Kuiz lnjil Lukas 24 Berhadiah 1 (satu) mobil sedan BMW (MOKO11).

Pdt. Budi Asali, M.Div.
Kuiz lnjil Lukas 24 Berhadiah 1 (satu) mobil sedan BMW (MOKO11).Kelihatannya pertanyaan ini seperti main-main saja, namun kami yakinkan bahwa pertanyaan ini sungguh benar dan serius 100%. Mobilnya pun benar-benar ada, bukan fiktif, jadi bisa dilihat kapan saja. Sepuluh pertanyaan yang pertama tadipun itu semuanya serius, bukan main-main, bahwa kami sediakan untuk setiap jawaban dari pertanyaan kami uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) bagi yang bisa menjawab setiap pertanyaan. Jadi 10 (sepuluh) pertanyaan pertama tadi, jika bisa dijawab semuanya maka total hadiahnya adalah 10 X 10.000.000 = Rp. 100.000.000.- (seratus juta rupiah).

Pertanyaannya sangat mudah, cukup dijawab berdasarkan ayat-ayat Alkitab itu sendiri, karena Yesus sendiri yang mengatakan dan meyakinkan bahwa apa yang dia katakan ada tertulis didalam sekian banyak kitab-kitab yang dia sebutkan di dalam Alkitab itu sendiri. Jika bisa dijawab berarti Alkitab itu 100% firman Allah dan anda berhak mendapatkan hadiahnya yaitu 1 (satu) mobil sedan BMW.

Sebelum kami berikan pertanyaannya dan juga sebelum anda menjawabnya, ada baiknya kami sampaikan bahwa yang namanya nubuat harus digenapi, jika tidak maka nubuat tersebut tidak benar alias bohong. Bersama ini kami berikan sedikit contoh penggenapan suatu nubuat yang benar-benar terjadi, seperti :

Nubuat dalam Perjanjian Lama:

“Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. (Hosea 11:1).

Penggenapan di Perjanjian Baru

“Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal disana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” (Matius 2:14-15.)

Nubuat dalam Perjanjian Lama

“Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanak-kan pada hari ini.” (Mazmur 2:7)

Penggenapan di Perjanjian Baru

“Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.” (Ibrani 5:5)

Nubuat dalam Perjanjian Lama

“Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitaan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.” (Yesaya 61:1)

Penggenapan di Perjanjian Baru

“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab la telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan la telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18-19)

Nah ayat-ayat tadi semuanya membuktikan bahwa apa yang dinubuatkan Tuhan di dalam kitab Perjanjian Lama, itu benar-benar terjadi atau digenapi pada kitab Perjanjian Baru. Kalau tidak terjadi atau tidak digenapi, berarti itu bukan nubuat Tuhan, sebab tidak mungkin Tuhan keliru atau salah.

Untuk itu kami ajukan pertanyaan berhadiah 1 (satu) mobil sedan BMW jika ada yang bisa membuktikan ucapan Yesus sekitar nubuat tentang dirinya yang terdapat pada Lukas 24:44-46 sebagai berikut:

44. Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.”

45. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

46. Kata-Nya kepada rnereka: Ada tertulis demikian: “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga”

Pertanyaannya adalah:

Mana bukti ucapan Yesus yang mengatakan bahwa ada tertulis demikian: “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” dalam kitab Taurat Musa, Kitab Nabi-Nabi dan Kitab Mazmur

Catatan : Taurat Musa ada 5 kitab, Kitab Nabi Nabi ada 33 kitab dan Kitab Mazmur ada 1 kitab, jadi jumlahnya 39 kitab. Atau dengan kata lain perkataan Yesus tersebut tertulis dalam semua kitab Perjanjian Lama, sebab jumlah kitab Perjanjian lama semuanya ada 39 kitab.

Kalimat: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga pada ayat 46 ini menurut ayat 44 telah tertulis dalam kitab Taurat, kitab Nabi-nabi dan Mazmur. Menurut ayat 45, bagi yang tidak tahu berarti belum mengerti Alkitab.

Ternyata semua pakar Alkitab tidak mengetahui dimana letak ayat tersebut pada Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan Mazmur. Pihak Kristen berapologi bahwa konsep Mesias yang menderita memang ditemukan dalam Perjanjian Lama, tetapi bukan dalam bentuk teks seperti yang tertulis dalam Lukas 24:46.

Tampaknya mereka kurang cerdik untuk membelanya, sebab mereka tidak membandingkan dengan:

I. Matius 12:16-20

16. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia,

17. supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:

18. Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.

19. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.

20. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.

Bunyi ayat Matius 12:18-20 ini bisa kita temukan pada Yesaya 42:1-4 yang berbunyi:

1. Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.

2. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.

3. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.

4. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

II. Matius 13:14-15

14. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.

15. Hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.


Ayat-ayat ini bisa ditemukan pada Yesaya 6:9-10 yang berbunyi:

9. Kemudian firman-Nya: “Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!

10. Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup. supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya. lalu berbalik dan menjadi sembuh”

III. Matius 13:35

“Supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”

Teks ayat Matius ini bisa kita temukan pada Mazmur 78:2 yang berbunyi:

“Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala.”

IV. Lukas 3:4-6 berbunyi:

4. Seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.

5. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,

6. dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”

Bunyi ayat-ayat Lukas diatas dapat kita temukan dalam Yesaya 40:3-5 berikut ini:

3. Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!

4. Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;

5. maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.”

Lalu bagaimana dengan Lukas 24:44-46 yang katanya dalam kitab Taurat, kitab nabi-nabi dan Mazmur telah tertulis demikian:

“Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga”

Anggap saja ini merupakan sayembara yang berhadiah mobil BMW. Jadi bagi siapa saja dan dari golongan agama mana saja yang bisa menjawabnya berdasarkan Alkitab, silahkan hubungi kami setiap saat pada (021) 70984849, HP 0815.8787.627 atau HP. 081.654.25227. Hadiah bisa diambil sewaktu-waktu dengan membawa bukti dalil dari Alkitab dari ke 39 Kitab yang Yesus sebutkan itu. Jika tidak bisa buktikan berarti ucapan Yesus itu adalah tidak benar alias fiktif.

Tanggapan Pdt. Budi Asali:

Dalam seluruh buku Mokoginta yang berjudul “Mustahil kristen bisa menjawab” ini, ini adalah satu-satunya pertanyaan yang mempunyai bobot. Dan kalau dalam menjawab 10 pertanyaan yang pertama, saya sama sekali tidak membutuhkan waktu untuk berpikir, saking mudahnya pertanyaannya, maka untuk pertanyaan ke 11 ini saya tidak langsung bisa menjawab. Saya butuh waktu kira-kira ...... 5 menit untuk menemukan jawabannya!

Saya tidak langsung menjawab pertanyaan Mokoginta tetapi saya ingin membahas beberapa hal terlebih dulu.

A) Pertanyaan Mokoginta yang membingungkan.

Yang saya maksudkan dengan membingungkan adalah: Mokoginta menginginkan hanya satu ayat dalam Perjanjian Lama atau beberapa ayat dalam Perjanjian Lama?

Kalau dilihat dari kata-kata Pertanyaannya sangat mudah, cukup dijawab berdasarkan ayat-ayat Alkitab itu sendiri, karena Yesus sendiri yang mengatakan dan meyakinkan bahwa apa yang dia katakan ada tertulis didalam sekian banyak kitab-kitab yang dia sebutkan di dalam Alkitab itu sendiri., maka kelihatannya ia menghendaki lebih dari satu ayat, karena ia menggunakan kata bentuk jamak ayat-ayat, dan juga didalam sekian banyak kitab-kitab.

Juga perhatikan kata-katanya yang saya kutip ulang di bawah ini:

“Catatan : Taurat Musa ada 5 kitab, Kitab Nabi Nabi ada 33 kitab dan Kitab Mazmur ada 1 kitab, jadi jumlahnya 39 kitab. Atau dengan kata lain perkataan Yesus tersebut tertulis dalam semua kitab Perjanjian Lama, sebab jumlah kitab Perjanjian lama semuanya ada 39 kitab”.

Kalau harus tertulis dalam semua kitab Perjanjian Lama, maka jelas harus banyak ayat! Dan kalau ia menghendaki semua ayat itu harus persis, maka ia menuntut sesuatu yang tidak ada dalilnya dalam Alkitab!

Juga setelah acara debat ke 2 di Sidoarjo selesai, saya sempat berdebat dengan Mashud (partner debat dari Mokoginta) melalui sms, dimana ia menekankan kata-kata dalam kitab Taurat Musa dalam Luk 24:44, dan menanyakan kepada saya, dimana kata-kata yang dikutip Yesus itu ada dalam Taurat Musa. Dan saya menjawab Kej 3:15 (Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.), yang menurut saya merupakan nubuat baik tentang kematian maupun kebangkitan Yesus, dengan mana Ia mengalahkan setan. Saya masih bisa menambahkan adanya domba korban dosa dan domba Paskah yang semuanya merupakan type dari Yesus (bdk. Yoh 1:29 1Kor 5:7).

Kalau kata-kata dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur dalam Luk 24:44 itu ditekankan, bukankah harus ada banyak ayat dalam Perjanjian Lama yang dimaksudkan oleh Yesus???

Tetapi di lain pihak, kelihatannya Mokoginta maupun Mashud menghendaki bahwa orang Kristen harus menunjukkan hanya satu ayat saja dalam Perjanjian Lama. Perhatikan kata-katanya yang saya kutip ulang di bawah ini:

Ternyata semua pakar Alkitab tidak mengetahui dimana letak ayat tersebut pada Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan Mazmur. Pihak Kristen berapologi bahwa konsep Mesias yang menderita memang ditemukan dalam Perjanjian Lama, tetapi bukan dalam bentuk teks seperti yang tertulis dalam Lukas 24:46. Tampaknya mereka kurang cerdik untuk membelanya, ....

Perhatikan bahwa Mokoginta menggunakan kata ayat dalam bentuk tunggal. Juga terlihat ia menolak pembelaan dari orang-orang Kristen yang mengatakan ayatnya dalam Perjanjian Lama bukan dalam bentuk text seperti yang tertulis dalam Luk 24:46 tersebut.

Juga Mashud mengatakan bahwa dalam debat itu kami ternyata tidak bisa menunjukkan ayat yang diminta oleh Mokoginta, padahal dalam debat itu saya sudah memberikan banyak ayat. Jadi, kelihatannya ia menghendaki hanya satu ayat!

Kalau Mokoginta meminta banyak ayat, maka saya yakin, jawabannya memang ada (sekalipun tak bisa diartikan bahwa ayatnya harus ada dalam setiap kitab dari Perjanjian Lama!).

Kalau Mokoginta meminta / menuntut hanya satu ayat, memang tidak ada ayatnya. Dan tidak ada dalilnya untuk menuntut hanya satu ayat. Ini akan saya buktikan di bawah ini.

B) Penjelasan tentang nubuat dan penggenapannya dalam Alkitab.

Sebelum menjelaskan dari ayat Perjanjian Lama mana Luk 24:46 itu diambil, saya harus menjelaskan beberapa hal ini terlebih dulu.

Ada beberapa istilah / ungkapan yang digunakan dalam Kitab Suci kalau mau membicarakan suatu penggenapan nubuat, atau mau merujuk pada ayat atau ayat-ayat yang ada sebelumnya, yaitu:

1. Ada tertulis (Matius 2:5 Matius 4:4).

2. genaplah firman yang disampaikan oleh nabi (Matius 21:4 Yohanes 12:38).

3. supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci (Yohanes 17:2 Yohanes 19:36).

4. seperti ... demikian pula (Matius 12:40 Lukas 11:30 Yohanes 3:14-15).

5. ada pula nas yang mengatakan (Yohanes 19:37).

6. genaplah nas ini (Lukas 4:21).

7. itulah yang difirmankan Allah (Kis 2:16 Kis 3:18).

8. Tanpa ada kata-kata yang jelas.

Misalnya kebangkitan Yesus pada hari ke 3 dinubuatkan oleh Yesus sendiri dalam Yohanes 2:19 - rombaklah Bait Allah ini dan Aku akan membangunnya kembali dalam 3 hari. Karena Ia menggunakan bahasa simbol, maka nubuatnya sangat berbeda dengan penggenapannya dalam pengalimatannya.

Sekalipun ada kata-kata seperti itu, tetapi:

1) Kadang-kadang nubuatnya bukan hanya satu ayat, tetapi beberapa ayat atau merupakan inti ajaran dari Perjanjian Lama.

Mokoginta memberikan contoh-contoh dimana penggenapan dituliskan dengan kata-kata yang sama atau mirip dengan nubuatnya. Memang ada yang seperti itu, tetapi tidak harus seperti itu, karena dari contoh-contoh yang saya berikan di bawah ini, ada banyak kasus yang tidak seperti itu!

Walter C. Kaiser, Jr.: The writers of the NT sometimes present in the form of a single citation an asemblage of phrases or sentences drawn from two or more OT sources” (= Penulis-penulis PB kadang-kadang menyajikan / memberikan dalam bentuk suatu kutipan tunggal suatu kumpulan dari ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat yang diambil dari dua atau lebih sumber-sumber PL) - The Uses of The Old Testament in the New, hal 4.

Walter C. Kaiser, Jr.: A few citations present the unique problem of an unknown OT source. ... Whereas approximate language may be found for most of those four citations, they nowhere occur in those exact words and, therefore, are citations of substance of the OT or concise summaries of the teaching of various parts of the older Scriptures. (= Beberapa kutipan memberikan problem yang unik dari sumber PL yang tidak diketahui / dikenal. ... Sekalipun bahasa yang kira-kira / mirip-mirip bisa ditemukan untuk sebagian besar dari 4 kutipan itu, mereka tidak muncul dimanapun dalam kata-kata yang persis seperti itu, dan karena itu merupakan kutipan isi pokok dari PL atau ringkasan singkat dari ajaran dari bagian-bagian yang bermacam-macam dari Kitab Suci yang lebih tua / PL) - The Uses of The Old Testament in the New, hal 4.

Catatan: 4 text yang dimaksudkan adalah Matius 2:23 Yohanes 7:38 Efesus 5:14 Yakobus 4:5.

Contoh-contoh dimana ada penggenapan suatu nubuat, tetapi ternyata nubuatnya tidak diambil dari satu ayat, tetapi dari beberapa ayat, bahkan dari inti ajaran Perjanjian Lama:

a) Matius 21:13 - dan berkata kepada mereka: Ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun..

Mat 21:13 ini mengutip dari 2 ayat dalam Perjanjian Lama, yaitu:

1. Yesaya 56:7 - mereka akan Kubawa ke gunungKu yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doaKu. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbahKu, sebab rumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.

2. Yeremia 7:11 - “Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya namaKu diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.

b) Roma 11:8 - seperti ada tertulis: Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini..

Roma 11:8 ini mengutip dari 2 ayat Perjanjian Lama yang digabungkan yaitu:

1. Ulangan 29:4 - Tetapi sampai sekarang ini TUHAN tidak memberi kamu akal budi untuk mengerti atau mata untuk melihat atau telinga untuk mendengar”.

2. Yesaya 29:10 - Sebab TUHAN telah membuat kamu tidur nyenyak; matamu - yakni para nabi - telah dipejamkanNya dan mukamu - yaitu para pelihat - telah ditudungiNya.

Catatan: kalau diperhatikan kedua sumber Perjanjian Lama itu tidak sama dengan ayat Perjanjian Barunya, karena memang ayat Perjanjian Barunya mengutip secara bebas, dan mengambil hanya potongan-potongan tertentu dari kedua sumber Perjanjian Lama tersebut.

c) Roma 9:33 - seperti ada tertulis: Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepadaNya, tidak akan dipermalukan..

Ini dikutip dari 2 ayat Perjanjian Lama yaitu:

1. Yesaya 28:16 - sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!.

2. Yesaya 8:14 - Ia akan menjadi tempat kudus, tetapi juga menjadi batu sentuhan dan batu sandungan bagi kedua kaum Israel itu, serta menjadi jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem.

d) Roma 11:26-27 - (26) Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. (27) Dan inilah perjanjianKu dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka..

Ini dikutip dari 2 ayat Perjanjian Lama yaitu:

1. Yesaya 59:20-21 - (20) Dan Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari pemberontakannya, demikianlah firman TUHAN. (21) Adapun Aku, inilah perjanjianKu dengan mereka, firman TUHAN: RohKu yang menghinggapi engkau dan firmanKu yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN.

2. Yesaya 27:9 - “Maka beginilah akan dihapuskan kesalahan Yakub dan inilah buahnya kalau ia menjauhkan dosanya: ia akan membuat segala batu mezbah seperti batu-batu kapur yang dipecah-pecahkan, sehingga tiada lagi tiang-tiang berhala dan pedupaan-pedupaan yang tinggal berdiri.

e) Markus 9:12 - Jawab Yesus: Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?.

Sekalipun ada kata-kata ada tertulis, tetapi ini pasti tidak ada ayatnya dalam Perjanjian Lama, karena memang kata-kata Yesus ini menunjuk pada inti dari ajaran Perjanjian Lama. Perjanjian Lama memang mengajar bahwa Mesias akan menderita dan dihina, seperti dalam ayat-ayat ini: Yes 52:14 Yes 53:3-7 Maz 22:8-9,16-19 (ayat-ayat ini akan saya bahas di bawah, jadi di sini tidak saya berikan bunyi ayat-ayat ini).

f) 1Korintus 15:45 - Seperti ada tertulis: Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup.

Kejadian 2:7 - ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup”.

Tak ada kata pertama dalam Kejadian 2:7, tetapi seluruh cerita dalam Kejadian 1-2 menunjukkan bahwa Adam memang adalah manusia pertama.

g) Galatia 3:10 - Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat..

Ulangan 27:26 - Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!.

Kata segala sesuatu dalam Galatia 3:10, tidak ada dalam Ulangan 27:26; dan kata ini diambil dari Ulangan 28:1 - Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintahNya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.

Catatan: kalau saudara lihat dalam Alkitab, maka Ulangan 28:1 terletak persis setelah Ulangan 27:26.

Jadi, dengan banyak contoh di atas ini, saya sudah menunjukkan secara sangat jelas bahwa adanya kata-kata ada tertulis tidak berarti bahwa itu menunjuk hanya pada satu ayat dalam Perjanjian Lama!

Kalau Mokoginta tetap menuntut hanya satu ayat, itu bukan saja tidak ada dalilnya dalam Alkitab, tetapi itu bertentangan dengan kata-katanya sendiri, karena dalam bukunya Mokoginta sendiri mengatakan: Pertanyaannya sangat mudah, cukup dijawab berdasarkan ayat-ayat Alkitab itu sendiri, karena Yesus sendiri yang mengatakan dan meyakinkan bahwa apa yang dia katakan ada tertulis di dalam sekian banyak kitab-kitab yang dia sebutkan dalam Alkitab itu sendiri (hal 117)??? Mengapa ia sendiri menggunakan kata bentuk jamak ayat-ayat dan kitab-kitab?

2) Kadang-kadang kata-kata dalam penggenapannya sama sekali berbeda dengan kata-kata dalam nubuatnya.

Contoh:

a) Yohanes 17:12 - Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Tak ada ayat Perjanjian Lama yang bunyinya seperti ini. Jadi yang dimaksudkan hanya intinya saja, yaitu Yudas Iskariot telah ditentukan untuk menjadi pengkhianat, dan karena itu, ia binasa, seperti dalam ayat-ayat di bawah ini:

1. Mazmur 41:10 - “Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku. Bdk. Yohanes 13:18 - Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan rotiKu, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

Catatan: dalam Mazmur 41:10 itu Daud berbicara tentang Ahitofel, yang mengkhianatinya pada saat pemberontakan Absalom (2Samuel 15:12,31 2Sam 16:20-23 2Sam 17:1-dst), tetapi ayat itu lalu dikutip dalam Yohanes 13:18 dan ditujukan kepada Yudas Iskariot, dan menunjukkan bahwa Ahitofel merupakan TYPE dari Yudas Iskariot (sama-sama orang dekat yang menjadi pengkhianat, dan sama-sama mati gantung diri).

2. Mazmur 69:26 - Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya. Bdk. Kis 1:20 - Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

3. Mazmur 109:8 - Biarlah umurnya berkurang, biarlah jabatannya diambil orang lain. Bdk. Kis 1:20 - Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain”.

b) 1Korintus 15:54-55 - (54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: Maut telah ditelan dalam kemenangan. (55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?.

Ini diambil dari 2 ayat dalam Perjanjian Lama, yaitu dari:

1. Yesaya 25:8 - “Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umatNya akan dijauhkanNya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.

2. Hos 13:14 - Akan Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia orang mati, akan Kutebuskah mereka dari pada maut? Di manakah penyakit samparmu, hai maut, di manakah tenaga pembinasamu, hai dunia orang mati? MataKu tertutup bagi belas kasihan.

Perhatikan bahwa bukan saja kutipan itu diambil dari 2 tempat, tetapi juga bahwa kata-kata dari nubuatnya sangat berbeda dengan kata-kata dari penggenapannya.

Jadi, kalaupun dalam bukunya Mokoginta memberikan contoh-contoh dimana nubuat dan penggenapannya bunyinya mirip atau persis, jelas dari contoh-contoh yang saya berikan bahwa kasusnya tidak selalu seperti itu!

3) Penggenapannya hanya merupakan suatu peristiwa, yang digambarkan dengan kata-kata yang sangat berbeda dengan nubuatnya.

Contoh:

a) Yohanes 2:19-22 - (19) Jawab Yesus kepada mereka: Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali. (20) Lalu kata orang Yahudi kepadaNya: Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari? (21) Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri. (22) Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-muridNya bahwa hal itu telah dikatakanNya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Kata-kata Yesus dalam Yoh 2:19 itu jelas menubuatkan kematian dan kebangkitanNya pada hari ke 3. Tetapi penggenapan dan nubuatnya diberikan dalam bentuk yang sangat berbeda!

b) Kej 3:15 - Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.’”.

Bagian akhir dari Kej 3:15 (yang saya garis-bawahi) jelas digenapi pada kematian dan kebangkitan Yesus. Dan jelas bahwa kematian dan kebangkitan Yesus digambarkan dengan kata-kata yang sama sekali berbeda dengan nubuatnya dalam Kej 3:15 itu!

Kalau dengan adanya contoh-contoh di atas ini, Mokoginta tetap tak setuju dengan kata-kata saya dalam point 3 ini, bahwa penggenapan dan nubuat bisa sangat berbeda kata-katanya, maka saya menanyakan pertanyaan ini: Mengapa Islam bisa mempercayai bahwa nubuat dalam Ul 18:15-dst (tentang nabi yang akan datang), dan juga nubuat dalam Yoh 14:16 (tentang Penolong yang lain), sebagai menunjuk kepada Muhammad?.

Untuk jelasnya saya berikan kedua nubuat tersebut di bawah ini.

Ul 18:15-19 - (15) Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. (16) Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. (17) Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; (18) seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firmanKu dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. (19) Orang yang tidak mendengarkan segala firmanKu yang akan diucapkan nabi itu demi namaKu, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.

Yohanes 14:16-17 - (16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, (17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Dimana bisa dijumpai penggenapan dari kedua nubuat ini, baik dalam Alkitab maupun Al-Quran, yang kata-katanya mirip / persis dengan nubuatnya? Kalau tidak ada, tetapi dalam kasus quiz berhadiah BMW ini Mokoginta menuntut ayat yang persis, bukankah itu suatu ketidak-konsekwenan??? Jadi, sekarang Mokoginta harus memilih satu dari dua hal di bawah ini:

a) Menganggap salah ajaran Islam yang menganggap Ulangan 18:15-19 dan Yohanes 14:16 sebagai nubuat-nubuat yang menunjuk kepada Muhammad.

b) Mengakui bahwa ada kemungkinan bahwa nubuat dan penggenapannya menggunakan kata-kata yang sama sekali berbeda.

Mau pilih yang mana, Mokoginta? Bagaikan makan buah simalakama, bukan?

4) Alkitab bisa menuliskan nubuatnya dalam bentuk TYPE, yang lalu digenapi oleh anti-TYPEnya dalam Perjanjian Baru (kebanyakan dalam diri Yesus).

Apakah Type itu?

a) Type adalah hal-hal dalam Kitab Suci yang ditentukan Allah sebagai bayangan dari hal-hal lain yang terjadi sesudahnya.

Jadi, ada 2 hal yang berhubungan, dimana hal pertama terjadi lebih dulu dan merupakan bayangan / Type dari hal kedua yang terjadi belakangan. Hal pertamanya disebut Type; dan hal keduanya disebut Anti-Type.

b) Macam-macam Type:

1. Orang.

Contoh: Adam adalah Type dari Kristus.

Ro 5:14 - Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang”.

2. Binatang.

Contoh: domba untuk korban pengampunan dosa adalah Type dari Kristus yang dikorbankan untuk dosa kita (Yoh 1:29 1Petrus 1:19 Wahyu 5:6-7).

Yohanes 1:29 - Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

1Pet 1:19 - melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat”.

Wah 5:6-7 - “(6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. (7) Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.

3. Benda.

Contoh: tirai yang memisahkan Ruang Suci dan Ruang Maha Suci dalam Kemah Suci / Bait Allah, yang sobek waktu Kristus mati (Bdk. Kel 26:31-33 Mat 27:51 Ibr 9:3,8 Ibr 10:19-20). Ini merupakan Type dari keterpisahan Allah dan manusia. Sobeknya tirai itu menunjukkan bahwa Allah dan manusia diperdamaikan oleh kematian Kristus.

Ibr 9:3,8 - “(3) Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. ... (8) Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.

Matius 27:51 - Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah.

Ibr 10:19-20 - “(19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri.

4. Peristiwa.

Contoh: peristiwa ular tembaga (Bil 21:4-9 Yoh 3:14,15).

Yoh 3:14-15 - “(14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, (15) supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal.

5. Jabatan.

Contoh: imam / imam besar (Ibrani 2:17 Ibr 4:14,15).

Ibr 4:14-15 - “(14) Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. (15) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

6. Ketentuan.

Contoh: dalam Perjanjian Lama ada ketentuan dimana semua harus disucikan dengan darah, dan ini merupakan Type dari ketentuan dalam Perjanjian Baru dimana orang hanya bisa mendapat pengampunan dosa oleh darah Kristus.

Ibr 9:19-22 - “(19) Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat, (20) sambil berkata: ‘Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu.’ (21) Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan darah. (22) Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan”.

Walter C. Kaiser, Jr.: The typological method focuses on six kinds of divinely ordained and preestablished similarities between the OT type and the NT antitype, namely, persons (Adam), institutions (sacrifices), offices (priesthood), events (the Exodus), actions (lifting up the brazen serpent), and things (Tabernacle) [= Metode TYPOLOGI memfokuskan pada 6 jenis kemiripan yang ditentukan secara ilahi dan diteguhkan sebelumnya, antara type PL dan anti-type PB, yaitu pribadi-pribadi / orang-orang (Adam), hukum yang ditetapkan (korban-korban), jabatan-jabatan (imamat), peristiwa-peristiwa (Keluaran), tindakan-tindakan (pengangkatan / peninggian ular tembaga), dan benda-benda (Kemah Suci)] - The Uses of The Old Testament in the New, hal 9.

Contoh:

a. Yohanes 19:36 - Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: Tidak ada tulangNya yang akan dipatahkan..

Kel 12:46 - Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikitpun dari daging itu keluar rumah; satu tulangpun tidak boleh kamu patahkan”.

b. Yoh 3:14-15 - (14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, (15) supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal.

Bdk. Bil 21:4-9 - (4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. (5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak. (6) Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. (7) Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkanNya ular-ular ini dari pada kami. Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. (8) Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup. (9) Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

Kalau Mokoginta tak mau menerima anti-type sebagai penggenapan type, maka saya ingin menggunakan tulisan Mokoginta sendiri sebagai argumentasi. Dalam bukunya yang berjudul Mustahil Kristen Bisa Menjawab, hal 118-dst, ia menulis sebagai berikut: Sebelum kami berikan pertanyaannya dan juga sebelum anda menjawabnya, ada baiknya kami sampaikan bahwa yang namanya nubuat harus digenapi, jika tidak maka nubuat tersebut tidak benar alias bohong. Bersama ini kami berikan sedikit contoh penggenapan suatu nubuat yang benar-benar terjadi, seperti:

Nubuat dalam Perjanjian Lama:

Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anakKu itu. (Hosea 11:1)

Penggenapan di Perjanjian Baru

Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibuNya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: Dari Mesir Kupanggil AnakKu. (Matius 2:14-15).

Bagaimana mungkin Mokoginta sendiri bisa setuju kalau Mat 2:14-15 merupakan penggenapan dari Hos 11:1, padahal yang disebut anakKu dalam Hos 11:1 adalah Israel, sedangkan yang disebut AnakKu dalam Mat 2:15 adalah Yesus? Dalam hal ini Israel merupakan TYPE dari Yesus, atau Yesus merupakan anti-TYPE dari Israel. Persetujuannya dalam hal ini seharusnya membuat ia tidak bisa menolak bahwa anti-type bisa merupakan penggenapan dari type!

Kesimpulan dari apa yang sudah saya jelaskan di atas adalah: kalaupun ada kata-kata Ada tertulis, dan menunjuk pada nubuat dalam Perjanjian Lama, maka:

1) Nubuatnya tidak harus satu ayat, bisa dua atau lebih, dan bisa juga nubuatnya berupa inti ajaran Perjanjian Lama.

2) Kata-kata dari nubuatnya tidak harus sama / mirip dengan penggenapannya; bisa sangat berbeda.

3) Nubuat bisa berupa TYPE dan penggenapannya merupakan ANTI TYPEnya.

C) Nubuat dalam Perjanjian Lama yang Yesus maksudkan.

Saya sudah menjelaskan beberapa hal yang penting di atas, dan sekarang saya siap untuk menjelaskan dari ayat-ayat Perjanjian Lama mana Luk 24:46 itu diambil. Saya akan menuliskan ayatnya sekali lagi.

Luk 24:46 - KataNya kepada mereka: Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga”.

Ada 4 hal yang dibicarakan ayat ini:

1) Penderitaan Yesus / Mesias.

2) Kematian Yesus / Mesias.

Catatan: ini ada secara implicit, karena Ia tidak mungkin bisa bangkit kalau Ia tidak mati lebih dulu.

3) Kebangkitan Yesus / Mesias.

4) KebangkitanNya terjadi pada hari ke 3.

Dimana dalam Perjanjian Lama ada ayat yang membicarakan hal-hal itu? Jelas kalau dicari satu ayat yang membicarakan semua itu, maka ayat seperti itu memang tidak ada. Tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa harus satu ayat; bisa beberapa ayat yang digabungkan. Perhatikan bahwa Luk 24:46 itu sendiri tidak mengatakan Ada tertulis hanya dalam satu ayat’.

Catatan: Juga perlu diketahui bahwa dalam Alkitab asli (autograph) ataupun manuscript-manuscript, tidak ada penomoran pasal maupun ayat!

I) Tentang penderitaan Yesus / Mesias.

Ayat-ayat Perjanjian Lama yang menunjukkan penderitaan Yesus:

1) Yesaya 52:14 - Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia - begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi”.

Pulpit Commentary mengatakan bahwa hal ini terjadi karena penyiksaan / penderitaan yang dialami oleh Kristus, seperti pencambukan, pemberian mahkota berduri, pemukulan, peludahan, pemikulan salib, dan penyaliban itu sendiri.

Pada waktu menceritakan tentang penyaliban, yang dilakukan setelah pencambukan, William Barclay mengutip seorang bernama Klausner yang berkata sebagai berikut:

The criminal was fastened to his cross, already a bleeding mass from the scourging. There he hung to die of hunger and thirst and exposure, unable even to defend himself from the torture of the gnats and flies which settled on his naked body and on his bleeding wounds (= Kriminil itu dilekatkan / dipakukan pada salib; pada saat itu ia sudah penuh dengan darah karena pencambukan. Disana ia tergantung untuk mati karena lapar, haus dan kepanasan, bahkan tidak bisa membela dirinya sendiri dari siksaan dari nyamuk dan lalat yang hinggap pada tubuhnya yang telanjang dan pada luka-lukanya yang berdarah).

Dan Barclay lalu mengatakan: It is not a pretty picture but that is what Jesus Christ suffered - willingly - for us (= Itu bukanlah suatu gambaran yang bagus, tetapi itulah yang diderita oleh Yesus Kristus - dengan sukarela - bagi kita).

2) Yes 53:4-7 - (4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. (5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. (7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

a) Text ini menekankan Yesus sebagai pengganti kita dengan memikul hukuman yang seharusnya untuk kita. Ini menyebabkan setiap kita yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak mungkin dihukum. Ro 8:1 - Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.

b) Kata tertikam diterjemahkan was wounded (= dilukai) oleh KJV/RSV tetapi diterjemahkan was pierced (= ditikam) oleh NIV/NASB. Kata bahasa Ibraninya bisa diterjemahkan keduanya.

Kata tertikam cocok dengan nubuat dalam Zakh 12:10 - Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

c) Kata bilur menunjuk pada pencambukan.

NASB: His scourging (= pencambukanNya).

William Hendriksen: The Roman scourge consisted of a short wooden handle to which several thongs were attached, the ends equipped with pieces of lead or brass and with sharply pointed bits of bone. The stripes were laid especially on the victims back, bared and bent. Generally two men were employed to administer this punishment, one lashing the victim from one side, one from the other side, with the result that the flesh was at times lacerated to such an extent that deep-seated veins and arteries, sometimes even entrails and inner organs, were exposed. Such flogging, from which Roman citizens were exempt (cf. Acts 16:37), often resulted in death [= Cambuk Romawi terdiri dari gagang kayu yang pendek yang diberi beberapa tali kulit, yang ujungnya dilengkapi dengan potongan-potongan timah atau kuningan dan potongan-potongan tulang yang diruncingkan. Pencambukan diberikan terutama pada punggung korban, yang ditelanjangi dan dibungkukkan. Biasanya 2 orang dipekerjakan untuk melaksanakan hukuman ini, yang seorang mencambuki dari satu sisi, yang lain mencambuki dari sisi yang lain, dengan akibat bahwa daging yang dicambuki itu kadang-kadang koyak / sobek sedemikian rupa sehingga pembuluh darah dan arteri yang terletak di dalam, kadang-kadang bahkan isi perut dan organ bagian dalam, menjadi terbuka / terlihat. Pencambukan seperti itu, yang tidak boleh dilakukan terhadap warga negara Romawi (bdk. Kis 16:37), sering berakhir dengan kematian].

Kita yang berdosa yang seharusnya mengalami hukuman mengerikan ini, tetapi Kristus telah menggantikan kita untuk memikul hukuman kita, supaya kalau kita percaya kepadaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, kita bebas dari hukuman!

Yesaya hidup pada sekitar 700 tahun sebelum Kristus! Dari mana ia bisa tahu dan menggambarkan penderitaan Kristus secara mendetail? Nubuat-nubuat seperti ini membuktikan Alkitab sebagai Firman Tuhan!

3) Maz 22:2a,16b,17b,19 - (2a) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? ... (16b) ... lidahku melekat pada langit-langit mulutku; ... (17b) ... mereka menusuk tangan dan kakiku. ... (19) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.

a) Maz 22:2a - Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?.

Bdk. Mat 27:46 - Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: Eli, Eli, lama sabakhtani? Artinya: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?.

Mengapa Yesus harus terpisah dari Bapa? Karena dosa memang memisahkan manusia dari Allah (Kej 3 Yes 59:1-2 2Tes 1:9).

1. Kej 3 jelas menunjukkan bahwa setelah jatuh ke dalam dosa, maka Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden.

2. Yes 59:1-2 - “(1) Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; (2) tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

3. 2Tes 1:9 - Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatanNya.

Yesus menggantikan kita untuk mengalami keterpisahan itu supaya kita yang percaya kepada Yesus diperdamaikan dengan Allah.

Ro 5:1 - Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.

KJV/RSV/NIV/NASB: we have peace with God (= kita mempunyai damai dengan Allah).

Roma 5:10 - Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidupNya!.

Ef 2:13-18 - “(13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus. (14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, (15) sebab dengan matiNya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diriNya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan damai sejahtera kepada mereka yang ‘dekat’, (18) karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa”.

C. H. Spurgeon: “the only solution of the mystery is this, Jesus Christ was forsaken of God because we deserved to be forsaken of God. He was there, on the cross, in our room, and place, and stead; and as the sinner, by reason of his sin, deserves not to enjoy the favour of God, so Jesus Christ, standing in the place of the sinner, and enduring that which would vindicate the justice of God, had to come under the cloud, as the sinner must have come, if Christ had not taken his place. But, then, since he has come under it, let us recollect that he was thus left of God that you and I, who believe in him, might never be left of God. Since he, for a little while, was separated from his Father, we may boldly cry, Who shall separate us from the love of Christ? (Rom 8:35) and, with the apostle Paul, we may confidently affirm that nothing in the whole universe shall be able to separate us from the love of God, which is in Christ, Jesus our Lord (Rom 8:39)” [= satu-satunya solusi dari misteri ini adalah ini, Yesus Kristus ditinggalkan oleh Allah karena kita layak ditinggalkan oleh Allah. Ia ada di sana, di kayu salib, di tempat / kedudukan kita; dan karena orang berdosa, karena dosanya, layak untuk tidak menikmati kebaikan Allah, maka Yesus Kristus, berdiri di tempat dari orang berdosa, dan menanggung apa yang mempertahankan keadilan Allah, harus datang di bawah awan, sebagaimana orang berdosa harus datang seandainya Kristus tidak mengambil tempatnya. Tetapi, karena Ia telah datang di bawahnya, hendaklah kita mengingat kembali bahwa Ia ditinggalkan seperti itu oleh Allah supaya engkau dan aku, yang percaya kepadaNya, tidak pernah ditinggalkan oleh Allah. Karena Ia, untuk waktu yang singkat, terpisah dari BapaNya, kita bisa dengan berani berteriak, Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? (Ro 8:35) dan, bersama dengan rasul Paulus, kita bisa dengan yakin menegaskan bahwa tidak ada apapun di seluruh alam semesta akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Ro 8:39)] - Spurgeons Expository Encyclopedia, vol 4, hal 321.

b) Mazmur 22:16b - lidahku melekat pada langit-langit mulutku.

Bdk. Maz 69:22b - pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.

Bdk. Yoh 19:28-30a - (28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci - : Aku haus! (29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. (30a) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, ....

Mengapa Ia harus kehausan? Karena itu yang akan kita alami kalau kita masuk neraka.

Bdk. Lukas 16:24 - Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

Ia mengalami kehausan itu untuk kita sehingga kalau kita percaya kepadaNya kita tak usah mengalami kehausan di neraka, tetapi kita akan masuk surga.

Spurgeon: thirst will also be the eternal result of sin, for he says concerning the rich glutton, In hell he lift up his eyes, being in torment, and his prayer, which was denied him, was, Father Abraham, send Lazarus, that he may dip the tip of his finger in water and cool my tongue, for I am tormented in this flame. Now recollect, if Jesus had not thirsted, every one of us would have thirsted for ever afar off from God, with an impassable gulf between us and heaven. Our sinful tongues, blistered by the fever of passion, must have burned for ever had not his tongue been tormented with thirst in our stead (= kehausan juga akan menjadi akibat kekal dari dosa, karena Ia berkata tentang orang kaya yang rakus, Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut / neraka ia memandang ke atas, dan doanya, yang tidak dikabulkan, adalah: Bapa Abraham, suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Sekarang ingatlah bahwa seandainya Yesus tidak mengalami kehausan, setiap kita akan mengalami kehausan selama-lamanya terpisah / jauh dari Allah, dengan jurang yang tak terseberangi antara kita dengan surga. Lidah-lidah kita yang berdosa, melepuh / kepanasan oleh demam dari nafsu / penderitaan, harus terbakar selama-lamanya, seandainya lidahNya tidak disiksa oleh kehausan di tempat kita / menggantikan kita) - A Treasury of Spurgeon on the Life and Work of our Lord, vol VI, hal 562-563.

Matthew Henry: The torments of hell are represented by a violent thirst in the complaint of the rich man that begged for a drop of water to cool his tongue. To that everlasting thirst we had been condemned, had not Christ suffered for us (= Siksaan-siksaan neraka digambarkan oleh kehausan yang hebat dalam keluhan dari orang kaya yang mengemis untuk setetes air untuk mendinginkan / menyejukkan lidahnya. Pada kehausan kekal itu kita telah dihukum, seandainya Kristus tidak menderita bagi kita).

c) Maz 22:19 - Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.

Bdk. Mat 27:35 - Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaianNya dengan membuang undi.

Ia nyaris telanjang di kayu salib. Mengapa Ia harus dipermalukan seperti itu? Ia yang maha mulia dipermalukan seperti itu, supaya kita yang seharusnya dipermalukan, bisa dimuliakan (asal mau percaya kepada Yesus).

Calvin: the Evangelists exhibits to us the Son of God stripped of his garments, in order to inform us, that by this nakedness we have obtained those riches which makes us honourable in the presence of God. God determined that his own Son should be stripped of his raiment, that we, clothed with his righteousness and with abundance of all good things, may appear with boldness in company with the angels, whereas formerly our loathsome and disgraceful aspect, in tattered garments, kept us back from approaching to heaven (= sang penginjil menunjukkan kepada kita Anak Allah dilepaskan pakaianNya untuk memberi tahu kita bahwa oleh ketelanjangan ini kita telah mendapatkan kekayaan yang membuat kita terhormat di hadapan Allah. Allah menetapkan bahwa AnakNya sendiri harus ditelanjangi, supaya kita, dipakaiani dengan kebenaranNya dan dengan hal-hal baik yang berlimpah-limpah, bisa tampil dengan keberanian dalam kumpulan malaikat, padahal sebelumnya, aspek menjijikkan dan memalukan kita, dalam pakaian yang compang camping, menahan kita untuk mendekati surga) - hal 298.

Matthew Henry: When they nailed him to the cross, they stripped him of his garments, at least his upper garments; for by sin we were made naked, to our shame, and thus he purchased for us white raiment to cover us” (= Pada waktu mereka memakukan Dia pada salib, mereka membuka pakaianNya, sedikitnya pakaian luarNya; karena oleh dosa kita dibuat jadi telanjang, yang memalukan kita, dan demikianlah Ia membeli bagi kita pakaian putih untuk menutupi kita).

Matthew Henry: The shame of nakedness came in with sin. He therefore who was made sin for us bore that shame, to roll away our reproach. He was stripped, that we might be clothed with white raiment (Rev. 3:18) [= Rasa malu dari ketelanjangan masuk bersama dengan dosa. Karena itu, Ia yang dibuat menjadi dosa karena kita memikul rasa malu itu, untuk menyingkirkan cela kita. Ia ditelanjangi, supaya kita bisa dipakaiani dengan pakaian putih (Wah 3:18)].

Wah 3:18 - maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

Yesaya 61:10 - Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Zakh 3:1-5 - (1) Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. (2) Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api? (3) Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu, (4) yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya. Dan kepada Yosua ia berkata: Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta. (5) Kemudian ia berkata: Taruhlah serban tahir pada kepalanya! Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ.

Wilson menghubungkan pakaian putih ini dengan dengan kata-kata dari lagu ‘Rock of Ages, cleft for me, yang pada bait ke 3nya mempunyai kalimat yang berbunyi: Naked, come to Thee for dress (= Telanjang, datang kepadaMu untuk pakaian). Saya memberikan kata-kata dari seluruh lagu tersebut di bawah ini.

‘Rock of Ages, cleft for me.

Rock of Ages, cleft for me, (= Batu karang jaman, celah bagiku,)

Let me hide myself in Thee; (= Biarlah aku menyembunyikan diriku di dalamMu,)

Let the water and the blood, (= Biarlah air dan darah,)

From Thy riven side which flowed, (= yang mengalir dari rusuk / sisiMu yang terluka,)

Be of sin the double cure, (= menjadi penyembuhan / pengobatan ganda bagi dosa,)

Cleanse me from its guilt and power (= mencuci aku dari kesalahan dan kuasanya).

Not the labors of my hands, (= bukan pekerjaan tanganku,)

Can fulfill Thy laws demands; (= Dapat memenuhi tuntutan hukumMu;)

Could my zeal no respite know, (= Andaikata semangatku tidak mengenal istirahat,)

Could my tears forever flow, (= Andaikata airmataku mengalir selama-lamanya,)

All for sin could not atone; (= Semua itu tidak bisa menebus dosa;)

Thou must save, and Thou alone. (= Engkau harus menyelamatkan, dan Engkau saja).

Nothing in my hand I bring, (= Tidak ada yang kubawa dalam tanganku,)

Simply to Thy cross I cling; (= Hanya kepada salib aku berpegang;)

Naked, come to Thee for dress, (= Telanjang, datang kepadaMu untuk pakaian,)

Helpless, look to Thee for grace; (= Tak berdaya, memandangMu untuk kasih karunia;)

Foul, I to the fountain fly, (= Kotor, Aku terbang kepada air mancur,)

Wash me, Saviour, or I die! (= Cucilah aku, Juruselamat, atau aku mati).

While I draw this fleeting breath, (= Sementara waktu aku menarik nafas penghabisan,)

When mine eyes shall close in death, (= Ketika mataku tertutup dalam kematian,)

When I soar to worlds unknown, (= Ketika aku terbang ke dunia tak dikenal,)

See Thee on Thy judgment throne, (= melihatMu pada tahta penghakimanMu,)

Rock of Ages, cleft for me, (= Batu karang jaman, celah bagiku,)

Let me hide myself in Thee; (= Biarlah aku menyembunyikan diriku di dalamMu,)

d) Maz 22:17c - mereka menusuk tangan dan kakiku.

Ini jelas menunjuk pada penyaliban yang Yesus alami. Bayangkan / renungkan bagaimana rasanya pada waktu paku-paku menembus tangan dan kaki Yesus. Bayangkan / renungkan juga pada waktu salib yang mula-mula ditidurkan itu diberdirikan, betapa sakitnya lubang di tangan Yesus yang harus menahan berat badan Yesus! Kitalah yang seharusnya merasakan semua ini sebagai hukuman atas dosa-dosa kita, tetapi Yesus rela memikul semua ini bagi kita!

Pulpit Commentary menyebut penyaliban sebagai: the most painful, barbarous, and ignominious punishment which the cruelty of man ever invented (= hukuman yang paling menyakitkan, paling biadab / kejam, dan paling jahat yang pernah ditemukan oleh kekejaman manusia).

Pulpit Commentary: Nails were driven through the hands and feet, and the body was supported partly by these and partly by a projecting pin of wood called the seat. The rest for the feet, often seen in picture, was never used (= Paku-paku dipakukan menembus tangan dan kaki, dan tubuh disangga / ditopang sebagian oleh paku-paku ini dan sebagian lagi oleh sepotong kayu yang menonjol yang disebut tempat duduk. Tempat pijakan kaki, yang sering terlihat dalam gambar, tidak pernah digunakan).

Catatan: dalam persoalan pijakan kaki, ada penafsir yang mengatakan bahwa itu memang digunakan, misalnya William Hendriksen yang saya kutip di bawah.

F. F. Bruce: a piece of wood attached to the upright might serve as a sort of seat (sedecula) - not so much for the victims relief as to prolong his life and his agony [= sepotong kayu dilekatkan pada tiang tegak dan bisa berfungsi sebagai semacam tempat duduk (sedecula) - bukan untuk meringankan penderitaan korban tetapi lebih untuk memperpanjang hidupnya dan penderitaannya] - hal 167.

Pulpit Commentary: A sedile was arranged to bear a portion of the weight of the body, which would never have been sustained by the gaping wounds (= Sebuah tempat duduk diatur untuk memikul sebagian berat tubuh, yang tidak akan pernah bisa ditahan oleh luka-luka yang menganga) - hal 426.

William Barclay: There was no more terrible death than death by crucifixion. Even the Roman themselves regarded it with a shudder of horror. Cicero declared that it was the most cruel and horrifying death. Tacitus said that it was a despicable death. It was originally a Persian method of execution. It may have been used because, to the Persians, the earth was sacred, and they wished to avoid defiling it with the body of an evil-doer. So they nailed him to a cross and left him to die there, looking to the vultures and the carrion crows to complete the work. The Carthaginians took over crucifixion from the Persians; and the Romans learned it from the Carthaginians. Crucifixion was never used as a method of execution in the homeland, but only in the province, and there only in the case of slaves. It was unthinkable that a Roman citizen should die such a death. ... It was that death, the most dreaded in the ancient world, the death of slaves and criminals, that Jesus died (= Tidak ada kematian yang lebih mengerikan dari pada kematian melalui penyaliban. Bahkan orang Romawi sendiri memandangnya dengan ngeri. Cicero menyatakan bahwa itu adalah kematian yang paling kejam dan menakutkan. Tacitus berkata bahwa itu adalah kematian yang tercela / hina / keji. Pada mulanya itu adalah cara penghukuman mati orang Persia. Itu digunakan karena bagi orang Persia bumi / tanah itu kudus / keramat, dan mereka ingin menghindarkannya dari kenajisan dari tubuh dari pelaku kejahatan. Jadi mereka memakukannya pada salib dan membiarkannya mati di sana, mengharapkan burung nazar dan burung gagak pemakan bangkai menyelesaikan pekerjaan itu. Orang Carthage mengambil-alih penyaliban dari orang Persia, dan orang Romawi mempelajarinya dari orang Carthage. Penyaliban tidak pernah digunakan sebagai cara penghukuman mati di tanah air mereka, tetapi hanya di propinsi-propinsi jajahan mereka, dan hanya dalam kasus budak. Adalah sangat tidak terpikirkan bahwa seorang warga negara Romawi harus mati dengan cara itu. ... Kematian seperti itulah, kematian yang paling ditakuti dalam dunia purba, kematian dari budak dan orang kriminil, yang dialami oleh Yesus) - The Gospel of John, vol 2, hal 250.

William Barclay (tentang Luk 23:32-38): The terror of crucifixion was this - the pain of that process was terrible but it was not enough to kill, and the victim was left to die of hunger and thirst beneath the blazing noontide sun and the frost of the night (= Hal yang mengerikan / menyeramkan dari penyaliban adalah ini - rasa sakit dari proses penyaliban itu luar biasa, tetapi tidak cukup untuk membunuh, dan korban dibiarkan mati oleh kelaparan dan kehausan di bawah sinar matahari yang membakar dan cuaca beku pada malam hari).

William Hendriksen: It has been well said that the person who was crucified died a thousand deaths. Large nails were driven through hands and feet (20:25; cf. Luke 24:40). Among the horrors which one suffered while thus suspended (with the feet resting upon a little tablets, not very far away from the ground) were the following: severe inflammation, the swelling of the wounds in the region of the nails, unbearable pain from torn tendons, fearful discomfort from the strained position of the body, throbbing headache, and burning thirst (19:28) [= Dikatakan dengan benar bahwa orang yang disalib mati 1000 kali. Paku-paku besar dipakukan menembus tangan dan kaki (20:25; bdk. Luk 24:40). Di antara hal-hal yang mengerikan yang diderita seseorang pada saat tergantung seperti itu (dengan kaki berpijak pada potongan kayu kecil, tidak terlalu jauh dari tanah) adalah hal-hal berikut ini: peradangan yang sangat hebat, pembengkakan dari luka-luka di daerah sekitar paku-paku itu, rasa sakit yang tidak tertahankan dari tendon-tendon yang sobek, rasa tidak enak yang sangat hebat karena posisi tubuh yang terentang, sakit kepala yang berdenyut-denyut, dan rasa haus yang membakar (19:28)] - hal 427.

Barnes Notes: The manner of the crucifixion was as follows: - After the criminal had carried the cross, attended with every possible jibe and insult, to the place of execution, a hole was dug in the earth to receive the foot of it. The cross was laid on the ground; the persons condemned to suffer was stripped, and was extended on it, and the soldiers fastened the hands and feet either by nails or thongs. After they had fixed the nails deeply in the wood, they elevated the cross with the agonizing sufferer on it; and, in order to fix it more firmly in the earth, they let it fall violently into the hole which they had dug to receive it. This sudden fall must have given to the person that was nailed to it a most violent and convulsive shock, and greatly increased his sufferings. The crucified person was then suffered to hang, commonly, till pain, exhaustion, thirst, and hunger ended his life (= Cara penyaliban adalah sebagai berikut: - Setelah kriminil itu membawa salib, disertai dengan setiap ejekan dan hinaan yang dimungkinkan, ke tempat penyaliban, sebuah lubang digali di tanah untuk menerima kaki salib itu. Salib diletakkan di tanah; orang yang diputuskan untuk menderita itu dilepasi pakaiannya, dan direntangkan pada salib itu, dan tentara-tentara melekatkan tangan dan kaki dengan paku atau dengan tali. Setelah mereka memakukan paku-paku itu dalam-dalam ke dalam kayu, mereka menaikkan / menegakkan salib itu dengan penderita yang sangat menderita padanya; dan, untuk menancapkannya dengan lebih teguh di dalam tanah, mereka menjatuhkan salib itu dengan keras ke dalam lubang yang telah digali untuk menerima salib itu. Jatuhnya salib dengan mendadak itu pasti memberikan kepada orang yang disalib suatu kejutan yang keras, dan meningkatkan penderitaannya dengan hebat. Orang yang disalib itu lalu menderita tergantung, biasanya, sampai rasa sakit, kehabisan tenaga, kehausan, dan kelaparan mengakhiri hidupnya).

Barnes Notes: As it was the most ignominious punishment known, so it was the most painful. The following circumstances make it a death of peculiar pain: (1.) The position of the arms and the body was unnatural, the arms being extended back and almost immovable. The least motion gave violent pain in the hands and feet, and in the back, which was lacerated with stripes. (2.) The nails, being driven through the parts of the hands and feet which abound with nerves and tendons, created the most exquisite anguish. (3.) The exposure of so many wounds to the air brought on a violent inflammation, which greatly increased the poignancy of the suffering. (4.) The free circulation of the blood was prevented. More blood was carried out in the arteries than could be returned by the veins. The consequence was, that there was a great increase in the veins of the head, producing an intense pressure and violent pain. The same was true of other parts of the body. This intense pressure in the blood vessels was the source of inexpressible misery. (5.) The pain gradually increased. There was no relaxation, and no rest. [= Itu adalah hukuman yang paling hina / memalukan yang dikenal manusia, dan itu juga adalah hukuman yang paling menyakitkan. Hal-hal berikut ini menyebabkan penyaliban suatu kematian dengan rasa sakit yang khusus: (1.) Posisi lengan dan tubuh tidak alamiah, lengan direntangkan ke belakang dan hampir tidak bisa bergerak. Gerakan yang paling kecil memberikan rasa sakit yang hebat pada tangan dan kaki, dan pada punggung, yang sudah dicabik-cabik dengan cambuk. (2.) Paku-paku, yang dimasukkan melalui bagian-bagian tangan dan kaki yang penuh dengan syaraf dan otot, memberikan penderitaan yang sangat hebat. (3.) Terbukanya begitu banyak luka terhadap udara menyebabkan peradangan yang hebat, yang sangat meningkatkan kepedihan / ketajaman penderitaan. (4.) Peredaran bebas dari darah dihalangi. Lebih banyak darah dibawa keluar oleh arteri-arteri dari pada yang bisa dikembalikan oleh pembuluh-pembuluh darah balik. Akibatnya ialah, terjadi peningkatan yang besar dalam pembuluh darah balik di kepala, yang menghasilkan tekanan dan rasa sakit yang hebat. Hal yang sama terjadi dengan bagian-bagian tubuh yang lain. Tekanan yang hebat dalam pembuluh darah adalah sumber penderitaan yang tidak terlukiskan. (5.) Rasa sakit itu naik secara bertahap. Tidak ada pengendoran, dan tidak ada istirahat].

Saudara adalah orang berdosa, dan sebetulnya saudaralah yang mengalami penyaliban yang mengerikan ini. Tetapi Kristus sudah mengalami penyaliban ini supaya saudara bebas dari hukuman Allah, asal saudara mau percaya dan menerima Dia sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara. Sudahkah saudara percaya dan menerimaNya?

Mazmur 22 ditulis oleh Daud sekitar 1000 tahun sebelum Kristus. Dari mana ia bisa tahu penderitaan yang akan menimpa Kristus dengan begitu detail / terperinci? Lagi-lagi saya tekankan: adanya nubuat-nubuat seperti ini membuktikan bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan! Kitab Suci agama lain mana yang mempunyai nubuat-nubuat seperti itu?

II) Tentang kematian Yesus.

Ayat-ayat Perjanjian Lama yang menunjukkan kematian Yesus:

Yes 53:8-9a - (8) Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umatKu ia kena tulah. (9a) Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, ...”.

1) Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil (Yes 53:8a).

Kata terambil maksudnya ia terambil oleh kematian.

Harus diartikan seperti ini sehingga sesuai dengan kata-kata selanjutnya dalam Yes 53:8c: Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup’.

Juga kalau kita membandingkan dengan Kis 8:33 yang mengutip Yes 53:8 ini, maka jelas bahwa pandangan ini memang benar.

Kis 8:33 - Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi”.

Catatan: Albert Barnes (hal 272) mengatakan bahwa Kis 8:33 mengambil dari Yes 53:8 versi LXX / Septuaginta (Perjanjian Lama berbahasa Yunani), yang sekalipun tidak menterjemahkannya secara hurufiah, tetapi cukup tepat dalam memberikan arti umum dari bagian tersebut.

2) “Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup” (Yes 53:8b).

Ini jelas menunjuk pada kematian Kristus.

3) “kuburnya ... dalam matinya” (Yes 53:9a).

Ini sudah pasti menunjuk pada kematian dan penguburan Yesus.

Calvin mengatakan bahwa bagian ini menunjukkan bahwa kematian Kristus menjadi sumber dari kehidupan kita. Memang, karena upah dosa adalah maut (Ro 6:23), maka kalau Yesus mau menebus dosa kita, Ia harus menggantikan kita untuk mengalami kematian / maut tersebut. Tetapi, kalau Ia memang sudah mengalami maut / kematian itu untuk kita, mengapa kita (orang Kristen) tetap harus mati? Karena kalau kita tidak mati, kita tidak bisa masuk ke surga.

1Kor 15:50 - Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Kita memang tetap harus mati, tetapi kematian itu bukan lagi merupakan hukuman, tetapi jalan masuk ke surga.

Catatan: kalau mau ditambahkan nubuat dalam Perjanjian Lama yang menunjuk pada kematian Yesus, maka kita bisa juga menggunakan domba korban dosa ataupun domba Paskah (yang keduanya disembelih dan mencurahkan darah sampai mati). Ini merupakan nubuat-nubuat dalam bentuk TYPE, dan Yesus adalah anti-typenya / penggenapannya.

III) Tentang kebangkitan Yesus.

Ayat-ayat Perjanjian Lama yang menunjukkan kebangkitan Yesus:

1) Yes 53:10.

Kita sudah melihat bahwa kematian Yesus dinubuatkan dalam Yes 53:8-9. Dan kebangkitanNya dinubuatkan dalam Yes 53:10b (jadi, Yes 53 memang berbicara baik tentang penderitaan, kematian, maupun kebangkitan Yesus).

Yes 53:10 - Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

Yes 53:8-9 sudah bicara tentang kematianNya, tetapi Yes 53:10b mengatakan ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut. Ini tidak mungkin terjadi kecuali Ia bangkit dari antara orang mati.

a) melihat keturunannya.

1. keturunannya.

KJV: ‘his seed (= benihnya / keturunannya).

RSV/NIV/NASB: ‘his offspring (= keturunannya).

Yang dimaksud dengan keturunan Kristus di sini adalah orang kristen.

Pulpit Commentary: The seed of a teacher of religion are his disciples (= Benih / keturunan dari seorang guru agama adalah murid-muridnya) - hal 297.

Bandingkan dengan Filemon 10 Gal 4:19 1Yoh 2:1,18,28 3:7,18 4:4 5:21 dimana kata anak digunakan dalam arti murid dan dengan 1Kor 4:15 dimana kata bapa digunakan dalam arti guru / pengajar. Juga dengan Mark 10:24 Yoh 21:4 dimana Yesus memanggil murid-muridNya dengan sebutan children / anak-anak.

Pulpit Commentary (hal 297) membandingkan juga dengan Maz 22:31 - Anak-anak cucu akan beribadah kepadaNya.

2. ‘melihat keturunannya.

Ini menunjukkan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati, karena kalau tidak, ia tidak mungkin bisa melihat ‘keturunanNya.

b) umurnya akan lanjut.

Calvin: Christ shall not be hindered by his death from prolonging his days, that is, from living eternally” (= Kristus tidak akan dihalangi oleh kematianNya untuk memperpanjang hari-hariNya / usiaNya, yaitu, untuk hidup secara kekal) - hal 125.

Jadi, lagi-lagi anak kalimat ini menunjuk pada kebangkitan Yesus dari antara orang mati.

2) Maz 16:10.

Maz 16:10 - sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan”.

Kitab Suci Indonesia salah terjemahan.

NIV: ‘because you will not abandon me to the grave, nor will you let your Holy One see decay’ (= karena Engkau tidak akan meninggalkan aku di kubur, ataupun akan membiarkan orang KudusMu mengalami pembusukan).

Bdk. Kis 2:24-32 - (24) Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. (25) Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. (26) Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, (27) sebab Engkau tidak menyerahkan (meninggalkan) aku kepada dunia orang mati (= kubur), dan tidak membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan (mengalami pembusukan). (28) Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapanMu. (29) Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. (30) Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. (31) Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa dagingNya tidak mengalami kebinasaan (pembusukan). (32) Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.

Catatan: kata-kata yang saya coret itu salah terjemahan, dan saya berikan terjemahan yang benar dalam kurung.

Tujuan text ini adalah untuk membuktikan bahwa Maz 16:10 tidak tergenapi dalam diri Daud (karena fakta menunjukkan bahwa Daud mati dan tetap ada dalam kuburan), tetapi tergenapi dalam diri Kristus, dan ini membuktikan bahwa nubuat dalam Maz 16:10 memang menubuatkan kebangkitan Kristus. Hal yang sama terjadi lagi dalam Kis 13:30-37 di bawah ini.

Bdk. Kis 13:30-37 - (30) Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. (31) Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksiNya bagi umat ini. (32) Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, (33) telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: AnakKu Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini. (34) Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud. (35) Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan (mengalami pembusukan). (36) Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan (pembusukan). (37) Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian”.

Kebangkitan Yesus ini mutlak penting, karena itu menunjukkan bahwa maut / upah dosa sudah Ia bereskan. Kalau ada satu dosa saja dari orang-orang percaya yang belum beres, Yesus tidak mungkin bisa bangkit! Fakta bahwa Yesus bangkit menunjukkan bahwa semua dosa sudah dibereskan, dan karena itu, siapapun yang mau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pasti akan masuk surga!

3) Kalau masih mau ditambahkan lagi ayat Perjanjian Lama yang menubuatkan kematian dan sekaligus kebangkitan Yesus, maka kita bisa melihat pada Kej 3:15.

Kej 3:15 - Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.’”.

Setan meremukkan tumit Yesus pada saat Yesus mati di kayu salib, dan Yesus meremukkan kepala setan pada saat Ia bangkit dari antara orang mati.

Kalau ada A berkelahi dengan B, dan A meremukkan tumit B, sedangkan B meremukkan kepala A, maka yang menang adalah B. Jadi, Kej 3:15 sekaligus menubuatkan kemenangan Yesus atas setan! Dan ini terjadi melalui kematian dan kebangkitanNya!

IV) Tentang 3 hari / hari yang ke 3.

Mana ayat Perjanjian Lama yang menubuatkan bahwa Yesus akan bangkit pada hari ke 3? Ini ayatnya!

1) Hos 6:2 - Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapanNya.

Matthew Henry: They promise themselves that their deliverance out of their troubles should be to them as life from the dead (v. 2): After two days he will revive us (that is, in a short time, in a day or two), and the third day, when it is expected that the dead body should putrefy and corrupt, and be buried out of our sight, then will he raise us up, and we shall live in his sight, we shall see his face with comfort and it shall be reviving to us. Though he forsake for a small moment, he will gather with everlasting kindness. Note, The people of God may not only be torn and smitten, but left for dead, and may lie so a great while; but they shall not always lie so, nor shall they long lie so; God will in a little time revive them; and the assurance given them of this should engage them to return and adhere to him. But this seems to have a further reference to the resurrection of Jesus Christ; and the time limited is expressed by two days and the third day, that it may be a type and figure of Christs rising the third day, which he is said to do according to the scriptures, according to this scripture; for all the prophets testified of the sufferings of Christ and the glory that should follow. Let us see and admire the wisdom and goodness of God, in ordering the prophets words so that when he foretold the deliverance of the church out of her troubles he should at the same time point out our salvation by Christ, which other salvations were both figures and fruits of; and, though they might not be aware of this mystery in the words, yet now that they are fulfilled in the letter of them in the resurrection of Christ it is a confirmation to our faith that this is he that should come, and we are to look for no other. And it is every way suitable that a prophecy of Christs rising should be thus expressed, He will raise us up, and we shall live, for Christ rose as the first-fruits, and we revive with him, we live through him; he rose for our justification, and all believers are said to be risen with Christ (= Umat Allah bukan hanya bisa dicabik-cabik dan dipukul / dihantam, tetapi ditinggalkan untuk mati, dan bisa terbaring demikian untuk sementara waktu; tetapi mereka tidak akan selalu demikian, juga mereka tidak akan terbaring demikian untuk waktu yang lama; dalam waktu yang singkat Allah akan menghidupkan mereka; dan keyakinan yang diberikan kepada mereka tentang hal ini seharusnya menarik mereka untuk kembali dan setia kepadaNya / mengikuti Dia. Tetapi ini kelihatannya mempunyai referensi yang lebih jauh pada kebangkitan dari Yesus Kristus; dan waktu yang dibatasi dinyatakan oleh dua hari dan hari ketiga, supaya itu bisa menjadi TYPE dan gambar dari kebangkitan Kristus pada hari ketiga).

Catatan: saya hanya menterjemahkan bagian yang saya garis-bawahi.

Adam Clarke: After two days will he revive. Such is his power that in two or three days he can restore us. He can realize all our hopes, and give us the strongest token for good. In the third day he will raise us up. In so short a time can he give us complete deliverance. These words are supposed to refer to the death and resurrection of our Lord; and it is thought that the apostle refers to them, 1 Cor 15:4: Christ rose again the third day, according to the Scriptures; and this is the only place in the Scriptures, i.e., of the Old Testament, where his resurrection on the third day seems to be hinted at. The original, ‎y­qimeenuw‎, has been translated, he will raise him up. Then they who trusted in him could believe that they should be quickened together with him. ‘And we shall live in his sight.’ His resurrection being a proof of theirs (= Setelah dua hari Ia akan menghidupkan. Demikianlah kuasaNya sehingga dalam dua atau tiga hari Ia bisa memulihkan kita. Ia bisa merealisasikan seluruh pengharapan kita, dan memberikan kita tanda yang terkuat untuk selama-lamanya. Pada hari ketiga Ia akan membangkitkan kita. Dalam waktu yang begitu singkat Ia bisa memberikan kepada kita pembebasan yang sempurna. Kata-kata ini dianggap menunjuk pada kematian dan kebangkitan dari Tuhan kita; dan dianggap bahwa sang rasul menunjuk kepadanya, 1Kor 15:4: Kristus bangkit kembali pada hari ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; dan ini adalah satu-satunya tempat dalam Kitab Suci, yaitu dalam Perjanjian Lama, dimana kebangkitanNya pada hari ketiga kelihatannya diisyaratkan / digambarkan. Kata bahasa asli, ‎y­qimeenuw‎, telah diterjemahkan, ‘Ia akan membangkitkanNya’. Maka mereka yang percaya kepadaNya bisa percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali bersama dengan Dia. ‘Dan kita akan hidup di hadapanNya’. KebangkitanNya merupakan suatu bukti dari kebangkitan mereka).

1Kor 15:4 - bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.

Catatan: saya tak setuju dengan kata-kata yang saya garis-bawahi, karena ayat tentang Yunus yang akan saya jelaskan di bawah jelas juga menunjuk kepada kebangkitan Kristus pada hari ke 3. Bahkan saya berpendapat bahwa ayat tentang Yunus itu menunjuk pada kebangkitan pada hari ke 3 secara lebih jelas lagi.

Jamieson, Fausset & Brown: After two days will he revive us: in the third day he will raise us up, and we shall live in his sight. Primarily, in type, Israels national revival, in a short period (two or three being used to denote a few days, Isa 17:6; Luke 13:32-33, I do cures today and tomorrow, and the third day I shall be perfected. Nevertheless I must walk today, and tomorrow, and the day following); antitypically the language is so framed as to refer in its full accuracy only to Messiah, the ideal Israel (Isa 49:3; the Son called out of Egypt, as Israel was: cf. Matt 2:15, with Hos 11:1), raised on the third day (John 2:19, Destroy this temple, and in three days I will raise it up; 1 Cor 15:4, He rose again the third day, according to the Scriptures;’ cf. Isa 53:10). Compare the similar use of Israels political resurrection as the type of the general resurrection, of which Christs resurrection is the first-fruits (Isa 26:19; Ezek 37:1-14; 1 Cor 15:22-23; Dan 12:2) [= Setelah dua hari Ia akan menghidupkan kita: pada hari ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapanNya. Terutama, dalam TYPE, kebangkitan nasional dari Israel, dalam waktu yang singkat (kata-kata dua atau tiga digunakan untuk menunjuk pada beberapa hari, Yes 17:6; Luk 13:32-33, Aku menyembuhkan hari ini dan besok, dan hari ketiga Aku akan disempurnakan. Tetapi Aku harus berjalan hari ini, dan besok, dan hari berikutnya); secara ANTI-TYPE kata-katanya disusun sedemikian rupa sehingga menunjuk dengan ketepatan yang penuh hanya kepada Mesias, Israel yang ideal (Yes 49:3; Anak yang dipanggil dari Mesir, seperti Israel: bdk. Mat 2:15, dengan Hos 11:1), dibangkitkan pada hari ketiga (Yoh 2:19, Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali; 1Kor 15:4, Ia bangkit kembali pada hari ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bdk. Yes 53:10). Bandingkan penggunaan yang serupa tentang kebangkitan politik Israel sebagai TYPE dari kebangkitan umum, tentang mana kebangkitan Kristus adalah buah sulung (Yes 26:19; Yeh 37:1-14; 1Kor 15:22-23; Dan 12:2)].

Yes 17:6 - Dari padanya akan tertinggal sisa untuk pemetikan susulan seperti pada waktu orang menjolok buah zaitun, tertinggal satu dua (KJV/RSV/NIV/NASB: two or three) di sebelah pucuknya dan beberapa di dahan-dahannya, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel.

Lukas 13:32-33 - “(32) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. (33) Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalananKu, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.

Yesaya 49:3 - Ia berfirman kepadaku: ‘Engkau adalah hambaKu, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagunganKu.’”.

Mat 2:15 - dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: ‘Dari Mesir Kupanggil AnakKu.’”.

Hos 11:1 - Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anakKu itu.

Yoh 2:19 - Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’”.

1Kor 15:4 - bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.

Yes 53:10 - Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

Yes 26:19 - Ya, TUHAN, orang-orangMu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun TUHAN ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali.

Yeh 37:1-14 - “(1) Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan RohNya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. (2) Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. (3) Lalu Ia berfirman kepadaku: ‘Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?’ Aku menjawab: ‘Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!’ (4) Lalu firmanNya kepadaku: ‘Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! (5) Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. (6) Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.’ (7) Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. (8) Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. (9) Maka firmanNya kepadaku: ‘Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.’ (10) Lalu aku bernubuat seperti diperintahkanNya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. (11) FirmanNya kepadaku: ‘Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. (12) Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umatKu, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. (13) Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umatKu, dari dalamnya. (14) Aku akan memberikan RohKu ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN.’”.

1Kor 15:22-23 - “(22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. (23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milikNya pada waktu kedatanganNya.

Daniel 12:2 - Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.

Wycliffe Bible Commentary: “The fact that after two days and the third day serve as an idiom for a short period of time may be demonstrated by Jesus’ use of the idiom in Lk 13:32-33. The words should not be applied to the Resurrection in a primary sense, although they may be regarded as typical (cf. Hos 11:1). As God brought his son Israel from the Exile after three days (i. e., a brief period of time), so he raised his Son Jesus from the tomb outside the walls of Jerusalem on the third day (literally)” [= Fakta bahwa setelah dua hari dan hari ketiga digunakan sebagai suatu ungkapan untuk menunjuk pada suatu jangka waktu yang pendek bisa ditunjukkan oleh penggunaan ungkapan ini oleh Yesus dalam Luk 13:32-33. Kata-kata itu tidak boleh diterapkan pada kebangkitan dalam arti utama, sekalipun kata-kata itu bisa dianggap sebagai bersifat TYPE (bdk. Hos 11:1). Seperti Allah membawa anakNya Israel dari pembuangan setelah tiga hari (artinya, suatu jangka waktu yang pendek), demikian juga Ia membangkitkan AnakNya Yesus dari kubur di luar tembok-tembok Yerusalem pada hari ketiga (secara hurufiah)].

Luk 13:32-33 - “(32) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. (33) Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalananKu, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.

KJV: to day and to morrow, and the third day ... to day, and to morrow, and the day following (= hari ini dan besok, dan hari yang ketiga ... hari ini, dan besok, dan hari berikutnya).

Hos 11:1 - Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anakKu itu.

Pulpit Commentary: Theodoret and most of the Fathers understood this verse to refer to the resurrection of Christ on the third day after three days rest in the grave. ... The political resurrection of Israel may dimly shadow forth, by way of type, the resurrection of Messiah and the general resurrection of which he is the Firstfruits (= Theodoret dan kebanyakan bapa-bapa gereja menganggap ayat ini menunjuk pada kebangkitan dari Kristus pada hari ketiga setelah istirahat 3 hari dalam kubur. ... Kebangkitan secara politik dari Israel bisa secara kabur membayangkan, sebagai suatu TYPE, kebangkitan dari Mesias dan kebangkitan umum tentang mana Ia adalah buah sulung).

Calvin: “this place is usually referred to Christ, as declaring, that God would, after two days, and on the third, raise up his Church; for Christ, we know, did not rise privately for himself, but for his members, inasmuch as he is the firstfruits of them who shall rise. This sense does not seem then unsuitable, that is, that the Prophet here encourages the faithful to entertain hope of salvation, because God would raise up his only-begotten Son, whose resurrection would be the common life of the whole Church. ... Let us now see what the Prophet meant. He here adds, I doubt not, a second source of consolation, that is, that if God should not immediately revive his people, there would be no reason for delay to cause weariness, as it is wont to do; for we see that when God suffers us to languish long, our spirits fail; and those who at first seem cheerful and courageous enough, in process of time become faint. ... But at the same time I do not deny but that God has exhibited a remarkable and a memorable instance of what is here said in his only-begotten Son. ... the Father did not restore life to Christ as soon as he was taken down from the cross; he was deposited in the sepulchre, and he lay there to the third day. When God then intends that we should languish for a time, let us know that we are thus represented in Christ our head, and hence let us gather materials of confidence. We have then in Christ an illustrious proof of this prophecy” (= tempat ini biasanya dihubungkan dengan Kristus, sebagai menyatakan, bahwa Allah akan, setelah dua hari, dan pada hari ketiga, membangkitkan GerejaNya; karena Kristus, kita tahu, tidak bangkit secara pribadi untuk diriNya sendiri, tetapi untuk anggota-anggotaNya, karena Ia adalah buah sulung dari mereka yang akan bangkit. Arti ini bukannya tidak cocok pada saat itu, yaitu bahwa di sini sang Nabi mendorong orang-orang yang setia / percaya untuk mempunyai pengharapan tentang keselamatan, karena Allah akan membangkitkan Anak tunggalNya, yang kebangkitanNya akan menjadi kehidupan umum dari seluruh Gereja. ... Hendaklah kita sekarang melihat apa yang sang Nabi maksudkan. Saya tidak meragukan bahwa di sini ia menambahkan suatu sumber penghiburan yang kedua, yaitu, bahwa jika Allah tidak segera menghidupkan umatNya, maka tidak ada alasan sehingga penundaan itu menyebabkan kebosanan / kelesuan, seperti yang biasanya terjadi; karena kita melihat bahwa pada waktu Allah membiarkan kita merana untuk waktu yang lama, maka semangat kita menjadi lemah; dan mereka yang mula-mula kelihatannya cukup bersukacita dan berani, dalam proses waktu menjadi lemah. ... Tetapi pada saat yang sama saya tidak menyangkal bahwa Allah telah menunjukkan suatu contoh yang sangat hebat dan mengesankan tentang apa yang dikatakan di sini dalam diri AnakNya yang tunggal. ... Bapa tidak mengembalikan kehidupan kepada Kristus begitu Ia diturunkan dari salib; Ia ditaruh / ditempatkan dalam kuburan, dan Ia berbaring di sana sampai hari ketiga. Pada waktu Allah pada saat itu merencanakan / menentukan bahwa kita harus merana untuk sementara waktu, hendaklah kita mengetahui bahwa demikianlah kita digambarkan dalam Kristus yang adalah kepala kita, dan karena itu hendaklah kita tetap mempunyai keyakinan. Jadi, dalam Kristus kita mempunyai bukti yang jelas tentang nubuat ini).

Barnes Notes: After two days will He revive us (or quicken us, give us life,) in the third day He will raise us up. The Resurrection of Christ, and our resurrection in Him and in His Resurrection, could not be more plainly foretold. The prophet expressly mentions two days, after which life should be given, and a third day, on which the resurrection should take place. What else can this be than the two days in which the Body of Christ lay in the tomb, and the third day, on which He rose again, as the Resurrection and the life (John 11:25), the first fruits of them that slept (1 Cor 15:20), the source and earnest and pledge of our resurrection and of life eternal? The Apostle, in speaking of our resurrection in Christ, uses these self-same words of the prophet; God, who is rich in mercy, for His great love wherewith He loved us - hath quickened us together with Christ, and hath raised us up and made us to sit together in heavenly places in Christ Jesus (Eph 2:4-6). ... In shadow, the prophecy was never fulfilled to Israel at all. The ten tribes were never restored; they never, as a whole, received any favor from God, after He gave them up to captivity. And unto the two tribes, (of whom, apart from the ten, no mention is made here) what a mere shadow was the restoration from Babylon, that it should be spoken of as the gift of life or of resurrection, whereby we should live before Him! The strictest explanation is the truest. The two days and the third day have nothing in history to correspond with them, except that in which they were fulfilled, when Christ, rising on the third day from the grave, raised with Him the whole human race” [= Setelah dua hari Ia akan menghidupkan kita lagi (atau membangkitkan kita, memberi kita kehidupan), pada hari ketiga Ia akan membangkitkan kita. Kebangkitan Kristus, dan kebangkitan kita dalam Dia dan dalam kebangkitanNya, tidak bisa diramalkan dengan lebih jelas lagi. Sang nabi dengan jelas menyebutkan dua hari setelah mana kehidupan akan diberikan, dan suatu hari ketiga, pada mana kebangkitan itu akan terjadi. Apa arti lain dari hal ini selain dari pada dua hari dalam mana Tubuh Kristus terletak dalam kubur, dan hari ketiga, pada mana Ia bangkit kembali, sebagai Kebangkitan dan hidup (Yoh 11:25), buah sulung dari mereka yang tertidur (1Kor 15:20), sumber dan jaminan dan janji dari kebangkitan kita dan dari hidup yang kekal? Sang Rasul, pada waktu berbicara tentang kebangkitan kita dalam Kristus, menggunakan kata-kata yang sama dari sang nabi; Allah, yang kaya dengan belas kasihan, karena kasihNya yang besar dengan mana Ia mengasihi kita - telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, dan telah membangkitkan kita dan membuat kita duduk bersama-sama di tempat-tempat surgawi dalam Kristus Yesus (Ef 2:4-6). ... Dalam bayangan, nubuat ini tidak pernah digenapi bagi Israel sama sekali. 10 suku tak pernah dipulihkan; mereka tidak pernah, secara keseluruhan, menerima kebaikan apapun dari Allah, setelah Ia menyerahkan mereka pada pembuangan. Dan kepada 2 suku (tentang siapa, terpisah dari yang 10, tak ada penyebutan yang dibuat di sini) bayangan apakah pemulihan dari Babilonia itu sehingga itu disebutkan sebagai suatu karunia kehidupan atau kebangkitan, dengan mana kita harus hidup di hadapanNya! Penjelasan yang paling ketat adalah yang paling benar. Dua hari dan hari ketiga tidak mempunyai apapun dalam sejarah yang sesuai dengannya, kecuali dimana kata-kata itu digenapi, pada waktu Kristus, bangkit pada hari ketiga dari kubur, membangkitkan dengan Dia seluruh umat manusia].

Yohanes 11:25 - Jawab Yesus: ‘Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.

1Kor 15:20 - Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung (KJV/RSV/NIV/NASB: the firstfruits) dari orang-orang yang telah meninggal.

Ef 2:4-6 - “(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasihNya yang besar, yang dilimpahkanNya kepada kita, (5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita - oleh kasih karunia kamu diselamatkan - (6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga.

Catatan: kelihatannya Albert Barnes mempunyai pandangan yang agak berbeda dibandingkan dengan para penafsir lain. Ia tidak menganggap kata-kata itu digenapi dalam diri bangsa Israel, tetapi digenapi hanya dalam diri Kristus.

2) Yunus 1:15,17 - (15) Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk. ... (17) Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya”.

Ini merupakan nubuat dalam bentuk TYPE! Yunus merupakan TYPE dari Kristus, dan keberadaan Yunus dalam perut ikan selama 3 hari merupakan TYPE dari keberadaan Yesus dalam kematian / kubur selama 3 hari. Kebenaran dari hal ini dibuktikan secara mutlak oleh text di bawah ini yang merupakan kata-kata Yesus sendiri.

Matius 12:40 - Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

Jadi, matinya Yesus selama 3 hari, atau bangkitnya Yesus pada hari ke 3, sesuai dengan nubuat dalam bentuk type, yang terjadi dalam diri Yunus, pada waktu ia ditelan ikan dan berada dalam perut ikan selama 3 hari.

Lukas 11:29,30,32 - (29) Ketika orang banyak mengerumuniNya, berkatalah Yesus: Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (30) Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. ... (32) Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!.

Bahwa Yunus merupakan type dari Yesus merupakan sesuatu yang sudah diajarkan oleh kekristenan, jauh sebelum Mokoginta menulis bukunya. Jadi, ini bukan penafsiran yang saya buat-buat sekedar untuk menjawab pertanyaan Mokoginta! Bahwa ini memang merupakan penafsiran umum dari para penafsir, saya tunjukkan dari kutipan-kutipan di bawah ini.

Catatan: dalam kutipan-kutipan di bawah ini, saya hanya menterjemahkan bagian yang saya garis-bawahi.

Matthew Henry (tentang Yun 1:15): “Jonah is herein a type of Christ, that he gives his life a ransom for many; but with this material difference, that the storm Jonah gave himself up to still was of his own raising, but that storm which Christ gave himself up to still was of our raising. Yet, as Jonah delivered himself up to be cast into a raging sea that it might be calm, so did our Lord Jesus, when he died that we might live (= Dalam hal ini Yunus adalah suatu type dari Kristus, ...).

Matthew Henry (tentang Yun 1:17): The fish swallowed up Jonah, not to devour him, but to protect him. ... Jonah by this miraculous preservation was designed to be made, ... An illustrious type of Christ, who was buried and rose again according to the scriptures (1 Cor 15:4), according to this scripture, for, as Jonah was three days and three nights in the whales belly, so was the Son of man three days and three nights in the heart of the earth, Matt 12:40. Jonahs burial was a figure of Christs” (= ... Suatu type yang jelas / terkenal tentang Kristus, ... Penguburan Yunus adalah suatu gambaran dari penguburan Kristus).

Jamieson, Fausset & Brown (tentang Yun 1:17): “But then God prepared a great fish to be his living grave, in order to prefigure the three days burial and resurrection of the Saviour. ... Jonahs condition under punishment, shut out from the outer world, was rendered ... as also a future type of Jesus literal death for sin, and resurrection by the Spirit of God. Three days and three nights. Probably, like the antitype Christ, Jonah was cast forth on the land on the third day (Matt 12:40); the Hebrew counting the first and third parts of days as whole 24 hour days” [= Tetapi Allah lalu mempersiapkan seekor ikan besar untuk menjadi kuburannya yang hidup, supaya bisa menjadi gambaran lebih dulu dari penguburan 3 hari dan kebangkitan dari sang Juruselamat. ... juga merupakan suatu type yang akan datang dari kematian hurufiah dari Yesus untuk dosa, dan kebangkitan oleh Roh Allah. ‘Tiga hari dan tiga malam’. Mungkin, seperti Kristus sang anti type, Yunus dimuntahkan ke darat pada hari ketiga (Mat 12:40); orang-orang Ibrani menghitung bagian pertama dan ketiga dari hari-hari itu sebagai hari-hari dari 24 jam penuh].

Jamieson, Fausset & Brown: “The correspondence between Jonah the type and Christ the antitype is most minute. Man was ready to be swallowed by the waves of hell, stirred up by the tempest of Gods wrath against sin, when Christ, as one of us, volunteered to give up His life to save our lives; just as the mariners were about to perish in the waves, until Jonah gave himself up as the victim to appease Gods righteous anger. But the sin in Jonahs case was inherent: in Christs, not inherent, but voluntarily imputed. As the Gentile mariners prayed that innocent blood should not be laid upon them, so the Gentile Pontius Pilate washed his hands of the death of Christ, saying, I am clean from the blood of this man. The conversion of the Gentiles flowed from the death of Jesus, as the conversion of the mariners, and subsequently of the Ninevites ensued upon the casting of Jonah into the sea. From Christs vicarious sacrifice there results to believers the settled calm of heartfelt peace. As Jonah, after a three days entombment, through his return to the land of the living, became a prophet to the Gentiles, whom he was the instrument of converting, whereas he had failed to convert Israel: so Christ, through His resurrection out of death, became the power of God to the salvation of the Gentiles, after the Jews had rejected Him. The life of Jonah illustrates how wonderfully God can overrule history to be covert prophecy. Thus the infidel is rebuked, who would make nature the master instead of the servant of the God both of nature and of grace: and who would extinguish for themselves the Light of the world, in order that it may not eclipse the rushlight of their own theory (Pusey) (= Persesuaian antara Yunus, typenya, dan Kristus, anti-typenya, adalah sangat seksama. ... Kehidupan Yunus menunjukkan betapa secara luar biasa Allah bisa mengatur sejarah sehingga menjadi nubuat yang tersembunyi / samar).

Barnes Notes (tentang Yun 1:17): “God could as easily have kept Jonah alive in the sea as in the fishs belly, but, in order to prefigure the burial of the Lord, He willed him to be within the fish whose belly was as a grave” (= Allah bisa dengan sama mudahnya mejaga Yunus tetap hidup dalam laut seperti dalam perut ikan, tetapi untuk menggambarkan lebih dulu penguburan Tuhan, Ia menghendakinya untuk berada dalam ikan, yang perutnya adalah seperti suatu kuburan).

Pulpit Commentary: “Jonah was a type of Christ in his resurrection. (a) As to the fact. (b) As to the time (vide Exposition; see also Hos 6:2) [= Yunus adalah suatu type dari Kristus dalam kebangkitanNya] - hal 531.

The Bible Exposition Commentary: Old Testament (tentang Yunus 2:10): The miracle. Few miracles in Scripture have been attacked as much as this one, and Christian scholars have gathered various kinds of evidence to prove that it could happen. Since the Bible doesnt tell us what kind of fish swallowed Jonah, we dont have to measure sharks and whales or comb history for similar incidents. It was a prepared fish (1:17), designed by God for the occasion, and therefore it was adequate for the task. Jesus didnt question the historicity of the miracle, so why should we? The sign (Matt 12:39; 16:4; Luke 11:29). The sign of Jonah is seen in his experience of death, burial, and resurrection on the third day, and it was the only sign Jesus gave to the nation of Israel. At Pentecost. Peter preached the Resurrection (Acts 2:22-26) and so did Paul when he preached to the Jews in other nations (13:26-37). In fact, the emphasis in the Book of Acts is on the resurrection of Jesus Christ: for the apostles were witnesses of the Resurrection (2:32; 3:15; 5:32; 10:39). Some students are troubled by the phrase three days and three nights, especially since both Scripture and tradition indicate that Jesus was crucified on Friday. In order to protect the integrity of the Scripture, some have suggested that the Crucifixion be moved back to Thursday or even Wednesday. But to the Jews, a part of a day was treated as a whole day, and we need not interpret three days and three nights to mean seventy-two hours to the very second. For that matter, we cant prove that Jonah was in the fish exactly seventy-two hours. The important thing is that centuries after the event, Jonah became a sign to the Jewish people and pointed them to Jesus Christ” (= Tanda Yunus terlihat dari pengalaman kematian, penguburan, dan kebangkitannya pada hari ketiga, dan hanya itu tanda yang Yesus berikan kepada bangsa Israel. ... Hal yang penting adalah bahwa berabad-abad setelah peristiwa itu, Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Yahudi dan mengarahkan mereka kepada Yesus Kristus).

Spurgeon: “The great sign of our Lords mission is his resurrection, and his preparing gospel of salvation for the heathen. His life-story is well symbolized by that of Jonah. They cast our Lord overboard, even as the sailors did the man of God. The sacrifice of Jonah calmed the sea for the mariners; our Lords death made peace for us. Our Lord was a while in the heart of the earth as Jonah in the depth of the sea; but he rose again, and his ministry was full of the power of his resurrection. As Jonahs ministry was certified by his restoration from the sea, so is our Lords ministry attested by his rising from the dead. The man who had come back from death and burial in the sea commanded the attention of all Nineveh, and so does the risen Savior demand and deserve the obedient faith of all to whom his message comes” (= Cerita kehidupanNya disimbolkan dengan baik oleh cerita kehidupan Yunus. ... Korban Yunus menenangkan laut bagi para pelaut; kematian Tuhan kita membuat damai bagi kita. ... Orang yang telah kembali dari kematian dan penguburan dalam laut memerintahkan perhatian dari seluruh Niniwe, dan demikian juga sang Juruselamat yang bangkit menuntut dan layak mendapat iman yang taat dari semua orang kepada siapa beritaNya datang) - Commentary on Matthew (AGES).

John Wesley: “The sign of Jonah - Who was herein a type of Christ” (= Tanda Yunus - Yang dalam hal ini adalah type dari Kristus).

Matthew Henry (tentang Mat 12:40): Now this sign of the prophet Jonas he further explains here; (v. 40) As Jonas was three days and three nights in the whales belly, and then came out again safe and well, thus Christ shall be so long in the grave, and then shall rise again. [1.] The grave was to Christ as the belly of the fish was to Jonah; thither he was thrown, as a Ransom for lives ready to be lost in a storm; there he lay, as in the belly of hell (Jonah 2:2), and seemed to be cast out of Gods sight. [2.] He continued in the grave just as long as Jonah continued in the fish’s belly, three days and three nights; not three whole days and nights: it is probable, Jonah did not lie so long in the whale’s belly, but part of three natural days (‎nychthemerai‎, the Greeks called them); he was buried in the afternoon of the sixth day of the week, and rose again in the morning of the first day; it is a manner of speech very usual; see 1 Kings 20:29; Est 4:16; 5:1; Luke 2:21. So long Jonah was a prisoner for his own sins, so long Christ was a Prisoner for ours. [3.] As Jonah in the whales belly comforted himself with an assurance that yet he should look again toward Gods holy temple (Jonah 2:4), so Christ when he lay in the grave, is expressly said to rest in hope, as one assured he should not see corruption, Acts 2:26,27. [4.] As Jonah on the third day was discharged from his prison, and came to the land of the living again, from the congregation of the dead (for dead things are said to be formed from under the waters, Job 26:5), so Christ on the third day should return to life, and rise out of his grave to send abroad the gospel to the Gentiles (= Sebagaimana Yunus pada hari ketiga dibebaskan dari penjaranya, dan datang di negeri orang-orang hidup lagi dari jemaat orang mati ... demikian juga Kristus pada hari ketiga harus hidup kembali, dan keluar dari kuburNya ...).

William Hendriksen (tentang Mat 12:40): “as Jonah was swallowed up by the sea-monster, so he, Jesus, will be swallowed up by the earth; and as Jonah was delivered from his imprisonment, so also Jonahs great Antitype would arise from the grave” (= sebagaimana Yunus ditelan oleh monster laut, demikian juga Ia, Yesus, akan ditelan oleh bumi; dan sebagaimana Yunus dibebaskan dari pemenjaraannya, demikian juga anti type yang agung dari Yunus akan keluar / bangkit dari kuburan) - hal 533,534.

Lenski (tentang Mat 12:40): The sign of Jonah means that what happened to Jonah pictures and typifies what the same divine power will do with Jesus ... Nor does Jesus regard it as a side issue but as a type of the very climax of his own work, his death and his resurrection ... The manner of numbering nights with the days is an idiomatic Jewish usage. As Jonah escaped on the third day, so Jesus arose on the third day. ... The fish had swallowed Jonah bodily, and his bodily stay in the fish typifies the stay of Jesus body in the tomb” (= Sebagaimana Yunus lolos pada hari ketiga, demikian juga Yesus bangkit pada hari ketiga. ... Ikan telah menelan Yunus secara jasmani, dan keberadaannya secara jasmani di dalam ikan menjadi type dari keberadaan tubuh / mayat Yesus dalam kuburan) - hal 492,493,494.

Lenski (tentang Mat 12:40): The typical feature is simply this: when Jonah disappeared in the maw of the monster, his career seemed to have been ended - it was not; he returned alive and preached with wonderful success in Niniveh. So when the Jews saw Christ laid in the tomb, they thought that his career was ended - it, too, was not; he returned alive, and his mighty work went on according to the divine will. The parellel is emphasized and placed beyond question by the three days. The antitype thus fits the type exactly according to the divine design which arranged both” (= Dengan demikian anti typenya cocok secara persis dengan typenya menurut rancangan ilahi yang mengatur keduanya) - hal 494.

Catatan:

a) Orang-orang Niniwe bertobat karena pemberitaan Firman Tuhan oleh Yunus. Dan Yesus jauh lebih besar dari Yunus (Mat 12:41). Karena itu, orang-orang jaman sekarang yang tidak bertobat setelah mendengar tentang Yesus, lebih brengsek dari orang-orang Niniwe!

Bdk. Matius 12:41 - Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!.

b) Mat 12:40 - 3 hari 3 malam.

Ini menyebabkan ada orang yang beranggapan bahwa Yesus mati pada hari Kamis, dan bahkan Rabu (karena Ia bangkit pada hari Minggu). Tetapi Mark 15:42 jelas menunjukkan bahwa Yesus mati pada hari Jumat (Sabat = Sabtu; jadi ‘hari menjelang Sabat = Jumat).

Mark 15:42 - Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat”.

Tetapi kalau Yesus mati pada hari Jumat pk 3 siang (Luk 23:44) dan bangkit pada hari Minggu dini hari, maka itu berarti bahwa Ia mati / ada dalam kubur hanya sekitar 38 jam. Lalu bagaimana menafsirkan Mat 12:40 yang berkata 3 hari 3 malam? Jawab: ingat bahwa dalam menghitung hari, orang Yahudi menganggap sebagian hari sebagai satu hari penuh!

Contoh:

1. Ester 4:16-5:1 - (4:16) Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati. (4:17) Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya. (5:1) Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu.

Perhatikan bahwa Ester 4:16 mengatakan bahwa orang-orang Yahudi itu diminta untuk berpuasa 3 hari penuh (baik waktu malam, baik waktu siang), kemudian Ester akan menghadap raja. Tetapi Ester 5:1 mengatakan pada hari yang ketiga (bukan ‘setelah hari ketiga), Ester sudah menghadap raja. Ini menunjukkan bahwa pada hari ke 3 mereka hanya berpuasa dalam sebagian dari hari itu, tetapi toh dianggap sebagai satu hari penuh.

2. Kej 42:17-18 - (17) Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga hari lamanya. (18) Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka: Buatlah begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan Allah.

Penjelasannya sama dengan tentang Ester di atas.

3. Mat 27:63-64 - (63) dan mereka berkata: Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidupNya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. (64) Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-muridNya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama..

Penjelasannya sama dengan yang di atas.

4. 2Taw 10:5,12 - (5) Tetapi ia menjawab mereka: Datanglah kembali kepadaku lusa. Lalu pergilah rakyat itu. ... (12) Lusanya datanglah Yerobeam dengan segenap rakyat kepada Rehabeam, seperti yang dikatakan raja: Kembalilah kepadaku lusa..

KJV: after three days ... on the third day ... on the third day (= setelah 3 hari ... pada hari yang ke 3 ... pada hari yang ke 3).

RSV: in three days ... the third day ... the third day (= dalam 3 hari ... hari yang ke 3 ... hari yang ke 3).

NIV: in three days ... three days later ... in three days (= dalam 3 hari ... 3 hari lagi ... dalam 3 hari).

NASB: in three days ... on the third day ... on the third day (= dalam 3 hari ... pada hari ke 3 ... pada hari ke 3).

Yesus mati hari Jumat. Biarpun Ia mati hari Jumat pada 15.00, tetapi Jumat pk 15.00-18.00 (hanya 3 jam) dianggap / dihitung sebagai satu hari. Seluruh hari Sabtu Ia ada dalam kubur, dan itu dianggap / dihitung sebagai hari kedua. Lalu sebagian dari hari Minggu (pk 18.00 - pk 4 atau 5 pagi, ini hanya kira-kira 10 atau 11 jam) Ia masih ada dalam kubur dan itu dianggap sebagai hari ketiga. Jadi, kata-kata Yesus dalam Mat 12:40 cocok dengan apa yang Ia alami.

Satu hal yang harus diperhatikan adalah: orang-orang Yahudi tidak menganggap bahwa kata-kata Yesus dalam ay 40 ini tidak cocok dengan fakta bahwa Yesus mati / ada dalam kubur hanya sekitar 38 jam. Kalau mereka menganggap tidak cocok, pasti mereka akan menuduh Yesus sebagai pendusta / nabi palsu karena nubuat / kata-kataNya salah. Tetapi dalam kenyataannya, tidak pernah ada tuduhan seperti itu!

Barnes Notes (tentang Mat 12:40): Three days and three nights. It will be seen in the account of the resurrection of Christ that he was in the grave but two nights and a part of three days. ... This computation is, however, strictly in accordance with the Jewish mode of reckoning. If it had not been, the Jews would have understood it, and would have charged our Saviour as being a false prophet, for it was well known to them that he had spoken this prophecy, Matt 27:63. Such a charge, however, was never made” (= Tiga hari dan tiga malam. Akan terlihat dalam cerita tentang kebangkitan Kristus bahwa Ia ada dalam kubur hanya dua malam dan sebagian dari 3 hari. ... Tetapi perhitungan ini secara ketat sesuai dengan cara perhitungan Yahudi. Seandainya tidak demikian, orang-orang Yahudi akan sudah mengertinya, dan akan sudah menuduh Juruselamat kita sebagai seorang nabi palsu, karena mereka tahu bahwa Ia telah mengucapkan nubuat ini, Mat 27:63. Tetapi tuduhan seperti itu tidak pernah dibuat; dan karena itu adalah jelas bahwa apa yang dimaksud oleh ramalan ini tercapai / digenapi).

Mat 27:62-63 - “(62) Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, (63) dan mereka berkata: ‘Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidupNya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.

Kalau ada orang yang tetap mau menyamakan cara orang Yahudi menggunakan istilah dengan cara kita, itu karepe dewe! Dan kalau dilakukan seperti itu, pasti akan terjadi kekacauan dalam banyak bagian Alkitab.

Kita harus mengartikan suatu istilah dalam Alkitab sesuai dengan pengertian orang-orang di sana pada jaman itu!

Misalnya:

a. Istilah Anak Allah harus diartikan Allah sendiri atau setara dengan Allah.

Yohanes 5:18 - Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuhNya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan (menyetarakan) diriNya dengan Allah.

Matius 14:33 - Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: Sesungguhnya Engkau Anak Allah..

b. Istilah engkau telah mengatakannya harus diartikan ya.

Matius 26:63-66 - (63) Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepadaNya: Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak. (64) Jawab Yesus: Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit. (65) Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujatNya. (66) Bagaimana pendapat kamu? Mereka menjawab dan berkata: Ia harus dihukum mati!.

Kalau diartikan bukan aku, tetapi engkau yang mengatakannya maka akan terjadi kekacauan, karena kalau memang artinya seperti itu, lalu mengapa Yesus dijatuhi hukuman mati?

c. Yosua 7:19 - (19) Berkatalah Yosua kepada Akhan: Anakku, hormatilah TUHAN, Allah Israel, dan mengakulah di hadapanNya; katakanlah kepadaku apa yang kauperbuat, jangan sembunyikan kepadaku..

NIV: give glory to the LORD, the God of Israel, and give him the praise’ (= berilah kemuliaan kepada TUHAN, Allah Israel, dan berilah pujian kepadaNya).

Kata-kata ini juga tak bisa diartikan secara hurufiah / kata per kata. Artinya adalah suatu desakan untuk bersumpah.

d. Kata anak bisa diartikan anak menantu, cucu / keturunan, ciptaan, dan kata memperanakkan bisa diartikan menurunkan. Sebaliknya, kata bapa bisa diartikan pencipta.

Menafsirkan kata anak sebagai menantu bukanlah merupakan sesuatu yang aneh, karena dalam Rut 1:11-13, Naomi juga menyebut kedua menantunya dengan sebutan anak-anakku.

Rut 1:11-13 - “(11) Tetapi Naomi berkata: ‘Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti? (12) Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki, (13) masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?’”.

KJV/RSV/NIV/NASB: my daughters (= anak-anak perempuanku).

Menafsirkan kata anak sebagai cucu juga bukan merupakan hal yang aneh, karena dalam Alkitab, istilah anak sering menunjuk kepada keturunan, dan istilah bapa / ibu sering menunjuk kepada nenek moyang. Bahwa hal seperti ini sering terjadi terlihat dari:

Kejadian 46:16-18 dimana ada 3 generasi yang dalam Kitab Suci Indonesia disebut sebagai keturunan Zilpa. Tetapi terjemahan yang hurufiahnya seharusnya adalah sons of Zilpa (= anak-anak Zilpa).

Kej 46:16-18 - “(16) Anak-anak Gad ialah Zifyon, Hagi, Syuni, Ezbon, Eri, Arodi dan Areli. (17) Anak-anak Asyer ialah Yimna, Yiswa, Yiswi dan Beria; Serah ialah saudara perempuan mereka; dan anak-anak Beria ialah Heber dan Malkiel. (18) Itulah keturunan Zilpa, yakni hamba perempuan yang telah diberikan Laban kepada Lea, anaknya perempuan, dan yang melahirkan anak-anak bagi Yakub; seluruhnya enam belas jiwa.

KJV/RSV/NASB: the sons of Zilpah (= anak-anak dari Zilpa).

NIV: ‘the children born to Jacob by Zilpah’ (= anak-anak yang dilahirkan bagi Yakub oleh Zilpa).

2Taw 28:1 dimana Daud disebut sebagai bapa leluhur Ahas.

2Taw 28:1 - Ahas berumur dua puluh tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya”.

KJV/RSV/NIV/NASB: his father (= bapanya).

Kata bapa bisa diartikan pencipta seperti dalam kasus:

Adam / malaikat disebut anak Allah.

Lukas 3:38 - anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah”.

Ayub 1:6 - Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.

Allah disebut Bapa segala roh.

Ibrani 12:9 - Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?.

Yesus disebut Bapa yang kekal, atau lebih tepat Bapa dari kekekalan.

Yesaya 9:5 - Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

e. Kata benci bisa diartikan kurang mengasihi.

Lukas 14:26 - Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu.

Matius 10:37 - Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu.

Kej 29:31 - Ketika TUHAN melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibukaNyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul.

KJV: Leah was hated (= Lea dibenci).


Ul 21:15 - Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai”.

KJV: ... another hated... the hated... was hated (= ... yang lain dibenci ... yang dibenci ... dibenci).

Dalam bahasa apapun selalu ada ungkapan yang menggunakan kata-kata yang bagi orang luar rasanya aneh, tetapi orang luar TIDAK BERHAK menyalahkan!

Misalnya:

1. Dalam bahasa Inggris.

a. Kata-kata let us hit the road (= mari kita berangkat) atau let us hit the shower (= mari kita mandi). Padahal arti kata-kata itu secara hurufiah adalah mari kita memukul jalanan dan mari kita memukul pancuran!

b. She is a knock out (= ia sangat cantik). Apa hubungan cantik dengan KO?

c. What the hell are you talking about? (= Apa gerangan yang kamu katakan?). Untuk apa ada kata hell (= neraka) di sini?

d. Why on earth is she doing that? (= Mengapa gerangan ia melakukan hal itu?). Untuk apa ada kata on earth (= di bumi) di sini? 

e. Hell-driver (= Pengemudi yang ngebut / ugal-ugalan). Mengapa digunakan kata hell (= neraka) di sini?

2. Dalam bahasa Indonesia.

a. Menggunakan kata kami pada waktu bicara di depan umum, padahal yang dimaksudkan adalah saya.

b. Menggunakan kata gombal dalam arti omong kosong.

c. Orang kuat disebut ndak punya udel.

e. Orang yang suka membaca / belajar disebut kutu buku.

f. Pencuri di atas truk di jalanan disebut bajing loncat.

g. Orang bodoh dikatakan otaknya ditaruh di dengkul.

h. Orang pandai disebut otaknya encer.

i. Rumah tangga yang kacau dikatakan seperti neraka.

j. Melihat uang matanya hijau.

k. Sebut seadanya keluarga sebagai saudara.

l. Mengatakan kurang tahu padahal yang dimaksudkan adalah tidak tahu.

Catatan: untuk pertanyaan ke 11 ini, saya dan Ev. Esra telah melakukan debat terbuka melawan Mokoginta dan Mashud, di Sidoarjo. Tetapi pada saat itu kami diberi waktu yang tidak memadai, sehingga tak bisa menjelaskan seluruh argumentasi saya ini. Sekalipun demikian, saya yakin bahwa sebetulnya kami memenangkan debat tersebut, dan bisa menjawab pertanyaan ini. Tetapi baik Mokoginta maupun Mashud menolak jawaban saya, tanpa alasan yang jelas. Saya maklum akan hal ini, karena kalau mereka betul-betul fair / adil, itu berarti harus kehilangan mobil BMW. Kalau Mokoginta, atau siapapun juga, tak setuju dengan kata-kata ini, silahkan memberikan tanggapan kepada saya.
Kuiz lnjil Lukas 24 Berhadiah 1 (satu) mobil sedan BMW (MOKO11).
-o0o-
Next Post Previous Post