Yudas 1:7 (Sodom dan Gomora)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
Yudas 1:7 (Sodom dan Gomora). Yudas 1:7 sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.
Yudas 1:7 (Sodom dan Gomora)
otomotif, gadget, bisnis
1) ‘sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya’.

a) Dari Hosea 11:8 dan Ulangan 29:23 bisa terlihat bahwa selain Sodom dan Gomora ada 2 kota lagi yang dihancurkan oleh Tuhan dalam peristiwa yang sama, yaitu Adma dan Zeboim.

b) Sodom dan Gomora mempunyai keadaan yang sangat menguntungkan.

• Kejadian 13:9-10 - banyak airnya, seperti taman Tuhan.

• Yehezkiel 16:49 - makanan berlimpah-limpah, kesenangan hidup.

Tetapi semua keuntungan secara fisik / duniawi / jasmani memang sering menyebabkan orang justru menjadi bejad. Karena itu hati-hatilah dengan semua keuntungan / berkat duniawi!

2) ‘yang dengan cara yang sama’.

Ada macam-macam penafsiran:

a) Orang Sodom dan Gomora berbuat dosa dengan cara yang sama seperti malaikat-malaikat dalam Yudas 1: 6.

b) Orang Sodom dan Gomora berbuat dosa dengan cara yang sama seperti guru-guru palsu dalam Yudas 1: 4.

c) Kota-kota lain itu (Adma dan Zeboim) melakukan dosa dengan cara yang sama seperti Sodom dan Gomora, dan dihukum dengan cara yang sama pula.

Saya berpendapat bahwa yang benar adalah arti ke 3.

3) Dosa-dosa Sodom dan Gomora:

a) ‘melakukan percabulan’.

• Teladan yang sangat baik dalam menghindari percabulan / perzinahan adalah Ayub (Ayub 31:1,9-12).

• Percabulan sangat tidak menyenangkan Allah, dan 1Korintus 6:18 kelihat-annya menonjolkan dosa percabulan melebihi dosa-dosa yang lain. Calvin menafsirkan bahwa 1Kor 6:18 berarti bahwa dosa sexual mem-beri bekas yang lebih hebat / memalukan dibanding dosa-dosa yang lain. Penafsiran ini:

sesuai dengan kontex dari 1Korintus 6:18 itu, karena 1Korintus 6:19-20 mengajarkan bahwa kita harus menggunakan tubuh kita, yang adalah bait Roh Kudus, untuk memuliakan Allah. Tetapi kalau kita menggunakannya untuk percabulan, kita justru memalukan Allah.

sejalan dengan Amsal 6:32-33 yang berbunyi:

“Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat de-mikian merusak diri. Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak terhapuskan”.

Terlihat bahwa ayat ini menghubungkan antara ‘merusak diri’ dengan ‘cemooh yang diperoleh’ dan ‘malu yang tak terhapuskan’.

sejalan juga dengan 1Raja-raja 15:5 yang menunjukkan bahwa dosa sexual menjadi noda dalam kehidupan Daud (dinyatakan dengan kata-kata ‘kecuali dalam hal Uria, orang Het itu’).

b) ‘mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar’.

NASB: went after strange flesh (= mengikuti kedagingan yang aneh).

Bahasa Yunaninya: SARKOS HETERAS yang sebetulnya berarti ’other flesh’ (= daging yang lain), artinya: ‘other than what nature hath appoint-ed’ (= lain dari yang telah ditetapkan oleh alam), dan ini menunjuk pada homosex, karena ‘yang ditetapkan oleh alam’ adalah heterosex.

Karena itu NIV menterjemahkan sexual perversion (= penyimpangan sexual).

Ini terlihat dari Kej 19:4-5 dimana orang laki-laki dari Sodom, dari yang muda sampai yang tua, seluruh kota tanpa terkecuali, mengepung rumah Lot, dan menghendaki hubungan sex dengan malaikat-malaikat, padahal mereka menyangka malaikat-malaikat itu adalah orang laki-laki.

Catatan:

Kata ‘orang-orang’ dalam Kejadian 19:5 menggunakan kata Ibrani yang sama dengan kata ‘orang-orang lelaki’ dalam Kej 19:4, yaitu ENOSH.

Tindakan orang-orang Sodom dan Gomora ini menyebabkan sampai sekarang ada istilah yang merupakan peringatan tentang tindakan mereka yang memalukan, yaitu Sodomy, yang menunjuk pada semua hubungan sex yang tidak normal, seperti homosex atau hubungan sex antara manusia dengan binatang.

Bandingkan semua ini dengan Roma 1:18-28 yang menunjukkan bahwa homosex itu muncul sebagai hukuman Tuhan kepada manusia, yang sekalipun tahu akan adanya Allah tetapi tidak mau menyembahNya dan sebaliknya menyembah berhala. Sebagai hukuman, Allah lalu menyerah-kan orang-orang itu pada dosa homosex.

c) ‘melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar’.

NASB: indulged in gross immorality and went after strange flesh (= menu-ruti keinginan hati mereka dalam ketidakbermoralan yang menyolok dan mengejar / mencari daging / kedagingan yang aneh).

NIV: gave themselves up to sexual immorality and perversion (= menye-rahkan diri mereka sendiri kepada ketidakbermoralan dan penyimpangan sexual).

Ini menunjukkan bahwa mereka bukan melakukannya secara kadang-ka-dang saja, tetapi boleh dikatakan addictive (= nyandu / ketagihan) ter-hadap hal-hal itu. Ini juga terlihat dari Kej 19:4-5 dimana mereka ingin memperkosa malaikat secara beramai-ramai.

d) Dosa-dosa lain yang tidak dinyatakan di sini:

• dalam kelimpahan tidak menolong orang yang kekurangan (Yeh 16:49 bdk. Amsal 21:13 1Yoh 3:16-17 Matius 25:42-46).

• kecongkakan dan tindakan keji (Yeh 16:49-50).

Thomas Manton:

“It is hard to enjoy plenty and not to grow haughty” (= Adalah sukar untuk menikmati kemakmuran / kelimpahan dan tidak menjadi sombong).

Pulpit Commentary:

“Prosperity often becomes an occasion for much wickedness and impiety” (= kemakmuran sering menjadi kesempatan untuk banyak kejahatan dan ketidaksalehan / ketidakhormatan kepada Allah).

Penerapan:

Karena itu kalau saudara diberi kemiskinan, maka ingatlah bahwa semua itu mungkin merupakan semacam kekang supaya saudara tidak menjadi sombong atau lari ke dalam dosa.

• membicarakan dosa secara terang-terangan / tanpa sembunyi-sem-bunyi (Yesaya 3:9).

Kebejadan manusia terlihat dengan jelas pada saat mereka sudah tidak mempunyai rasa malu lagi, bahkan sebaliknya menjadi bangga, terhadap dosa-dosa mereka. Misalnya membicarakan dusta, zinah, dsb.

4) ‘telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang’.

a) ‘telah menanggung siksaan api kekal’.

• Orang Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya memang dihukum / dihancurkan oleh Tuhan dengan menggunakan hujan api dan belerang, tetapi mengapa disini dikatakan ‘api kekal’?

Ada yang beranggapan bahwa dikatakan ‘kekal’ karena pengaruh dari hujan api dan belerang itu terus membekas sehingga kota itu tidak bisa dibangun kembali karena tanahnya hangus.

Ada yang berpendapat bahwa dikatakan ‘siksaan api kekal’, karena setelah mereka dibasmi dengan hujan api dan belerang, mereka langsung masuk ke neraka dan disiksa oleh api neraka yang kekal.

Thomas Manton:

“the temporal judgment making way for eternal” (= penghakiman se-mentara membuka jalan untuk yang kekal).

“The wicked Sodomites were not only burnt up by that temporal judg-ment, but cast into hell, which is here called ‘eternal fire’” (= Orang-orang Sodom yang jahat tidak hanya dibakar oleh penghakiman sementara, tetapi dilemparkan ke dalam neraka, yang di sini disebut ‘api yang kekal’).

Saya lebih setuju dengan pandangan ke 2.

• Satu hal yang sangat perlu diperhatikan dalam penghukuman Sodom dan Gomora ialah bahwa Tuhan menghukum mereka dengan men-dadak! Ini ditunjukkan oleh Kejadian 19:23 yang menyatakan ‘matahari bersinar’. Jadi saat itu cuaca sedang baik, tetapi secara mendadak berubah menjadi hujan api dan belerang (Kejadian 19:24)! Bandingkan sifat mendadak dari hukuman Tuhan ini dengan:

Mazmur 73:18-19.

2Pet 3:10a - hari Tuhan akan tiba seperti pencuri!

Lukas 17:26-30.

Lukas 21:34 - ’dengan tiba-tiba’.

Penerapan: kalau saudara sadar saudara hidup dalam dosa, jangan bersikap tenang-tenang hanya karena saat itu tidak / belum ada tanda-tanda hukuman Allah! Ingat bahwa hukuman Allah bisa datang secara mendadak!

b) ‘sebagai peringatan kepada semua orang’.

Bdk. 1Korintus 10:1-11 (khususnya Yudas 1: 6,11).

Ayat-ayat seperti ini mengharuskan kita belajar dari sejarah Kitab Suci. Ada banyak orang yang dihukum oleh Tuhan karena dosanya, dan ka-rena itu kita harus menghindari dosa-dosa mereka.

c) Sekalipun hukuman Sodom dan Gomora hebat, tetapi Yesus berkata bah-wa kota Kapernaum / kota yang menolak Kristus akan mengalami hukum-an yang lebih hebat lagi (Matius 10:15 Mat 11:20-24). Ini menunjukkan bahwa penolakan terhadap Kristus, adalah suatu dosa yang luar biasa hebatnya di hadapan Allah, lebih-lebih kalau orang yang menolak itu mempunyai banyak terang yang seharusnya mempertobatkan dia. Yudas 1:7 (Sodom dan Gomora).

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-
Next Post Previous Post