Kisah Para Rasul 1:12-26 (Matias dan Yudas)
Pdt. Budi Asali. M. Div.
Kisah Para Rasul 1:12-26 (Matias dan Yudas). Kisah Para Rasul 1:12-26 - “(12) Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. (13) Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. (14) Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus. (15) Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata: (16) ‘Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. (17) Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.’ (18) - Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. (19) Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri ‘Hakal-Dama’, artinya Tanah Darah -. (20) ‘Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain. (21) Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, (22) yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitanNya.’ (23) Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias. (24) Mereka semua berdoa dan berkata: ‘Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, (25) untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.’ (26) Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.”.
I) Daftar nama rasul-rasul ( Kisah Para Rasul 1:13).
Kisah Para Rasul 1:13: “Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.”.
Mengapa Lukas menuliskan daftar itu lagi? Karena pada waktu Yesus ditangkap, murid-murid semua melarikan diri (Matius 26:56) sehingga sekarang dirasa perlu untuk mendaftar mereka lagi. Ada 2 hal yang menarik dari daftar rasul itu:
1) Petrus disebut sebagai yang pertama.
Dalam semua daftar rasul-rasul, Petrus selalu disebut sebagai yang pertama (Matius 10:2-5 Markus 3:16-19 Lukas 6:14-16). Ini digunakan oleh Gereja Roma Katolik untuk mengatakan bahwa Petrus adalah rasul yang tertinggi (Catatan: Gereja Roma Katolik menganggap Petrus sebagai Paus I). Menanggapi penafsiran ini Calvin berkata: Kalau karena disebut pertama Petrus adalah rasul tertinggi, maka kesimpulan yang juga harus diambil dalam Kisah Para Rasul 1:14 adalah bahwa Maria adalah yang terendah dari semua wanita yang mengikut Yesus karena dalam Kisah Para Rasul 1:14 itu Maria disebut terakhir.
Kisah Para Rasul 1:14: “Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.”.
Petrus disebut pertama karena ia memang paling menonjol sehingga ia menjadi wakil / juru bicara murid-murid yang lain. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia yang paling tinggi kedudukannya dari semua rasul.
2) Yudas Iskariot tidak ada dalam daftar rasul, karena ia sudah mati.
II) Kematian Yudas Iskariot (Kisah Para Rasul 1:16-20).
Kisah Para Rasul 1:16-20: “(16) ‘Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. (17) Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.’ (18) - Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. (19) Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri ‘Hakal-Dama’, artinya Tanah Darah -. (20) ‘Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.”.
Dalam Mat 27:3-10 juga terdapat cerita kematian Yudas.
Mat 27:3-10 - “(3) Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, (4) dan berkata: ‘Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.’ Tetapi jawab mereka: ‘Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!’ (5) Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. (6) Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: ‘Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.’ (7) Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. (8) Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah. (9) Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: ‘Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel, (10) dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku.’”.
Ada 2 hal yang kelihatannya bertentangan dengan cerita kematian Yudas dalam Kisah Para Rasul 1:16-20 ini, yaitu:
1) Dalam Mat 27 uang dilemparkan oleh Yudas ke Bait Allah dan imam-imam yang menggunakan uang itu untuk membeli tanah. Dalam Kisah Para Rasul 1:18 dikatakan Yudaslah yang membeli tanah.
2) Dalam Mat 27 dikatakan bahwa Yudas mati gantung diri. Dalam Kisah Para Rasul 1:18 dikatakan Yudas jatuh tertelungkup, perutnya terbelah dan isi perutnya keluar.
Penjelasan / pengharmonisan:
1) Ada beberapa kemungkinan:
a) Imam membeli tanah atas nama Yudas karena Yudaslah yang dianggap memiliki uang itu dan lalu Lukas menuliskan bahwa Yudas yang membeli tanah.
b) Yudas sudah menyetujui pembelian tanah itu sebelum ia mengkhianati Yesus tetapi ia lalu menyesali perbuatannya dan lalu bunuh diri sehingga imam-imam yang menyelesaikan / meneruskan pembelian tanah itu atas nama Yudas.
c) Imam-imam yang membeli tanah, sedangkan Yudas mendapatkan tanah itu sebagai kuburannya.
Dalam Kisah Para Rasul 1:18 ada kata ‘membeli’. Kata bahasa Yunaninya adalah EKTESATO yang mempunyai beberapa arti sehingga terjemahannya juga berbeda-beda:
NIV/RSV: ‘bought’ (= membeli).
KJV: ‘purchased’ (= membeli).
NASB: ‘acquired’ (= mendapatkan).
Calvin: ‘possessed’ (= memiliki).
A. T. Robertson: ‘obtained’ (= mendapatkan).
Ada penafsir yang mengatakan bahwa kata Yunani EKTESATO itu seharusnya diterjemahkan ‘mendapatkan’. Ini digunakan sebagai sindiran. Yudas mendapatkan tanah, artinya ia mendapatkan tanah itu sebagai kuburannya.
Kalau penafsiran ini benar, maka pertentangan dalam persoalan ini menjadi hilang. Bukan Yudas, tetapi imam yang membeli tanah, sedangkan Yudas mendapatkan tanah itu sebagai kuburannya.
2) Mungkin Yudas menggantung diri di pohon yang terletak di tepi tebing / jurang. Setelah ia mati, dahan yang dipakai untuk menggantung diri itu tidak kuat menahan berat badan Yudas sehingga dahan itu patah (ada yang mengatakan bahwa patahnya dahan itu disebabkan karena gempa bumi dalam Matius 27:51) dan mayat Yudas jatuh ke jurang dan lalu perutnya terbelah dan isi perutnya keluar.
Setelah Yudas mati, apa yang terjadi dengan:
1. Jabatan / kerasulan Yudas?
2. Yudas sendiri? Selamat atau tidak?
III) Kerasulan Yudas digantikan oleh orang lain.
1) Mengapa Yudas harus diganti?
a) Supaya nubuat dalam Maz 109:8 tergenapi ( Kisah Para Rasul 1: 20b).
Kisah Para Rasul 1: 20: “‘Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.”.
Mazmur 109:8 - “Biarlah umurnya berkurang, biarlah jabatannya diambil orang lain.”.
b) Karena ia bukan orang kristen.
Yudas diganti bukan karena ia mati. Yakobus juga mati dalam Kis 12:1-2, tetapi ia tidak pernah diganti. Tetapi Yudas harus diganti karena ia bukan orang kristen.
2) Syarat pengganti adalah: ikut Yesus mulai baptisan Yohanes sampai kenaikan Yesus ke surga, supaya ia bisa menjadi saksi kebangkitan Kristus (Kisah Para Rasul 1: 21-22).
Kisah Para Rasul 1:21-22: “(21) Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, (22) yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitanNya.’”.
Orang yang memenuhi syarat (Kisah Para Rasul 1:23):
Kisah Para Rasul 1:23: “Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.”.
a) Yusuf / Barsabas / Yustus.
Nama Barsabas tidak diketahui dengan pasti artinya. Ada yang mengartikan ‘the son of an oath’ (= anak sumpah) yang menunjukkan dia sebagai orang yang jujur. Ada yang mengatakan artinya adalah ‘the son of Sabbath / rest’ (= anak Sabat / istirahat). Nama Yustus adalah nama Latin yang artinya adalah ‘just’ (= benar).
b) Matias.
3) Undian (Kisah Para Rasul 1:26).
Kisah Para Rasul 1:26: “Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.”.
a) Mengapa dilakukan pemilihan dengan undian? Karena rasul harus merupakan pemilihan Allah. Sebelas rasul yang lain dipilih oleh Yesus sendiri. Kalau rasul pengganti Yudas dipilih oleh manusia maka ia akan menjadi rasul yang inferior / lebih rendah dari pada sebelas rasul yang lain. Dengan menggunakan undian, maka jelas bahwa ia adalah pilihan Allah (bdk. Amsal 16:33 - “Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.”).
b) Kalau toh mau menggunakan undian mengapa dibatasi hanya 2 orang saja? Mengapa tidak 120 orang itu diundi semua? Bukankah ini membatasi Allah? Bagaimana kalau Allah ingin memilih orang yang lain dari 2 orang itu?
Jawab:
1. Calvin: Roh Kudus memimpin mereka melakukan hal itu.
2. Penafsir lain: mereka harus menggunakan otak dan juga meminta pimpinan Allah.
c) Pilihan Allah adalah Matias.
Dari pengundian itu, ternyata yang dipilih oleh Allah adalah Matias (Kisah Para Rasul 1: 26). Padahal kalau kita melihat Kisah Para Rasul 1:23, kelihatannya Yusuf lebih ditonjolkan. Penonjolan Yusuf ini terlihat dari:
1. Ia punya 3 nama yang disebutkan semua.
2. Namanya disebutkan lebih dahulu dari pada Matias.
3. Namanya menunjukkan bahwa ia adalah orang yang jujur.
4. Nama Matias tidak diberi embel-embel apa-apa.
Tetapi toh Allah memilih Matias dan bukannya Yusuf (bdk. 1Kor 1:27-29 1Sam 16:1-13).
1Kor 1:27-29 - “(27) Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, (28) dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, (29) supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.”.
1Sam 16:1-13 - “(1) Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: ‘Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagiKu.’ (2) Tetapi Samuel berkata: ‘Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku.’ Firman TUHAN: ‘Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN. (3) Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu, lalu Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Urapilah bagiKu orang yang akan Kusebut kepadamu.’ (4) Samuel berbuat seperti yang difirmankan TUHAN dan tibalah ia di kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya dengan gemetar dan berkata: ‘Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?’ (5) Jawabnya: ‘Ya, benar! Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah dengan daku ke upacara pengorbanan ini.’ Kemudian ia menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu. (6) Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: ‘Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapiNya.’ (7) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: ‘Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.’ (8) Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: ‘Orang inipun tidak dipilih TUHAN.’ (9) Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: ‘Orang inipun tidak dipilih TUHAN.’ (10) Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: ‘Semuanya ini tidak dipilih TUHAN.’ (11) Lalu Samuel berkata kepada Isai: ‘Inikah anakmu semuanya?’ Jawabnya: ‘Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba.’ Kata Samuel kepada Isai: ‘Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.’ (12) Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: ‘Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.’ (13) Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.”.
d) Apakah Matias adalah rasul yang sah?
Pulpit Commentary (tentang Mat 10): “For Paul (not Matthias) filled the place forfeited by Judas. The election of Matthias took place before the outpouring of the Spirit, and of the apostleship of Matthias we read no more.” [= Karena Paulus (bukan Matias) mengisi tempat yang ditinggalkan oleh Yudas. Pemilihan Matias terjadi sebelum pencurahan Roh, dan tentang kerasulan Matias kita tidak membaca lagi.] - hal 431.
Memang ada bermacam-macam keberatan terhadap sahnya Matias sebagai rasul pengganti Yudas:
1. Tidak ada perintah untuk mencari rasul pengganti Yudas dengan menggunakan undian.
Jawab:
a. Mazmur 109:8 harus digenapi; jadi harus ada yang menggantikan Yudas.
b. Tidak semua perintah harus dicatat dalam Kitab Suci. Mungkin dalam Kisah Para Rasul 1:3 Yesus memerintahkan mereka dan sekaligus memberi mereka petunjuk untuk mencari rasul pengganti Yudas.
Kisah Para Rasul 1:3 - “Kepada mereka Ia menunjukkan diriNya setelah penderitaanNya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.”.
2. Rasul-rasul belum menerima Roh Kudus sehingga mereka tidak memenuhi syarat untuk memilih pengganti Yudas.
Jawab: Undian ditentukan oleh Allah, bukan oleh rasul-rasul.
3. Matias tidak disebut lagi dalam Kitab Suci; yang seharusnya menjadi pengganti Yudas adalah Paulus.
Jawab:
a. Paulus tidak memenuhi syarat dalam Kisah Para Rasul 1:21-22.
b. Paulus adalah rasul istimewa untuk bangsa-bangsa non Yahudi (Galatia 1:15-16 Gal 2:7-8).
c. Bukan hanya Matias saja, tetapi banyak rasul-rasul lain yang namanya tidak disebut lagi dalam Kitab Suci
Saya berperndapat bahwa pemilihan Matias adalah sah, dan ini terlihat dari fakta ini: setelah kematian Yudas rasul-rasul selalu disebut dengan istilah ‘sebelas rasul’ (Mat 28:16 Mark 16:4 Luk 24:9,33), tetapi setelah pemilihan Matias maka kelihatan ada 12 rasul lagi (Kis 2:14), dan bahkan muncul sebutan ‘dua belas rasul’ lagi (Kis 6:2).
IV) Bagaimana nasib Yudas?
Ada yang mengatakan bahwa Yudas selamat karena ia menyesal. Ini salah. Penyesalan Yudas bukan penyesalan yang benar karena tidak diikuti oleh pertobatan tetapi sebaliknya diikuti dengan tindakan bunuh diri (bdk. 2Kor 7:10 - “Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.”).
Sebetulnya tindakan bunuh diri itu sudah menunjukkan secara jelas bahwa Yudas tidak selamat. Orang yang mati bunuh diri jelas tidak selamat, bukan karena tindakan bunuh diri itu merupakan dosa yang terlalu besar untuk diampuni, tetapi karena tindakan bunuh diri itu menunjukkan bahwa ia bukan orang percaya. Kalau ia adalah orang percaya, bagi dia berlaku janji Tuhan dalam 1Kor 10:13 yang berbunyi:
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”.
Bahwa seseorang ternyata tidak kuat menghadapi pencobaan sehingga lalu mati bunuh diri, menunjukkan bahwa ia bukan orang percaya, dan karena itu janji Tuhan itu tidak berlaku baginya.
Hal-hal lain yang menunjukkan bahwa Yudas tidak selamat:
1) Kisah Para Rasul 1:25b: ‘... Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya’.
KJV: ‘that he might go to his own place’ (= supaya ia bisa pergi ke tempatnya sendiri).
RSV/NASB: ‘to go to his own place’ (= pergi ke tempatnya sendiri).
NIV: ‘to go to where he belongs’ (= pergi ke tempat yang cocok baginya).
Ada bermacam-macam penafsiran tentang kalimat ini:
a) Ada yang mengatakan bahwa kalimat ini ditujukan kepada Matias (baca seluruh Kisah Para Rasul 1: 25 itu).
Kisah Para Rasul 1:25: “untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telahjatuh ke tempat yang wajar baginya.’”.
Tetapi ini jelas salah. Kata ‘telah’ dalam Kisah Para Rasul 1:25 tidak memungkinkan penafsiran ini.
b) Kebanyakan orang mengatakan bahwa kalimat ini ditujukan kepada Yudas. Tetapi apa artinya?
1. Yudas pulang ke rumahnya. Ini tidak ada dasar Kitab Sucinya.
2. Yudas kembali pada pekerjaan lamanya. Ini juga tidak ada dasar Kitab Sucinya.
3. Yudas mati. Ini masih mungkin benar.
4. Yudas pergi ke neraka. Ini penafsiran pada umumnya. Neraka memang adalah tempat yang cocok untuk Yudas. Ini menunjukkan bahwa Yudas tidak selamat.
2) Bagian-bagian Kitab Suci lain, seperti:
a) Yoh 6:64 - “Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.’ Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.”.
b) Yoh 6:70 - “Jawab Yesus kepada mereka: ‘Bukankah Aku sendiri yang memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis.’”.
c) Yoh 13:10b-11 - “(10b) ‘Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua’. (11) Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: ‘Tidak semua kamu bersih.’”
d) Yoh 12:6 yang menunjukkan bahwa pada waktu mengikut Yesus Yudas adalah seorang pencuri yang sering mencuri uang kas yang ia pegang.
Yoh 12:6 - “Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.”.
e) Yohanes 17:12 dimana Yesus berkata / berdoa:
“Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.”.
f) Matius 26:24 dimana Yesus berkata:
“Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.’”.
Kalau Yudas selamat, maka saya yakin bahwa kata-kata yang saya garisbawahi ini tidak akan keluar dari mulut Yesus!
Kesimpulan.
Riwayat Yudas Iskariot adalah peringatan bagi kita. Yudas adalah contoh orang yang mengikut Yesus secara lahiriah, atau orang yang mempunyai iman di otak saja. Kalau saudara adalah orang seperti itu, tidak peduli berapa lama saudara menjadi orang kristen, dan tidak peduli betapa tinggi jabatan saudara di gereja, saudara akan menyusul dia! Karena itu bertobatlah dan ikutlah / percayalah Yesus dengan sungguh-sungguh.
Kisah Para Rasul 1:12-26 (Matias dan Yudas)
-AMIN-