MEMILIH PASANGAN HIDUP KRISTEN
Kunci untuk memilih pasangan hidup yang tepat adalah mencari seseorang yang berkarakter baik, bukan kepribadiannya saja yang baik. Sebab karakter akan menentukan cara ia memperlakukan dirinya, Anda dan anak-anakmu suatu hari kelak. Karakter adalah dasar dari setiap hubungan yang sehat. Hubungan itu seperti kue tart, di mana karakter adalah bahan dasarnya dan kepribadian adalah lapisan gulanya.
gadget, bisnis, otomotif |
Berikut ini kita akan belajar beberapa kriteria yang harus ada dalam diri pasangan.
1. Komitmen Terhadap Pertumbuhan Pribadi
Inilah kriteria utama yang perlu ada dalam diri calon pasangan kita. Jika kita mampu menemukan seseorang yang memiliki komitmen terhadap pertumbuhan pribadinya, berarti kita telah meraih setengah dari pernikahan yang bahagia. Artinya: dia (pasangan ) sungguh-sunggu terhadap Firman Allah dan gaya hidup yang saleh. Dia benar-benar yakin bahwa Alkitab adalah sumber iman satu-satunya.
Dia meyakini mutlak kekuatan Firman Allah. Dia bersedia hidup menurut apa yang diajarkan Alkitab seperti: Kasih, Pengampunan, Penerimaan, Saling Menghormati, dan Kehidupan Berkeluarga. (I Yohanes 4:7,12). Pasangan juga bersedia dibantu dan menerima bimbingan. Pasangan juga harus menyadari kelemahan dan masalah emosi dan harus memiliki target pribadi yang real untuk berubah.
2. Keterbukaan Emosional
Banyak pria dan wanita yang tidak berbahagia karena mereka terikat dengan pasangan yang tidak mampu mengekspresikan perasaannya. Cara lain untuk menggambarkan “ keterbukaan emosional” adalah “kemurahan emosional” seseorang yang bermurah kasih, membagikan kasihnya dengan tulus dan melimpah tanpa hambatan.
3. Integritas
Ini adalah konsistensi dari karakter. Tindakan cocok dengan perkataanmu. Pemilihan cocok dengan visi dan Perilaku juga cocok dengan keyakinan. Agar suatu hubungan kasih dapat berjalan baik, kejujuran dapat dipercaya harus menjadi dasarnya. Oleh karena itu harus menemukan seseorang yang jujur terhadp dirinya sendiri, jujur terhadap orang lain dan jujur terhadap pasangannya.
4. Dewasa dan Bertanggung jawab.
Banyak orang yang belum siap masuk dalam suatu hubungan berkomitmen. Sekalipun mereka terlihat sangat menyenangkan, dan bahkan sangat mencintaimu, tetapi apabila pasangan belum mencapai tingkat kedewasaan tertentu, maka akan merasa sedang mengadopsi seorang anak daripada seorang kekasih. Untuk mengetahui bahwa pasanganmu cukup dewasa yaitu: Pertama, Dia mampu mengurus dirinya sendiri. Apabila pasanganmu cukup dewasa, seharusnya ia mampu menghasilkan uang untuk biaya hidupnya sendiri. Kedua, Bertanggung jawab. Kedewasaan tidak diukur dari umur, tetapi diukur dari seberapa berani ia bertanggungjawab. Ketiga, Menunjukkan rasa hormat. Satu-satunya cara kita mengenali seorang anak telah tumbuh besar adalah kemampuannya menunjukkan rasa hormat kepada orang-orang di sekelilingnya.
5. Bersikap Positif Dalam Hidup Ini
Orang positif menciptakan hubungan yang positif. Orang yang negatif menciptakan hubungan yang negatif. Kasih adalah positif. Ia tumbuh di dalam atmosfir yang positif. Ia tenggelam di dalam atmosfir yang negative. Hubungan jauh lebih mudah dibangun dengan orang yang positif. Konflik akan lebih cepat diselesaikan, sedikit saling menyalahkan dan ada kerja sama yang baik karena kasih.
Memilih pasangan hidup sesuai dengan standart Allah (2 Korintus 6:14-15)
Harus seiman, sevisi. Allah memiliki suatu standar khusus dalam memilih pasangan hidup Pasangan hidup haruslah seiman, seimbang, sepadan dan sevisi.
Pertama Seiman.
Alkitab melarang dengan keras kita memilih pasangan di luar Kristus karena terang tidak bisa bersatu dengan gelap. Tidak ada istilah spekulasi dalam hal ini. Kita tidak dapat seolah-olah bersifat seperti seorang ‘pahlawan’ yang akan menobatkan pasangan kita
Kedua Seimbang
Bukan berarti bahwa segalanya harus sama, tetapi seimbang berarti kita dapat mengikuti jalan pikiran dan tindakan pasangan kita. Contoh yang tidak seimbang. Yang laki sangat pintar, lulusan S3, sedangkan yang perempuan lulusan SD, maka kedua orang ini akan sulit berkomunikasi. Sebenarnya kekayaan, kedudukan, kepandaian, suku dan lain-lain tidak menghalangi kita, dan bukan merupakan syarat utama, tetapi akan menjadi masalah apabila tidak dibicarakan dan diatasi sejak awal. Yang penting di sini adalah seimbang dalam jalan pikiran dan tingkat kerohanian (sama-sama bisa melayani dan menggenapi rencana Tuhan dalam hidup mereka).
Ketiga Sevisi
Berarti kita memiliki visi yang sama dengan pasangan kita. Visi yang sama tidak berarti melayani atau memiliki panggilan dalam bidang yang sama, tetapi bersifat saling mendukung untuk mendukung suatu visi yang dapat dicapai dengan kerjasama di antara mereka.
Keempat Sepadan
Di dalam II Korintus 6:14 “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa carilah pasangan yang seiman supaya sesuai kehendak Allah.
Syarat Wanita Bijak dalam Memilih Pasangan Hidup
Sudah dewasa secara rohani; Seorang pria harus menjadi imam dalam sebuah keluarga, karena suami melambangkan Kristus. Seorang pria harus dewasa secara rohani dan sudah dipulihkan sehingga nantinya mampu membimbing wanita dan mengambil keputusan dalam keluarga, bukan malah dikendalikan oleh istri Memiliki visi / tujuan hidup; Sehingga dia memiliki arah yang jelas dalam hidupnya untuk menggenapi rencana Tuhan dalam hidupnya bersama seorang wanita sebagai penolong untuk bersama-sama memenuhi visi yang Tuhan berikan kepada mereka mengasihi pasangannya (Efesus 5:25) Bertanggung jawab sudah bekerja.
Syarat Pria Sejati dalam Memilih Pasangan Hidup
- Memiliki visi, Wanita adalah seorang penolong, tetapi wanita juga harus memiliki visinya sendiri, tidak bergantung pada laki-laki. Seorang wanita harus memiliki visi yang jelas yang diterima dari Tuhan, dimana visi itu sepadan dengan visi pasangannya untuk menggenapi rencana Tuhan dalam hidup mereka
- Cantik luar dalam, Seorang wanita harus memiliki kecantikan luar dalam. dia juga harus pandai merawat tubuhnya. Terlebih penting kecantikan dalam (inner beauty) yang merupakan faktor utama. Seorang wanita harus dipulihkan dari berbagai macam kepahitan dan kekecewaan. Dia tidak boleh mencari pasangan karena kesepian, kurang kasih sayang, dll, sehingga cinta hanya merupakan pelampiasan kebutuhan emosionalnya.
Seorang wanita harus benar-benar dipulihkan terlebih dahulu sehingga ia dapat mendukung pasangannya dengan luar biasa. Tidak menjatuhkan tetapi malah membuat pasangannya berhasil Dapat ditundukkan laki–laki (Efesus 5:22-24), Wanita diciptakan sebagai seorang penolong laki-laki tetapi wanita bukanlah seorang pembantu. Walaupun demikian, wanita harus belajar penundukan diri terhadap pasangannya. Dia tidak boleh memiliki roh controlling yang selalu mengendalikan laki-laki, karena laki-laki adalah seorang kepala. MEMILIH PASANGAN HIDUP KRISTEN