7 ALASAN PENTINGNYA KENAIKAN KRISTUS KE SURGA
Pdt.Samuel T. Gunawan, M.Th.
7 ALASAN PENTINGNYA KENAIKAN KRISTUS KE SURGA.“(Matius 28:16) Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. (28:17) Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. (28:18) Yesus mendekati mereka dan berkata: ‘Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. (Matius 28:19) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (Matius 28:20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”. (Matius 28:16-20)
otomotif, bisnis |
“(Kisah Para Rasul 1:9) Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. (1:10) Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, (1:11) dan berkata kepada mereka: ‘Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga”.(Kisah Para Rasul 1:9-11)
Signifikansi kenaikan Kristus ke surga sering kali diabaikan dan kurang mendapat perhatian banyak orang Kristen di zaman ini. Walau pun hari kenaikan Kristus ke surga telah dijadikan hari libur, namun perayaannya tidaklah semeriah natal maupun paskah. Peristiwa kenaikan Kristus sebenarnya merupakan satu momen penting dalam agenda Allah yang berkaitan dengan penebusan. Pada peristiwa kenaikan ini Kristus memasuki kemuliaan-Nya, suatu momen tertinggi sebelum kedatangan-Nya kembali (Baca: Kisah Para Rasul 1:9-11).
Peristiwa kenaikan Kristus ke surga berlangsung di dekat Betania (Lukas 24:50), yaitu betania di Bukit Zaitun (Kisah Para Rasul 1:2). Kenaikan Kristus ke surga tersebut tidak terjadi secara menghilang ataupun raib tiba-tiba, tetapi bergerak naik semakin ke atas hingga awan menutupi-Nya dari pandangan para murid-Nya. Peristiwa kenaikan ini tampaknya tidak berdurasi lama (Kisah Para Rasul 1:9).
Sementara para murid terus memperhatikan kenaikan-Nya hingga menghilang dari pandangan mata mereka, dua malaikat muncul dan menyatakan bahwa Kristus yang telah naik suatu saat “akan datang kembali dengan dengan cara yang sama”. Setelah kenaikan ke surga berlalu, Kristus siap memulai pelayanan-pelayanan-Nya yang lain dari surga.
8 ALASAN PENTINGNYA KENAIKAN KRISTUS KE SURGA itu adalah:
1. Kenaikan Kristus ke surga untuk menggenapi nubuat (ramalan) dan menunjukkan ketepatan ramalan tersebut (Mazmur 68:18 dikutip dalam Efesus 4:8; Mazmur 110:1 dikutip dalam Kisah Rasul 2:32-35). Sebagaimana penyaliban, kematian dan kebangkitan Kristus bukan merupakan peristiwa yang kebetulan melainkan merupakan rencana dan maksud kekal Allah, demikian juga kenaikan Kristus ke surga.
2. Kristus Meneguhkan Keilahian-Nya, bahwa Ia adalah Tuhan (Kisah Para Rasul 2:32-35).
Banyak orang dapat menerima kemanusiaan Kristus tetapi menolak keilahian-Nya. Kebangkitan dan Kenaikan Kristus ke surga membuktikan keilahian-Nya. Dia berasal dari surga dan harus kembali ke surga dalam kemuliaan-Nya. Beberapa contoh dari pandangan yang keliru mengenai keilahian Kristus adalah
(1) Ebionisme yang percaya bahwa Yesus hanyalah manusia biasa saja; (2) Modalisme Monarchianis yang percaya bahwa Yesus adalah salah satu model atau manifestasi dari Allah;
(3) Dinamisme Monarchianis yang sebaliknya percaya bahwa pribadi Yesus hanyalah manusia biasa saja;
(4) Gnostisme yang menolak bahwa Yesus Kristus berinkarnasi menjadi seorang manusia;
(5) Anti-Gnostik yang sebaliknya menolak keilahian Kristus sebagai Logos (Firman Allah);
(6) Arianisme yang percaya bahwa Yesus hanyalah salah satu subordinasi (setingkat lebih rendah) dari Allah Bapa.
Karena itu, sebelum kenaikan-Nya ke surga, Kristus memberikan perintah kepada para murid-Nya (Matius 28:19-20). Suatu eksegesis dan analisis teologis terhadap frase ““baptizontes autous eis to onoma tou patros kai tou uiou kai tou agiou pneumatos (baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus)” dalam Matius 28:19 menunjukkan keilahian Kristus berdasarkan kesatuannya dalam Trinitas. Sekalipun di sini disebutkan tiga buah nama yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus, tetapi kata kata Yunani “eis to onomo” yang diterjemahkan “dalam nama” adalah nominatif singular (bentuk tunggal, bukan bentuk jamak)!
Bentuk jamak dari kata Yunani “onomo (nama)” adalah “onomata”. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan name (bentuk tunggal), bukan names (bentuk jamak). Karena itu ayat ini bukan hanya menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu setara, tetapi juga menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu adalah satu atau esa. Karena itu ayat ini bukan hanya menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu setara, tetapi juga menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu adalah satu atau esa. Dengan demikian ayat ini menunjukkan keilahian Kristus yang dibuktikan dengan kenaikan-Nya ke surga.
3. Kristus Membuka jalan bagi pelayanan Roh Kudus ( Matius 3:11; Yohanes 14:17).
Sebelum kematian-Nya, Kristus pernah menjanjikan bahwa Ia akan mengirim “Seorang Penolong yang lain” bagi para murid-Nya (Yohanes 14:16-18; 15:26; 16:17). Berdasarkan Yohanes 16:17, jelaslah bahwa kedatangan “Penolong yang lain” tersebut akan terjadi setelah kenaikan Kristus ke surga. Roh Kudus disebut “Parakletos” atau “Penolong” yang lain (Yohanes 14:16).
Kata “yang lain” di sini adalah “allos”, menunjuk pada seorang yang lain dari Pribadi Trinitas. Perlu diketahui, ada dua kata Yunani yang berarti “yang lain”, yaitu “allos” dan “heteros”. Tetapi kedua kata ini ada bedanya. Kata “allos” menunjuk pada “yang lain” dari jenis yang sama; Sedangkan “heteros” menunjuk pada “yang lain” dari jenis yang berbeda. Sebagai contoh, saya mempunyai satu botol minuman sprite.
Jika saya menginginkan satu botol sprite “yang lain”, tetapi sama dengan yang ada pada saya, maka saya akan menggunakan kata “allos”. Seandainya saya menghendaki minuman “yang lain” yang berbeda, misalnya minuman coca-cola, maka saya harus menggunakan “heteros”, bukan “allos”. Jadi pada saat Tuhan Yesus menyebut Roh Kudus sebagai “Penolong yang lain”, untuk menggantikan-Nya setelah kenaikan-Nya, ini menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai jenis atau kualitas yang sama dengan Yesus.
Petrus menunjukkan pemenuhan janji Kristus ini pada hari Pentakosta, dengan mengatakan bahwa “Kristus yang telah bangkit dan naik ke surga” itulah yang mengirim Roh Kudus dan bukti-bukti yang menyertainya, yang disaksikan pada hari itu (Kisah Para Rasul 2:23). Peristiwa kebangkitan dan kenaikan (Kisah Para Rasul 2:32,34) secara khusus disebut oleh Petrus sebagai syarat utama untuk mengirimkan Roh Kudus.
otomotif, bisnis, tutorial |
4. Kristus Menyediakan Tempat bagi orang percaya (Yohanes 14:1-3).
Sesaat sebelum kematian-Nya, Kristus memberitahukan para murid-Nya bahwa sebentar lagi Ia akan pergi menyediakan tempat untuk mereka. Dan setelah itu Ia akan kembali untuk membawa mereka ke sana. “Rumah Bapa” menunjuk kepada surga, dan di surga terdapat banyak tempat, yaitu tempat tinggal yang tetap (kekal).
BACA JUGA: FUNGSI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA
5. Kristus harus naik ke surga untuk menjadi Kepala Gereja (Efesus 1:19-23; Kolose 2:19).
Dengan kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga, Kristus ditempatkan di tempat yang terhormat di sebelah kanan Bapa untuk menjadi kepala gereja, yaitu tubuh-Nya (Efesus 1:20-23). Sebelah kanan Allah Bapa menunjukkan posisi-Nya yang berotoritas. Hal ini melibatkan sejumlah pelayan khusus yang dilakukan oleh-Nya dalam kaitannya dengan tubuh tersebut, yaitu:
(1) Kristus membentuk tubuh tersebut dengan mengirim Roh Kudus pada hari Pentakosta untuk membaptis orang-orang percaya ke dalam tubuh tersebut (Kisah Para Rasul 1:5; 2:33; 1 Korintus 12:13;
(2) Dengan berbagai cara Ia memelihara tubuh-Nya dan menguduskan-Nya (Efesus 5:26);
(3) Kristus memberikan berbagai karunia kepada tubuh tersebut (Efesus 4:7:13); Ia juga memberi kuasa kepada tubuh-Nya (Yohanes 15:1-10);
6. Untuk memenuhi tugas lainnya, yaitu : Kristus harus bangkit untuk menjadi Imam besar, pengantara/pembela bagi kita di surga (1 Timotius 2:5-6; Ibrani 2:18; 4:14-16). Pelayanan yang Kristus lakukan selaku Imam Besar antara lain:
(1) Selaku Imam yang setia, Kristus yang naik ke surga memberikan simpati, menolong dalam kesusahan, dan memberikan rahmat kepada umat-Nya:
(2) Selaku Imam yang setia, Kristus memohon pengampunan bagi umat-Nya (Ibrani 7:25);
(3) Selaku Iman Besar, Kristus bertindak sebagai “Perintis” sehingga kita memiliki akses “jalan masuk ke surga (Ibrani 6:19-20; Bandingkan Yohanes 14:6).
7. Mempersiapkan kedatangan-Nya kembali sebagai Mempelai Gereja-Nya, dan Raja di atas segala Raja, dan Hakim yang adil. Pengharapan yang diperlihatkan di Alkitab merupakan restorasi terakhir dari segala sesuatu di bawah Kristus.
(1) suatu saat, pada satu fase, Kristus akan datang untuk menggenapi pengharapan yang mulia dan penuh bahagia dari gereja-Nya, yaitu suatu peristiwa pengangkatan, kebangkitan dan reuni (1 Korintus 15:51-58; 1 Tesalonika 4:13-18; Titus 2:13);
(2) Pada fase lainnya kedatangan-Nya, Kristus akan menghakimi bangsa-bangsa yang tidak percaya, menghakimi setan-setan (Wahyu 19:11-21), dan akan menyelamatkan Israel dalam inagurasi pemerintahan milenial (Mikha 5:4; Zakharia 9:10).
8. Kenaikan Kristus ke surga mengakhiri masa pelayanan-Nya secara fisik di bumi.
Dengan kenaikan-Nya ke surga maka secara fisik Kristus tidak lagi bersama dengan murid-murid-Nya di bumi secara terbatas. Namun peristiwa kenaikan ini juga menandai berakhirnya perendahan diri-Nya. Kristus sekarang berada di dalam kemuliaan dan ditinggikan di surga (Yohanes 17:5; Kisah Para Rasul 9:3-5). Kristus naik ke surga dengan tubuh kebangkitan-Nya yang telah dimuliakan. Untuk pertama kalinya tubuh kebangkitan memasuki surga, yaitu Kristus dengan tubuh kebangkitan-Nya.
Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :
7 ALASAN PENTINGNYA KENAIKAN KRISTUS KE SURGA. https://teologiareformed.blogspot.com/