata Tuhan. 

Sebagai orang percaya harus bersinergy dengan Tuhan Yesus Kristus. Peneliti harus membangun hidup sesuai dengan karakter Kristus, sehingga hubungan penileti dengan Kristus, akan semakin dewasa di dalam iman. Disini peneliti ingin membangun hidup yang benar kepada Tuhan maupun sesama. Dan akan menjadi fondasi bagi orang-orang kingkungan disekitar.

Yang telah diakarkan oleh Kristus di dalam kehidupan peneliti. Peneliti bersyukur karena untuk semua kasih karunia Tuhan Yesus Kristus yang sudah di bangun. Menerima Kristus harus disertai oleh iman yang hidup menjadi landasan yang kokoh bagi peneliti sendiri. Menerima Kristus adalah jalan yang menuntut kepada Kristus karena adanya kekuatan besar. 

Karena iman adalah sebuah bangunan yang membutuhkan fondasi yang kuat di dalam kehidupan peneliti. Hidup yang bertumbuh di dalam Kristus dengan tinggal tetap dalam pengajaran yang berpusat pada Kristus. Semua bentuk pengajaran yang dikehendaki Kristus telah tertuang dalam Alkitab, sebab Alkitab itu menjadi petunjuk hidup iman peneliti. Karena peneliti yang mengalami kepenuhan hidup di dalam Kristus pasti akan menyayangi persekutuan dengan Tuhan. dan Firman Nya.

Implikasi Bagi Pembaca.

Implikasi bagi pembaca Hidup di dalam Kristus itu sangat penting sekali di dalam kehidupan pembaca. Sehingga hidup pembaca akan semakin mengenal Kristus sebagai Juru Selamat. Supaya bisa berakar dan bertumbuh di dalam Yesus Kristus. Jadi konsep hidup di dalam Kristus yaitu relasi manusia bersama dengan Allah. Relasi ini dilakukan dengan terus menerus di dalam konteks kehidupan pembaca, dan dilingkungan. 

Dengan penuh ucapan syukur akan diuwujudkan melalui doa untuk orang lain sepaya pertumbuhan kerohaniannya akan semakin dewasa di dalam Tuhan Yesus Kristus. Melimpah dengan syukur karena adanya kehadiran di dalam persekutuan pembaca dengan Allah dan menghasilkan hubungan intim dengan Allah. Mendorong pembaca untuk setia dalam memberitakan injil melalui kata-kata dan perbuatan. 

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


Next Post Previous Post