Dari Anugerah Menuju Kemuliaan

Pendahuluan: Dari Anugerah Menuju Kemuliaan
Istilah “From Grace to Glory” (Dari Anugerah Menuju Kemuliaan) merangkum perjalanan rohani orang percaya dari saat keselamatan pertama kali diterima dalam Kristus, hingga pencapaian akhir yang penuh dalam kemuliaan bersama Allah. Tema ini bukan hanya indah secara doktrinal, tetapi juga sangat praktis bagi kehidupan sehari-hari.
Dalam teologi Reformed, seluruh perjalanan ini dilihat dalam konteks karya Allah yang menyeluruh: dari pemilihan kekal, pembenaran, pengudusan, hingga pemuliaan (glorification). Dengan demikian, keselamatan bukan sekadar keputusan sesaat, melainkan proses ilahi yang mengubah hidup kita dari satu tingkat kemuliaan ke tingkat berikutnya (2 Korintus 3:18).
I. Dasar Alkitab: Roma 8:30 – Rangkaian Keselamatan
“Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka juga dimuliakan-Nya.” (Roma 8:30, TB)
Ayat ini oleh para teolog Reformed disebut sebagai “golden chain of salvation”—rantai emas keselamatan yang tidak bisa diputuskan. Semua dimulai oleh anugerah (grace) dan berakhir dalam kemuliaan (glory).
John Calvin menyebut ayat ini sebagai:
“Gambaran jelas bahwa keselamatan bukan karya manusia, melainkan sepenuhnya dikerjakan oleh Allah dari awal hingga akhir.”
II. Apa Itu Anugerah?
Dalam Reformed Theology, anugerah adalah kebaikan Allah yang tidak layak diterima. Ada dua jenis anugerah:
1. Anugerah Umum
Kebaikan Allah yang dirasakan semua manusia (Matius 5:45). Ini bukan menyelamatkan, tapi mencerminkan kemurahan hati Allah.
2. Anugerah Khusus
Ini adalah anugerah yang membawa kepada keselamatan (Efesus 2:8–9). Anugerah ini:
-
Memanggil secara efektif
-
Membenarkan
-
Menguduskan
-
Menjamin pemuliaan
R.C. Sproul menekankan:
“Anugerah bukan hanya bantuan; itu adalah penyebab keselamatan kita.”
III. Proses Dari Anugerah Menuju Kemuliaan
1. Pemilihan Kekal (Efesus 1:4–5)
Allah telah memilih umat-Nya sebelum dunia dijadikan. Ini adalah kasih karunia yang tidak bergantung pada usaha manusia.
Herman Bavinck menyatakan:
“Pemilihan adalah dasar dari seluruh ekonomi keselamatan. Tanpa pemilihan, tidak ada keselamatan yang pasti.”
2. Panggilan Efektif (2 Tesalonika 2:14)
Melalui pemberitaan Injil, Roh Kudus memanggil umat pilihan kepada iman yang menyelamatkan. Ini lebih dari sekadar undangan—ini adalah panggilan yang mengubah hati.
3. Pembenaran (Roma 5:1)
Dalam pembenaran, orang percaya diperhitungkan benar oleh Allah karena iman kepada Kristus. Ini murni anugerah, bukan karena kebaikan manusia.
4. Pengudusan (Ibrani 12:14)
Setelah dibenarkan, Allah terus menguduskan umat-Nya, membentuk mereka serupa Kristus. Proses ini berlangsung seumur hidup.
Louis Berkhof menjelaskan:
“Pengudusan adalah pekerjaan Roh Kudus di mana dosa semakin dikalahkan dan kebenaran makin ditegakkan.”
5. Pemuliaan (Filipi 3:20–21)
Inilah akhir dari semuanya—kemuliaan kekal dalam hadirat Allah. Tubuh dibangkitkan dalam kemuliaan, jiwa sempurna, dan dosa tidak ada lagi.
IV. Teologi Reformed: Pemahaman Menyeluruh tentang Grace dan Glory
A. Monergisme: Allah yang Memulai dan Menyelesaikan
Teologi Reformed menekankan bahwa keselamatan adalah karya satu arah dari Allah. Monergisme (satu pelaku: Allah) berbeda dari synergisme (dua pelaku: Allah dan manusia).
Calvin menekankan bahwa:
“Tidak ada satu pun dalam keselamatan kita yang berasal dari kehendak bebas manusia. Semuanya dari kasih karunia.”
B. Jaminan Kepastian Keselamatan
Jika Allah yang memulai keselamatan, maka Dia pula yang akan menyelesaikannya.
“Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan menyelesaikannya.” (Filipi 1:6)
C. Perjuangan dan Ketekunan dalam Anugerah
Meskipun anugerah adalah karya Allah, orang percaya dipanggil untuk menjawab dengan ketaatan dan ketekunan.
Teologi Reformed menyebut ini sebagai Perseverance of the Saints—orang pilihan akan bertahan hingga akhir.
V. Dari Anugerah ke Kemuliaan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Identitas dalam Anugerah
Orang percaya hidup dengan identitas baru:
-
Ditebus
-
Diampuni
-
Anak Allah
Ini memberi dasar untuk:
-
Melawan rasa malu
-
Mengatasi kecemasan
-
Hidup dengan tujuan
2. Pertumbuhan dalam Kekudusan
Proses dari grace to glory bukan pasif. Kita dipanggil untuk:
-
Menyangkal diri
-
Mengambil salib
-
Mengikut Kristus setiap hari
3. Pengharapan di Tengah Penderitaan
Roma 8:18:
“Penderitaan zaman sekarang ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan.”
Martyn Lloyd-Jones mengingatkan:
“Kita bisa menanggung apapun di dunia ini jika kita tahu ke mana kita menuju.”
4. Hidup dalam Kemenangan Injil
Karena kita tahu akhir cerita, kita bisa:
-
Hidup dengan sukacita
-
Melayani tanpa takut
-
Bersaksi dengan berani
VI. Pengaruh Tema “Grace to Glory” dalam Sejarah Gereja
A. John Bunyan – Pilgrim’s Progress
Buku alegoris ini menggambarkan perjalanan seorang Kristen dari “Kota Kebinasaan” menuju “Kota Surgawi.” Ini adalah gambaran “from grace to glory” yang hidup dan penuh makna.
B. Himne-Himne Reformed
Banyak lagu rohani klasik memuat tema ini, seperti:
-
“Amazing Grace” – dari keselamatan awal hingga kemuliaan kekal
-
“Be Thou My Vision” – pengakuan ketergantungan sepanjang hidup
-
“When We All Get to Heaven” – pengharapan akan kemuliaan yang akan datang
Kesimpulan: Maju Terus dalam Jalur Anugerah Menuju Kemuliaan
Perjalanan orang percaya dari anugerah menuju kemuliaan adalah perjalanan yang:
-
Ditentukan oleh Allah sejak semula
-
Diarahkan oleh Roh Kudus
-
Digenapi dalam Kristus
-
Dimampukan oleh kasih karunia setiap hari
Tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus (Roma 8:38–39). Maka, kita dapat melangkah maju dengan yakin, sebab yang memulai, akan menyelesaikan.