The Doctrine of Assurance: Kepastian Keselamatan

The Doctrine of Assurance: Kepastian Keselamatan

Pendahuluan: Bisakah Kita Yakin akan Keselamatan?

Pertanyaan tentang kepastian keselamatan (assurance of salvation) telah menjadi pergumulan utama banyak orang Kristen. Apakah mungkin kita tahu dengan pasti bahwa kita akan diselamatkan? Apakah iman kita cukup? Bagaimana jika kita berdosa lagi? Apakah keselamatan bisa hilang?

Teologi Reformed secara historis dan sistematis memberikan jawaban mendalam atas pertanyaan ini. Artikel ini mengupas doktrin kepastian keselamatan menurut beberapa pakar teologi Reformed, seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Louis Berkhof, R.C. Sproul, John Owen, dan Martyn Lloyd-Jones, dengan mendasarkan seluruh pembahasan pada Alkitab sebagai otoritas tertinggi.

1. Apa Itu Doktrin Kepastian Keselamatan?

Doktrin Assurance adalah ajaran bahwa orang percaya yang sejati dapat memiliki keyakinan batiniah bahwa mereka telah diselamatkan dan akan diselamatkan sepenuhnya oleh anugerah Allah.

“Roh itu bersaksi bersama dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.”
(Roma 8:16, AYT)

Ciri khas teologi Reformed:

  • Assurance bukan dasar keselamatan, tetapi buah dari keselamatan.

  • Assurance bukan ilusi atau harapan kosong, tetapi kerja Roh Kudus yang sejati di dalam hati orang percaya.

2. John Calvin: Kepastian Berakar pada Janji dan Roh Kudus

Dalam Institutes of the Christian Religion, John Calvin menyatakan bahwa iman yang sejati pasti menghasilkan kepastian. Ia menolak gagasan bahwa kepastian adalah bentuk kesombongan.

“Iman sejati tidak bisa tidak menghasilkan kepastian.”

Menurut Calvin:

  • Kepastian datang dari janji Firman Allah.

  • Roh Kudus bekerja memberi konfirmasi batiniah atas kebenaran Injil.

  • Keraguan bisa muncul, tetapi tidak menghilangkan keselamatan sejati.

3. Louis Berkhof: Kepastian Adalah Buah, Bukan Dasar Keselamatan

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa:

  • Assurance berbeda dari iman penyelamat.

  • Iman adalah alat yang menerima keselamatan, sementara assurance adalah kesadaran bahwa kita memilikinya.

Faktor yang Membawa Kepastian:

  1. Janji Allah dalam Firman.

  2. Kesaksian Roh Kudus.

  3. Kehidupan baru yang menghasilkan buah Roh.

4. Jonathan Edwards: Kepastian Terletak pada Kasih Sejati kepada Allah

Dalam Religious Affections, Jonathan Edwards memperingatkan bahwa tidak semua orang yang merasa yakin tentang keselamatan mereka benar-benar selamat.

“Assurance sejati ditandai oleh kasih kepada Allah karena siapa Dia, bukan hanya karena berkat-Nya.”

Tanda Assurance Sejati:

  • Sukacita dalam Allah lebih dari dunia.

  • Rasa jijik terhadap dosa.

  • Kerinduan akan kekudusan dan firman.

5. John Owen: Roh Kudus sebagai Sumber dan Pemberi Kepastian

Dalam bukunya The Mortification of Sin dan Of the Holy Spirit, John Owen menekankan:

  • Assurance adalah pemberian Roh Kudus, bukan hasil evaluasi rasional semata.

  • Roh memberi sukacita batin dan kedamaian, sekaligus keyakinan akan status kita sebagai anak-anak Allah.

“Roh Kudus adalah segel keselamatan kita.”
(bandingkan Efesus 1:13–14)

6. R.C. Sproul: Kepastian Itu Mungkin, Tetapi Tidak Selalu Mudah

R.C. Sproul menyatakan bahwa banyak orang Kristen sejati berjuang dengan keraguan, bukan karena keselamatan mereka palsu, tetapi karena kurangnya pemahaman teologis dan pertumbuhan rohani.

“Ketika kita gagal memahami natur anugerah, kita mulai mengukur keselamatan dengan perasaan atau perbuatan.”

Sproul mendorong jemaat untuk:

  • Berdasarkan keyakinan pada janji Tuhan, bukan emosi.

  • Terus hidup dalam pertobatan dan iman, bukan perfeksionisme.

7. Martyn Lloyd-Jones: Ketidakpastian Bukanlah Normal Kristen

Dalam banyak khotbahnya, Dr. Martyn Lloyd-Jones menekankan bahwa:

  • Orang percaya seharusnya memiliki kepastian keselamatan sebagai pengalaman biasa dalam kehidupan rohani.

  • Tetapi tidak semua orang Kristen mengalaminya karena dosa, ketakutan, atau pengajaran yang salah.

Solusinya:

  • Pemahaman yang lebih dalam akan Injil.

  • Doa dan pembaharuan hidup rohani.

  • Komunitas iman yang membangun.

8. Sumber Kepastian dalam Teologi Reformed

a. Janji Allah dalam Firman

“Siapa yang percaya kepada Anak, ia memiliki hidup yang kekal.”
(Yohanes 3:36)

Allah tidak berdusta. Janji-Nya adalah dasar paling kuat bagi keyakinan kita.

b. Kesaksian Roh Kudus

“Roh itu sendiri bersaksi bersama dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.”
(Roma 8:16)

Kesaksian ini adalah pengalaman batin, namun bukan hanya emosi—itu adalah kesadaran rohani yang dalam.

c. Buah Hidup Baru

  • Kasih kepada Tuhan.

  • Kebencian terhadap dosa.

  • Ketaatan yang konsisten.

  • Kerinduan kepada Firman dan doa.

9. Apakah Assurance Bisa Hilang?

a. Assurance Bisa Luntur, Tapi Keselamatan Tidak Hilang

Dalam teologi Reformed:

  • Orang percaya sejati tidak akan kehilangan keselamatan (doktrin Perseverance of the Saints).

  • Tetapi perasaan kepastian bisa memudar karena:

    • Dosa yang tidak diakui.

    • Kurangnya disiplin rohani.

    • Serangan rohani atau penderitaan berat.

b. Cara Memulihkan Assurance

“Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui.”
(Yesaya 55:6)

  • Bertobat dengan sungguh-sungguh.

  • Memperbarui kehidupan doa dan Alkitab.

  • Bersekutu dengan jemaat dan mendengarkan Firman.

10. Bahaya Kepalsuan: False Assurance

a. Assurance yang Salah

Tidak semua yang merasa yakin selamat benar-benar selamat. Inilah yang Yesus maksud:

“Bukan setiap orang yang berkata kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan', akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga...”
(Matius 7:21)

b. Tanda-tanda False Assurance

  • Mengandalkan perbuatan baik, bukan Kristus.

  • Hidup dalam dosa tanpa pertobatan.

  • Tidak ada kasih yang tulus kepada Tuhan.

11. Mengapa Assurance Itu Penting?

a. Memberi Damai Sejahtera

“Karena kita dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah.”
(Roma 5:1)

b. Mendorong Pertumbuhan

Orang yang yakin akan keselamatannya akan hidup lebih bebas untuk melayani dan mengasihi, karena tidak terus-menerus khawatir tentang posisi mereka di hadapan Allah.

c. Memberi Kuasa Melawan Dosa

Keyakinan bahwa kita adalah anak Allah memberi kekuatan moral dan spiritual untuk menang melawan dosa.

Kesimpulan: Yakin Bukan Sombong, Tapi Percaya kepada Anugerah

Doktrin assurance bukanlah ajaran yang memanjakan, melainkan undangan untuk hidup dalam kedamaian dan sukacita karena anugerah Allah yang kokoh. Menurut teologi Reformed:

  • Keselamatan adalah karya Allah dari awal hingga akhir.

  • Kepastian keselamatan adalah hak istimewa anak-anak Allah, bukan hasil prestasi pribadi.

  • Kerendahan hati, iman, dan kehidupan yang bertobat menjadi bukti bahwa Roh Kudus bekerja dalam hati kita.

Jika kamu percaya kepada Kristus, bertobat dari dosa, dan melihat buah-buah Roh dalam hidupmu—maka kamu bisa berkata bersama Paulus:

“Aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Ia berkuasa menjaga apa yang telah kupercayakan kepada-Nya...”
(2 Timotius 1:12)

Next Post Previous Post