Renungan Pagi Galatia 6:8: Menuai Apa Yang Ditabur
Pendahuluan:
Saudara-saudari dalam Kristus, pagi ini kita diberi kesempatan baru oleh Tuhan untuk merenungkan Firman-Nya dan mengoreksi arah hidup kita. Dalam perjalanan kehidupan ini, kita selalu dihadapkan dengan pilihan: menabur dalam daging atau menabur dalam Roh. Pilihan ini menentukan apa yang akan kita tuai di masa depan.
Dalam Galatia 6:8, Rasul Paulus menuliskan prinsip yang sangat penting:"Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."
Ayat ini menegaskan bahwa kehidupan kita adalah hasil dari apa yang kita tabur setiap hari. Paulus menggunakan gambaran pertanian untuk menjelaskan kebenaran rohani: apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai.
Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa keselamatan adalah anugerah Allah semata (sola gratia), tetapi hidup yang kita jalani setelah menerima anugerah itu harus mencerminkan karya Roh Kudus dalam diri kita. Dengan kata lain, keselamatan kita tidak ditentukan oleh perbuatan kita, tetapi perbuatan kita mencerminkan apakah kita benar-benar telah diselamatkan.
Renungan pagi ini akan membahas tiga kebenaran utama dari Galatia 6:8:
- Menabur dalam Daging: Jalan Menuju Kebinasaan
- Menabur dalam Roh: Jalan Menuju Hidup yang Kekal
- Panggilan untuk Hidup dalam Ketaatan kepada Tuhan
1. Menabur dalam Daging: Jalan Menuju Kebinasaan
a) Apa Artinya Menabur dalam Daging?
Ketika Paulus berbicara tentang "menabur dalam daging", ia tidak merujuk pada tubuh fisik kita, tetapi pada kodrat manusia yang berdosa. Dalam Galatia 5:19-21, Paulus menjelaskan perbuatan daging yang membawa kepada kebinasaan:"Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu—seperti yang telah kubuat dahulu—bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah."
Menabur dalam daging berarti hidup menurut keinginan dosa dan melawan kehendak Tuhan. Ini berarti bahwa seseorang:
- Mengutamakan kesenangan dunia daripada ketaatan kepada Tuhan.
- Hidup untuk memuaskan hawa nafsunya tanpa memperhitungkan akibat rohani.
- Menolak pimpinan Roh Kudus dan tetap hidup dalam dosa.
b) Akibat dari Menabur dalam Daging: Kebinasaan
Paulus berkata bahwa orang yang menabur dalam daging akan menuai kebinasaan. Ini bukan hanya berbicara tentang kehancuran dalam hidup sekarang, tetapi juga tentang penghakiman kekal di hadapan Allah.
Roma 6:23 berkata:"Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."
Kebinasaan yang dimaksudkan di sini mencakup dua aspek:
- Kehancuran hidup di dunia ini → Orang yang hidup dalam dosa akan mengalami kehancuran moral, relasional, dan bahkan fisik.
- Kehancuran kekal → Mereka yang menolak Tuhan akan menerima hukuman kekal di neraka.
c) Dunia Menggoda Kita untuk Menabur dalam Daging
Dunia ini penuh dengan godaan yang mendorong kita untuk hidup menurut keinginan daging. Media sosial, budaya materialisme, dan nilai-nilai duniawi sering kali membuat kita terpikat oleh hal-hal yang sementara dan melupakan hal-hal yang kekal.
Namun, kita dipanggil untuk melawan godaan ini dan hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya masih menabur dalam daging dengan mengejar kesenangan dunia?
- Apakah ada kebiasaan dosa yang masih saya pertahankan?
2. Menabur dalam Roh: Jalan Menuju Hidup yang Kekal
a) Apa Artinya Menabur dalam Roh?
Sebaliknya, Paulus mengatakan bahwa barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal. Menabur dalam Roh berarti hidup dalam pimpinan Roh Kudus dan menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan.
Dalam Galatia 5:22-23, Paulus menjelaskan buah Roh:"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
Menabur dalam Roh berarti kita:
- Hidup dalam ketaatan kepada Firman Tuhan.
- Menghasilkan buah Roh dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengutamakan kehendak Tuhan daripada keinginan pribadi.
b) Hasil dari Menabur dalam Roh: Hidup yang Kekal
Ketika kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus, kita akan menuai hidup yang kekal. Ini tidak berarti bahwa kita memperoleh keselamatan karena perbuatan kita, tetapi hidup kita mencerminkan bahwa kita telah diselamatkan.
Yesus berkata dalam Matius 7:16-17:"Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik."
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah hidup saya mencerminkan bahwa saya menabur dalam Roh?
- Apakah saya menghasilkan buah Roh dalam kehidupan saya sehari-hari?
3. Panggilan untuk Hidup dalam Ketaatan kepada Tuhan
a) Hidup Ini adalah Proses Menabur dan Menuai
Setiap hari, kita membuat keputusan yang menentukan apa yang kita tabur:
- Apakah kita menabur dalam daging dengan mengikuti keinginan dunia?
- Ataukah kita menabur dalam Roh dengan hidup dalam kebenaran?
Apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan apa yang kita tuai di masa depan. Oleh karena itu, kita harus hidup dengan bijaksana dan menabur kebaikan yang akan membawa kemuliaan bagi Tuhan.
b) Roh Kudus yang Memampukan Kita
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa kita tidak bisa menabur dalam Roh dengan kekuatan kita sendiri. Kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.
Filipi 2:13 berkata:"Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya."
Kita tidak bisa menghasilkan buah Roh dengan usaha manusiawi, tetapi kita harus menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dan membiarkan Roh Kudus bekerja dalam diri kita.
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, Galatia 6:8 mengajarkan bahwa kita harus memilih untuk menabur dalam Roh, bukan dalam daging.
- Menabur dalam daging membawa kepada kebinasaan, baik di dunia ini maupun dalam kekekalan.
- Menabur dalam Roh membawa kepada hidup yang kekal dan menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan.
- Kita harus hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan membiarkan Roh Kudus memimpin hidup kita.
Pagi ini, marilah kita memeriksa diri kita dan memilih untuk menabur dalam Roh, agar kita menuai hidup yang berkenan kepada Tuhan. Soli Deo Gloria!
Doa Pagi
"Tuhan yang Maha Kudus, terima kasih karena Engkau telah menyelamatkan kami dan memberi kami kesempatan untuk hidup dalam kebenaran. Tolong kami untuk menabur dalam Roh dan hidup dalam ketaatan kepada-Mu. Biarlah hidup kami mencerminkan kasih dan anugerah-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin."