4 PRINSIP HIDUP ORANG PERCAYA (MARKUS 14:3-9)

Pdt. Jeffrey King.
4 PRINSIP HIDUP ORANG PERCAYA (MARKUS 14:3-9)
gadget, bisnis, otomotif
Markus 14:3 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. 14:4 Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? 14:5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu. 14:6 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. 14:7 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. 14:8 Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku. Markus 14:9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia (Markus 14:3-9)

Dalam Markus 14: 6-9 terlihat bagaimana Tuhan Yesus membela Maria dan berkata bahwa Maria telah melakukan yang terbaik bagi-Nya. Dari perkataan Tuhan Yesus tersebut kita bisa melihat 4 prinsip hidup yaitu:

1) Semua tindakan yang dimotivasi oleh cinta kepada Tuhan Yesus tidaklah pernah akan sia-sia.

Itulah yang disebut sebagai perbuatan baik, unik, bernilai, dan merupakan pengorbanan.

Seorang bernama Jim Elliot bersama dengan 4 orang temannya dan istri masing-masing pergi ke Amerika Selatan menjadi misionaris. Mereka masuk ke hutan yang paling dalam di daerah Ekuador yang ditinggali oleh suku Auca Indians. Suku ini belum pernah melakukan kontak dengan orang di luar daerah mereka. 

Jim Elliot dan teman-temannya menggunakan kapal terbang kecil untuk masuk ke tengah-tengah hutan dan berusaha untuk melakukan kontak dengan suku tersebut. Ketika mereka mendaratkan pesawat mereka di tepi sungai, tidak diketahui dengan jelas sebabnya, kelima pria tersebut terbunuh oleh panah dan tombak orang Indian. Mereka tidak melakukan pembelaan diri dengan memakai senapan yang ada dalam pesawat mereka. 

Kelima orang tersebut menjadi martir bagi Kristus. Istri-istri mereka tetaplah tinggal dalam hutan tersebut setelah mereka menguburkan suami mereka. 20 tahun kemudian, mereka berhasil melakukan kontak dengan suku Indian dan dapat mengabarkan Injil kepada suku tersebut. Pada akhirnya seluruh suku tersebut datang kepada Tuhan Yesus. 5 pria telah memberikan hidup mereka untuk Injil, 5 wanita kehilangan suami mereka, apakah merupakan suatu kesia-siaan?

Sebelum Jim Elliot masuk ke dalam panggilan misi ini, dia berbicara kepada seseorang, dan orang tersebut berkata bahwa Jim sedikit gila kalau mau pergi ke tengah hutan tersebut dan Jim telah membuang hidupnya di situ. Dalam jurnal pribadinya, Jim Elliot menuliskan bahwa bukanlah suatu kebodohan jika dia memberikan sesuatu yang tidak bisa dipertahankan olehnya untuk mendapatkan sesuatu yang dia tidak mungkin bisa kehilangan. Jim Elliot rela memberikan nyawanya karena dia yakin bahwa dia tidak bisa kehilangan hidup kekal itu. Apa pun tindakan kita yang dimotivasi oleh cinta kepada Tuhan tidaklah pernah sia-sia.

2) Setiap tindakan yang dimotivasi oleh cinta kepada Kristus tidak akan mementingkan diri sendiri.

Tuhan Yesus berkata bahwa apa yang dia (Maria) miliki, dia lakukan. Maria sedang memberikan sesuatu yang paling bernilai dalam hidupnya kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sangat terkesan dengan sikap hati Maria. Kita tahu bahwa apa yang kita lakukan biasanya untuk kepentingan diri atau untuk kepentingan orang lain, untuk ketamakan ataukah untuk penyangkalan diri kita. Apakah Tuhan Yesus melakukan segala sesuatu untuk kepentingan Diri-Nya ataukah untuk penyangkalan Diri-Nya? Tuhan Yesus memberikan seluruhnya untuk kita. Dia menderita di kayu salib untuk Anda dan saya.

3) Setiap tindakan yang dimotivasi oleh cinta kepada Kristus akan menghasilkan pengertian rohani.

Para ahli senang memperdebatkan apakah Maria tahu bahwa Tuhan Yesus akan mati? Beberapa orang mengatakan tidak dan beberapa lagi mengatakan ya karena Maria senang duduk di kaki Tuhan untuk mendengarkan Firman Tuhan, dan Tuhan Yesus berkali-kali mengatakan bahwa Dia akan mati.

Jadi sangatlah mungkin bahwa Maria sudah tahu bahwa Tuhan Yesus akan mati dan dia terlebih dahulu melakukan pengurapan atas Diri Tuhan. Yang sangat menarik adalah: para wanita yang pergi ke kubur Yesus untuk mengurapi mayat Tuhan tidaklah termasuk Maria (saudara Lazarus dan Martha). Saya percaya bahwa Maria memiliki 1 pengertian rohani sehingga dia tidak terlalu terkejut ketika Tuhan Yesus disalibkan. Dan pengertian rohani inilah yang mendorong dia untuk mengurapi Tuhan Yesus sebelum kematian-Nya.

Kalau kita melakukan sesuatu dengan dimotivasi oleh cinta kepada Kristus maka Kristus akan menganugerahkan suatu pengertian rohani kepada kita. Hal itu seperti sebuah lingkaran: kalau kita melakukan sesuatu dengan cinta kepada Kristus, Dia akan memberikan pengertian rohani kepada kita, maka kita akan bisa memberikan tindakan yang lebih lagi termotivasi oleh cinta kepada Kristus, dan Dia akan memberikan pengertian rohani yang lebih lagi.

Kalau kita ingin bertumbuh dalam kehidupan rohani kita dan menginginkan Tuhan memberi kita hikmat dan pengertian rohani, maka kita haruslah taat kepada-Nya yang keluar karena kita mencintai Dia.

4) Tindakan yang dimotivasi oleh cinta kepada Kristus akan menghasilkan nilai yang kekal.

Markus 14: 9 menyatakan: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia. Di sini terlihat bahwa tindakan Maria memiliki nilai yang kekal. Allah meletakkan tindakan Maria ini dalam Alkitab, berarti betapa Tuhan Yesus menghargai perbuatannya. Maria dianugerahi Tuhan untuk tercatat di bumi dan di Surga. Kita yang melakukan tindakan yang dimotivasi oleh cinta kepada Tuhan juga akan mendapatkan upah di Surga.


Kesimpulan yang dapat kita tarik dari cerita di atas jika ditarik dalam 1 kalimat adalah sebagai berikut: nilai yang kita letakkan di dalam pribadi Yesus Kristus, akan menentukan seberapa prioritas cinta kita yang akan kita berikan kepada-Nya dari hidup kita. Setiap kita pasti punya prioritas. Saya membayangkan bagaimana kita menyusun daftar prioritas kita, di mana letak Tuhan Yesus, Dia berada di urutan kedua atau ketiga ataukah pertama? Allah ingin supaya Kristus bisa menjadi prioritas yang pertama dalam hidup kita. 

Allah tidak menginginkan tempat kedua karena bagi Dia tempat kedua adalah sama dengan tempat terakhir. Pertanyaannya: berapa nilai Yesus bagi Anda? Prioritas cinta yang seperti apa yang kita berikan kepada Kristus? Apakah Kristus menjadi prioritas pertama dan tertinggi dalam hidup Anda? Kita sudah mendapatkan contoh seorang Maria.

Renungkanlah:

Bagaimana Anda dalam memberi nilai pada Kristus selama hidup Anda di tahun 2020 (bdk Markus 14:1-9)? Sharingkan beberapa hal tersebut dengan rekan seiman Anda. Komitmen apakah yang Anda akan lakukan bagi Kristus di tahun 2021 ini? Berdoa dan lakukan komitmen Anda tersebut dengan sungguh-sungguh.

Apakah yang Anda mau lakukan bagi sesama supaya Anda boleh lebih tanpa pamrih pada sesama Anda sebagai respon kasih Anda pada Tuhan di minggu ini? Berdoa dan lakukan komitmen Anda tersebut dengan tulus. 4 PRINSIP HIDUP ORANG PERCAYA (MARKUS 14:3-9)
Next Post Previous Post