Apakah Perbuatan Baik Memiliki Peran dalam Keselamatan?
Pendahuluan:
Pertanyaan tentang apakah seseorang dapat diselamatkan karena perbuatan baik adalah salah satu isu teologis yang paling mendasar dalam kekristenan. Banyak orang beranggapan bahwa jika seseorang menjalani hidup yang baik, berbuat amal, dan tidak menyakiti orang lain, maka ia layak untuk masuk ke surga. Namun, teologi Reformed dengan tegas menyatakan bahwa keselamatan bukanlah hasil usaha manusia, tetapi semata-mata anugerah Allah melalui iman dalam Yesus Kristus.
Efesus 2:8-9 dengan jelas menyatakan:"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan:"Keselamatan bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh manusia dengan usahanya sendiri, karena setiap manusia telah jatuh dalam dosa dan hanya dapat diselamatkan oleh anugerah Allah yang berdaulat."
Artikel ini akan mengeksplorasi pandangan teologi Reformed tentang hubungan antara perbuatan baik dan keselamatan, serta membahas dasar Alkitabiah yang menegaskan bahwa keselamatan tidak dapat diperoleh melalui usaha manusia, tetapi merupakan anugerah Allah yang diberikan melalui iman kepada Kristus.
1. Doktrin Keselamatan dalam Teologi Reformed
A. Total Depravity: Manusia Tidak Dapat Menyelamatkan Diri Sendiri
Salah satu doktrin utama dalam teologi Reformed adalah Total Depravity (Kerusakan Total Manusia), yang menyatakan bahwa manusia dalam keadaan jatuh tidak mampu mencapai keselamatan dengan usaha sendiri.
Roma 3:10-12 berkata:"Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak."
Doktrin ini menegaskan bahwa bahkan perbuatan baik manusia telah tercemar oleh dosa, sehingga tidak mungkin seseorang diselamatkan karena perbuatan baiknya.
Jonathan Edwards dalam khotbahnya Sinners in the Hands of an Angry God menulis:"Manusia tidak memiliki kebaikan dalam dirinya yang dapat membuatnya layak untuk keselamatan. Hanya melalui belas kasihan Allah seseorang dapat diselamatkan."
B. Justification by Faith Alone (Pembenaran oleh Iman Saja)
Teologi Reformed menekankan doktrin sola fide, yaitu bahwa keselamatan hanya diperoleh melalui iman kepada Kristus, bukan melalui perbuatan baik.
Roma 5:1 berkata:"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh Tuhan kita, Yesus Kristus."
Paulus dalam Galatia 2:16 juga menegaskan:"Sebab tidak seorang pun dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi oleh karena iman dalam Kristus Yesus."
John Owen dalam The Doctrine of Justification by Faith menegaskan bahwa:"Pembenaran hanya terjadi karena kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada kita, bukan karena kebaikan atau usaha kita sendiri."
2. Apakah Perbuatan Baik Memiliki Peran dalam Keselamatan?
A. Perbuatan Baik sebagai Bukti Iman yang Sejati
Meskipun teologi Reformed menolak bahwa seseorang dapat diselamatkan oleh perbuatan baik, tetapi perbuatan baik adalah bukti dari iman yang sejati.
Yakobus 2:17 berkata:"Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya mati."
Yakobus tidak mengajarkan bahwa perbuatan menyelamatkan, tetapi bahwa iman yang sejati pasti menghasilkan buah dalam kehidupan seseorang.
John Calvin menjelaskan dalam Institutes:"Kita diselamatkan oleh iman saja, tetapi iman yang sejati tidak pernah berdiri sendiri. Iman sejati selalu menghasilkan perbuatan baik."
Perbuatan baik bukanlah penyebab keselamatan, tetapi merupakan hasil dari keselamatan yang diberikan oleh Allah.
B. Apakah Orang Tanpa Iman yang Berbuat Baik Bisa Masuk Surga?
Banyak orang bertanya, bagaimana dengan orang yang tidak mengenal Kristus tetapi menjalani kehidupan yang bermoral?
Teologi Reformed memberikan jawaban yang tegas:
Tanpa Kristus, Tidak Ada Keselamatan
- Yohanes 14:6: "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
- Ini menegaskan bahwa tidak ada keselamatan di luar Kristus, tidak peduli seberapa baik seseorang menjalani hidupnya.
Perbuatan Baik Tanpa Iman Tidak Dapat Menyelamatkan
- Yesaya 64:6 berkata: "Segala kesalehan kami seperti kain kotor."
- Ini menunjukkan bahwa bahkan perbuatan baik yang dilakukan tanpa iman kepada Allah tetap tidak sempurna dan tidak dapat membuat seseorang layak di hadapan Allah.
Orang Baik Tanpa Kristus Masih Berdosa
- Roma 3:23: "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."
- Seberapa pun baiknya seseorang, ia tetap seorang berdosa yang membutuhkan pengampunan dari Kristus.
Jonathan Edwards berkata:"Seorang yang secara moral baik tetapi tidak memiliki Kristus tetap berada di bawah murka Allah, karena kebaikannya tidak cukup untuk menutupi dosa-dosanya."
3. Bagaimana Seharusnya Orang Kristen Memahami Perbuatan Baik?
A. Perbuatan Baik adalah Hasil dari Keselamatan, Bukan Penyebabnya
Efesus 2:10 berkata:"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya."
Ini menunjukkan bahwa orang percaya diciptakan dalam Kristus untuk melakukan perbuatan baik setelah mereka diselamatkan, bukan agar mereka diselamatkan.
B. Perbuatan Baik adalah Cara Memuliakan Allah
Matius 5:16 berkata:"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga."
Perbuatan baik bukanlah alat untuk mendapatkan keselamatan, tetapi merupakan cara untuk menunjukkan kasih kita kepada Allah dan membawa orang lain kepada Kristus.
John Calvin menyatakan:"Ketika kita melakukan perbuatan baik, kita tidak sedang menambah sesuatu kepada keselamatan kita, tetapi sedang menunjukkan bahwa kita adalah milik Allah."
Kesimpulan
Dari perspektif teologi Reformed, tidak ada seorang pun yang dapat diselamatkan karena perbuatan baik. Keselamatan hanya diperoleh melalui iman dalam Yesus Kristus sebagai anugerah Allah semata (sola gratia, sola fide, solus Christus).
Namun, perbuatan baik adalah bukti dari iman yang sejati. Orang Kristen dipanggil untuk melakukan perbuatan baik bukan untuk memperoleh keselamatan, tetapi karena mereka telah diselamatkan dan ingin hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Sebagai orang percaya, kita harus:
- Mengandalkan Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan.
- Melakukan perbuatan baik sebagai bukti iman yang sejati.
- Hidup untuk memuliakan Allah dalam setiap tindakan kita.
Dengan pemahaman ini, kita tidak hanya menolak gagasan bahwa manusia bisa diselamatkan karena perbuatannya, tetapi juga menegaskan bahwa iman sejati pasti menghasilkan kehidupan yang mencerminkan kebenaran Injil.