APAKAH PENCIPTAAN MANUSIA ADA DUA KALI SESUAI DENGAN KEJADIAN 1:27 DAN KEJADIAN 2:7

Pdt. Budi Asali, M.Div.
.
APAKAH PENCIPTAAN MANUSIA ADA DUA KALI SESUAI DENGAN KEJADIAN 1:27 DAN KEJADIAN 2:7 Penciptaan dalam Kejadian 2 sama saja dengan dalam Kejadian 1, hanya sudut pandangannya berbeda. Yang dalam kejadian 2 penekanannya pada manusia di Taman Eden itu.

1. Mengapa urut-urutan penciptaan yang ada di kedua bagian itu berbeda atau bertentangan ?

Kejadian 1:1-2:3 Kejadian 2:4-25

Tumbuh-tumbuhan (hari ke 3). Manusia laki-laki (ay 7).

Burung-burung (hari ke 5). Tumbuh-tumbuhan (ay 9).

Binatang darat (hari ke 6). Binatang dan burung (ay 19).

Manusia (hari ke 6). Manusia perempuan (ay 21-22).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memecahkan problem ini:

a) Kejadian 2:4-25 tidak disusun secara chronologis (tak disusun menurut urut-urutan waktu).

Perlu diketahui bahwa kata-kata ‘ketika itulah’ (Kejadian 2:7), ‘Lalu’ (Kejadian 2:9), ‘Lalu’ (Kejadian 2:19) yang seolah-olah menunjukkan bahwa cerita ini disusun secara chronologis, sebetulnya adalah terjemahan yang salah. Kata-kata itu menterjemahkan huruf Ibrani VAW yang bisa diterjemahkan ‘dan’ atau ‘tetapi’, atau seringkali dihapuskan begitu saja. Dengan demikian penyimpulan bahwa Kejadian 2:4-25 tidak disusun secara chronologis adalah sesuatu yang memungkinkan, dan kalau penafsiran ini benar, maka tidak ada pertentangan antara Kej 2:4-25 dengan Kej 1:1-2:3.

b) Penciptaan tumbuh-tumbuhan pada Kejadian 2:9 tidak mempersoalkan penciptaan tumbuh-tumbuhan pada hari ke 3 yang ada pada Kejadian 1:11-12, tetapi hanya membicarakan penciptaan tumbuh-tumbuhan di taman Eden. Perhatikan bahwa mulai Kejadian 2:8 pembicaraan terpusat pada taman Eden. Jadi, berbeda dengan Kejadian 1:11-12 yang menceritakan penciptaan tumbuh-tumbuhan di seluruh dunia, maka Kej 2:9 itu hanya membicarakan penciptaan tumbuh-tumbuhan di Taman Eden.

Ay 5-6: “(5) belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; (6) tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu -”.

Inipun kelihatannya bukan membicarakan semua tumbuh-tumbuhan, tetapi hanya yang di taman Eden saja.

Calvin: “When he says, that God had ‘not yet caused it to rain,’ he at the same time intimates that it is God who opens and shuts the cataracts of heaven, and that rain and drought are in his hand.” (=Pada waktu ia mengatakan bahwa Allah ‘belum menurunkan hujan ke bumi’, ia pada saat yang sama menunjukkan bahwa adalah Allah yang membuka dan menutup pencurahan air dari surga, dan bahwa hujan dan kekeringan ada dalam tanganNya).

Matthew Henry: “Rain also is the gift of God; it came not till ‘the Lord God caused it to rain.’ If rain be wanted, it is God that withholds it; if rain come plentifully in its season, it is God that sends it; if it come in a distinguishing way, it is God that ‘causeth it to rain upon one city and not upon another,’ Amos 4:7.” (=Hujan juga merupakan karunia dari Allah; itu tidak datang sampai ‘Tuhan Allah menyebabkan hujan’. Jika kekurangan hujan, adalah Allah yang menahannya; jika hujan datang dengan banyak pada musimnya, adalah Allah yang mengirimkannya; jika itu datang dengan suatu cara yang khusus, adalah Allah yang ‘menyebabkan hujan di satu kota dan tidak di kota yang lain’, Amos 4:7).

Amos 4:7 - “‘Akupun telah menahan hujan dari padamu, ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;”.

Matthew Henry: “Though God, ordinarily, works by means, yet he is not tied to them, but when he pleases he can do his own work without them. As the plants were produced before the sun was made, so they were before there was either rain to water the earth or man to till it. Therefore though we must not tempt God in the neglect of means, yet we must trust God in the want of means.” (=Sekalipun biasanya Allah bekerja dengan cara-cara / alat-alat, tetapi Ia tidak terikat pada hal-hal itu, tetapi pada waktu Ia berkenan, Ia bisa melakukan pekerjaanNya tanpa hal-hal itu. Sebagaimana tanaman-tanaman dibuat sebelum matahari dibuat, demikian juga mereka ada sebelum disana ada hujan untuk mengairi bumi dan manusia untuk mengerjakannya.Karena itu, sekalipun kita tidak boleh mencobai Allah dalam pengabaian alat-alat / cara-cara, tetapi kita harus mempercayai Allah dalam kekurangan alat-alat / cara-cara.).


c) Dalam Kejadian 2:19 ada penciptaan binatang dan burung. Tetapi sekalipun dalam Kej 2 bagian ini diletakkan sesudah penciptaan manusia / Adam, kejadiannya bisa saja terjadi sebelum penciptaan Adam. Mengapa demikian? Karena dalam bahasa Ibrani hanya ada satu bentuk untuk waktu lampau (past tense). Jadi suatu kata kerja dalam bahasa Ibrani yang menggunakan bentuk lampau (past tense) bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris baik dalam bentuk past tense ataupun bentuk past perfect tense.

Untuk Kejadian 2:19 ini NIV memilih bentuk past perfect tense: “Now the LORD God had formed ...”.
Dengan demikian arti Kejadian 2:19 ini adalah: Tuhan membawa binatang dan burung, yang tadinya sudah Ia ciptakan (sebelum menciptakan manusia), kepada Adam, supaya diberi nama.

2) Mengapa peristiwa penciptaan diceritakan dua kali?

Jawab:

Kejadian 2:4-25 tidak menceritakan ulang Kejadian 1:1-2:3 karena:

a) Kej 2:4-25 memberikan fakta-fakta tambahan yang tidak diceritakan dalam Kejadian 1:1-2:3. Misalnya: bagaimana dan dari apa Adam dan Hawa diciptakan; siapa yang lebih dulu diciptakan, dsb.

b) Kej 1:1-2:3 hanya menceritakan penciptaan, tetapi Kej 2:4-25 menekankan apa yang terjadi setelah penciptaan. Misalnya: Manusia diletakkan di taman Eden, manusia memberi nama binatang, Adam bersatu dengan Hawa, dsb.

c) Kejadian 2:4-25 berpusat di Taman Eden (Kejadian 2:8-14). Perlu diketahui / diperhatikan bahwa Taman Eden terletak di bumi, bukan di surga! Kej 2:8 mengatakan ‘di sebelah timur’, mungkin sekali artinya ‘di sebelah timur Kanaan’ (tempat Musa, penulis Kitab Kejadian, pada saat itu). Tetapi tempat yang pasti tidak mungkin bisa diketahui. Nama-nama sungai itupun merupakan nama kuno yang sudah tak diketahui dengan pasti pada jaman sekarang.

d) Kejadian 2:4-25 berpusat pada manusia. Karena itu dalam Kejadian 2:4-25 tidak diceritakan tentang semua ciptaan Allah, tetapi hanya yang berhubungan dengan manusia.

Gen 5:3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.

Gen 5:4 Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Alkitab tidak memberitahu berapa jarak antara Kain bunuh Habel dan Adam punya anak Set dan anak-anak lain.

Sekalipun Kain bersetubuh dengan istrinya dalam Kejadian 4, itu tidak berarti hal itu harus terjadi dulu dari Kejadian 5. Alkitab tidak selalu cerita secara khronologis.

Jadi, Kain pasti nikah dengan saudara nya sendiri, anak perempuan dari Adam. pada manusia di Taman Eden itu.
Next Post Previous Post