Dibenarkan oleh Darah Kristus (Roma 5:9)

Berdasarkan Roma 5:9: "Lebih lagi, setelah dibenarkan oleh darah-Nya, kita akan diselamatkan dari murka Allah melalui Dia."

Pendahuluan:

Konsep pembenaran oleh darah Kristus merupakan pusat dari doktrin keselamatan dalam Kekristenan. Dalam Roma 5:9, Rasul Paulus menekankan bahwa keselamatan manusia dari murka Allah dicapai melalui pembenaran yang diberikan oleh darah Yesus Kristus. Ini bukanlah pembenaran yang berasal dari usaha manusia, melainkan anugerah yang hanya bisa diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus.
Dibenarkan oleh Darah Kristus (Roma 5:9)
Artikel ini akan membahas secara mendalam apa artinya dibenarkan oleh darah Kristus, mengapa darah Kristus menjadi elemen penting dalam keselamatan, dan bagaimana ini mempengaruhi kehidupan orang percaya. Dengan mempelajari topik ini, kita akan lebih memahami betapa besar kasih Allah dan pengorbanan Yesus demi menebus dosa umat manusia.

1. Konteks Roma 5:9

Surat Roma merupakan salah satu surat Rasul Paulus yang paling teologis, dan pasal 5 secara khusus membahas konsep rekonsiliasi antara manusia dengan Allah. Dalam Roma 5:1-11, Paulus berbicara tentang damai dengan Allah melalui Yesus Kristus. Pada Roma 5:9, Paulus menyatakan bahwa karena kita telah dibenarkan oleh darah Yesus, kita diselamatkan dari murka Allah.

Konteks ini menunjukkan bahwa sebelum menerima keselamatan, manusia berada di bawah murka Allah akibat dosa. Dosa menyebabkan perpecahan antara manusia dan Allah, sehingga manusia layak menerima hukuman kekal. Namun, melalui kematian Yesus di kayu salib dan darah-Nya yang dicurahkan, jalan untuk rekonsiliasi terbuka. Darah Kristus membayar hukuman dosa dan memulihkan hubungan manusia dengan Allah.

2. Pengertian Pembenaran

Dalam teologi Kristen, pembenaran (justification) adalah tindakan Allah yang menyatakan seorang berdosa sebagai benar di hadapan-Nya. Ini bukan berarti manusia itu secara intrinsik benar, melainkan Allah menganggapnya benar berdasarkan iman kepada Yesus Kristus. Pembenaran tidak dapat dicapai melalui perbuatan baik, melainkan murni anugerah Allah yang diberikan melalui pengorbanan Yesus.

Pembenaran oleh darah Kristus berarti bahwa darah yang dicurahkan oleh Yesus di kayu salib menjadi alat yang digunakan Allah untuk menghapus dosa-dosa kita. Darah tersebut berfungsi sebagai pembayaran yang sah untuk menebus dosa manusia, sehingga Allah dapat menyatakan manusia yang berdosa sebagai benar. Ini adalah tindakan kasih karunia Allah yang luar biasa karena manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari murka Allah.

Paulus menegaskan bahwa pembenaran ini sepenuhnya tergantung pada iman. Dalam Roma 3:28, Paulus berkata, “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.” Dengan demikian, iman kepada Yesus dan pengorbanan-Nya menjadi syarat utama untuk menerima pembenaran.

3. Pentingnya Darah dalam Pembenaran

Darah memiliki makna penting dalam Kitab Suci, terutama dalam konteks perjanjian antara Allah dan manusia. Sejak zaman Perjanjian Lama, darah binatang sering kali digunakan sebagai bagian dari sistem korban untuk menutupi dosa. Dalam Imamat 17:11, Allah menyatakan bahwa "nyawa makhluk ada dalam darah," dan oleh karena itu, darah diperlukan untuk membuat pendamaian (atonement) bagi dosa-dosa manusia.

Namun, korban binatang hanyalah simbol sementara yang menunjuk kepada korban yang sempurna, yaitu Yesus Kristus. Darah binatang tidak mampu menghapus dosa secara permanen, tetapi darah Kristus, yang sempurna dan tanpa noda, adalah satu-satunya korban yang cukup untuk menebus dosa-dosa manusia sekali untuk selamanya. Dalam Ibrani 9:12 dikatakan, "Dan bukan dengan darah kambing jantan atau darah anak lembu, tetapi dengan darah-Nya sendiri, Ia telah masuk ke dalam tempat kudus sekali untuk selama-lamanya dan telah mendapat penebusan yang kekal."

Darah Kristus menjadi bukti kasih Allah yang besar. Dalam 1 Petrus 1:18-19, kita diingatkan bahwa kita telah ditebus "bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." Pengorbanan ini menandakan akhir dari sistem korban Perjanjian Lama dan penggenapan dari rencana keselamatan Allah.

4. Dibenarkan dari Murka Allah

Roma 5:9 menyatakan bahwa melalui pembenaran oleh darah Kristus, kita diselamatkan dari murka Allah. Murka Allah dalam Alkitab adalah respons adil Allah terhadap dosa. Allah yang kudus dan benar tidak dapat membiarkan dosa berlalu tanpa hukuman. Namun, karena kasih-Nya yang besar, Allah menyediakan jalan keluar bagi manusia melalui pengorbanan Yesus.

Darah Kristus berfungsi sebagai perlindungan dari murka Allah. Murka yang seharusnya ditimpakan kepada kita karena dosa, telah ditanggung oleh Yesus di kayu salib. Dalam 1 Tesalonika 1:10, Paulus berkata bahwa Yesus “yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.” Ini menunjukkan bahwa melalui pengorbanan Kristus, kita tidak lagi menjadi objek murka Allah, melainkan anak-anak Allah yang dikasihi.

Selain itu, pembenaran ini membawa kita ke dalam damai dengan Allah. Dalam Roma 5:1, Paulus menulis, "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus." Damai ini bukan hanya perasaan tenang, tetapi merupakan status baru di hadapan Allah, di mana kita tidak lagi terpisah oleh dosa, melainkan diperdamaikan dengan-Nya.

5. Implikasi Praktis Pembenaran

Pembenaran oleh darah Kristus tidak hanya memiliki dampak teologis, tetapi juga implikasi praktis dalam kehidupan orang percaya. Beberapa di antaranya adalah:

a. Hidup dalam Anugerah

Pembenaran mengajarkan kita bahwa keselamatan adalah anugerah Allah yang tidak layak kita terima. Ini seharusnya membuat kita hidup dengan sikap syukur dan rendah hati. Kita tidak diselamatkan oleh usaha kita sendiri, tetapi oleh kasih karunia Allah. Oleh karena itu, orang percaya dipanggil untuk hidup dalam ketergantungan penuh kepada Allah dan terus bersandar pada anugerah-Nya setiap hari.

b. Menghindari Dosa

Karena kita telah dibenarkan oleh darah Kristus, kita seharusnya tidak lagi hidup dalam dosa. Pembenaran bukanlah izin untuk terus berbuat dosa, melainkan panggilan untuk hidup dalam kekudusan. Dalam Roma 6:1-2, Paulus dengan tegas menolak ide bahwa anugerah adalah alasan untuk berbuat dosa, "Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak!" Orang percaya yang telah dibenarkan dipanggil untuk hidup sebagai ciptaan baru yang mencerminkan karakter Kristus.

c. Pengharapan akan Kehidupan Kekal

Pembenaran oleh darah Kristus juga membawa pengharapan akan hidup kekal. Karena dosa kita telah diampuni dan kita telah diperdamaikan dengan Allah, kita memiliki jaminan bahwa suatu hari kita akan hidup bersama-Nya dalam kekekalan. Pengharapan ini memberikan kekuatan bagi orang percaya untuk menghadapi tantangan dan penderitaan di dunia ini, karena kita tahu bahwa ada kehidupan yang lebih baik yang menanti.

d. Menjadi Duta Pendamaian

Karena kita telah diperdamaikan dengan Allah melalui pembenaran, kita juga dipanggil untuk menjadi duta pendamaian. Dalam 2 Korintus 5:18-19, Paulus berkata bahwa Allah telah mempercayakan kepada kita pelayanan pendamaian. Ini berarti kita harus membagikan kabar baik tentang pembenaran oleh darah Kristus kepada orang lain, sehingga mereka juga bisa mengalami keselamatan dan pendamaian dengan Allah.

6. Kesimpulan

Pembenaran oleh darah Kristus (Roma 5:9) adalah inti dari Injil. Melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, kita yang seharusnya berada di bawah murka Allah, telah dibenarkan dan diselamatkan. Darah Kristus membayar harga yang tak ternilai untuk dosa-dosa kita dan membawa kita kepada hubungan yang benar dengan Allah.

Konsep pembenaran ini mengajarkan kita tentang kasih karunia Allah yang luar biasa, dan memanggil kita untuk hidup dalam kekudusan, syukur, dan pengharapan. Darah Kristus tidak hanya memberikan kita keselamatan dari murka Allah, tetapi juga memampukan kita untuk hidup sebagai anak-anak Allah yang diperdamaikan dengan-Nya.

Semoga melalui pembenaran oleh darah Kristus, kita semakin memahami kedalaman kasih Allah dan terus hidup dalam iman dan ketaatan kepada-Nya.

Next Post Previous Post