Renungan Pagi: Tuhan membuka Jalan Di Tempat Yang Mustahil (Yesaya 43:19)

Pendahuluan
Saudara-saudari dalam Kristus, pernahkah kita merasa terjebak dalam keadaan yang tampaknya mustahil untuk berubah? Mungkin kita sedang mengalami masalah keuangan yang berat, sakit penyakit yang tak kunjung sembuh, konflik dalam keluarga, atau masa depan yang tampak suram.
Ketika menghadapi keadaan seperti ini, kita sering kali bertanya: "Apakah ada harapan? Apakah Tuhan masih bekerja?"
Namun, Firman Tuhan dalam Yesaya 43:19 memberikan janji yang luar biasa:
"Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara."
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan mampu melakukan hal yang tidak mungkin menurut manusia. Tuhan bisa membuka jalan di tempat yang mustahil, karena Dia berdaulat dan memegang kendali atas segala sesuatu.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Tuhan bekerja melalui segala sesuatu untuk memenuhi rencana-Nya yang sempurna. Tuhan tidak pernah gagal dalam janji-Nya, dan Dia selalu memiliki cara untuk menolong umat-Nya, bahkan di saat yang paling sulit sekalipun.
Hari ini, kita akan merenungkan tiga kebenaran utama dari Yesaya 43:19:
- Tuhan Berkuasa untuk Membuka Jalan di Tempat yang Mustahil
- Mengapa Tuhan Mengizinkan Kita Mengalami Jalan Buntu?
- Bagaimana Kita Bisa Tetap Percaya Ketika Jalan Belum Terbuka?
1. Tuhan Berkuasa untuk Membuka Jalan di Tempat yang Mustahil
a) Tuhan Berdaulat atas Segala Sesuatu
Sebagai orang percaya, kita harus mengerti bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Apa yang tampak tidak mungkin bagi manusia, sepenuhnya mungkin bagi Tuhan.
Lukas 1:37 berkata:
"Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Yesaya 43:19 berkata bahwa Tuhan sanggup membuat jalan di padang gurun dan sungai di padang belantara. Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak terbatas oleh keadaan, dan Dia mampu melakukan apa saja untuk menyatakan kuasa-Nya.
b) Tuhan Pernah Melakukan Mukjizat yang Mustahil
Alkitab mencatat banyak contoh di mana Tuhan membuka jalan di tempat yang mustahil:
- Ketika bangsa Israel terjebak di depan Laut Merah, Tuhan membelah laut dan memberikan jalan bagi mereka (Keluaran 14:21-22).
- Ketika Elia berada di tengah kekeringan, Tuhan menyediakan makanan baginya melalui burung gagak (1 Raja-raja 17:6).
- Ketika Lazarus sudah mati selama empat hari, Tuhan Yesus membangkitkannya dari kematian (Yohanes 11:43-44).
Dari contoh-contoh ini, kita melihat bahwa Tuhan memiliki kuasa untuk membuka jalan bahkan di saat kita merasa tidak ada harapan.
c) Tuhan Selalu Bekerja, Meskipun Kita Tidak Melihatnya
Kadang-kadang, kita merasa bahwa Tuhan tidak bekerja dalam hidup kita, tetapi sebenarnya Dia sedang mengatur segala sesuatu sesuai dengan waktu-Nya yang sempurna.
Yesaya 55:8-9 berkata:
"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya percaya bahwa Tuhan masih bisa membuka jalan dalam hidup saya?
- Bagaimana saya bisa lebih berserah kepada Tuhan ketika keadaan tampak mustahil?
2. Mengapa Tuhan Mengizinkan Kita Mengalami Jalan Buntu?
a) Untuk Membentuk Iman Kita
Sering kali, Tuhan mengizinkan kita mengalami jalan buntu agar kita belajar mengandalkan-Nya sepenuhnya.
2 Korintus 1:8-9 berkata:
"Kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang mati."
Ketika kita merasa tidak ada jalan keluar, itulah saat di mana Tuhan ingin kita berhenti mengandalkan kekuatan sendiri dan mulai percaya kepada-Nya.
b) Untuk Menunjukkan Kuasa-Nya
Kadang-kadang, Tuhan membiarkan kita mengalami kemustahilan agar kita bisa melihat keajaiban-Nya secara langsung.
Ketika Gideon dan pasukannya hanya berjumlah 300 orang melawan tentara Midian yang sangat besar, Tuhan tetap memberi mereka kemenangan (Hakim-hakim 7:7). Mengapa? Agar mereka tahu bahwa itu bukan karena kekuatan manusia, tetapi karena kuasa Tuhan.
Mazmur 46:11 berkata:
"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!"
Tuhan ingin kita berhenti mencoba menyelesaikan segalanya sendiri dan mulai percaya bahwa Dia sanggup bertindak.
c) Untuk Mengarahkan Kita kepada Kehendak-Nya
Terkadang, Tuhan tidak membuka jalan yang kita inginkan karena Dia memiliki rencana yang lebih baik.
Amsal 16:9 berkata:
"Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya."
Jika kita mengalami jalan buntu, itu mungkin cara Tuhan untuk mengarahkan kita ke jalan yang lebih baik.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya melihat masalah sebagai kesempatan untuk bertumbuh dalam iman?
- Apakah saya siap menerima bahwa rencana Tuhan lebih baik dari rencana saya?
3. Bagaimana Kita Bisa Tetap Percaya Ketika Jalan Belum Terbuka?
a) Berdoa dan Berserah kepada Tuhan
Ketika kita menghadapi keadaan yang mustahil, hal pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Filipi 4:6-7 berkata:
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
Kita harus tetap berdoa dan percaya bahwa Tuhan akan membuka jalan sesuai dengan waktu-Nya.
b) Mengingat Kesetiaan Tuhan di Masa Lalu
Salah satu cara untuk tetap percaya adalah dengan mengingat bagaimana Tuhan telah menolong kita di masa lalu.
Mazmur 77:11 berkata:
"Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala."
Jika Tuhan sudah pernah menolong kita sebelumnya, Dia pasti akan menolong kita lagi.
c) Tetap Melangkah dalam Iman
Ketika Tuhan memimpin bangsa Israel melewati Laut Merah, mereka harus melangkah terlebih dahulu sebelum air itu terbelah (Keluaran 14:21-22).
Demikian juga dengan kita—kita harus tetap melangkah dalam iman, percaya bahwa Tuhan akan membuka jalan bagi kita.
Ibrani 11:1 berkata:
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya tetap berdoa meskipun belum melihat jawaban Tuhan?
- Bagaimana saya bisa lebih melangkah dalam iman setiap hari?
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, Yesaya 43:19 mengajarkan bahwa Tuhan sanggup membuka jalan di tempat yang mustahil.
- Tuhan berkuasa untuk membuka jalan, karena Dia berdaulat atas segala sesuatu.
- Tuhan mengizinkan jalan buntu untuk membentuk iman kita dan menunjukkan kuasa-Nya.
- Kita harus tetap percaya kepada Tuhan melalui doa, mengingat kesetiaan-Nya, dan melangkah dalam iman.
Pagi ini, marilah kita menyerahkan segala pergumulan kita kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia akan membuka jalan bagi kita, tepat pada waktu-Nya. Soli Deo Gloria!