SIKAP ORANG PERCAYA (EFESUS 6:1-9)


Dalam bukunya yang berjudul “How to really love your child”, Ross Campbell menulis, “Aku sangat heran, betapa banyak orang tua menghabiskan beribu-ribu dolar dan berbuat apa saja demi memastikan anak-anak mereka dipersiapkan pendidikannya secara sempurna. 
SIKAP ORANG PERCAYA (EFESUS 6:1-9)
gadget, bisnis, otomotif
Namun demikian, dalam persiapan yang terpenting, yaitu perjuangan rohani dalam penemuan makna kehidupan, seorang anak dibiarkan mempertahankan dirinya sendiri sehingga mudah menjadi mangsa kuasa kegelapan.” Apakah kita sebagai orang tua berada dalam kelompok yang disebut Ross Champbell? Sebagai orang tua kita mempunyai tanggung jawab utama.

1. Sikap Orang Tua (ayah dan ibu)

Setiap tahun orang Amerika membelanjakan hampir 24 miliar dollar untuk anak-anaknya. Sebagian besar uang itu memang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, namun bermiliar-miliar sisanya dihabiskan untuk membeli "barang-barang" dalam iklan yang tak ada habisnya, seperti boneka Furbie, Barbie, Beanie, serta CD dan TV. Sebuah penelitian yang dilaporkan The Wall Street Journal memberi kesan demikian: Sebagian besar anak-anak berusia 10 dan 11 tahun di Amerika memiliki TV di kamar dan dapat menonton apa saja yang mereka inginkan.

Ada dua prinsip penting yang menonjol dalam Alkitab tentang pendidikan rohani anak. Pertama, dari rumahlah pertama-tama tanggung jawab untuk memperkenalkan pengajaran Kristen itu harus diberikan. Kedua, pengajaran iman yang efektif pertama-tama harus dinyatakan melalui tindakan dan keteladanan, baru kemudian dengan kata-kata. Keteladanan orang tua, pengalaman sehari-hari dan keikutsertaan dalam ibadah merupakan bahan dasar untuk memperkenalkan anak pada konsep-konsep berkenaan tentang Allah.

2. Sikap Anak

Di zaman sekarang ini banyak anak memberontak dan melawan orang tua, bahkan cenderung meremehkan dan merendahkan mereka. Salomo memberi nasihat, "Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian, karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku." (Amsal 4:1-2).

Tuhan sangat benci terhadap anak yang tidak menghormati orang tuanya. Alkitab menyatakan: "Terkutuklah orang yang memandang rendah ibu dan bapanya." (Ulangan 27:16a). Apabila kita tidak mempersiapkan anak-anak kita dengan baik maka di hari depan mereka menjadi generasi yang berperilaku buruk.“ Satu generasi di bawah kita selalu terancam menjadi kafir. Jika satu generasi gagal meneruskan obor iman, maka generasi berikutnya tak kan mengenal Allah dan akan hidup dengan mengabaikan kehendak-Nya.

3. Sikap Majikan

Saat Truett Cathy memulai usaha restoran pertamanya pada tahun 1946, restoran selalu itu tutup pada hari Minggu untuk memberi waktu bagi para karyawannya berkumpul bersama keluarga dan pergi ke gereja. Hal itu masih berlaku sampai sekarang, pada lebih dari 1.000 gerai cepat saji Chick-fil-A milik perusahaan Cathy. Semboyan Cathy adalah "utamakan orang dan prinsip dulu, baru keuntungan". Semboyan ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri, baik saat memberikan perintah maupun saat mempekerjakan seseorang. Rasul Paulus berpesan kepada para majikan dan hamba. Menurutnya, kita perlu ingat bahwa kita mempunyai Tuan di surga.

Kepada tuan-tuan (majikan) diperingatkan juga. “ Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di Sorga dan Tuhan tidak memandang muka.” (Efesus 6:9). “Hai tuan-tuan berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di Surga.” (Kolose 4:1). Sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, wajiblah kita menaati perintah-perintah ini.

4.Sikap Para Pekerja Kristen

Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus,” (Efesus 6:5). Secara sederhana ayat ini mengajar kita untuk taat kepada pimpinan di perusahaan atau kepada majikan kita, sehingga apa pun tugas yang diberikan akan kita kerjakan tanpa adanya keluh kesah atau gerutu.

Sebagai seorang pekerja Kristen kita harus memiliki rasa hormat dan taat kepada siapa pun yang memegang tampuk kepemimpinan, “…sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,”(Efesus 6:5-6). Bila kita tidak menjadi teladan dalam hal pekerjaan berarti kita gagal dalam mengemban tugas sebagai ‘terang’ (Matius 5:16).    SIKAP ORANG PERCAYA (EFESUS 6:1-9).- AMIN-
Next Post Previous Post