Renungan Pagi Galatia 6:10: Kesempatan Untuk Berbuat Baik
Pendahuluan:
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, pagi ini kita diberikan kesempatan baru oleh Tuhan untuk menjalani hidup dalam terang kasih dan kebenaran-Nya. Setiap hari adalah anugerah, dan setiap momen yang kita miliki adalah kesempatan untuk berbuat baik.
Dalam Galatia 6:10, Rasul Paulus memberikan perintah yang jelas bagi kita sebagai orang percaya:"Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman."
Ayat ini mengandung prinsip penting dalam kehidupan Kristen:
- Kita memiliki kesempatan untuk berbuat baik.
- Kita dipanggil untuk melakukannya kepada semua orang.
- Kita harus memiliki perhatian khusus kepada saudara seiman.
Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa keselamatan adalah anugerah semata-mata dari Allah (Sola Gratia), tetapi anugerah itu menghasilkan buah nyata dalam kehidupan kita, yaitu kehidupan yang penuh dengan kebaikan dan kasih kepada sesama.
Renungan pagi ini akan membahas tiga kebenaran utama dari Galatia 6:10:
- Kesempatan untuk Berbuat Baik adalah Karunia Tuhan
- Berbuat Baik kepada Semua Orang sebagai Panggilan Hidup Kristen
- Menunjukkan Kasih yang Lebih Besar kepada Saudara Seiman
1. Kesempatan untuk Berbuat Baik adalah Karunia Tuhan
a) Waktu yang Tuhan Berikan kepada Kita
Paulus memulai ayat ini dengan “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita”. Ini mengingatkan kita bahwa hidup kita di dunia ini terbatas, dan kesempatan untuk berbuat baik tidak akan selalu ada.
Efesus 5:15-16 berkata:"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."
Kita sering kali menunda-nunda untuk berbuat baik, tetapi Firman Tuhan mengingatkan bahwa kesempatan itu tidak selalu tersedia.
- Mungkin hari ini adalah hari terakhir kita bisa menolong seseorang yang membutuhkan.
- Mungkin hari ini adalah saat terakhir kita bisa menguatkan seorang saudara dalam iman.
- Mungkin hari ini adalah kesempatan terakhir kita bisa menyatakan kasih kepada orang yang kita kasihi.
Kesempatan yang Tuhan berikan bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk dimanfaatkan demi kemuliaan-Nya.
b) Berbuat Baik Adalah Bagian dari Rencana Tuhan
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Allah yang berdaulat telah menyiapkan setiap kesempatan bagi kita untuk melakukan perbuatan baik yang sudah dirancang sebelumnya.
Efesus 2:10 berkata:"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya."
Ini berarti bahwa setiap kesempatan untuk berbuat baik adalah bagian dari rencana Tuhan bagi kita. Kita tidak hanya dipanggil untuk menerima kasih karunia, tetapi juga untuk menjadi saluran kasih karunia itu kepada orang lain.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya menyadari bahwa waktu yang Tuhan berikan adalah kesempatan untuk berbuat baik?
- Apakah saya menggunakan kesempatan itu dengan bijaksana, atau sering menundanya?
2. Berbuat Baik kepada Semua Orang sebagai Panggilan Hidup Kristen
a) Kebaikan adalah Bukti dari Iman yang Hidup
Sebagai orang percaya, kita tidak hanya dipanggil untuk menerima keselamatan, tetapi juga untuk menghidupi Injil dalam tindakan nyata.
Yesus berkata dalam Matius 5:16:"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga."
Perbuatan baik bukan syarat keselamatan, tetapi buah dari keselamatan. Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa iman sejati selalu menghasilkan ketaatan dan kasih kepada sesama.
Yakobus 2:17 berkata:"Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."
b) Berbuat Baik kepada Semua Orang, Termasuk yang Sulit Dikasihi
Paulus dengan jelas berkata, “Marilah kita berbuat baik kepada semua orang.” Ini berarti bahwa kita dipanggil untuk menunjukkan kasih kepada:
- Orang yang seiman maupun yang tidak seiman.
- Orang yang ramah maupun yang tidak menyenangkan.
- Orang yang kita sukai maupun yang pernah menyakiti kita.
Yesus mengajarkan dalam Lukas 6:35:"Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan; maka upahmu akan besar, dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat."
Kebaikan kita tidak boleh didasarkan pada bagaimana orang memperlakukan kita, tetapi harus mencerminkan karakter Allah yang penuh kasih dan kemurahan.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya hanya berbuat baik kepada orang-orang yang saya sukai, atau saya juga mengasihi mereka yang sulit dikasihi?
- Apakah kebaikan saya mencerminkan karakter Kristus kepada dunia?
3. Menunjukkan Kasih yang Lebih Besar kepada Saudara Seiman
a) Mengapa Saudara Seiman Harus Menjadi Prioritas?
Paulus berkata bahwa kita harus berbuat baik terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Ini bukan berarti kita mengabaikan orang lain, tetapi menunjukkan bahwa keluarga iman memiliki hubungan yang lebih mendalam dalam Kristus.
Yesus berkata dalam Yohanes 13:35:"Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Gereja adalah tubuh Kristus, dan setiap orang percaya dipanggil untuk saling menopang satu sama lain.
b) Cara Praktis untuk Berbuat Baik kepada Saudara Seiman
- Mendoakan satu sama lain → Doa adalah salah satu bentuk kasih yang paling kuat.
- Menolong mereka yang membutuhkan → Jika ada saudara yang sedang kesulitan, kita dipanggil untuk membantu.
- Memberikan dorongan dan penghiburan → Hidup ini penuh tantangan, dan saudara seiman membutuhkan dukungan kita.
Roma 12:10 berkata:"Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat."
Ketika gereja menunjukkan kasih yang nyata di antara jemaatnya, dunia akan melihat betapa indahnya tubuh Kristus bekerja.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya sudah cukup peduli dengan saudara seiman saya?
- Bagaimana saya bisa menjadi berkat bagi sesama orang percaya hari ini?
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, Galatia 6:10 mengajarkan bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk berbuat baik.
- Kesempatan untuk berbuat baik adalah anugerah dari Tuhan, dan kita harus menggunakannya dengan bijaksana.
- Kita dipanggil untuk berbuat baik kepada semua orang, termasuk mereka yang sulit dikasihi.
- Kita harus menunjukkan kasih yang lebih besar kepada saudara seiman sebagai bagian dari keluarga Allah.
Pagi ini, marilah kita memulai hari dengan tekad untuk hidup dalam kasih dan kebaikan, bukan demi pujian manusia, tetapi demi kemuliaan Tuhan. Soli Deo Gloria!
Doa Pagi
"Tuhan yang Maha Kasih, terima kasih karena Engkau telah memberi kami kesempatan untuk berbuat baik hari ini. Tolong kami untuk hidup dalam kasih dan kemurahan, dan untuk menjadi berkat bagi sesama, terutama saudara seiman kami. Biarlah setiap tindakan kami memuliakan nama-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin."