Filipi 4:16: Semangat Memberi dalam Iman

Filipi 4:16: Semangat Memberi dalam Iman

Pendahuluan

Filipi 4:16 merupakan bagian dari ucapan terima kasih Paulus kepada jemaat di Filipi yang telah berulang kali memberikan bantuan kepadanya. Ayat ini berbunyi:

“Bahkan, ketika di kota Tesalonika, kamu mengirim bantuan untuk kebutuhanku lebih dari sekali.” (Filipi 4:16, AYT)

Dalam artikel ini, kita akan menelusuri makna ayat ini dalam konteksnya, meninjau tafsiran dari beberapa ahli teologi Reformed, serta menggali prinsip-prinsip teologis yang dapat diterapkan dalam kehidupan Kristen saat ini.

Konteks Filipi 4:16

Surat Filipi ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi, yang terkenal karena kesetiaan mereka dalam mendukung pelayanan Paulus. Filipi 4:16 menunjukkan bahwa bahkan ketika Paulus sedang di Tesalonika—sebuah kota di Makedonia—jemaat Filipi tetap memberikan dukungan finansial kepadanya.

Untuk memahami ayat ini lebih dalam, kita perlu melihat Filipi 4:15, yang berbunyi:

“Kamu sendiri juga tahu, hai orang-orang Filipi, bahwa pada awal pemberitaan Injil, ketika aku meninggalkan Makedonia, tidak ada jemaat lain yang berbagian dalam hal memberi dan menerima dengan aku, selain kamu sendiri.” (Filipi 4:15, AYT)

Dari sini kita melihat bahwa jemaat Filipi memiliki hubungan istimewa dengan Paulus. Mereka tidak hanya mendukungnya dalam doa, tetapi juga dalam materi dan finansial. Ini menunjukkan betapa besar kasih mereka kepada Paulus dan Injil.

Paulus juga pernah menyinggung dukungan mereka dalam 2 Korintus 11:9:

“Ketika aku bersama kamu dan dalam kekurangan, aku tidak membebani siapa pun, sebab saudara-saudara dari Makedonia yang mencukupkan kebutuhanku. Dalam segala hal, aku telah menjaga diriku sendiri agar tidak menjadi beban bagi kamu, dan aku akan tetap melakukannya.”

Dukungan yang diberikan jemaat Filipi kepada Paulus bukan sekadar tindakan sosial, tetapi sebuah ekspresi dari iman dan kasih mereka kepada Tuhan.

Tafsiran Ahli Teologi Reformed

1. John Calvin: Memberi sebagai Bukti Kasih Kristen

John Calvin dalam tafsirannya tentang surat Filipi menekankan bahwa pemberian jemaat Filipi kepada Paulus adalah bukti kasih Kristen yang sejati. Calvin menulis:

“Jemaat Filipi memberi kepada Paulus bukan karena mereka mengharapkan balasan, tetapi karena mereka dipenuhi oleh kasih dan rasa tanggung jawab terhadap Injil.”

Menurut Calvin, prinsip memberi dalam kekristenan bukanlah tentang sekadar membantu orang yang membutuhkan, tetapi sebuah tindakan yang lahir dari kasih dan pengabdian kepada Kristus.

2. Charles Hodge: Dukungan Finansial dalam Pelayanan

Charles Hodge, seorang teolog Reformed abad ke-19, menyoroti pentingnya dukungan finansial dalam pelayanan. Ia menyatakan bahwa Filipi 4:16 menunjukkan bahwa pelayanan Paulus tidak bisa berjalan tanpa adanya dukungan dari jemaat.

Menurut Hodge, ini mengajarkan kepada gereja masa kini bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk mendukung pelayanan rohani, baik dalam bentuk doa, tenaga, maupun materi.

3. R.C. Sproul: Memberi sebagai Bagian dari Ibadah

R.C. Sproul menghubungkan prinsip memberi dalam Filipi 4:16 dengan konsep persembahan dalam Perjanjian Lama. Sproul menekankan bahwa:

“Memberi bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi sebuah ibadah kepada Tuhan. Ketika kita memberi untuk pelayanan Tuhan, kita sedang mempersembahkan sesuatu yang berharga di hadapan-Nya.”

Dengan kata lain, Sproul mengajarkan bahwa dukungan jemaat Filipi kepada Paulus adalah contoh bagaimana gereja masa kini harus memahami bahwa persembahan bukan hanya soal uang, tetapi soal penyembahan kepada Tuhan.

Prinsip Teologis dari Filipi 4:16

1. Memberi sebagai Respons terhadap Anugerah Allah

Jemaat Filipi memberi kepada Paulus bukan karena mereka kaya, tetapi karena mereka ingin berpartisipasi dalam pekerjaan Injil. Ini menunjukkan bahwa memberi adalah respons terhadap anugerah Allah, bukan karena tekanan atau kewajiban semata.

2. Dukungan untuk Pemberitaan Injil adalah Tanggung Jawab Gereja

Filipi 4:16 menunjukkan bahwa gereja bertanggung jawab untuk mendukung pemberitaan Injil. Paulus tidak meminta-minta, tetapi jemaat Filipi dengan sukarela mengirimkan bantuan kepadanya. Ini mengajarkan bahwa mendukung misi dan pelayanan adalah bagian dari panggilan gereja.

3. Memberi dengan Sukacita dan Berulang Kali

Paulus mencatat bahwa jemaat Filipi memberikan bantuan kepadanya lebih dari sekali. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki semangat memberi yang berkelanjutan, bukan hanya satu kali. Prinsip ini selaras dengan 2 Korintus 9:7:

“Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”

4. Memberi sebagai Sarana Persekutuan dalam Injil

Ketika jemaat Filipi memberi kepada Paulus, mereka tidak hanya mendukung seorang rasul, tetapi mereka juga mengambil bagian dalam pekerjaan Injil. Ini menunjukkan bahwa memberi adalah cara untuk bersekutu dalam pekerjaan Tuhan.

Aplikasi dalam Kehidupan Kristen

1. Meneladani Jemaat Filipi dalam Memberi

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk memiliki semangat memberi seperti jemaat Filipi. Kita dapat mendukung pelayanan gereja, misionaris, atau sesama saudara seiman yang membutuhkan.

2. Memahami bahwa Persembahan adalah Bagian dari Ibadah

Kita tidak boleh melihat persembahan sebagai kewajiban belaka, tetapi sebagai bagian dari ibadah kita kepada Tuhan. Memberi adalah bentuk penyembahan yang menyatakan bahwa kita mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

3. Berpartisipasi dalam Pekerjaan Injil

Filipi 4:16 mengajarkan bahwa kita bisa terlibat dalam pekerjaan Tuhan bukan hanya sebagai pengkhotbah atau misionaris, tetapi juga sebagai pendukung melalui doa dan persembahan.

4. Mengutamakan Kerajaan Allah dalam Keuangan

Dalam dunia yang materialistis, kita sering kali tergoda untuk hanya menggunakan uang untuk kepentingan pribadi. Namun, ayat ini mengingatkan bahwa kita harus mengutamakan Kerajaan Allah dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk dalam pengelolaan keuangan.

Kesimpulan

Filipi 4:16 bukan hanya tentang dukungan finansial kepada Paulus, tetapi tentang semangat memberi dalam kehidupan Kristen. Para teolog Reformed seperti John Calvin, Charles Hodge, dan R.C. Sproul sepakat bahwa memberi adalah ekspresi kasih, bagian dari ibadah, serta bentuk persekutuan dalam pekerjaan Injil.

Sebagai gereja, kita dipanggil untuk belajar dari jemaat Filipi: memberi dengan sukacita, mendukung pelayanan Injil, dan melihat persembahan sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan. Dengan demikian, kita tidak hanya memberkati orang lain, tetapi juga menjadi alat dalam pekerjaan Tuhan di dunia ini.

“Bahkan, ketika di kota Tesalonika, kamu mengirim bantuan untuk kebutuhanku lebih dari sekali.” (Filipi 4:16, AYT)

Semoga kita semua semakin bertumbuh dalam semangat memberi untuk kemuliaan Tuhan.

Next Post Previous Post