1 Petrus 1:18: Bagaimana Manusia Tidak Ditebus
Pengantar:
Dalam 1 Petrus 1:18, Rasul Petrus menjelaskan bagaimana manusia tidak ditebus dari cara hidup
mereka yang lama, yakni dengan hal-hal duniawi seperti emas atau perak, melainkan melalui darah yang berharga dari Kristus. Ayat ini merupakan pengingat penting tentang sifat keselamatan yang luar biasa dan tak ternilai, serta tentang apa yang tidak dapat menyelamatkan manusia.
1. Penebusan Tidak Diperoleh dengan Hal-Hal Duniawi
"Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas."
Ayat ini menekankan bahwa penebusan tidak dapat diperoleh melalui hal-hal duniawi yang fana seperti perak atau emas. Dalam konteks zaman itu, emas dan perak dianggap sebagai benda yang sangat berharga dan menjadi simbol kekayaan serta status sosial. Namun, meskipun bernilai tinggi secara materi, Petrus menjelaskan bahwa emas dan perak tidak cukup untuk menebus manusia dari dosa dan kehidupan yang sia-sia.
Penebusan berbicara tentang pembebasan dari perbudakan dosa. Sebelum mengenal Kristus, manusia berada dalam belenggu dosa, menjalani kehidupan yang sia-sia dan tidak ada artinya di mata Tuhan. Cara hidup ini sering kali diwarisi dari generasi ke generasi, karena dosa telah merasuki seluruh umat manusia sejak kejatuhan Adam dan Hawa. Namun, tidak ada kekayaan duniawi yang cukup untuk membayar harga penebusan jiwa manusia dari dosa.
2. Penebusan Tidak Diperoleh Melalui Warisan Tradisi Lama
Petrus juga menunjukkan bahwa penebusan tidak diperoleh melalui warisan tradisi yang diterima dari nenek moyang. "Cara hidupmu yang sia-sia" merujuk pada kehidupan lama yang penuh dosa dan tanpa tujuan ilahi. Tradisi dan kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi tidak dapat menebus manusia dari dosa. Meskipun beberapa tradisi mungkin terlihat baik secara lahiriah, jika tidak didasarkan pada kebenaran dan kasih karunia Allah, mereka tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan jiwa.
Banyak orang pada zaman Petrus, terutama di kalangan Yahudi, menempatkan keyakinan mereka pada tradisi nenek moyang, upacara, dan hukum yang diwariskan. Namun, Petrus dengan tegas mengingatkan bahwa semua itu tidak bisa memberikan keselamatan. Keselamatan tidak datang melalui perbuatan atau tradisi manusia, melainkan hanya melalui karya Allah yang dinyatakan dalam Yesus Kristus.
3. Duniawi yang Fana Tidak Dapat Menyelamatkan Jiwa
Petrus menggunakan istilah "fana" untuk menggambarkan perak dan emas, yang menekankan sifat sementara dan tidak kekal dari segala kekayaan duniawi. Tidak peduli seberapa banyak emas atau perak yang seseorang miliki, pada akhirnya semuanya akan hilang atau tidak lagi relevan di hadapan Tuhan. Dunia dan segala yang ada di dalamnya bersifat sementara, dan tidak ada harta benda yang bisa menebus kehidupan seseorang untuk kekekalan.
Manusia sering kali mengandalkan harta benda duniawi untuk merasa aman atau penting, tetapi Petrus dengan tegas mengingatkan bahwa semua itu tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan. Penebusan manusia dari dosa tidak bisa dibeli dengan uang atau harta, melainkan dengan sesuatu yang jauh lebih berharga, yaitu darah Kristus.
4. Cara Hidup yang Sia-Sia
Petrus juga menyinggung tentang "cara hidupmu yang sia-sia" sebagai gambaran dari kehidupan sebelum menerima Kristus. Kehidupan yang sia-sia ini penuh dengan dosa, kehampaan, dan tidak ada arah rohani. Meskipun manusia mungkin mengejar kekayaan, kesuksesan, atau kebahagiaan dalam kehidupan duniawi, semua itu tanpa tujuan jika tidak berakar dalam hubungan dengan Allah.
Baca Juga: 1 Petrus 1:13-17: Tujuh Perintah Untuk Hidup Kudus
Cara hidup yang sia-sia adalah cerminan dari hati yang jauh dari Tuhan. Tanpa penebusan yang datang melalui Kristus, manusia terjebak dalam siklus dosa dan kebinasaan. Warisan yang paling berharga yang dapat diterima manusia bukanlah kekayaan atau tradisi duniawi, tetapi keselamatan yang diberikan oleh Tuhan melalui karya penebusan Kristus.
5. Perbandingan dengan Karya Kristus
1 Petrus 1:18 ini menyiapkan kita untuk perbandingan yang kuat dalam ayat selanjutnya, yaitu bahwa penebusan bukan diperoleh dengan barang fana, melainkan dengan darah Kristus yang berharga. Petrus menekankan bahwa hanya pengorbanan Yesus yang cukup untuk membayar dosa-dosa umat manusia. Darah Kristus adalah sesuatu yang tak ternilai, lebih berharga dari segala kekayaan dunia ini, karena melalui darah-Nya, kita dibebaskan dari dosa dan diberikan kehidupan kekal.
Penebusan melalui darah Kristus adalah anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Kita tidak dapat membelinya, tidak dapat memperolehnya melalui usaha atau kekayaan kita sendiri, tetapi hanya melalui kasih karunia dan pengorbanan Kristus di kayu salib.
Kesimpulan
1 Petrus 1:18 mengajarkan bahwa manusia tidak dapat ditebus dari dosa dengan kekayaan atau tradisi duniawi. Semua harta benda duniawi, seperti perak dan emas, tidak memiliki kekuatan untuk menebus jiwa manusia. Penebusan hanya bisa terjadi melalui darah Kristus yang berharga, yang merupakan satu-satunya cara bagi kita untuk dibebaskan dari cara hidup yang sia-sia dan menerima keselamatan kekal.
Pelajaran dari ayat ini mengingatkan kita untuk tidak menempatkan kepercayaan kita pada hal-hal duniawi yang fana, tetapi sepenuhnya bergantung pada karya penebusan Kristus. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kesadaran akan harga yang luar biasa yang telah dibayar untuk keselamatan kita, dan untuk meninggalkan cara hidup lama yang sia-sia, menggantinya dengan kehidupan yang penuh dengan tujuan ilahi dan kekudusan.