EFESUS 6:5-9 (KEWAJIBAN HAMBA DAN TUAN)

Pdt.Budi Asali, M.Div.

I) UNTUK HAMBA (Efesus 6: 5-8):

Paulus menulis kepada hamba / budak, dan itu menunjukkan bahwa kekristenan menganggap hamba / budak yang percaya kepada Kristus sebagai anggotanya!

A)Kewajiban hamba (Efesus 6: 5-7):

- Hamba hidup menderita, tetapi toh punya kewajiban untuk taat. Penderitaan tidak membebaskan kita dari tanggung jawab!!
EFESUS 6:5-9 (KEWAJIBAN HAMBA DAN TUAN)
otomotif, bisnis
- Kewajiban hamba berlaku untuk pelayan / pegawai.

Calvin: “As the condition of servants is as much more agreeable than taht of slaves in ancient times, they ought to consider themselves far less excuseable, if they do not endeavour, in every way, to comply with Paul’s injunctions”.

- Apa kewajibannya?

1)Taat kepada tuan / majikan (Efesus 6: 5).

# Injil tidak memberikan kebebasan daging / jasmani!!

# Paulus tidak menyuruh hamba untuk memberontak (bdk. Filipi 12 1Korintus 7:21-24) Ini menunjukkan bahwa kita harus mempraktikkan kekristenan di mana pun kita berada, bagaimanapun tak enaknya keadaan kita. bdk. 1Petrus 2:18.

2)Taatlah sesempurna mungkin.

Efesus 6: 5 ‘dengan takut dan gentar’.

Dengan membandingkan dengan 1Korintus 2:3 2Korintus 7:15 Filipi 2:12 maka kita bisa melihat bahwa istilah itu berarti: takut berbuat salah, sehingga berusaha memberikan yang terbaik.

Penerapan: Apakah saudara memberikan yang terbaik pada waktu saudara bekerja?


3)Taat kepada tuan sebagai ketaatan kepada Tuhan (ay 5-7 bdk. Kolose 3:22-23).

4)Hati harus ikut taat.

Efesus 6:5 ‘dengan tulus hati’

Efesus 6:6 ‘bukan hanya di hadapan mereka...’

Ay 6 ‘dengan segenap hati’. Ini salah terjemahan!

NIV / NASB: ‘from the heart’.

Secara hurufiah: ‘from the soul’.

B)Bagian Kitab Suci lain tentang kewajiban hamba:

1Timotius 6:1-2 Titus 2:9-10 1Petrus 2:18

C)Penghiburan bagi hamba (Efesus 6: 8):

Akan ada ‘upah’! Ini hiburan bagi hamba.

II) UNTUK TUAN (Efesus 6: 9):

A) Kewajiban Tuan:

1)’Perbuatlah demikian juga kepada mereka’ (ay 9).

Apa artinya? Ada macam-macam arti:

- Dihubungkan dengan Kolose 4:1 = adil dan jujur.

- Kalau ingin dihormati oleh hamba, tuan harus menghormati hamba (bdk. Matius 7:12).

- Harus memperlakukan hamba dengan pertimbangan Kristen.

Ini arti yang saya terima.

Penerapan: pada waktu saudara menghadapi pegawai / pelayan saudara, apakah saudara mempertimbangkan hukum-hukum Tuhan?

2)’Jauhkan ancaman’ (Efesus 6: 9).

Hukum dunia mengizinkan tuan mengapakan saja hambanya, tetapi hukum kasih tak mengijinkan ancaman sekalipun!

3)’Ingat ada Tuhan di atasmu’ (Efesus 6: 9b).

Tuan bukan yang paling tinggi, ada Tuhan di atas mereka. Ini harus selalu diingat oleh tuan.

B)Mengapa Paulus tidak menyuruh tuan membebaskan hambanya?

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1)Kitab Suci tak pernah secara explicit melarang perbudakkan:

a)PL malah mengijinkan (Keluaran 21:1-11, 20-21, 26-27, 31-32 Keluaran 22:1-3 Imamat 25:39-46 Ulangan 15:12-18).

b)PB mengandung ayat-ayat yang bisa ditafsirkan bahwa secara implicit PB melarang perbudakan (Matius 7:12 Matius 22:39 Fil 15-16), tetapi tetap tidak ada ayat-ayat yang secara explicit melarang perbudakan.


Jadi, Paulus tidak bertentangan dengan Kitab Suci!!

2)Ada perbudakan yang kejam, ada yang tidak (bdk. Lukas 7:2 Keluaran 21:5-6).

3)Situasi pada jaman itu:

- Kristen adalah agama baru, pengikut sedikit, dimusuhi oleh pemerintah.

- Perbudakan adalah sesuatu yang umum.

Barclay mengatakan bahwa di seluruh kekaisaran Romawi ada kira-kira 60 juta budak. Dalam kebanyakan kota, ada lebih banyak budak daripada orang bebas.

Ini tak memungkinkan untuk menghapuskan perbudakan secara langsung. Kalau budak dibebaskan maka ia tidak akan mempunyai pekerjaan!

Paulus ingin menghapuskan perbudakan secara damai. Ia ingin menghapuskan perbudakan dari dalam (Filipi 15-16).

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-o0o-
Next Post Previous Post