Dahulukan Kewajiban Daripada Ketentraman

“Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya …”  1 Korintus 9:27 

Orang percaya yang lemah mengarahkan pemikirannya lebih pada berkat-berkat Tuhan daripada tugas yang harus dikerjakan. Pemikiran mereka lebih tertarik pada kesenangan, kedamaian, ketentraman, dan rasa terjamin dibandingkan dengan rasa tanggung jawab untuk menantikan Allah, mempercayai Allah, hidup bersama Allah, dan bertindak bagi Allah. 
Dahulukan Kewajiban Daripada Ketentraman
Kebenaran ini banyak terbukti di dalam pengalaman. Orang percaya yang kuat lebih peduli akan tanggung jawab mereka dibandingkan dengan upah mereka. “Tuhan”, kata seorang percaya yang kuat, “tolong aku tetap percaya, tetap bekerja, hidup suci, dan itu sudahlah cukup; sekalipun jika aku tidak mendapat jaminan, ketentraman, kedamaian, atau sukacita hingga hari kematianku. 
Bawalah aku menjalani semua ini agar Engkau mendapat kemuliaan, meskipun aku tidak mendapatkan kenyamanan; asal Engkau dipermuliakan, tidak masalah jika aku tidak mendapat damai; aku akan memuliakan Engkau” (lihat Roma. 4:18-20). “Aku tahu”, demikian katanya, “sekalipun kehidupan yang nyaman sangat menyenangkan, tetapi satu kehidupan yang mempercayai Allah, yang tidak memusingkan soal kenyamanan, adalah hidup yang paling memuliakan Engkau, dan oleh karenanya aku akan tunduk dan berdiam diri di hadapan-Mu, Tuhan. 

Tolong saya dalam pekerjaan saya, dan berserah taat atas saat-Mu kapan mengaruniakan semua upahku berupa ketentraman, sukacita, damai sejahtera, dan jaminan”. Pelayan terbaik tidak mengarahkan hatinya pada berkat-berkat lebih daripada tanggung jawabnya, dan orang percaya terbaik tidak mengutamakan kenyamanan dan penghasilan lebih penting daripada kehormatan dan hutang kewajiban kepada Allah. 

Jadi perhatikanlah, cara terbaik memperoleh kesukaan, damai sejahtera, dan rasa terjamin adalah mengarahkan pikiran dan hati pada tanggung jawab kita. Ah! Seandainya orang-orang percaya yang sedang berduka dan berkeluh kesah mengerti hal ini, segala kedukaan mereka akan berubah menjadi kegirangan, dan keluh kesah mereka menjadi nyanyian pujian. 


Cara tercepat memperoleh kenyamanan adalah justru mengurangi hasrat akan kenyamanan, dan melakukan lebih banyak kewajiban. Tetapkan hati pikiran anda pada apa yang seharusnya dilaksanakan lebih dari apa yang anda inginkan. Saat iman sepenuhnya mengandalkan Kristus, Tuhan datang, dan oleh Roh-Nya memeteraikan kehidupan, kasih dan kemuliaan bagi kita. 

Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan dari karya Thomas Brooks (1608-1680), Works, III:59-60 . https://teologiareformed.blogspot.com/

Next Post Previous Post