Hari Pendamaian: Kasih dan Keadilan Allah

 Pendahuluan

Hari Pendamaian, atau Yom Kippur, adalah salah satu hari paling penting dalam kalender religius Yahudi. Dalam Imamat 16, Allah memberikan perintah khusus kepada bangsa Israel untuk merayakan Hari Pendamaian sebagai waktu untuk menyucikan diri dari dosa, mendamaikan umat dengan Allah, dan memperbaharui hubungan perjanjian. Hari ini bukan hanya penting dalam konteks Perjanjian Lama, tetapi juga memiliki penggenapan yang mendalam dalam karya Kristus dalam Perjanjian Baru.

Hari Pendamaian: Kasih dan Keadilan Allah
Artikel ini membahas Hari Pendamaian dari perspektif Alkitabiah dan teologis, menguraikan makna ayat-ayat terkait, pandangan para teolog, dan relevansinya bagi kehidupan Kristen masa kini.

1. Dasar Alkitabiah Hari Pendamaian

a. Perintah dalam Imamat 16

Hari Pendamaian ditetapkan oleh Allah sebagai hari tahunan untuk menyucikan seluruh bangsa Israel dari dosa. Imam besar memainkan peran sentral dalam upacara ini, dengan memasuki ruang Maha Kudus di Tabernakel untuk mempersembahkan darah sebagai pendamaian.

"Inilah yang harus dilakukan oleh Harun apabila ia masuk ke dalam tempat kudus... untuk mengadakan pendamaian bagi dirinya dan bagi seisi rumahnya" (Imamat 16:3, TB).

Imamat 16 merinci upacara ini, termasuk persembahan darah lembu dan kambing jantan, serta ritual pelepasan kambing Azazel ke padang gurun sebagai simbol pengangkatan dosa.

b. Tujuan Hari Pendamaian

"Sebab pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN" (Imamat 16:30, TB).

Hari ini berfungsi untuk menyucikan dosa umat, baik individu maupun kolektif, dan memperbarui hubungan perjanjian antara Allah dan umat-Nya.

2. Makna Teologis Hari Pendamaian

a. Pendamaian Melalui Darah

Dalam Imamat 17:11, Allah menegaskan pentingnya darah dalam pengampunan dosa:

"Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikannya kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu."

Pendamaian (atonement) melibatkan penggantian atau substitusi, di mana korban darah mencerminkan konsekuensi dosa yang ditanggung oleh pihak lain demi memulihkan hubungan antara manusia dan Allah.

Pandangan Para Teolog
Leon Morris dalam The Apostolic Preaching of the Cross menjelaskan bahwa konsep pendamaian dalam Perjanjian Lama adalah dasar untuk memahami karya penebusan Kristus. Darah menjadi simbol penebusan dan pendamaian yang menyelamatkan umat Allah.

b. Kambing Azazel

Salah satu elemen unik dari Hari Pendamaian adalah pelepasan kambing Azazel, yang membawa dosa-dosa bangsa Israel ke padang gurun (Imamat 16:21-22). Ini melambangkan pengangkatan dosa dari umat Allah.

Pandangan Teologis
Jacob Milgrom dalam Leviticus: A New Translation with Commentary mengartikan kambing Azazel sebagai simbol penghapusan dosa dari perkemahan Israel. Ritual ini menggambarkan pembersihan dosa secara kolektif.

3. Penggenapan Hari Pendamaian dalam Kristus

Perjanjian Baru mengajarkan bahwa Hari Pendamaian mencapai penggenapannya yang sempurna dalam karya Yesus Kristus. Dalam Ibrani 9 dan 10, penulis surat tersebut menjelaskan bagaimana Yesus menjadi Imam Besar yang memasuki ruang Maha Kudus surgawi untuk mempersembahkan diri-Nya sebagai korban sempurna.

a. Yesus sebagai Imam Besar

"Kristus telah datang sebagai Imam Besar... Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus, bukan dengan membawa darah kambing jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri" (Ibrani 9:11-12, TB).

Yesus, sebagai Imam Besar, tidak hanya menjadi perantara antara Allah dan manusia, tetapi juga mempersembahkan diri-Nya sebagai korban pendamaian.

b. Yesus sebagai Korban Pendamaian

"Karena itu, saudara-saudaraku, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus" (Ibrani 10:19, TB).

Karya Yesus melampaui sistem pengorbanan Perjanjian Lama karena darah-Nya memberikan pendamaian yang kekal.

Pandangan Para Teolog
John Stott dalam The Cross of Christ menyatakan bahwa salib adalah puncak dari Hari Pendamaian, di mana dosa umat manusia dihapus secara penuh melalui korban Kristus. Salib menggantikan kebutuhan untuk ritual tahunan karena karya penebusan Kristus adalah sempurna dan final.

4. Relevansi Hari Pendamaian bagi Orang Kristen

a. Pemahaman tentang Dosa dan Pengampunan

Hari Pendamaian mengingatkan orang Kristen tentang keseriusan dosa dan kebutuhan akan pendamaian melalui Kristus. Dalam Roma 3:23-25, Paulus menulis:

"Karena semua orang telah berbuat dosa... dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."

Kristus menjadi dasar pengampunan dosa, memungkinkan orang percaya untuk hidup dalam hubungan yang benar dengan Allah.

b. Hidup dalam Pertobatan

Hari Pendamaian mengajarkan pentingnya introspeksi, pengakuan dosa, dan pertobatan. Ini relevan bagi orang Kristen, yang dipanggil untuk "mengampuni dan mengasihi karena Kristus telah mengampuni" (Efesus 4:32).

c. Hidup dalam Kebebasan dari Dosa

Kambing Azazel melambangkan pengangkatan dosa dari umat Allah. Orang percaya dapat hidup dalam kebebasan dari hukuman dosa karena Kristus telah membebaskan mereka (Roma 8:1).

5. Hubungan Hari Pendamaian dengan Perjamuan Kudus

Hari Pendamaian juga memiliki hubungan erat dengan Perjamuan Kudus dalam Kekristenan. Ketika orang percaya mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, mereka mengingat pengorbanan Kristus sebagai korban pendamaian.

a. Simbol Darah dan Tubuh

"Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku" (Lukas 22:19, TB).

Darah dan tubuh Kristus dalam Perjamuan Kudus mengingatkan kita pada Hari Pendamaian, di mana korban darah membawa pendamaian bagi dosa.

b. Kesatuan dalam Kristus

Seperti bangsa Israel yang berdamai dengan Allah sebagai komunitas, Perjamuan Kudus juga menyatukan umat percaya dalam persekutuan dengan Kristus dan sesama.

6. Pandangan Historis tentang Hari Pendamaian

a. Dalam Tradisi Yahudi

Dalam tradisi Yahudi, Yom Kippur adalah hari puasa, doa, dan pertobatan. Ritual di Bait Allah digantikan oleh doa dan introspeksi pribadi sejak kehancuran Bait Allah pada tahun 70 M.

b. Dalam Tradisi Kristen

Gereja mula-mula memahami Hari Pendamaian sebagai bayangan dari karya Kristus. Irenaeus dan Agustinus mengajarkan bahwa pengorbanan Yesus adalah penggenapan dari semua sistem pengorbanan Perjanjian Lama.

Pandangan Para Teolog
Karl Barth dalam Church Dogmatics menyatakan bahwa Hari Pendamaian mengajarkan manusia tentang keadilan dan kasih Allah, yang bertemu dalam salib Kristus. Allah tidak mengabaikan dosa, tetapi Ia juga menyediakan jalan pendamaian.

7. Hari Pendamaian sebagai Panggilan untuk Melayani

Hari Pendamaian mengajarkan umat percaya tentang pentingnya rekonsiliasi dengan Allah dan sesama. Paulus menulis dalam 2 Korintus 5:18-19:

"Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami."

Orang Kristen dipanggil untuk menjadi agen pendamaian, memberitakan Injil dan memperlihatkan kasih Kristus kepada dunia.

Kesimpulan

Hari Pendamaian adalah refleksi mendalam tentang kasih dan keadilan Allah. Dalam Perjanjian Lama, itu adalah momen tahunan untuk membersihkan dosa dan memulihkan hubungan dengan Allah. Dalam Perjanjian Baru, itu menemukan penggenapan yang sempurna dalam karya penebusan Kristus.

Bagi orang Kristen, Hari Pendamaian bukan hanya bagian dari sejarah teologi, tetapi juga panggilan untuk hidup dalam kesadaran akan anugerah Allah, memperbaharui hubungan dengan-Nya, dan membawa pendamaian kepada dunia. Berdoalah agar Roh Kudus memampukan kita untuk memahami dan menghidupi kebenaran ini dalam kehidupan kita sehari-hari.

Next Post Previous Post