Keberadaan dan Atribut-atribut Allah

Keberadaan dan Atribut-atribut Allah

Pendahuluan:

Keberadaan Allah dan sifat-sifat-Nya adalah doktrin fundamental dalam iman Kristen. Teologi Reformed menekankan bahwa Allah tidak hanya ada, tetapi juga memiliki sifat-sifat tertentu yang dinyatakan dalam Alkitab. Pemahaman yang benar tentang keberadaan dan atribut Allah bukan hanya penting untuk teologi, tetapi juga untuk kehidupan rohani orang percaya.

Stephen Charnock, dalam karyanya yang monumental The Existence and Attributes of God, membahas bagaimana Allah dinyatakan melalui ciptaan, Kitab Suci, dan pengalaman iman. Selain itu, tokoh-tokoh teologi Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, Wayne Grudem, John Piper, dan Timothy Keller memberikan wawasan mendalam tentang siapa Allah dan bagaimana kita harus merespons-Nya.

Artikel ini akan menjelaskan keberadaan Allah serta atribut-atribut-Nya berdasarkan teologi Reformed dan ajaran Alkitab.

1. Keberadaan Allah: Bukti dan Kesaksian dalam Alkitab

Alkitab tidak pernah mencoba membuktikan keberadaan Allah dengan argumen filosofis; sebaliknya, Alkitab mengasumsikan dan menyatakannya sebagai kebenaran yang mutlak.

Mazmur 14:1 menyatakan:

“Orang bebal berkata dalam hatinya: ‘Tidak ada Allah.’” (Mazmur 14:1, AYT)

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa manusia secara alami memiliki kesadaran akan keberadaan Allah. Calvin menyebut ini sebagai sensus divinitatis, yaitu kesadaran bawaan dalam hati manusia tentang adanya Allah.

Wayne Grudem dalam Systematic Theology juga menegaskan bahwa bukti keberadaan Allah ditemukan dalam:

  • Ciptaan (general revelation) – Keindahan dan kompleksitas alam semesta menunjukkan keberadaan Pencipta (Roma 1:20).
  • Kitab Suci (special revelation) – Alkitab secara eksplisit menyatakan keberadaan dan sifat Allah.
  • Hati nurani manusia – Moralitas yang ada dalam hati manusia menunjukkan adanya standar objektif yang berasal dari Allah.

2. Allah sebagai Pribadi yang Berdaulat

Allah bukanlah kekuatan impersonal, tetapi Pribadi yang memiliki kehendak, akal, dan emosi. Dia terlibat dalam sejarah dan kehidupan manusia.

Yesaya 46:9-10 berkata:

“Akulah Allah dan tidak ada yang lain; Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan hal yang akan terjadi sejak awal mula...”

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menekankan bahwa kedaulatan Allah berarti Dia memerintah atas segala sesuatu, dari yang besar hingga yang kecil. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi di luar kehendak-Nya.

3. Atribut-atribut Allah dalam Teologi Reformed

Atribut Allah dibagi menjadi dua kategori utama:

  1. Atribut yang hanya dimiliki oleh Allah (incommunicable attributes) – Sifat-sifat yang tidak dapat dimiliki oleh manusia.
  2. Atribut yang dapat dimiliki secara terbatas oleh manusia (communicable attributes) – Sifat-sifat yang dapat tercermin dalam diri manusia dalam tingkat yang terbatas.

Berikut adalah beberapa atribut utama Allah yang diajarkan dalam teologi Reformed:

A. Atribut yang Hanya Dimiliki oleh Allah (Incommunicable Attributes)

1. Kekekalan Allah (Eternality of God)

Allah tidak memiliki awal atau akhir. Dia ada sebelum segala sesuatu dan akan tetap ada selamanya.

Mazmur 90:2 menyatakan:

“Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum Engkau membentuk bumi dan dunia, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.”

John Piper menegaskan bahwa karena Allah kekal, Dia tidak berubah dan dapat dipercaya sepenuhnya.

2. Kemahatahuan Allah (Omniscience of God)

Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang telah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.

1 Yohanes 3:20 berkata:

“Sebab Allah lebih besar dari hati kita serta mengetahui segala sesuatu.”

R.C. Sproul menjelaskan bahwa karena Allah mengetahui segala sesuatu, kita dapat mempercayakan hidup kita kepada-Nya tanpa rasa takut.

3. Kemahakuasaan Allah (Omnipotence of God)

Allah memiliki kuasa yang tak terbatas dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya.

Yeremia 32:27 menyatakan:

“Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu yang terlalu sulit bagi-Ku?”

Wayne Grudem menekankan bahwa kuasa Allah dinyatakan dalam penciptaan, pemeliharaan alam semesta, dan keselamatan manusia.

4. Kemahahadiran Allah (Omnipresence of God)

Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Dia hadir di mana saja sekaligus.

Mazmur 139:7-10 berkata:

“Ke mana aku dapat pergi menjauhi Roh-Mu? Ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?”

Timothy Keller menjelaskan bahwa karena Allah selalu hadir, tidak ada situasi dalam hidup kita di mana kita sendirian.

5. Ketidakberubahan Allah (Immutability of God)

Allah tidak berubah dalam sifat, karakter, dan janji-Nya.

Maleakhi 3:6 berkata:

“Sebab Aku, TUHAN, tidak berubah.”

John Calvin menegaskan bahwa karena Allah tidak berubah, kita memiliki dasar yang teguh dalam iman dan pengharapan kita.

B. Atribut yang Dapat Dimiliki oleh Manusia secara Terbatas (Communicable Attributes)

6. Kekudusan Allah (Holiness of God)

Allah adalah kudus, terpisah dari segala dosa.

Yesaya 6:3 berkata:

“Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh dengan kemuliaan-Nya!”

R.C. Sproul menekankan bahwa kekudusan Allah harus membuat kita hidup dalam rasa hormat dan takut akan Tuhan.

7. Kasih Allah (Love of God)

Allah adalah kasih, dan kasih-Nya dinyatakan melalui Yesus Kristus.

1 Yohanes 4:8 berkata:

“Allah adalah kasih.”

Timothy Keller dalam The Reason for God menekankan bahwa kasih Allah adalah dasar dari keselamatan kita.

8. Keadilan Allah (Justice of God)

Allah adalah hakim yang adil dan tidak akan membiarkan dosa tidak dihukum.

Mazmur 89:14 berkata:

“Keadilan dan hukum adalah dasar takhta-Mu.”

Wayne Grudem menegaskan bahwa keadilan Allah menjamin bahwa kejahatan tidak akan menang selamanya.

9. Kesabaran Allah (Patience of God)

Allah panjang sabar dan memberi kesempatan bagi manusia untuk bertobat.

2 Petrus 3:9 berkata:

“Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya semua orang berbalik dan bertobat.”

John Piper menekankan bahwa kesabaran Allah adalah tanda kasih-Nya yang besar bagi manusia berdosa.

10. Kesetiaan Allah (Faithfulness of God)

Allah setia dalam menepati janji-Nya.

2 Timotius 2:13 berkata:

“Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”

R.C. Sproul menegaskan bahwa karena Allah setia, kita dapat mempercayai-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita.

Kesimpulan: Allah yang Besar dan Layak Disembah

  1. Allah ada dan dinyatakan dalam ciptaan dan firman-Nya.
  2. Allah memiliki atribut yang unik dan membedakan-Nya dari ciptaan.
  3. Atribut Allah menunjukkan bahwa Dia adalah pribadi yang berdaulat, adil, penuh kasih, dan layak disembah.

Sebagaimana John Calvin berkata:

“Mengenal Allah adalah dasar dari segala hikmat.”

Semoga kita semakin mengenal dan mengagumi Allah dalam kehidupan kita sehari-hari.

Next Post Previous Post