Kesaksian Air, Darah, dan Roh: 1 Yohanes 5:6

“Dia inilah yang datang dengan air dan darah, yaitu Kristus Yesus, bukan hanya dengan air, melainkan dengan air dan darah. Rohlah yang bersaksi karena Roh itulah kebenaran.”
— 1 Yohanes 5:6 (AYT)
Pendahuluan: Misteri Kesaksian Kristus
Ayat ini mungkin merupakan salah satu bagian yang paling padat dan sarat makna dalam surat 1 Yohanes. Dalam kalimat singkat, Yohanes mengungkapkan misteri besar mengenai Kristus: Ia datang dengan air dan darah, dan kesaksian-Nya diteguhkan oleh Roh Kudus.
Mengapa Yohanes sangat menekankan bahwa Yesus datang “bukan hanya dengan air, tetapi dengan air dan darah”? Apa signifikansi dari tiga saksi: air, darah, dan Roh?
Dalam teologi Reformed, 1 Yohanes 5:6 dipahami dalam terang kristologi historis, keselamatan objektif, dan pekerjaan Roh Kudus sebagai saksi kebenaran. Artikel ini akan menggali ayat ini dari berbagai sisi—historis, doktrinal, dan aplikatif—berdasarkan pandangan para pakar Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, hingga teolog kontemporer seperti R.C. Sproul dan Sinclair Ferguson.
1. Konteks Surat 1 Yohanes: Menangkal Ajaran Sesat
Surat ini ditulis oleh Rasul Yohanes untuk melawan pengaruh Gnostisisme, terutama dalam bentuk Docetisme, yang menyatakan bahwa Yesus hanya tampak memiliki tubuh jasmani, tetapi tidak sungguh-sungguh menjadi manusia.
Gnostik memisahkan antara “Kristus” ilahi dan “Yesus” manusia. Mereka mengajarkan bahwa “Kristus” turun ke atas Yesus pada waktu baptisan dan meninggalkannya sebelum penyaliban. Oleh karena itu, mereka menerima baptisan tetapi menolak salib.
Yohanes menentang ajaran ini secara langsung:
“...bukan hanya dengan air, melainkan dengan air dan darah.”
2. Penjelasan Frasa-Frasa Kunci
a. “Dia inilah yang datang…”
Frasa ini menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias yang datang, sesuai dengan janji Allah (lih. Yesaya 9:6; Mikha 5:2). Dalam Injil Yohanes, “yang datang ke dunia” merujuk pada kedatangan inkarnasional Sang Firman (Yohanes 1:14).
b. “…dengan air dan darah”
Frasa ini memiliki dua penafsiran utama:
1) Penafsiran Historis (Reformed Orthodoxy)
-
Air menunjuk pada baptisan Yesus, sebagai awal pelayanan publik-Nya.
-
Darah menunjuk pada kematian-Nya di salib, sebagai puncak penebusan.
“Dengan air dan darah” berarti seluruh karya penebusan Kristus — dari baptisan hingga penyaliban.
John Calvin berpendapat:
“Kristus disahkan sebagai Mesias sejati bukan hanya saat dibaptis, tetapi juga melalui penderitaan dan kematian-Nya. Karena di situlah keselamatan digenapi.”
2) Penafsiran Sakramental (beberapa Reformed kontemporer)
-
Air dan darah mengacu pada sakramen baptisan dan perjamuan kudus.
-
Keduanya sebagai sarana anugerah yang menyaksikan dan menerapkan karya Kristus bagi umat percaya.
Meski tidak semua teolog Reformed setuju dengan pendekatan ini, banyak yang mengakui adanya pengaruh sakramental yang paralel.
3. Makna Teologis “Air dan Darah”
a. Baptisan: Awal Pengabdian Mesianik
-
Di saat baptisan (Mat 3:13-17), Yesus dinyatakan Anak Allah, dan Roh Kudus turun ke atas-Nya.
-
Ini menandai awal pelayanan publik dan penggenapan nubuat Mesias.
Louis Berkhof: “Baptisan Yesus adalah momen deklarasi publik tentang identitas dan misi-Nya oleh Allah Bapa.”
b. Darah: Puncak Penebusan
-
Darah dalam konteks Perjanjian Baru selalu berkaitan dengan pengorbanan dan pendamaian.
-
Penekanan Yohanes atas “darah” menegaskan bahwa kematian Kristus adalah bagian tak terpisahkan dari Injil.
R.C. Sproul:
“Tanpa darah, tidak ada penebusan. Menolak salib berarti menolak Injil.”
4. “Rohlah yang bersaksi, karena Roh adalah kebenaran”
a. Roh Kudus sebagai Saksi Kebenaran
-
Roh Kudus bekerja sepanjang pelayanan Kristus: dari kelahiran, baptisan, pelayanan, kematian, kebangkitan, dan saat ini dalam hati orang percaya.
-
Kesaksian Roh Kudus adalah internal dan eksternal: melalui Firman dan melalui hati nurani.
Sinclair Ferguson:
“Roh tidak hanya menyatakan kebenaran, Ia adalah kebenaran itu sendiri — Pribadi ilahi yang menjadi saksi dalam hati kita bahwa Yesus adalah Anak Allah.”
b. Paralel dengan Yohanes 15:26
“...Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Dia akan bersaksi tentang Aku.”
Roh Kudus selalu menunjuk kepada Kristus, bukan pada diri-Nya sendiri. Dia adalah saksi utama dalam kehidupan orang percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang datang “dengan air dan darah.”
5. Pandangan Teolog Reformed
a. John Calvin
Dalam komentarnya atas 1 Yohanes 5:6, Calvin menegaskan bahwa Yohanes mengangkat kesaksian ini untuk menghancurkan ajaran palsu yang hanya mengakui baptisan tetapi menolak salib.
“Rasul tidak ingin Kristus dikenal hanya sebagai Guru yang datang, tetapi sebagai Penebus yang mati dan bangkit.”
b. Herman Bavinck
Dalam Reformed Dogmatics, Bavinck menekankan bahwa keselamatan adalah keseluruhan karya Kristus dari inkarnasi, baptisan, hingga kematian.
“Keselamatan bukan hanya dimulai dari baptisan, tetapi disempurnakan oleh salib.”
c. Louis Berkhof
Menekankan bahwa kesaksian air dan darah adalah bagian dari ordo salutis — urutan keselamatan Allah. Baptisan mencerminkan regenerasi, sedangkan darah mencerminkan penebusan.
6. Tiga Saksi dalam Konteks 1 Yohanes 5:7–8
Jika kita melanjutkan ke 1 Yohanes 5:7–8, Yohanes menyebutkan tiga saksi:
“Ada tiga yang memberi kesaksian: Roh, air, dan darah; dan ketiganya adalah satu.”
Ini memperkuat bahwa keselamatan kita disahkan oleh tiga kesaksian:
-
Roh Kudus – Saksi rohani dan internal.
-
Air – Baptisan Kristus dan/atau sakramen baptisan.
-
Darah – Penebusan Kristus di kayu salib.
7. Relevansi Eksistensial bagi Orang Percaya
a. Keyakinan Akan Kristus Sejati
-
Iman kita tidak berdasar pada mitos atau cerita, tetapi pada kesaksian nyata dari Allah sendiri.
-
Kita percaya pada Kristus yang benar-benar datang, dibaptis, mati, dan bangkit.
b. Jaminan Keselamatan
-
Keselamatan kita bukan karena emosi atau perasaan, tetapi karena kesaksian objektif dari karya Kristus dan Roh Kudus yang bersaksi dalam hati kita.
c. Perlindungan dari Ajaran Sesat
-
Banyak gereja modern menolak pentingnya salib atau hanya menekankan kasih tanpa keadilan.
-
Ayat ini menegaskan: keselamatan sejati hanya ada dalam Kristus yang datang dengan air dan darah, bukan salah satu saja.
8. Aplikasi Praktis
Aspek | Penerapan |
---|---|
Teologis | Menjaga doktrin Kristus sejati: 100% Allah, 100% manusia. |
Sakramental | Menghargai dan memahami makna baptisan dan perjamuan kudus. |
Spiritual | Hidup dalam kesaksian Roh, yang membimbing kepada kebenaran. |
Evangelistik | Menyaksikan Kristus dengan penuh keyakinan dan kebenaran. |
9. Tanggapan Iman: Hidup dalam Kesaksian Tiga Unsur
Sebagai orang percaya, kita hidup oleh kesaksian Roh, dimateraikan dalam baptisan, dan ditebus oleh darah. Ketiga aspek ini tidak bisa dipisahkan dari identitas Kristen sejati.
Percayalah pada Kristus yang datang bukan hanya dengan air — tapi juga dengan darah. Sebab hanya dalam Dialah ada hidup, pengampunan, dan kemenangan.
Kesimpulan: Kesaksian yang Tak Terbantahkan
1 Yohanes 5:6 bukanlah sekadar pernyataan teologis, melainkan deklarasi iman. Ini adalah pengingat bahwa kita tidak dibenarkan oleh emosi, pengalaman, atau tradisi — tetapi oleh Kristus yang datang dengan air dan darah, dan oleh Roh yang bersaksi dalam kebenaran.
“Roh Kudus bersaksi. Baptisan Kristus menandai misi-Nya. Darah-Nya menyelesaikannya. Dan kepada tiga inilah kita bersandar dengan iman.”