Mazmur 103:1-4: Memuji Tuhan atas Anugerah-Nya
Pendahuluan
Mazmur 103:1-4 adalah bagian dari nyanyian pujian Raja Daud yang menggambarkan kemuliaan Allah dalam pengampunan, penyembuhan, penebusan, dan kasih setia-Nya. Mazmur ini mengajak setiap orang percaya untuk memuji Tuhan dengan segenap jiwa dan tidak melupakan kebaikan-Nya.
Berikut adalah teks Mazmur 103:1-4:
Mazmur 103:1-4 (AYT)
1. Mazmur Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Segenap batinku, pujilah nama-Nya yang kudus!
2. Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan jangan melupakan semua kebaikan-Nya;
3. yang mengampuni semua kesalahanmu, yang menyembuhkan semua penyakitmu,
4. yang menebus hidupmu dari liang kubur, yang memahkotaimu dengan kasih setia dan belas kasih,
Dalam teologi Reformed, bagian ini menekankan kedaulatan Allah dalam keselamatan, anugerah pengampunan dosa, dan pemeliharaan Tuhan atas umat-Nya. Artikel ini akan membahas makna Mazmur 103:1-4 dalam konteksnya, relevansinya dengan doktrin Reformed, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen, berdasarkan pandangan para teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, Martyn Lloyd-Jones, dan lainnya.
1. Eksposisi Mazmur 103:1-4: Memuji Tuhan atas Anugerah-Nya
Mazmur 103 adalah mazmur yang penuh dengan ekspresi sukacita dan pengakuan akan kebaikan Tuhan. Dalam ayat 1-4, Daud mengajak jiwanya untuk bersyukur atas anugerah dan kasih setia Allah.
A. "Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Segenap batinku, pujilah nama-Nya yang kudus!" (Mazmur 103:1)
1. Pujian yang Berasal dari Hati
Daud memulai mazmurnya dengan seruan untuk memuji Tuhan dari dalam jiwanya sendiri. Ini adalah seruan pribadi yang berasal dari hati yang mengenal Tuhan secara mendalam.
Mazmur 34:1 berkata:
"Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu, pujian kepada-Nya akan selalu di bibirku."
John Calvin dalam Commentary on Psalms menulis:
"Pujian yang sejati kepada Tuhan tidak hanya bersifat eksternal, tetapi harus berasal dari kedalaman hati yang menyadari kebesaran dan kasih setia-Nya."
2. Mengapa Nama Tuhan yang Kudus Layak Dipuji?
Nama Tuhan adalah kudus dan layak untuk dimuliakan, karena Dia sempurna, suci, dan setia dalam segala perbuatan-Nya.
Yesaya 6:3 berkata:
"Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menegaskan bahwa kemuliaan dan kekudusan Allah adalah alasan utama mengapa kita harus memuji-Nya dengan seluruh keberadaan kita.
B. "Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan jangan melupakan semua kebaikan-Nya;" (Mazmur 103:2)
1. Mengingat Kebaikan Tuhan dalam Hidup Kita
Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan kebaikan Tuhan. Manusia sering kali mudah lupa akan kasih karunia Tuhan, terutama ketika mengalami kesulitan.
Ulangan 8:11 berkata:
"Hati-hatilah supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah-perintah-Nya."
John Piper dalam Future Grace menekankan bahwa ketekunan dalam iman sangat bergantung pada bagaimana kita mengingat dan merenungkan kebaikan Tuhan setiap hari.
2. Pujian sebagai Respons terhadap Kasih Karunia Tuhan
Pujian kepada Tuhan harus menjadi respons alami orang percaya yang mengingat anugerah Tuhan dalam hidup mereka.
Filipi 4:4 berkata:
"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"
Martyn Lloyd-Jones menekankan bahwa orang percaya yang hidup dalam kesadaran akan anugerah Tuhan akan selalu memiliki hati yang penuh pujian dan syukur.
C. "Yang mengampuni semua kesalahanmu, yang menyembuhkan semua penyakitmu," (Mazmur 103:3)
1. Pengampunan Dosa sebagai Anugerah Terbesar
Pengampunan dosa adalah anugerah terbesar dari Tuhan, karena tanpa pengampunan, manusia akan tetap berada di bawah murka-Nya.
Efesus 1:7 berkata:
"Di dalam Dia kita memiliki penebusan oleh darah-Nya, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan anugerah-Nya."
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:
"Tanpa pengampunan Tuhan, manusia tetap berada dalam kebinasaan. Tetapi karena kasih karunia-Nya, kita dibenarkan dan ditebus dari hukuman dosa."
2. Penyembuhan sebagai Simbol Pemulihan Rohani
Penyembuhan dalam ayat ini bukan hanya berbicara tentang kesembuhan fisik, tetapi juga pemulihan rohani yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya.
Yesaya 53:5 berkata:
"Oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh."
R.C. Sproul menjelaskan bahwa penyembuhan dari Tuhan mencakup kesembuhan dari konsekuensi dosa, baik secara jasmani maupun rohani.
D. "Yang menebus hidupmu dari liang kubur, yang memahkotaimu dengan kasih setia dan belas kasih," (Mazmur 103:4)
1. Penebusan dari Kebinasaan
Frasa "menebus hidupmu dari liang kubur" menunjukkan bahwa Tuhan adalah Penyelamat yang membebaskan kita dari maut dan penghukuman kekal.
Roma 6:23 berkata:
"Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."
John Piper menegaskan bahwa tanpa Kristus, kita berada dalam kebinasaan, tetapi melalui penebusan-Nya, kita diberikan hidup yang kekal.
2. Mahkota Kasih Setia dan Belas Kasih Tuhan
Tuhan bukan hanya menebus, tetapi juga memahkotai umat-Nya dengan kasih setia dan belas kasihan-Nya.
Ratapan 3:22-23 berkata:
"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi."
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menegaskan bahwa kasih setia Tuhan adalah dasar dari hubungan perjanjian-Nya dengan umat-Nya, yang menjamin keselamatan mereka sampai akhir.
2. Mazmur 103:1-4 dan Doktrin Teologi Reformed
A. Sola Gratia: Keselamatan adalah Anugerah Tuhan
Mazmur 103 menegaskan bahwa keselamatan dan pengampunan dosa adalah anugerah Tuhan semata.
Efesus 2:8-9 berkata:
"Sebab oleh anugerah kamu diselamatkan melalui iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah."
John Calvin menekankan bahwa tidak ada satu pun manusia yang dapat memperoleh keselamatan berdasarkan perbuatannya sendiri.
B. Providensia Allah: Tuhan Memelihara Umat-Nya
Mazmur ini juga menunjukkan pemeliharaan Tuhan atas umat-Nya melalui kasih setia dan belas kasihan-Nya.
Filipi 1:6 berkata:
"Ia yang telah memulai pekerjaan baik di antara kamu, Ia juga yang akan menyempurnakannya sampai hari Kristus Yesus."
Kesimpulan
Mazmur 103:1-4 mengajarkan bahwa:
- Kita dipanggil untuk memuji Tuhan dengan segenap hati.
- Tuhan mengampuni dosa dan memberikan pemulihan rohani.
- Penebusan Tuhan menyelamatkan kita dari kebinasaan kekal.
- Kasih setia dan belas kasihan Tuhan adalah dasar dari pemeliharaan-Nya atas umat-Nya.
Sebagai umat Tuhan, kita harus hidup dalam kesadaran akan anugerah-Nya, memuji Tuhan setiap hari, dan bersyukur atas kasih setia-Nya yang tidak berkesudahan.
Soli Deo Gloria!