1 Korintus 6:9: Kehidupan Kudus dan Warisan Kerajaan Allah

1 Korintus 6:9: Kehidupan Kudus dan Warisan Kerajaan Allah

Pendahuluan:

1 Korintus 6:9 adalah salah satu ayat yang menegaskan standar kekudusan dalam kehidupan Kristen. Rasul Paulus memberikan peringatan bahwa orang yang hidup dalam ketidakbenaran tidak akan mewarisi Kerajaan Allah.

"Apakah kamu tidak tahu bahwa orang yang tidak benar tidak akan mewarisi Kerajaan Allah? Jangan sesat! Orang-orang cabul, para penyembah berhala, orang-orang yang berzina, banci, para homoseksual," (1 Korintus 6:9, AYT)

Dalam teologi Reformed, ayat ini menegaskan pentingnya kekudusan dalam kehidupan orang percaya dan bagaimana anugerah Allah mengubahkan hidup mereka dari dosa menuju kebenaran. Artikel ini akan membahas makna mendalam dari 1 Korintus 6:9, bagaimana ayat ini menegaskan standar Allah bagi umat-Nya, serta bagaimana para teolog Reformed menjelaskan makna teologisnya.

Eksposisi 1 Korintus 6:9

1. "Apakah Kamu Tidak Tahu"

Paulus memulai pernyataan ini dengan pertanyaan retoris, yang menandakan bahwa apa yang akan ia sampaikan adalah sesuatu yang seharusnya sudah diketahui oleh jemaat Korintus.

Mengapa Paulus Bertanya dengan Nada Teguran?

  • Jemaat Korintus hidup dalam lingkungan yang sangat rusak secara moral, di mana dosa seksual dan penyembahan berhala merajalela.
  • Beberapa orang dalam jemaat mungkin mulai menoleransi perilaku yang bertentangan dengan standar kekudusan Tuhan.
  • Paulus ingin mengingatkan mereka bahwa kehidupan Kristen tidak bisa berjalan sejalan dengan gaya hidup dunia yang berdosa.

John Calvin dalam Commentary on Corinthians menulis:"Orang percaya harus memahami bahwa Kerajaan Allah hanya diwarisi oleh mereka yang telah dipisahkan dari dunia oleh anugerah Tuhan, dan bukan oleh mereka yang tetap hidup dalam dosa."

Sebagai orang percaya, kita harus memahami bahwa hidup dalam dosa tanpa pertobatan adalah bukti bahwa seseorang tidak sungguh-sungguh menjadi bagian dari umat Allah.

2. "Bahwa Orang yang Tidak Benar Tidak Akan Mewarisi Kerajaan Allah"

Bagian ini menegaskan bahwa mereka yang terus hidup dalam ketidakbenaran tidak akan memiliki bagian dalam Kerajaan Allah.

Apa yang Dimaksud dengan "Orang yang Tidak Benar"?

  • "Orang yang tidak benar" mengacu pada mereka yang hidup dalam dosa dan tidak bertobat.
  • Ini bukan berarti bahwa orang Kristen tidak pernah jatuh dalam dosa, tetapi bahwa mereka yang hidup dalam pola dosa tanpa pertobatan tidak akan memiliki warisan dalam Kerajaan Allah.
  • Ini juga menunjukkan bahwa kekudusan adalah tanda dari kehidupan yang telah diubahkan oleh anugerah Tuhan.

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menegaskan:"Keselamatan bukan hanya soal dibenarkan oleh iman, tetapi juga soal hidup dalam kekudusan yang nyata sebagai bukti dari iman yang sejati."

Sebagai orang percaya, kita harus mengevaluasi apakah kehidupan kita mencerminkan panggilan untuk hidup dalam kekudusan.

3. "Jangan Sesat!"

Paulus memberikan peringatan bahwa banyak orang dapat ditipu oleh ajaran yang salah atau oleh hati mereka sendiri untuk menganggap dosa itu sepele.

Mengapa Paulus Mengatakan "Jangan Sesat"?

  • Beberapa jemaat mungkin berpikir bahwa mereka tetap bisa hidup dalam dosa dan tetap masuk dalam Kerajaan Allah.
  • Dalam budaya Yunani-Romawi, banyak dosa seksual yang dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, dan beberapa orang Kristen mungkin mulai merasionalisasikannya.
  • Paulus ingin menegaskan bahwa standar Allah tidak bisa dikompromikan.

John MacArthur dalam Biblical Doctrine menegaskan:"Salah satu bahaya terbesar dalam kehidupan Kristen adalah ketika seseorang mulai merasionalisasi dosa dan menolak kebenaran Allah."

Sebagai orang percaya, kita harus menjaga hati kita agar tidak tertipu oleh ajaran palsu atau oleh dosa yang tampaknya tidak berbahaya.

4. Daftar Dosa yang Menunjukkan Ketidakbenaran

Paulus kemudian menyebutkan beberapa jenis dosa yang menghalangi seseorang untuk mewarisi Kerajaan Allah.

Apa Saja Dosa yang Disebutkan?

  1. Orang-orang cabul (pornoi) → mereka yang hidup dalam imoralitas seksual.
  2. Para penyembah berhala → mereka yang memberikan penyembahan kepada hal lain selain Tuhan.
  3. Orang-orang yang berzina → mereka yang melakukan hubungan seksual di luar pernikahan.
  4. Banci (malakoi) → pria yang bertindak feminin atau melakukan hubungan homoseksual secara pasif.
  5. Para homoseksual (arsenokoitai) → mereka yang melakukan hubungan seksual sesama jenis secara aktif.

Jonathan Edwards dalam Religious Affections menulis:"Dosa yang disengaja dan terus-menerus adalah tanda dari hati yang belum diperbarui oleh Roh Kudus."

Sebagai orang percaya, kita harus menanggapi dosa dengan keseriusan dan tidak mengabaikan standar kekudusan Tuhan.

Makna Teologis dalam Teologi Reformed

1. Keselamatan Menghasilkan Hidup dalam Kekudusan

  • Keselamatan bukan hanya soal diampuni, tetapi juga tentang hidup yang diperbarui dalam kekudusan.
  • Orang yang benar-benar diselamatkan akan menunjukkan perubahan nyata dalam kehidupan mereka.

John Piper dalam Desiring God menulis:"Orang yang telah menerima anugerah Tuhan akan memiliki kerinduan untuk meninggalkan dosa dan hidup dalam ketaatan kepada Kristus."

Sebagai orang percaya, kita harus memastikan bahwa hidup kita menunjukkan bukti dari anugerah Tuhan yang mengubahkan.

2. Kerajaan Allah adalah bagi Mereka yang Hidup dalam Kebenaran

  • Warisan dalam Kerajaan Allah bukan untuk mereka yang terus-menerus hidup dalam dosa tanpa pertobatan.
  • Allah memanggil umat-Nya untuk hidup berbeda dari dunia, menunjukkan standar kebenaran yang sejati.

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menulis:"Kerajaan Allah adalah bagi mereka yang telah diperbarui oleh Roh Kudus dan hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan."

Sebagai orang percaya, kita harus hidup dengan standar yang lebih tinggi, bukan mengikuti pola dunia ini.

3. Bahaya Menyesatkan Diri Sendiri

  • Banyak orang mengira mereka bisa tetap hidup dalam dosa dan tetap masuk ke dalam Kerajaan Allah.
  • Paulus memperingatkan bahwa mereka yang berpikir demikian sedang menipu diri sendiri.

John MacArthur dalam The Gospel According to Jesus menegaskan:"Injil bukan hanya tentang percaya, tetapi juga tentang pertobatan sejati yang menghasilkan buah dalam kehidupan orang percaya."

Sebagai orang percaya, kita harus serius dalam mengevaluasi apakah hidup kita mencerminkan pertobatan sejati atau hanya keyakinan kosong.

Aplikasi dalam Kehidupan Kristen

Bagaimana kita bisa menerapkan kebenaran ini dalam kehidupan sehari-hari?

1. Menjalani Hidup dalam Kekudusan

  • Hindari kompromi dengan dosa, dan hiduplah sesuai dengan standar Allah.
  • Berdoalah agar Tuhan memberikan kekuatan untuk melawan godaan.

2. Tidak Terjebak dalam Tipu Daya Dunia

  • Jangan tertipu oleh ajaran yang mengurangi standar kekudusan Tuhan.
  • Tetaplah berpegang teguh pada firman Tuhan dan ajaran yang benar.

3. Memberitakan Injil dan Mengajak Orang kepada Pertobatan

  • Panggil orang untuk bertobat, bukan hanya sekadar percaya secara intelektual.
  • Gunakan hidup kita sebagai kesaksian tentang bagaimana anugerah Tuhan mengubahkan.

Kesimpulan

1 Korintus 6:9 menegaskan bahwa mereka yang hidup dalam ketidakbenaran tidak akan mewarisi Kerajaan Allah.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, menolak dosa, dan menunjukkan buah pertobatan dalam kehidupan sehari-hari.

Next Post Previous Post