Menuju Kedewasaan Rohani: Proses Pertumbuhan dalam Iman Kristen
Pendahuluan:
Kehidupan Kristen bukan sekadar tentang percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat, tetapi juga tentang bertumbuh dalam iman dan menuju kedewasaan rohani. Ibrani 6:1 berkata:
"Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh, janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia dan dasar iman kepada Allah."
Ayat ini menegaskan bahwa setiap orang percaya dipanggil untuk tidak stagnan dalam iman, tetapi terus bertumbuh menuju kedewasaan rohani. Namun, apa arti kedewasaan rohani? Bagaimana seseorang bisa mencapainya? Dan apa yang Alkitab serta para teolog Reformed katakan tentang proses ini?
Dalam teologi Reformed, para teolog seperti John Calvin, Herman Bavinck, R.C. Sproul, dan Louis Berkhof menekankan bahwa pertumbuhan iman bukan hasil usaha manusia semata, tetapi adalah pekerjaan Allah melalui Roh Kudus, Firman-Nya, dan komunitas gereja.
Artikel ini akan mengeksplorasi apa itu kedewasaan rohani, bagaimana kita bisa bertumbuh dalam iman, serta tantangan yang harus dihadapi dalam perjalanan menuju kedewasaan rohani.
1. Apa Itu Kedewasaan Rohani?
a. Kedewasaan Rohani dalam Alkitab
Kedewasaan rohani adalah proses pertumbuhan dalam iman yang membuat seseorang semakin menyerupai Kristus.
Efesus 4:13 berkata:"Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus."
Herman Bavinck menjelaskan bahwa kedewasaan rohani adalah keadaan di mana seseorang memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran Allah dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
b. Ciri-Ciri Orang Kristen yang Dewasa Secara Rohani
Berdasarkan ajaran Alkitab dan teologi Reformed, berikut adalah beberapa tanda kedewasaan rohani:
- Iman yang Teguh – Tidak mudah goyah oleh pencobaan atau ajaran sesat (Efesus 4:14).
- Kasih kepada Allah dan Sesama – Semakin mengasihi Tuhan dan menunjukkan kasih kepada orang lain (1 Yohanes 4:7).
- Ketaatan kepada Firman Tuhan – Hidup dalam ketaatan dan menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman (Yakobus 1:22).
- Kesabaran dan Ketekunan dalam Iman – Tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan (Roma 5:3-4).
- Hidup dalam Buah Roh – Menunjukkan karakter Kristus dalam kehidupan sehari-hari (Galatia 5:22-23).
R.C. Sproul menekankan bahwa kedewasaan rohani tidak diukur dari seberapa banyak seseorang tahu tentang Alkitab, tetapi dari bagaimana mereka menghidupi kebenaran itu dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagaimana Kita Bertumbuh Menuju Kedewasaan Rohani?
Pertumbuhan rohani tidak terjadi secara otomatis, tetapi membutuhkan kerjasama antara anugerah Allah dan usaha manusia dalam menaati perintah-Nya.
a. Berakar dalam Firman Tuhan
Mazmur 1:2-3 berkata:"Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya."
John Calvin menegaskan bahwa Firman Tuhan adalah makanan rohani yang mutlak dibutuhkan untuk pertumbuhan iman. Orang Kristen yang ingin bertumbuh harus memiliki kehidupan yang berakar dalam Firman Tuhan melalui pembacaan, perenungan, dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Hidup dalam Doa
1 Tesalonika 5:17:"Tetaplah berdoa."
Doa adalah komunikasi dengan Allah yang memperkuat iman dan membentuk karakter seseorang agar semakin dewasa dalam Kristus.
R.C. Sproul menekankan bahwa doa bukan hanya tentang meminta sesuatu kepada Tuhan, tetapi juga sarana untuk mengarahkan hati kita agar selaras dengan kehendak-Nya.
c. Mengandalkan Roh Kudus
Roma 8:13 berkata:"Jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup."
Pertumbuhan rohani tidak mungkin terjadi tanpa pekerjaan Roh Kudus. Louis Berkhof menjelaskan bahwa Roh Kudus adalah agen utama dalam pengudusan, yang bekerja di dalam hati orang percaya untuk membawa mereka semakin dekat kepada Kristus.
d. Hidup dalam Persekutuan Orang Percaya
Ibrani 10:24-25:"Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita."
Gereja adalah tempat yang Allah gunakan untuk menumbuhkan iman orang percaya. Tidak ada orang Kristen yang bisa bertumbuh sendirian; kita membutuhkan komunitas yang sehat untuk saling menguatkan dan membangun dalam iman.
Herman Bavinck menegaskan bahwa gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga tempat pertumbuhan dan pembentukan karakter Kristen.
e. Menghadapi Ujian dan Pencobaan dengan Iman
Yakobus 1:2-4 berkata:"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan."
Tantangan dalam hidup bukanlah penghalang bagi pertumbuhan iman, tetapi justru alat yang Allah gunakan untuk membentuk kedewasaan rohani kita.
John Calvin menekankan bahwa orang Kristen yang dewasa tidak akan mudah menyerah dalam pencobaan, tetapi akan semakin bergantung kepada Allah dalam segala situasi.
3. Tantangan dalam Pertumbuhan Rohani
Meskipun kita dipanggil untuk bertumbuh dalam iman, ada beberapa hambatan yang sering kali menghalangi proses ini:
- Dosa yang Menghalangi Pertumbuhan – Dosa yang terus-menerus dilakukan tanpa pertobatan akan menghambat kedewasaan rohani (Ibrani 12:1).
- Kurangnya Komitmen dalam Firman dan Doa – Orang Kristen yang tidak memiliki disiplin rohani akan sulit bertumbuh.
- Hidup dalam Kenyamanan dan Duniawi – Ketika seseorang lebih mencintai dunia daripada Allah, pertumbuhannya akan terhambat (1 Yohanes 2:15-17).
- Kurangnya Persekutuan dengan Orang Percaya – Orang Kristen yang tidak berakar dalam gereja akan sulit mengalami pertumbuhan iman yang sehat.
Louis Berkhof menekankan bahwa pertumbuhan rohani membutuhkan komitmen dan ketekunan dalam berjalan bersama Tuhan.
4. Mengapa Kedewasaan Rohani Itu Penting?
Mengapa kita harus bertumbuh dalam iman dan tidak tetap menjadi bayi rohani?
- Supaya Tidak Mudah Tersesat oleh Ajaran Sesat – Orang Kristen yang dewasa dalam iman akan memiliki dasar teologi yang kuat dan tidak mudah tertipu oleh ajaran yang salah (Efesus 4:14).
- Supaya Hidup Kita Memuliakan Allah – Hidup yang dewasa dalam iman akan menghasilkan buah yang membawa kemuliaan bagi Tuhan (Matius 5:16).
- Supaya Kita Bisa Menjadi Berkat bagi Orang Lain – Orang Kristen yang matang secara rohani akan menjadi teladan dan membimbing orang lain dalam iman (2 Timotius 2:2).
R.C. Sproul menegaskan bahwa Allah tidak memanggil kita hanya untuk menjadi orang percaya yang pasif, tetapi untuk menjadi murid yang bertumbuh dan menghasilkan buah bagi Kerajaan-Nya.
Kesimpulan
Pertumbuhan menuju kedewasaan rohani adalah panggilan bagi setiap orang percaya. Ini bukan sesuatu yang terjadi secara instan, tetapi merupakan proses seumur hidup yang Allah kerjakan dalam kita.
Kita bertumbuh melalui Firman Tuhan, doa, persekutuan gereja, ujian hidup, dan pekerjaan Roh Kudus dalam hati kita.
Jika kita ingin menjadi orang Kristen yang dewasa dalam iman, kita harus berkomitmen untuk terus belajar, bertumbuh, dan semakin menyerupai Kristus.
Soli Deo Gloria!