Yohanes 7:10-13: Keberangkatan Terakhir Yesus, Misi Penebusan di Yerusalem

Yohanes 7:10-13: Keberangkatan Terakhir Yesus, Misi Penebusan di Yerusalem
Pendahuluan:

Dalam Yohanes 7:10-13, kita melihat momen penting dalam pelayanan Yesus, di mana Dia mengambil langkah menuju Yerusalem, meskipun sadar bahwa salib menantinya di sana. Teks ini mengungkapkan banyak aspek tentang misi Yesus, respons manusia terhadap-Nya, dan bagaimana ketakutan dan kebencian memengaruhi sikap orang terhadap kebenaran. Artikel ini akan menguraikan perikop ini secara mendalam berdasarkan konteks historis, analisis teologis, pendapat pakar, serta penerapannya 
dalam kehidupan Kristen.

"Namun, setelah saudara-saudara-Nya pergi ke perayaan itu, Yesus juga pergi ke sana, tidak secara terang-terangan, tetapi secara diam-diam. Orang-orang Yahudi mencari Dia dalam perayaan itu, dan berkata, ‘Di mana Dia?’ Ada banyak bisik-bisik di antara orang banyak mengenai Dia. Ada yang berkata, ‘Dia orang baik.’ Ada pula yang berkata, ‘Tidak, Dia menyesatkan rakyat.’ Akan tetapi, tidak seorang pun berani berbicara terus terang mengenai Dia karena takut kepada orang-orang Yahudi." (Yohanes 7:10-13, AYT).

1. Konteks Historis Yohanes 7:10-13

Perikop ini terjadi menjelang perayaan Pondok Daun (Sukkot), salah satu hari raya besar Yahudi yang merayakan pemeliharaan Allah selama perjalanan bangsa Israel di padang gurun. Orang Yahudi dari seluruh wilayah berkumpul di Yerusalem untuk menghadiri perayaan ini.

Sebelumnya, Yesus menolak pergi secara terang-terangan atas dorongan saudara-saudara-Nya karena waktu-Nya belum tiba (Yohanes 7:6-8). Namun, setelah saudara-saudara-Nya pergi, Yesus memutuskan untuk pergi secara diam-diam, menunjukkan kendali penuh-Nya atas waktu dan cara Dia menjalankan misi-Nya.

2. Analisis Mendalam Yohanes 7:10-13

A. Yesus Pergi Secara Diam-Diam (Yohanes 7:10)

"Namun, setelah saudara-saudara-Nya pergi ke perayaan itu, Yesus juga pergi ke sana, tidak secara terang-terangan, tetapi secara diam-diam."

Keputusan Yesus untuk pergi secara diam-diam menunjukkan hikmat dan kendali-Nya terhadap situasi. Dia tidak membiarkan tekanan dari saudara-saudara-Nya atau masyarakat memengaruhi waktu dan cara pelayanan-Nya.

Pandangan Pakar:

  • Leon Morris mencatat bahwa keputusan Yesus ini menunjukkan ketaatan-Nya pada kehendak Allah, bukan pada ekspektasi manusia. Yesus memahami bahwa misi-Nya harus dilakukan sesuai dengan rencana ilahi.
  • D.A. Carson menyoroti bahwa perjalanan Yesus secara diam-diam bukan karena ketakutan, tetapi karena Dia ingin menghindari konfrontasi prematur dengan para pemimpin Yahudi.

Aplikasi:
Kita dipanggil untuk mengikuti teladan Yesus dengan bersikap bijaksana dan taat pada kehendak Allah, bahkan ketika menghadapi tekanan dari orang lain.

B. Pencarian oleh Orang Yahudi (Yohanes 7:11)

"Orang-orang Yahudi mencari Dia dalam perayaan itu, dan berkata, 'Di mana Dia?'"

Para pemimpin Yahudi mencari Yesus, bukan untuk menghormati-Nya, tetapi untuk menangkap dan membunuh-Nya. Hal ini mencerminkan kebencian mereka terhadap Yesus, yang terus-menerus mengungkap dosa mereka dan menantang otoritas mereka.

Pandangan Pakar:

  • William Barclay menyebut bahwa pencarian ini mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat antara Yesus dan otoritas Yahudi. Mereka merasa terancam oleh popularitas dan pengajaran-Nya.
  • John Stott menekankan bahwa respons ini adalah gambaran dari hati manusia yang menolak kebenaran Allah.

Aplikasi:
Pencarian oleh orang Yahudi ini mengingatkan kita bahwa kebenaran sering kali memicu kebencian di hati mereka yang tidak mau bertobat. Sebagai pengikut Yesus, kita harus siap menghadapi perlawanan ketika hidup dalam kebenaran.

C. Bisik-Bisik di Antara Orang Banyak (Yohanes 7:12)

"Ada banyak bisik-bisik di antara orang banyak mengenai Dia. Ada yang berkata, 'Dia orang baik.' Ada pula yang berkata, 'Tidak, Dia menyesatkan rakyat.'"

Ayat ini menunjukkan adanya perpecahan opini tentang Yesus di kalangan orang banyak. Beberapa orang melihat Yesus sebagai orang baik yang melakukan mukjizat dan mengajarkan kebenaran, sementara yang lain menganggap Dia sebagai penyesat.

Pandangan Pakar:

  • R.C. Sproul menyatakan bahwa perpecahan ini adalah gambaran universal tentang bagaimana manusia merespons Yesus. Hingga saat ini, Yesus tetap menjadi sosok yang memecah belah opini.
  • F.F. Bruce mencatat bahwa ketegangan ini mencerminkan ketidaktahuan banyak orang tentang identitas Yesus yang sejati, meskipun mereka telah menyaksikan karya-Nya.

Aplikasi:
Respons orang banyak terhadap Yesus menunjukkan pentingnya pengenalan pribadi akan Dia. Setiap orang dipanggil untuk mengambil keputusan: Apakah Yesus hanya seorang guru yang baik atau Dia benar-benar Tuhan dan Juru Selamat?

D. Ketakutan yang Membungkam (Yohanes 7:13)

"Akan tetapi, tidak seorang pun berani berbicara terus terang mengenai Dia karena takut kepada orang-orang Yahudi."

Ketakutan terhadap otoritas Yahudi membuat orang banyak enggan menyatakan pendapat mereka secara terbuka tentang Yesus. Hal ini menunjukkan tekanan sosial dan ancaman yang dihadapi oleh mereka yang mencoba mengikut Yesus.

Pandangan Pakar:

  • Craig Keener mencatat bahwa ketakutan ini mencerminkan tekanan budaya dan religius yang dihadapi oleh orang-orang Yahudi pada zaman itu. Berbicara secara terbuka tentang Yesus dapat membawa konsekuensi sosial dan religius yang serius.
  • Dietrich Bonhoeffer, dalam The Cost of Discipleship, menyoroti bahwa mengikut Yesus sering kali membutuhkan keberanian untuk melawan arus dan berdiri teguh dalam iman, meskipun menghadapi ancaman.

Aplikasi:
Ketakutan yang membungkam ini menjadi pengingat bagi kita untuk tidak malu menyatakan iman kita, bahkan ketika menghadapi tekanan atau ancaman.

3. Makna Teologis Yohanes 7:10-13

A. Kendali Yesus atas Waktu dan Misi-Nya

Yesus pergi ke Yerusalem sesuai dengan waktu-Nya sendiri, menunjukkan kendali penuh atas misi-Nya. Dia tidak terpengaruh oleh desakan manusia, melainkan mengikuti rencana Allah.

B. Respons Dunia terhadap Yesus

Perikop ini menggambarkan berbagai respons terhadap Yesus: kebencian, kebingungan, dan ketakutan. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus, sebagai terang dunia, memaparkan kegelapan hati manusia.

C. Panggilan untuk Beriman

Ketegangan dalam teks ini mengingatkan kita bahwa setiap orang harus mengambil keputusan tentang siapa Yesus bagi mereka. Tidak ada tempat untuk netralitas dalam merespons Kristus.

4. Penerapan dalam Kehidupan Kristen

A. Mengikuti Teladan Yesus dalam Ketaatan

Yesus menunjukkan ketaatan penuh pada rencana Allah, meskipun Dia tahu penderitaan menantinya. Orang percaya dipanggil untuk menyerahkan hidup mereka sepenuhnya kepada kehendak Allah.

B. Berdiri Teguh dalam Iman

Ketakutan akan penolakan atau ancaman tidak boleh membuat kita malu menyatakan iman kita. Kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dengan berani, bahkan di tengah dunia yang menolak Dia.

Matius 10:32-33:"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga."

C. Mencari Pengenalan yang Benar tentang Yesus

Respons orang banyak yang terpecah menunjukkan pentingnya memiliki pemahaman yang benar tentang Yesus. Orang Kristen dipanggil untuk mendalami Firman Allah agar mengenal Yesus secara pribadi dan benar.

5. Pandangan Para Pakar tentang Yohanes 7:10-13

a. F.F. Bruce
Dalam komentarnya tentang Injil Yohanes, F.F. Bruce menekankan bahwa keberangkatan Yesus ke Yerusalem adalah demonstrasi dari ketaatan-Nya yang sempurna kepada kehendak Allah. Bruce mencatat bahwa tindakan ini menunjukkan fokus Yesus pada misi-Nya sebagai Mesias.

b. N.T. Wright
N.T. Wright dalam Jesus and the Victory of God menguraikan bahwa Yohanes 7:10-13 adalah contoh bagaimana Yesus dengan sengaja memasuki konflik dengan otoritas Yahudi untuk menggenapi tujuan Allah. Keberangkatan ini adalah langkah menuju kemenangan Allah atas dosa dan kematian melalui salib.

c. Leon Morris
Leon Morris mencatat bahwa perpecahan pandangan masyarakat tentang Yesus menunjukkan universalitas respons terhadap Dia. Kehadiran Yesus selalu menuntut keputusan, dan Yohanes 7:10-13 menunjukkan bagaimana manusia menghadapi kebenaran tentang siapa Dia sebenarnya.

 Kesimpulan

Yohanes 7:10-13 menggambarkan momen penting dalam pelayanan Yesus ketika Dia melangkah menuju Yerusalem dengan kesadaran penuh bahwa salib menantinya. Perikop ini mengungkapkan kendali penuh Yesus atas misi-Nya, respons manusia yang beragam terhadap Dia, dan tantangan bagi setiap orang untuk mengambil keputusan tentang siapa Yesus.

Baca Juga: Yesus Diejek oleh Saudara-Nya: Yohanes 7:1-9 

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk meneladani ketaatan Yesus, berdiri teguh dalam iman, dan berani menyatakan kebenaran tentang Kristus di tengah dunia yang menolak-Nya. Kiranya kita hidup untuk memuliakan Yesus, yang dengan rela pergi ke salib demi menyelamatkan kita.

Next Post Previous Post