TUGAS GEREJA SEBAGAI MISI YESUS KRISTUS (MATIUS 28:19-20)

Memberitakan Injil ke seluruh dunia dan menjadikan setiap bangsa murid Tuhan. "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:19-20), "Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15)
TUGAS GEREJA SEBAGAI MISI KRISTUS (MATIUS 28:19-20)
otomotif, bisnis
Kedua cuplikan Alkitab di atas, yang sering kali dikenal sebagai Amanat Agung, adalah perintah terakhir Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum Ia terangkat ke surga. Catatan Injil menurut Markus menyatakan bahwa perintah Yesus untuk para murid adalah untuk pergi memberitakan Injil ke seluruh dunia, sedangkan Matius menekankan perintah itu kepada gereja, yaitu untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. Kombinasi dari kedua elemen ini, penginjilan dan pemuritan, secara umum dikenal sebagai misi Kristus yang harus dikerjakan oleh gereja-Nya. 

"Penginjilan" adalah pelayanan dalam bentuk pemberitaan Injil Yesus Kristus yang membawa jiwa manusia ke dalam persekutuan dengan Allah, sedangkan "pemuritan" adalah pelayanan yang tujuannya untuk memperlengkapi orang-orang percaya agar menjadi murid yang disiplin dalam mengikut Kristus dan ajaran-ajaran-Nya. Penginjilan berarti pemberitaan Injil untuk membawa jiwa manusia ke dalam persekutuan dengan Allah, sedangkan pemuritan memperlengkapi orang-orang percaya agar menjadi murid yang disiplin dan mengikut Kristus.

Pada kenyataannya, misi yang diemban gereja adalah perpanjangan dari pelayanan Kristus selama di dunia (Yohanes 14:12). Yesus memandang bahwa seluruh tujuan pelayanan-Nya bertumpu pada satu tujuan, yaitu untuk menebus jiwa manusia bagi dunia yang akan datang. "Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang" (Matius 18:11). Dan pada gilirannya, Ia meneruskan tujuan pelayanan yang sama kepada para murid-Nya. Katanya kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Matius 4:19). 

Di kemudian hari, rasul Paulus memberi konfirmasi bahwa pelayanan yang bertujuan untuk membawa seluruh bangsa kepada Allah juga telah diteruskan kepada setiap orang yang telah dibawa kepada-Nya (telah menjadi jemaat Allah). Dalam suratnya, Paulus menulis, "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah memercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami" (2Korintus 5:18). Membawa jiwa kepada Yesus Kristus adalah tujuan hidup setiap orang percaya, bukan hanya para pendeta dan para penginjil. Membawa jiwa harus ditanamkan bahwa ini adalah tugas semua orang percaya.

Pernyataan terbaik yang merangkum misi Kristus dan gereja-Nya ini terdapat dalam bagian kitab Yesaya yang dibacakan oleh Yesus ketika Ia mengajar di sebuah sinagoge di Nazaret. Saat itu, Ia membaca bagian ini, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang" (Lukas 4:18-19).

Gereja sebagai Misi Kristus berarti harus mempunyai tujuan yang sama dengan kepalanya yaitu Kristus, dalam hal inilah gereja tidak dapat bergerak secara otonom tanpa melibatkan Kristus, perlu di ingat kembali bahwa Kristus tidak akan pernah terpisah dari gereja-Nya. Adapun tujuan ataupun tugas gereja sebagai misi Kristus sudah sangat jelas diterangkan di dalam Alkitab. Beragam perintah yang sudah diberikan oleh Allah kepada gereja-Nya secara langsung baik di dalam PL maupun PB merupakan perintah yang masih harus dikerjakan sampai sekarang ini. Maka, gereja hadir karena ada misi Allah yang harus dikerjakan oleh setiap umat-Nya.

Emil Brunner yang dikutip oleh Harianto GP mengatakan “Gereja ada karena misi, seperti api yang ada karena membakar sesuatu” apa yang dimaksud dengan pernyataan Emil tersebut adalah bahwa gereja hadir karena Allah melihat bahwa banyak orang yang harus merasakan kehadiran Allah di tengah dunia.”

Oleh karena itu, tugas gereja sebagai misi Kristus harus dapat keluar menjangkau setiap orang yang terhilang. Umat Allah tidak boleh hanya menikmati sendiri berkat dan Injil yang telah ia terima, tetapi mereka juga harus berjuang supaya Injil dapat di dengar oleh setiap orang yang terhilang. Inilah yang dimaksud dengan tugas gereja sebagai misi Kristus yaitu berita Injil dapat dirasakan dan didengar oleh seluruh dunia. Tiap orang percaya harus keluar menjangkau orang yang masih dalam kegelapan dan tidak boleh egois menikmati berkat Injil sendiri tetapi harus berjuang supaya Injil diberitakan sehingga orang-orang yang terhilang mendengar berita Injil.

Di dalam Alkitab, Amanat Agung untuk memberitakan Injil telah diperintahkan oleh Kristus sejak masa PB dan tugas tersebut masih harus terus dikerjakan oleh gereja Tuhan dan setiap umat-Nya. “Kepada-Ku telah diberikan kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:18-20).

Oleh karena itu, melalui Kristus yang berdaulat dan ditinggikan dari Dialah kekuatan kita untuk melakukan misi Allah. Maka, setiap orang percaya mendapatkan kuasa dan kekuatan untuk mengabarkan Injil kepada segala bangsa, masa dan tempat. Dengan kekuatan kuasa Kristus orang percaya memberitakan Injil. Perlu kembali diingat bahwa Kristuslah yang berdaulat dan Kristus yang memerintah atas segala sesuatu .

Sama dengan Kristus yang berinisiatif secara langsung hadir di tengah-tengah dunia yang rusak oleh dosa, begitu jugalah gereja sebagai misi Kristus hadir bagi jiwa yang terhilang. Di dalam PB banyak contoh teladan yang telah diberikan oleh Kristus selama Ia pelayanan di tengah dunia ini, sejak dahulu Kristus mencari mereka yang terhilang dan memulihkan hati yang kacau.

Tentunya setiap orang percaya yang memiliki iman kepada Kristus berarti ia memiliki misi yang sama seperti Kristus. Iman Kristen pada hakikatnya berisi misioner, lebih tepatnya iman Kristen memiliki ciri misioner. Oleh karena itu, setiap orang Kristen harus dapat mencerminkan ciri-ciri dari iman tersebut. Maka, tugas gereja sebagai misi Kristus adalah melayani.

Di dalam gereja begitu banyak macam pelayanan yang dapat di lakukan jemaat dan sebagian orang memandang bahwa pelayanan hanya terjadi di dalam gereja. Saat ini penulis ingin memberitahu bahwa pelayanan bukan hanya terbatas di dalam bangunan gereja saja, tetapi pelayanan yang Kristus inginkan adalah keluar menjangkau dan membawa orang-orang mengenal Kristus. Pelayanan jangan hanya terfokus di dalam gereja saja tetapi harus juga pelayan keluar menjangkau jiwa baru.

Panggilan pelayanan sudah diberikan Kristus kepada setiap umat-Nya, maka dari itu fungsi pelayanan berlaku bagi seluruh tubuh orang percaya. Setiap umat Tuhan dipanggil untuk melakukan tugas ataupun menjabat (1Korintus 12:28), namun pada dasarnya semuanya itu adalah untuk pelayanan.

Di dalam 1Korintus 12:7, Paulus mengatakan “tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama.” Dari nats ini dapat dilihat bahwa seluruh anggota tubuh Kristus dilimpahi karunia sesuai dengan panggilannya masing-masing untuk dapat melakukan pelayanannya.

Maka, gereja sebagai misi Kristus harus dapat bersaksi di dalam dunia. Penyampaian Injil di dalam gereja bukanlah sekedar pemberian informasi tetapi Injil tersebut juga dapat diterapkan dalam hidup setiap tubuh Kristus. Pada saat Kristus di dunia menyampaikan Injil tujuan-Nya ialah menjadikan manusia sempurna di dalam Dia. Dalam Matius 5:48 Yesus berkata “karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang disurga adalah sempurna”

Di dalam Matius 20:28 Yesus berkata “sama seperti anak Manusia datang bukan untuk di layani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”. Ayat ini menjadi satu peringatan akan apa yang sudah Kristus lakukan terlebih dahulu kepada setiap umat manusia di dunia, sampai pada akhirnya ia juga berkorban menyerahkan diri-Nya bagi dosa manusia.

Bagaimana gereja sebagai misi Kristus dapat menjadi alat ditangan Tuhan yaitu menjadi gereja yang melayani sama seperti Kristus. Kristus datang ke dunia ini bukan hanya untuk urusan surgawi, sebab mata-Nya juga tertuju terhadap semua penderitaan manusia. Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita (Matius 8:16-17).

Gereja sebagai misi Kristus juga harus dapat melakukan tindakan secara nyata bagi setiap orang yang lemah. Sebagaimana dengan Kristus yang memberitakan kabar baik tetapi juga turut merasakan penderitaan setiap umat-Nya bahkan menanggung beban umat-Nya. Saatnya gereja sebagai misi Kristus keluar dari bangunan gereja dan melakukan tindakan terhadap mereka yang memerlukan.

Gereja yang berdiakonia yaitu dapat memperhatikan bahkan menanggung beban sesamanya serta memberikan penghiburan bagi mereka. Saat banyak gereja yang melakukan bantuan aksi sosial dalam berbagai macam kegiatan, hal ini juga merupakan gerakan gereja yang sangat memberi dampak bagi lingkungan sekitar gereja.

Diakonia ini merupakan pelayan nyata di lingkungan. Ini merupakan bentuk pelayanan kasih kepada sesama tanpa memandang bulu. Tetapi perlu untuk diketahui, bila gereja terlibat dalam kesaksian yang aktif kepada dunia, maka ia bergantung sepenuhnya kepada pekerjaan Roh kudus. Gereja yang berdiakonia adalah gereja yang dinamis dan bertumbuh serta penuh dengan kuasa Roh kudus di dalam melakukan pelayanannya.

Gereja sebagai misi Kristus harus menjadi terang dalam dunia yang gelap (Matius 5:14-16). Karena Kristus yang menjadi kepala atas gereja, maka setiap orang yang berada di dalamnya dapat merasakan kebebasan, pengharapan, dan sukacita karena mereka sudah mendengar Injil yang disampaikan oleh gereja Tuhan.

Secara ringkas, gereja bukanlah bangunan atau denominasi. Gereja sebagai misi Kristus berarti harus mempunyai tujuan yang sama dengan kepalanya yaitu Kristus, dalam hal inilah gereja tidak dapat bergerak secara otonom tanpa melibatkan Kristus, perlu diingat kembali bahwa Kristus tidak akan pernah terpisah dari gereja-Nya. -Sugiyanto
Next Post Previous Post