DOKTRIN KHUSUS YANG MERUPAKAN CIRI KHAS KARISMATIK

Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th.

Jika diperhatikan, pada umumnya ajaran (doktrin) yang diakui oleh Karismatik di atas kompatibel (selaras) dengan ajaran dan keyakinan Protestan Ortodoksi dan Injili Konservatif, serta gereja-gereja arus utama lainnya. 
DOKTRIN KHUSUS YANG MERUPAKAN CIRI KHAS KARISMATIK
bisnis online
Walaupun demikian, ada ciri-ciri dari Karismatik yang membedakannya dari gerakan-gerakan lainnya, yaitu penekanannya yang khusus terhadap hal-hal seperti berikut: (1) Karunia-karunia rohani masih bermanifestasi sampai saat ini; (2) Pujian penyembahan dalam ibadah yang selebratif dan ekspresif; (3) Keyakinan pada manfaat doa, syafaat dan doa konser; (4) Penekanan pada penginjilan dan misi; (5) Keyakinan bahwa Allah masih berbicara hari ini; dan (6) Keyakinan akan kuasa rohani bagi kehidupn dan pelayanan. Tentu saja selain enam karakteristik tersebut, ada lagi ciri-ciri lainnya, tetapi dalam pengamatan saya enam hal ini secara umum merupakan representatif dari ajaran dan praktek Kharismatik.

1. Karunia-Karunia Rohani Masih Berlangsung Sampai Saat ini

Para penganut Kharismatik percaya bahwa karunia-karunia rohani atau Charismata seperti yang disebutkan dalam Roma 1:11; 5:15, 16; 6:23; 11:29; 12:6; 1 Korintus 1:7; 7:7; 12:4, 9, 28, 30, 31; 2 Korintus 1:11; 1 Timotius 4:14; 1 Timotius 1:6; 1 Petrus 4:10, bukan hanya berlaku bagi gereja masa lalu tetapi juga untuk gereja masa kini. Karunia-karunia rohani harus menjadi bagian dari Gereja hingga Kristus datang kembali. Pengakuan akan eksistensi dan keberlangsungan Charismata ini telah dianggap sebagai sine gua non (syarat utama) gerakan Kharismatik.

2. Pujian dan Penyembahan dalam Ibadah yang Selebratif dan Ekspresif

Ciri-ciri ini terlihat hampir di setiap ibadah Kharismatik. Ibadah yang selebratif dan ekspresif, pujian yang bersemangat, dan penyembahan yang mengalir dari lubuk hati. Dasar teologis dari pujian dan penyembahan ini ditemukan dalam tata Ibadah di kemah Daud (1 Tawarikh 13-16; 2 Samuel 6:17-19), yang dinyatakan dalam kitab Mazmur dan diteguhkan dalam Perjanjian Baru sebagaimana tertulis dalam Ibrani 13:15 yang mengatakan, “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya”. 

Pujian dan penyembahan dalam liturgi ibadah Daud bersifat selebratif dan ekspresif, seperti: Bertepuk tangan, bersorak-sorai, berseru-seru, menyanyi, menari, mengangkat tangan, bersujud, berlutut, dan disertai iring-iringan musik (1 Tawarikh 23:5; 25:5-6). Ibadah seperti ini dilakukan dengan tertib, teratur, dan tidak kacau. Karena tema pujian dan penyembahan yang selebratif dan ekspresif ini sangat penting dalam ibadah Kharismatik, maka dalam bab tersendiri saya akan membahasnya secara luas dengan menunjukkan dasar-dasar alkitabiah dan teologis dari kebenaran ini.

3. Doa, Syafaat dan Doa Konser

Karismatik percaya bahwa doa pribadi dan doa bersama mutlak diperlukan jika gereja ingin bertumbuh. Kharismatik melihat bahwa gereja Perjanjian Baru dilahirkan dalam doa (Kisah Para Rasul 1:14) dan terus bertekun dalam doa dan melakukan setiap aktivitas dan pelayanan di dalam doa (Kisah Para Rasul 2:42; 4:31; 6:4,6: 13:3). Karismatik percaya bahwa gereja, yaitu tubuh Kristus adalah “rumah doa bagi segala bangsa” (Yesaya 56:7). Dengan demikian, doa harus menjadi fokus utama bagi semua gereja, sehingga pemberitaan firman dan semua pelayanan lainnya mengalir dari urapan dan kuasa Roh Kudus (1 Korintus 2:4, 13). 

Di dalam ibadah Karismatik sering kali ditemukan “doa konser”, yaitu doa yang diucapkan secara bersama-sama di dalam kesatuan Roh Kudus. Doa konser merupakan suatu tindakan iman bersama dengan kesatuan hati dan sepakat. Doa konser ini dapat ditemukan dalam pernyataan Yesus bahwa, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Matius 18:18-20). Juga dapat ditemukan dalam pola Perjanjian Baru seperti dalam Kisah Para Rasul 4:24-31.

4. Penekanan Pada Penginjilan dan Misi

Karismatik menekankan pentingnya “Amanat Agung” Kristus, sebagai misi gereja. Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus adalah misi gereja yang merupakan kesinambungan dari misi Yesus Kristus (Matius 28:19,20 dan ayat-ayat paralel). Ciri gereja Perjanjian Baru adalah misioner, yaitu gereja yang mengemban Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dan menekankan pentingnya “menjadikan semua bangsa murid Kristus”. 

Karismatik telah membantu membangkitkan kembali semangat untuk melaksanakan misi dan penginjilan dengan efektif. Roh Kudus yang memberi kuasa memampukan orang-orang percaya sehingga dengan keberanian yang baru berbicara kepada orang lain tentang Tuhan Yesus (Kisah Para Rasul 1:8; 4:31).

5. Keyakinan Bahwa Allah Masih Berbicara Hari Ini

Kharismatik mengakui bahwa Allah masih berbicara hari ini kepada umat-Nya, baik sebagai pribadi maupun persekutuan. Tetapi, saat mengakui hal ini, maka Karismatik bukanlah bermaksud menggantikan Alkitab dengan wahyu baru. Karismatik meyakini bahwa Tuhan tidak hanya menuntun melalui Alkitab, tetapi juga berkomunikasi dan menuntun orang-orang percaya melalui berbagai cara, sama langsungnya dan seringnya seperti pada zaman rasul-rasul, Faktanya, meskipun bukan dalam rangka menciptakan Alkitab baru, Roh Kudus masih terus berbicara sampai sekarang (God speaking today). 

Ketika mengajarkan bahwa “Allah masih berbicara saat ini”, penganut Kharismatik tidak pernah menganggap apa yang mereka dengar atau yang didengar oleh orang lain itu sejajar dengan Alkitab yang tertulis. Kharismatik mengakui bahwa apa yang Allah bicarakan kepada kita sekalipun tidak tertulis dalam Alkitab, tetapi tidak menyimpang atau bertentangan dengan Alkitab.

6. Kuasa Rohani

Kuasa Rohani merupakan unsur yang mendasari seluruh aspek pandangan dan praktik gerakan Karismatik. Kuasa Rohani berupa kemampuan memuji Allah, menginjili, kemampuan untuk melakukan mukjizat dan kesembuhan, mengusir setan-setan, serta mendemonstrasikan karunia-karunia Roh. Kharismatik tidak hanya percaya pada karya-karya Roh Kudus, tetapi mereka secara teratur mengundang Roh Kudus di tengah-tengah mereka guna membawa kuasa adikodrati. 

Karena itu, melihat hal-hal seperti mukjizat, kesembuhan, jamahan kuasa Roh Kudus, pengusiran roh-roh jahat, peperangan rohani, nubuat dan profetik, doa konser dan syafaat merupakan hal yang umum di dalam aktivitas, pelayanan dan ibadah Kharismatik. Karismatik percaya bahwa kuasa Roh Kudus membuka jalan bagi penerapan kebenaran (1 Korintus 2:4, 13).
Next Post Previous Post