Yakobus 1:21: Menerima Firman yang Menyelamatkan

Yakobus 1:21: Menerima Firman yang Menyelamatkan

Pendahuluan

Surat Yakobus dikenal sebagai salah satu kitab yang sangat praktis dalam Perjanjian Baru. Kitab ini menekankan bagaimana iman sejati harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Yakobus 1:21, Rasul Yakobus memberikan perintah kepada orang percaya untuk menanggalkan dosa dan menerima firman Allah dengan sikap yang benar:

"Karena itu, buanglah segala ketidaksucian dan banyaknya kejahatan, dan terimalah dengan kelemahlembutan firman Allah yang telah tertanam di dalammu, yang sanggup menyelamatkan jiwamu." (Yakobus 1:21, AYT)

Ayat ini menunjukkan bahwa firman Allah memiliki kuasa untuk menyelamatkan dan mengubah hidup, tetapi hanya jika diterima dengan sikap yang benar. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna ayat ini berdasarkan perspektif teologi Reformed dan bagaimana para ahli teologi Reformed memahami peran firman Allah dalam keselamatan dan pertumbuhan rohani.

1. Konteks Yakobus 1:21

Surat Yakobus ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang tersebar di berbagai wilayah. Mereka menghadapi berbagai pencobaan dan tantangan, baik secara rohani maupun sosial.

Dalam pasal pertama, Yakobus menekankan pentingnya:

  • Bertahan dalam pencobaan (Yakobus 1:2-4)
  • Meminta hikmat dari Allah (Yakobus 1:5)
  • Menyadari bahwa segala yang baik datang dari Tuhan (Yakobus 1:17)
  • Menjadi pelaku firman, bukan hanya pendengar (Yakobus 1:22-25)

Yakobus 1:21 berada di tengah bagian yang membahas bagaimana orang percaya harus menyikapi firman Tuhan.

John Calvin, dalam komentarnya terhadap kitab Yakobus, menekankan bahwa "firman Tuhan hanya akan berakar dalam hati yang bersih. Oleh karena itu, kita harus menanggalkan dosa sebelum dapat menerima firman dengan benar."

2. Membuang Dosa sebagai Syarat Menerima Firman

Yakobus memulai ayat ini dengan perintah:

"Karena itu, buanglah segala ketidaksucian dan banyaknya kejahatan..."

a. Arti "Ketidaksucian dan Banyaknya Kejahatan"

Kata "ketidaksucian" dalam bahasa Yunani adalah ῥυπαρία (rhyparia), yang berarti kotoran atau kenajisan moral. Sementara itu, "banyaknya kejahatan" merujuk pada segala bentuk dosa yang masih ada dalam kehidupan orang percaya.

Yakobus ingin menegaskan bahwa dosa adalah penghalang utama bagi seseorang untuk menerima firman Allah dengan benar.

b. Prinsip Teologi Reformed: Pertobatan dan Pengudusan

Dalam teologi Reformed, pertobatan adalah bagian penting dari kehidupan Kristen. Orang percaya tidak hanya diselamatkan dari hukuman dosa, tetapi juga dipanggil untuk hidup dalam kekudusan.

  • Jonathan Edwards menegaskan bahwa "iman sejati selalu disertai dengan kebencian terhadap dosa. Tidak ada orang yang benar-benar menerima firman Tuhan tanpa terlebih dahulu menanggalkan keinginan daging."
  • John Owen, dalam bukunya The Mortification of Sin, berkata: "Bunuhlah dosa sebelum dosa membunuhmu."

Dengan kata lain, seseorang tidak dapat menerima firman Tuhan dengan benar jika hatinya masih dipenuhi dengan dosa yang disengaja.

3. Menerima Firman dengan Kelemahlembutan

Setelah perintah untuk menanggalkan dosa, Yakobus melanjutkan:

"Terimalah dengan kelemahlembutan firman Allah yang telah tertanam di dalammu..."

a. Arti "Kelemahlembutan" dalam Menerima Firman

Kata "kelemahlembutan" dalam bahasa Yunani adalah πραΰτης (prautēs), yang berarti kerendahan hati, sikap tunduk, dan ketaatan tanpa perlawanan.

Sikap ini berlawanan dengan kesombongan rohani, di mana seseorang menolak firman atau memilih hanya bagian firman yang sesuai dengan keinginannya.

b. Prinsip Teologi Reformed: Sola Scriptura

Dalam teologi Reformed, firman Tuhan adalah otoritas tertinggi dalam kehidupan orang percaya. Prinsip sola Scriptura mengajarkan bahwa Alkitab adalah satu-satunya standar kebenaran dalam iman dan kehidupan Kristen.

  • John Calvin menekankan bahwa "firman Tuhan harus diterima dengan ketaatan penuh, bukan dengan semangat selektif di mana manusia hanya mau menerima bagian yang menyenangkan hatinya."
  • R.C. Sproul dalam Knowing Scripture mengatakan bahwa "kelemahlembutan dalam menerima firman berarti tunduk sepenuhnya pada otoritas Alkitab, bahkan ketika firman itu bertentangan dengan kehendak pribadi kita."

Dengan kata lain, seseorang yang benar-benar menerima firman Tuhan harus bersedia untuk diubah olehnya.

4. Firman yang Menyelamatkan Jiwa

Bagian terakhir dari ayat ini menyatakan:

"...firman Allah yang telah tertanam di dalammu, yang sanggup menyelamatkan jiwamu."

a. Arti "Firman yang Tertanam"

Kata "tertanam" dalam bahasa Yunani adalah ἔμφυτος (emphytos), yang berarti ditanam di dalam dan bertumbuh dari dalam.

Hal ini mengingatkan kita pada perumpamaan tentang benih dan tanah dalam Matius 13:3-9, di mana hanya tanah yang baik yang dapat menerima dan menumbuhkan firman dengan subur.

b. Prinsip Teologi Reformed: Regenerasi dan Keselamatan oleh Firman

Teologi Reformed mengajarkan bahwa keselamatan terjadi melalui regenerasi, yaitu pekerjaan Roh Kudus yang menghidupkan hati yang mati dalam dosa.

  • Efesus 2:8: "Sebab oleh kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman, dan itu bukan dari dirimu sendiri, itu adalah pemberian Allah."
  • Roma 10:17: "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menekankan bahwa "firman Allah bukan hanya instruksi moral, tetapi sarana utama melalui mana Roh Kudus bekerja dalam hati manusia untuk melahirkan iman dan mengubah hidup mereka."

Louis Berkhof menambahkan bahwa "firman yang tertanam dalam hati adalah tanda bahwa seseorang benar-benar telah dilahirkan kembali dan berbuah dalam kehidupan yang sesuai dengan Injil."

5. Bagaimana Menerima Firman dengan Benar?

Berdasarkan Yakobus 1:21 dan prinsip teologi Reformed, berikut adalah langkah-langkah untuk menerima firman dengan benar:

a. Menanggalkan dosa dengan pertobatan sejati

  • Mengakui dosa di hadapan Tuhan (1 Yohanes 1:9)
  • Memohon kuasa Roh Kudus untuk menguduskan hidup

b. Memiliki hati yang rendah hati dan tunduk kepada firman

  • Tidak memilih-milih bagian firman
  • Bersedia dikoreksi oleh firman

c. Mengizinkan firman Allah berakar dalam hati

  • Rajin membaca dan merenungkan firman (Mazmur 1:2)
  • Mempraktikkan firman dalam kehidupan sehari-hari (Yakobus 1:22)

d. Mempercayai kuasa firman yang menyelamatkan

  • Mengandalkan firman sebagai sumber kekuatan rohani
  • Mempercayai bahwa firman membawa kehidupan kekal (Yohanes 6:68)

Kesimpulan: Pesan Teologis dari Yakobus 1:21

Yakobus 1:21 mengajarkan prinsip utama dalam kehidupan Kristen:

  1. Dosa adalah penghalang utama bagi penerimaan firman Tuhan.
  2. Firman Tuhan harus diterima dengan sikap rendah hati dan tunduk.
  3. Firman yang tertanam dalam hati memiliki kuasa untuk menyelamatkan dan mengubah hidup.

Dalam teologi Reformed, firman Tuhan adalah otoritas tertinggi (sola Scriptura) dan sarana yang digunakan oleh Roh Kudus untuk melahirkan iman dan pertumbuhan rohani.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk membuang dosa, menerima firman dengan rendah hati, dan membiarkan firman itu bekerja dalam hidup kita untuk kemuliaan Tuhan.

Next Post Previous Post