Supremasi Kristus atas Ciptaan: Kolose 1:15-17
Pendahuluan:
Kolose 1:15-17 merupakan salah satu bagian paling teologis dalam Perjanjian Baru, yang menegaskan supremasi Kristus atas ciptaan. Ayat-ayat ini adalah bagian dari "Himne Kristus," yang menyatakan
Kristus sebagai penguasa mutlak atas segala sesuatu. Rasul Paulus menulis:
"Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia." (Kolose 1:15-17, TB).
1. Konteks Kolose 1:15-17
a. Latar Belakang Jemaat Kolose
Surat Kolose ditulis Paulus untuk melawan ajaran sesat yang merendahkan kedudukan Kristus. Beberapa ajaran sesat di Kolose memadukan elemen Yahudi, filsafat Yunani, dan kepercayaan mistik, yang mencoba mengurangi supremasi Kristus dengan mengajarkan bahwa Dia hanyalah salah satu dari banyak entitas spiritual.
Paulus dengan tegas melawan pandangan ini melalui pengajaran dalam Kolose 1:15-20, yang menyoroti keunggulan Kristus atas seluruh ciptaan dan gereja.
b. Himne Kristus
Kolose 1:15-20 dianggap sebagai himne pujian yang menekankan:
- Supremasi Kristus atas ciptaan (Kolose 1:15-17).
- Supremasi Kristus atas gereja dan penebusan (Kolose 1:18-20).
Ayat-ayat ini tidak hanya teologis tetapi juga liturgis, menjadi landasan bagi doktrin Kristologi dalam gereja.
2. Kolose 1:15 - "Gambar Allah yang Tidak Kelihatan"
a. Makna "Gambar Allah"
Kristus digambarkan sebagai eikon tou theou tou aoratou ("gambar Allah yang tidak kelihatan"). Ini berarti bahwa Kristus adalah perwujudan sempurna dari Allah yang tidak terlihat.
"Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yohanes 14:9, TB).
Kristus bukan hanya representasi Allah, tetapi juga manifestasi sempurna dari sifat dan keilahian-Nya.
b. Keilahian Kristus
Sebagai gambar Allah, Kristus memiliki esensi yang sama dengan Allah. Dia tidak hanya mencerminkan Allah tetapi juga adalah Allah dalam keberadaan-Nya yang sejati.
Pendapat Para Teolog
John MacArthur dalam Colossians and Philemon menyatakan bahwa Kristus adalah wahyu Allah yang sempurna. Melalui Kristus, manusia dapat melihat dan mengenal Allah secara langsung.
F.F. Bruce dalam The Epistles to the Colossians, to Philemon, and to the Ephesians menjelaskan bahwa "gambar Allah" menegaskan keilahian Kristus dan peran-Nya sebagai penghubung antara Allah yang kekal dan ciptaan yang fana.
3. Kolose 1:15 - "Yang Sulung dari Segala yang Diciptakan"
a. Makna "Yang Sulung" (Prototokos)
Istilah Yunani prototokos secara harfiah berarti "anak sulung." Namun, dalam konteks ini, frasa ini tidak merujuk pada urutan kelahiran tetapi pada status dan otoritas.
Dalam tradisi Yahudi, anak sulung memiliki hak istimewa atas warisan dan otoritas dalam keluarga. Sebagai "yang sulung dari segala yang diciptakan," Kristus adalah penguasa tertinggi atas semua ciptaan.
b. Kristus Bukan Makhluk Ciptaan
Beberapa kelompok sesat seperti Arianisme pernah menafsirkan ayat ini untuk menyatakan bahwa Kristus adalah makhluk ciptaan pertama. Namun, Kolose 1:16-17 dengan jelas menunjukkan bahwa Kristus adalah Sang Pencipta, bukan bagian dari ciptaan.
Pendapat Para Teolog
N.T. Wright dalam Paul for Everyone: The Prison Letters menegaskan bahwa "yang sulung" tidak menunjukkan bahwa Kristus adalah ciptaan, tetapi bahwa Dia memiliki otoritas dan hak istimewa sebagai penguasa atas ciptaan.
R.C. Sproul dalam Essential Truths of the Christian Faith menyatakan bahwa frasa ini mengacu pada kedudukan Kristus sebagai pewaris dan penguasa atas segala sesuatu.
4. Kolose 1:16 - "Segala Sesuatu Diciptakan oleh Dia dan untuk Dia"
a. Penciptaan Melalui Kristus
Paulus menjelaskan bahwa segala sesuatu diciptakan di dalam, melalui, dan untuk Kristus. Ini mencakup segala sesuatu yang ada di surga dan di bumi, yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
"Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa" (Kolose 1:16, TB).
Hal ini menunjukkan bahwa Kristus adalah sumber, alat, dan tujuan dari segala ciptaan.
b. Kekuasaan Kristus atas Segala Hal
Paulus menyebut "singgasana," "kerajaan," "pemerintah," dan "penguasa" untuk menegaskan bahwa Kristus memiliki otoritas mutlak atas semua entitas spiritual dan kekuatan duniawi.
Pendapat Para Teolog
Leon Morris dalam The Apostolic Preaching of the Cross menegaskan bahwa segala sesuatu diciptakan untuk memuliakan Kristus. Segala ciptaan menemukan tujuan dan maknanya dalam Dia.
William Hendriksen dalam Exposition of Colossians menyatakan bahwa penciptaan oleh Kristus menegaskan posisi-Nya sebagai Allah yang berkuasa. Kristus adalah awal dan akhir dari seluruh keberadaan.
5. Kolose 1:17 - "Ia Ada Terlebih Dahulu dari Segala Sesuatu"
a. Keberadaan Kekal Kristus
Kristus "ada terlebih dahulu dari segala sesuatu," menunjukkan keberadaan kekal-Nya sebelum penciptaan. Hal ini sejalan dengan Yohanes 1:1-3:
"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia."
Kristus adalah Pribadi kekal yang melampaui waktu dan penciptaan.
b. Pemeliharaan oleh Kristus
"Segala sesuatu ada di dalam Dia" (Kolose 1:17, TB).
Kristus tidak hanya menciptakan alam semesta tetapi juga menopangnya. Keberadaan dan keteraturan alam semesta bergantung sepenuhnya pada kuasa-Nya.
Pendapat Para Teolog
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa keberadaan kekal Kristus menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang sama dengan Bapa. Sebagai pemelihara, Kristus terus bekerja untuk menjaga keberlangsungan ciptaan.
6. Relevansi Kolose 1:15-17 bagi Kehidupan Kristen
a. Penyembahan kepada Kristus
Kolose 1:15-17 memanggil orang percaya untuk menyembah Kristus sebagai Tuhan atas segala sesuatu. Dia bukan hanya seorang tokoh sejarah, tetapi Allah yang menciptakan dan menopang alam semesta.
b. Keyakinan dalam Pemeliharaan
Sebagai pemelihara segala sesuatu, Kristus memberikan jaminan bahwa hidup kita ada di tangan-Nya. Orang percaya dapat hidup dengan iman, mengetahui bahwa segala sesuatu berada di bawah kendali-Nya.
c. Hidup untuk Kemuliaan Kristus
Karena segala sesuatu diciptakan untuk Kristus, orang percaya dipanggil untuk hidup demi memuliakan Dia dalam segala hal (1 Korintus 10:31).
7. Kesalahpahaman tentang Kolose 1:15-17
a. Arianisme
Arianisme mengajarkan bahwa Kristus adalah makhluk ciptaan pertama. Penafsiran ini bertentangan dengan seluruh konteks Kolose 1:15-17, yang menegaskan bahwa Kristus adalah Pencipta, bukan bagian dari ciptaan.
b. Penegasan Ortodoksi
Konsili Nicea (325 M) secara tegas menyatakan bahwa Kristus adalah "Allah sejati dari Allah sejati." Ini sejalan dengan pengajaran Paulus tentang keilahian dan supremasi Kristus.
Kesimpulan
Kolose 1:15-17 adalah pengakuan yang kuat tentang supremasi Kristus atas ciptaan. Sebagai "gambar Allah yang tidak kelihatan," Kristus adalah wahyu sempurna dari Allah. Sebagai "yang sulung dari segala yang diciptakan," Dia memiliki otoritas tertinggi atas semua ciptaan. Segala sesuatu diciptakan oleh, melalui, dan untuk Kristus, yang menopang alam semesta dengan kuasa-Nya.
Bagi orang percaya, ayat-ayat ini adalah pengingat untuk menyembah Kristus sebagai Tuhan atas segala sesuatu, hidup dalam keyakinan atas pemeliharaan-Nya, dan memuliakan Dia dalam segala aspek kehidupan. Semoga kita terus mengarahkan hati dan hidup kita kepada Kristus, Sang Pencipta dan Pemelihara segala sesuatu.