Panggilan Keluarga: Panggilan Allah dalam Pernikahan, dan Mendidik Anak

Panggilan Keluarga: Panggilan Allah dalam Pernikahan, dan Mendidik Anak

Pendahuluan:

Keluarga adalah rancangan Allah dan memiliki tujuan ilahi dalam kehidupan manusia. Pernikahan, menjadi orang tua, dan masa kanak-kanak bukanlah kebetulan, tetapi bagian dari panggilan Allah yang kudus.

Kejadian 1:27-28 menegaskan:"Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: 'Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu.'"

Dalam teologi Reformed, para teolog seperti John Calvin, Herman Bavinck, R.C. Sproul, dan Louis Berkhof menekankan bahwa keluarga adalah bagian dari panggilan Allah dalam menegakkan Kerajaan-Nya di dunia.

Artikel ini akan membahas panggilan keluarga dalam tiga aspek utama:

  1. Pernikahan sebagai panggilan suami dan istri
  2. Mendidik anak sebagai panggilan orang tua
  3. Masa kanak-kanak sebagai panggilan untuk bertumbuh dalam Tuhan

1. Panggilan Allah dalam Pernikahan

a. Pernikahan sebagai Perjanjian Ilahi

Pernikahan bukan sekadar hubungan sosial, tetapi perjanjian kudus yang ditetapkan Allah.

Efesus 5:31-32 berkata:"Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat."

John Calvin menegaskan bahwa pernikahan adalah gambaran hubungan Kristus dengan jemaat-Nya. Oleh karena itu, pernikahan harus dijalani dengan kesetiaan, kasih, dan ketaatan kepada Allah.

b. Panggilan Suami: Pemimpin yang Mengasihi

Efesus 5:25 berkata:"Hai suami, kasihilah isterimu, sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya."

Herman Bavinck menegaskan bahwa suami bukan hanya pemimpin dalam keluarga, tetapi juga pelayan yang rela berkorban bagi istri dan anak-anaknya.

Bagaimana menerapkannya?

  • Memimpin keluarga dengan kasih dan kebijaksanaan
  • Mengutamakan kehendak Allah dalam setiap keputusan keluarga
  • Memberikan perlindungan spiritual dan emosional bagi istri dan anak-anak

c. Panggilan Istri: Penolong yang Bijaksana

Amsal 31:10 berkata:"Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata."

Louis Berkhof menekankan bahwa istri dipanggil untuk menjadi pendamping yang mendukung suami dalam membangun rumah tangga yang berpusat pada Allah.

Bagaimana menerapkannya?

  • Membantu suami dalam keputusan-keputusan penting
  • Membangun lingkungan rumah tangga yang penuh kasih dan damai
  • Menjadi teladan iman bagi anak-anak

2. Panggilan Allah dalam Mendidik Anak

a. Anak-Anak sebagai Pemberian Tuhan

Mazmur 127:3 berkata:"Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah."

Herman Bavinck menegaskan bahwa anak-anak adalah anugerah Tuhan yang harus dididik sesuai dengan kehendak-Nya.

b. Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan Rohani Anak

Ulangan 6:6-7 berkata:"Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring, dan apabila engkau bangun."

R.C. Sproul menegaskan bahwa pendidikan anak bukan hanya tentang akademik, tetapi terutama tentang membentuk iman mereka kepada Kristus.

Bagaimana menerapkannya?

  • Membiasakan ibadah keluarga dan doa bersama
  • Mengajarkan nilai-nilai Alkitab dalam kehidupan sehari-hari
  • Menjadi teladan dalam iman dan ketaatan kepada Tuhan

c. Disiplin dalam Kasih

Amsal 29:17 berkata:"Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu."

John Calvin menekankan bahwa disiplin bukanlah hukuman, tetapi sarana kasih untuk membimbing anak kepada jalan yang benar.

Bagaimana menerapkannya?

  • Menetapkan aturan yang jelas dalam keluarga
  • Mendisiplinkan dengan kasih, bukan kemarahan
  • Mengarahkan anak kepada pengertian akan kasih dan keadilan Tuhan

3. Panggilan Allah dalam Masa Kanak-Kanak

a. Anak-Anak Dipanggil untuk Bertumbuh dalam Iman

Lukas 2:52 berkata:"Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia."

Louis Berkhof menekankan bahwa masa kanak-kanak bukan hanya waktu untuk bermain, tetapi juga untuk bertumbuh dalam hikmat dan ketaatan kepada Tuhan.

Bagaimana menerapkannya?

  • Mengajarkan anak untuk berdoa dan membaca Alkitab sejak dini
  • Mendorong anak untuk mengasihi Tuhan dan sesama
  • Membantu anak mengenali panggilan Allah dalam hidupnya

b. Anak-Anak Dipanggil untuk Menghormati Orang Tua

Efesus 6:1-3 berkata:"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu—ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi."

John Calvin menekankan bahwa ketaatan kepada orang tua adalah bagian dari ketaatan kepada Tuhan.

Bagaimana menerapkannya?

  • Mengajarkan anak untuk menghormati dan menaati orang tua
  • Menjelaskan bahwa ketaatan kepada orang tua adalah bagian dari ketaatan kepada Allah
  • Memberikan contoh dalam menghormati otoritas dan aturan yang benar

4. Tantangan dalam Menghidupi Panggilan Keluarga

Dalam kehidupan modern, ada banyak tantangan yang bisa menghalangi keluarga untuk hidup sesuai panggilan Allah:

  1. Pengaruh Sekularisme – Banyak nilai dunia yang bertentangan dengan prinsip Alkitab.
  2. Kesibukan yang Mengalihkan Fokus – Orang tua sering kali lebih fokus pada karier daripada membimbing anak dalam iman.
  3. Kurangnya Komunikasi dalam Keluarga – Teknologi sering menggantikan percakapan yang bermakna dalam keluarga.

Herman Bavinck menegaskan bahwa keluarga Kristen harus tetap teguh dalam prinsip-prinsip Alkitab meskipun dunia berusaha mengubah nilai-nilai mereka.

Kesimpulan

Panggilan keluarga dalam teologi Reformed adalah untuk hidup sesuai dengan rancangan Allah.

Pernikahan adalah perjanjian kudus yang harus dijalani dengan kasih dan kesetiaan.
Orang tua dipanggil untuk membimbing anak dalam iman dan karakter Kristiani.
Anak-anak dipanggil untuk bertumbuh dalam hikmat dan ketaatan kepada Tuhan.

Jika setiap anggota keluarga menjalankan panggilan mereka dengan setia, maka keluarga akan menjadi tempat di mana kasih Allah dinyatakan dan kemuliaan-Nya dimanifestasikan.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post