4 PERANAN ROH KUDUS DALAM PERTUMBUHAN GEREJA

Peranan Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja di masa kini, meliputi:

Memperlengkapi gereja-Nya, menghadirkan kuasa Allah dalam gereja-Nya, memberikan keberanian untuk bersaksi dan menjadikan gereja-nya serupa dengan gambar-Nya.
4 PERANAN ROH KUDUS DALAM PERTUMBUHAN GEREJA DI MASA KINI
gadget, bisnis, otomotif

1. Memperlengkapi Gereja-Nya

Karya Roh Kudus dalam memperlengkapi gereja-Nya adalah dengan cara memberikan karunia-karunia rohani kepada orang-orang percaya, yaitu berbagai kemampuan yang dikaruniakan oleh Allah kepada orang-orang percaya untuk kepentingan bersama yaitu membangun tubuh Kristus.

Wagner dalam penyelidikannya terhadap pertumbuhan gereja menyatakan: “Ketika saya menyelidiki gerakan Pentakosta di Amerika Latin, saya menemukan bahwa dinamika karunia-karunia Roh yang bekerja dengan leluasa di dalam gereja-gereja itu merupakan salah satu kunci dari pertumbuhan luar biasa mereka.” Jenson dan Stevens menambahkan:

Kita masing-masing memiliki keterbatasan, tetapi Allah telah memberikan kemampuan kepada yang lain untuk mengimbangi keterbatasan kita. Tidak ada satu orang pun yang menjadi manusia super. Tiap anggota memiliki kemampuan yang unik. Kita harus melakukan karunia-karunia kita, bukan meremehkan atau memamerkannya. 

Kita mengundang perpecahan ketika kita mulai membandingkan diri kita sendiri dengan yang lain dan hanya melihat keterbatasan orang lain. Orang-orang percaya harus bergantung kepada Tuhan dan menyadari hubungan yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Ini adalah kehebatan gereja (Dinamika Pertumbuhan Gereja, 241).

Karunia-karunia Roh Kudus masih berlaku di masa kini, bukan hanya menjadi milik orang-orang percaya pada masa para rasul hidup. Hal penting yang perlu diperhatikan oleh gereja-gereja di masa kini adalah penggunaan karunia-karunia tersebut secara tepat dan semestinya dan bukan hanya menekankan atau melebih-lebihkan “karunia tertentu” saja. Hal tersebut dimaksudkan untuk digunakan bagi kepentingan bersama, sehingga tubuh Kristus dibangun seturut dengan kehendak Allah. Mengenai hal itu, Fee secara taktis menjelaskan nasihat Paulus dalam 1 Korintus 14 kepada jemaat di Korintus, dan implikasinya bagi jemaat di masa kini, demikian:

Dalam 1 Korintus 14 Paulus tidak hanya mengoreksi penyalahgunaan, melainkan juga mendesak untuk menggunakannya dengan tepat. Sekarang ini, kita harus mengejar kasih (14:1), sebab, hanya itu saja yang baik untuk sekarang maupun selamanya (1 Korintus 13:13); tetapi itu juga berarti bahwa dalam realitas yang sudah terjadi itu kita harus sangat menginginkan Roh Kudus menyatakan diri-Nya di antara kita melalui karunia-karunia guna membangun jemaat. Kemuliaan yang tertinggi (yang sempurna) menanti.

2. Menghadirkan Kuasa Allah bagi Gereja-Nya

Lukas dalam Kitab Kisah Para Rasul, telah memberikan banyak kesaksian tentang karya Roh Kudus yang secara spektakuler menghadirkan kuasa Allah dalam jemaat-Nya. Dalam kesaksiannya, Lukas menceritakan karya Roh Kudus dalam menghadirkan kuasa Allah dalam kehidupan mula-mula, di antarannya: “Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.” “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, . . .” “Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. . . . Tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.” 

Dan fenomena karya Roh Kudus, yang menghadirkan kuasa Allah, bukan hanya milik orang-orang percaya di masa para rasul hidup. Hal tersebut juga menjadi hak istimewa orang-orang percaya/gereja di masa kini. 

Menegaskan hal itu, Wagner menjelaskan bahwa: orang-orang yang melayani dengan iman tingkatan keempat (jenis iman yang sanggup melepaskan kuasa Tuhan untuk mengadakan tanda-tanda ajaib dan mujizat) dan percaya pada pekerjaan adikodrati Roh Kudus setiap hari dalam mengadakan tanda-tanda ajaib dan mujizat mempunyai manfaat yang nyata dalam memenangkan banyak orang Amerika Latin untuk percaya kepada Kristus. . . . Orang-orang Kristen yang bekerja dengan iman tingkatan keempat mempunyai hubungan dengan kuasa rohani yang dapat melawan dan mengalahkan pekerjaan Iblis. Orang Pentakosta telah lama mengetahui hal ini, dan itu merupakan salah satu sebab utama mengapa mereka bertumbuh demikian pesat di Amerika Latin.

Sekali lagi, hal itu sulit dibuktikan secara ilmiah, namun secara faktual, sejarah telah memberikan bukti yang nyata. Manakala orang percaya “bergantung mutlak pada pimpinan dan kuasa Roh Kudus,” maka kuasa Allah bekerja, ada jiwa-jiwa dimenangkan, ada jiwa-jiwa dipulihkan, pekerjaan Iblis dipatahkan, dan gereja bertumbuh.

3. Memberikan Keberanian untuk Bersaksi

Salah satu karya Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja adalah pemberitaan kabar baik atau penginjilan. Jenson dan Stevens menjelaskan bahwa:

Penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan atau kesehatan gereja. Gereja tidak akan, benar-benar tidak dapat, bertumbuh kecuali gereja membuktikan perhatian bersama untuk meneruskan pesannya kepada dunia.

Landasan pertumbuhan gereja di masa kini, tidak pernah bisa lepas dari sejarah gereja mula-mula yang telah disaksikan dan didokumentasikan dengan

begitu rapi dalam Alkitab. Lukas memberikan kesaksian bahwa: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.”

Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang pengajut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar iman menyerahkan diri dan percaya.

Roh kudus yang mendiami orang-orang percaya memberikan kuasa dan keberanian untuk memberitakan kehidupan, kematian dan kebangkitan Kristus. Para Rasul telah menjadi saksi hidup bagi gereja di masa kini. Petrus dan murid-murid lainnya yang lari tunggang-langgang manakala Yesus ditangkap dan disalibkan yang disaksikan dalam Injil-Injil, Petrus yang menyangkali Tuhan Yesus, mengalami perubahan yang radikal setelah menerima pemenuhan Roh Kudus, seperti yang disaksikan dalam Kisah Para Rasul pasal 2 dan seterusnya. 

Tidak ada lagi keraguan dan ketakutan yang menghambat orang-orang percaya pada masa itu untuk bersaksi, sebagaimana yang dinasihatkan Yohanes dalam suratnya, yang berbunyi: “Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.”

Keberanian dalam menyaksikan kabar baik itu tidak akan menjadi sia-sia, karena seperti yang disaksikan oleh Yohanes mengenai Roh Kudus:

Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Kalimat “Ia akan menginsafkan dunia akan dosa,” oleh Everett F. Harrison, dijelaskan sebagai berikut: “Roh Kudus pertama-tama akan datang kepada para murid (Yohanes 16b), dan melalui mereka Roh akan melaksanakan tugas-Nya menginsafkan manusia (Yohanes,” dalam Tafsiran Alkitab Wycliffe, peny. Charles F. Pfeiffer dan Everett F. Harrison (Malang: Gandum Mas, 2001), 372.)

” Itulah yang berulang-ulang kali disaksikan oleh Lukas, bahwa firman Allah yang dengan giat diberitakan, dibarengi dengan pertobatan jiwa-jiwa, dan fenomena tersebut masih berlaku di masa kini, karena hal tersebut merupakan inti dari Amanat Agung Tuhah Yesus Kristus:

BACA JUGA: PERAN ROH KUDUS DALAM PELEBARAN KERAJAAN ALLAH

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

4. Menjadikan Gereja-Nya Serupa dengan Gambar-Nya

Peranan Roh Kudus dalam pertumbuhan gereja-Nya begitu sempurna. Ia tidak hanya menyatakan eksistensi gereja-Nya di dunia, namun juga menyempurnakan kehadiran gereja di dunia, untuk menjadi berkat bagi dunia, yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Dalam hal itu, Jenson dan Stevens memaparkan pandangannya:

“Roh Kudus tidak saja menyebabkan orang-orang masuk gereja, tetapi Ia juga mengarahkan pertumbuhan individu-individu ini, dan gereja secara berkelompok, menjadi seperti Kristus. . . . Jika Roh Kudus tinggal di dalam seseorang. Ia bekerja di dalam orang itu. Ia menggerakkan, mengubah, menuntun dan mengembangkan orang itu menjadi seperti Kristus.”

Ketika Paulus memberikan nasihat kepada jemaat Efesus, “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,”41 hal tersebut memberikan pengertian mengenai “Penguasaan (pengontrolan) total hidup seorang beriman oleh Roh Kudus.” Dalam bagian suratnya yang lain, yang ditujukan kepada jemaat di Galatia, Paulus mengidentifikasikannya dengan “hiduplah oleh Roh, dipimpin oleh Roh,” sebagaimana yang tersurat dalam tulisannya:

Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keingingan daging berlawanan dengan keinginan Roh . . . . Akan tetapi jikalah kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. . . . Buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

BACA JUGA: RAHASIA PERTUMBUHAN GEREJA BERDASARKAN KISAH PARA RASUL

Fee memberikan komentar atas nasihat Paulus, demikian:

Ciri sifat yang utama dari buah tersebut ialah diwujudkannya kembali kehidupan Kristus dalam diri orang percaya. . . , Roh itu sebenarnya adalah Roh Kristus. . . . Buah Roh adalah benar-benar cara lain untuk menyatakan keberadaan kita yang “ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya” (Roma 8:29).

Idealnya, “menjadi seperti Kristus” atau “serupa dengan Kristus” merupakan goal akhir dari pertumbuhan gereja. 

Catatan;
Secara harafiah yang dimaksudkan dengan “pertumbuhan gereja,” adalah “perkembangan atau keadaan/hal bertumbuh semakin besar atau semakin sempurna suatu himpunan yang terdiri dari orang-orang percaya/Kristen di suatu tempat tertentu (lokal).-Dr. Elkana Chrisna Wijaya, M.Th

https://teologiareformed.blogspot.com/
Next Post Previous Post