HANYA KRISTUS: KOLOSE 2:6-15

Pdt.Budi Asali, M.Div.

HANYA KRISTUS: KOLOSE 2:6-15.  Kolose 2:6-15. -Kolose 2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, 10 dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. 11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. 13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, 14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: 15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

I) Cara supaya tidak sesat.

HANYA KRISTUS: KOLOSE 2:6-15 - Pdt.Budi Asali, M.Div
gadget, otomotif, bisnis
1) Maju dalam iman / kerohanian (Kolose 2: 6-7). 

Untuk menghindarkan diri dari bahaya penyesatan, orang Kristen tidak boleh merasa cukup dalam hal rohani / menjadi statis dalam hal rohani. Ini berlaku dalam hal: 

pengetahuan firman Tuhan. 

kehidupan doa / saat teduh. 

kasih dan iman kepada Tuhan. 

hubungan pribadi / pengenalan terhadap Tuhan. 

pengudusan, dsb. 

Apakah saudara maju dalam hal-hal ini, atau setidaknya, apakah saudara berusaha untuk maju dalam hal-hal ini? Ingat bahwa hanya ada 2 pilihan bagi saudara: maju dalam iman / kerohanian, atau tersesat! 

2) Hati-hati terhadap ajaran sesat (Kolose 2:8). 

Dalam ay 8 ini Paulus berbicara tentang ‘filsafat yang kosong dan palsu’. 

Sifat-sifat dari filsafat yang kosong dan palsu itu: 

a) Bisa ‘menawan’ (Kolose 2: 8). 

Ini menunjukkan bahwa sekali seseorang terkena ajaran sesat, ia tidak mudah dilepaskan dari kesesatan itu, karena ajaran sesat itu menawan dia. Karena itu Paulus berkata ‘hati-hatilah’ (Kolose 2: 8). Jangan meremehkan dan jangan sombong menghadapi ajaran sesat / nabi palsu. 

b) Sekalipun filsafat itu disebut kosong dan palsu tetapi itu tidak berarti bahwa filsafat itu terlihat jelas sebagai kebodohan atau dusta! Ini terlihat dari: 

menggunakan ‘kata-kata yang indah’ (Kolose 2: 4) 

NIV: ‘fine-sounding argument’ (= argumentasi yang kedengarannya indah / bagus). 

NASB: ‘persuasive argument’ (= argumentasi yang meyakinkan). 

Jadi maksudnya adalah argumentasi yang kuat dan meyakinkan. 

‘tampaknya penuh hikmat’ (Kolose 2: 23) 

Jadi, filsafat ini kelihatannya bijaksana. 

c) Tetapi, bagaimanapun hebatnya ajaran itu, tetap disebut filsafat yang kosong dan palsu karena: 

filsafat itu merupakan ajaran yang hanya berdasar pada ‘ajaran turun temurun’ dan ‘roh-roh dunia’ (Kolose 2: 8). 

‘ajaran turun temurun’. 

NASB: ‘the tradition of men’ (= tradisi manusia). 

NIV: ‘human tradition’ (= tradisi manusia). 

‘roh-roh dunia’. Ini salah terjemahan 

NASB: ‘the elementary principles of the world’ (= prinsip-prinsip dasar dari dunia). 

NIV: ‘the basic principles of this world’ (= prinsip-prinsip dasar dari dunia ini). 

‘Tidak menurut Kristus’ (Kolose 2: 8). 

Jadi, tidak pernah diajarkan oleh Yesus dan tidak pernah ada dalam Kitab Suci. 

Dari semua ini bisalah disimpulkan bahwa kita tidak boleh menerima / percaya pada ajaran, yang sekalipun kelihatannya bijaksana dan disertai argumentasi yang meyakinkan, tetapi tidak berdasarkan Kitab Suci! 

II) Kristus + sesuatu.

Contoh dari ajaran sesat / filsafat yang kosong dan palsu itu adalah ajaran yang menganggap bahwa Kristus saja tidaklah cukup untuk keselamatan kita, dan karena itu harus ditambah dengan sesuatu yang lain. 

Ia lalu memberikan beberapa contoh konkrit: 

a) Kristus + Sunat (Kolose 2: 11). 

b) Kristus + Larangan makan dan minum / kehidupan sebagai pertapa (ay 16,20-23 bdk. Ibrani 9:10). 

c) Kristus + Ibadah kepada malaikat (Kolose 2: 18). 

Renungkan: Kalau penyembahan terhadap malaikat saja dilarang, bagaimana kiranya dengan doa / penyembahan terhadap Maria dan orang-orang suci (Santa / Santo) dalam gereja Roma Katolik? 

III) Kecukupan Kristus (= the sufficiency of Christ).

Paulus menunjukkan bahwa Kristus itu cukup dengan cara: 

1) Menunjukkan apa yang kita miliki kalau kita memiliki Kristus (Kolose 2: 9-10). 

a) Kolose 2: 9 menunjukkan bahwa: 

Allah menyatakan diri secara penuh / sempurna di dalam Kristus. 

Kata-kata ‘secara jasmaniah’ (= bodily) dalam bahasa Yunaninya adalah SOMATIKOS, artinya adalah ‘truly, really, in opposition to typically, figuratively’ (= betul-betul, sungguh-sungguh, berlawanan dengan sebagai TYPE, secara kiasan). 

Dalam Kemah Suci / Bait Allah, ada simbol kehadiran Allah, tetapi dalam Kristus, Allah betul-betul tinggal. 

Allah ditemukan secara penuh / utuh di dalam Kristus. 

Calvin mengomentari bagian ini dengan berkata: 

"God is wholly found in him, so that he who is not contented with Christ alone, desires something better and more excellent than God" (= Allah sepenuhnya didapatkan / ditemukan di dalam Dia, sehingga siapa yang tidak puas hanya dengan Kristus saja, menginginkan sesuatu yang lebih baik dari Allah). 

Renungkan: apakah saudara puas dengan Kristus? Kalau tidak, itu berarti saudara menginginkan sesuatu yang lebih baik dari Allah, dan sampai kiamatpun saudara tidak akan menemukan apa yang saudara inginkan itu! 

b) Kolose 2: 10a: ‘dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia’. 

NIV: ‘and you have been given fullness in Christ’ (= dan kamu telah diberi kepenuhan dalam Kristus). 

NASB: ‘and in Him you have been made complete’ (= dan dalam Dia kamu telah dibuat menjadi lengkap). 

KJV: ‘And ye are complete in him’ (= dan kamu lengkap di dalam Dia). 

Karena Allah betul-betul diam dalam Kristus, maka kita sudah lengkap kalau kita mempunyai Kristus. Karena itu jelas bahwa Kristus tidak perlu ditambah dengan sesuatu apa pun! 

c) Kolose 2: 10b: ‘Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa’. 

‘Semua pemerintah dan penguasa’ menunjuk kepada para malaikat. Ayat ini menyatakan Kristus sebagai kepala para malaikat, dan karena itu ayat ini menunjukkan bahwa malaikat pun menjadi milik kita kalau kita memiliki Kristus (Ini lebih menunjukkan lagi kebodohan penyembahan terhadap malaikat - bdk Ibrani 1:13-14). 

Ini makin menunjukkan bahwa Kristus itu cukup bagi kita! 

2) Menunjukkan bahwa orang Kristen tidak membutuhkan sunat lahiriah. 

Hal ini dinyatakan oleh Paulus dalam: 

a) Kolose 2: 11: ‘dalam Dia kamu telah disunat’. 

Orang yang ada dalam Kristus sudah disunat, dengan sunat Kristus / rohani, yaitu penanggalan tubuh yang berdosa / manusia lama. Karena itu jelas bahwa kita sudah tidak membutuhkan sunat jasmani lagi! 

Di sini Paulus menentang ajaran rasul-rasul palsu yang ingin mencampur Injil dengan hukum Taurat, atau kekristenan dengan Yudaisme, atau iman dengan perbuatan baik. 

b) Kolose 2: 13: ‘kamu ... dahulu ... tidak disunat secara lahiriah’. 

Ini menunjukkan bahwa orang Kolose adalah orang non Yahudi. 

Dulu mereka mati dalam dosa, dan mereka ada dalam keadaan tidak disunat. Tetapi toh dalam keadaan demikian Allah menghidupkan me-reka (Kolose 2: 13b). 

Karena itu adalah menggelikan dan tolol kalau sekarang mereka mau kembali kepada sunat. 

3) Menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh Kristus bagi kita (Kolose 2: 13c-15). 

a) Kolose 2: 13c: Ia mengampuni segala pelanggaran kita. 

Ingat bahwa pada waktu Yesus mati di atas kayu salib, Ia bukan hanya menebus dosa kita yang lalu saja, tetapi semua dosa kita, baik yang lalu, sekarang, maupun yang akan datang. 

Awas! Sekalipun hal ini menjamin keselamatan kita, ini sama sekali tidak boleh dijadikan dasar untuk terus hidup di dalam dosa! Bdk. Roma 6:1-19. 

b) Kolose 2: 14a: Ia menghapuskan ‘surat hutang’. 

Lit: ‘hand-writing’ (= tulisan tangan). 

Calvin beranggapan bahwa bagian ini menunjuk pada penghapusan ‘ceremonial law’ (= hukum yang berhubungan dengan upacara keagamaan). 

Alasannya adalah: 

ceremonial law memang mendakwa / mengancam kita (bdk. Ibrani 10:3). 

ini sesuai dengan kontex yang memang menyerang ceremonial law (Kolose 2:11,13 - sunat = ceremonial law; Kolose 2: 16-dst - larangan makan, hari raya, bulan baru dsb juga adalah ceremonial law). 

Catatan:
Matthew Henry mengatakan: Apa pun yang dulu berkuasa atas diri kita sekarang disingkirkan. Ia telah memperoleh bagi kita penghapusan surat hutang, yang mendakwa kita (Kolose 2: 14), yang bisa dipahami:

1. Sebagai utang untuk dihukum karena kesalahan dosa. Kutuk hukum Taurat adalah surat utang yang mendakwa kita, seperti tulisan tangan di dinding Belsyazar. Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu. Inilah surat utang yang mendakwa dan mengancam kita, sebab surat itu mengancam akan membawa kita pada kebinasaan kekal. Surat utang ini dihapuskan ketika Kristus menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita (Galatia 3:13). Ia membatalkan utang itu bagi orang yang bertobat dan percaya. “Akulah yang menanggung kutuk itu, Bapa-Ku.” Ia mengosongkan dan membatalkan hukuman yang melawan kita. Ketika Ia dipaku di kayu salib, kutuk itu seolah-olah dipakukan di kayu salib. Dan kebobrokan yang berdiam dalam diri kita disalibkan bersama-sama dengan Kristus, dan berkat salib-Nya. Ketika kita mengingat bagaimana Tuhan Yesus sekarat, dan melihat Dia dipaku di kayu salib, kita harus melihat surat utang yang mendakwa kita itu ditiadakan. Atau lebih tepatnya,

2. Surat utang itu harus dipahami sebagai hukum keupacaraan (ceremonial law). surat ketentuan-ketentuan hukum, ketetapan-ketetapan upacara atau hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya (Efesus  2:15), yang merupakan kuk bagi bangsa Yahudi dan dinding pemisah bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Tuhan Yesus meniadakannya dengan memakukannya pada kayu salib. Maksudnya, Ia membatalkan utang itu, supaya semua bisa melihat dan dilegakan bahwa utang itu tidak lagi mengikat. Apabila wujud yang sebenarnya sudah datang, bayang-bayang menghilang. Bayang-bayang itu menghilang (2Korintus 3:13), dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya (Ibrani 8:13). Ungkapan-ungkapan itu merujuk pada cara-cara kuno membatalkan sebuah ikatan, dengan mencoret tulisan atau melubanginya dengan paku.

c) Kolose 2: 14b: Memakukannya pada kayu salib. 

d) Kolose 2: 15: melucuti setan. 

Karena ‘surat hutang’ telah dihapus (Kolose 2: 14), maka setan tidak punya senjata. Kalau kita kembali kepada ceremonial law, maka seakan-akan kita mengembalikan senjata setan yang sudah dilucuti oleh Yesus itu. 

Penerapan: 

Terlalu banyak orang yang menambahi Kristus dengan sesuatu yang lain. 

Misalnya: 

Saksi Yehovah mengajarkan bahwa mereka selamat bukan hanya karena iman kepada Yesus tetapi juga karena kerajinan mereka dalam mencari jiwa / memberitakan Injil. 

Orang yang mengaku sudah percaya kepada Yesus Kristus, tetapi tidak yakin akan keselamatannya. 

Secara implicit / tidak langsung, ini menunjukkan bahwa orang itu menganggap bahwa Kristus tidaklah cukup! 

Roma Katolik: 

Kristus + Maria. 

Pada waktu Kristus mati disalib, Maria melihat hal itu dan ia pun menderita bukan main. Ini dianggap juga sebagai penderitaan untuk menebus dosa manusia. Jadi kalau Kristus adalah Redeemer (= Penebus), maka Maria adalah Co-Redeemer. 

Mereka juga mengajar penyembahan / doa kepada Maria, di samping penyembahan dan doa kepada Yesus. 

Juga mereka mengajar bahwa kalau Yesus adalah Pengantara antara manusia dengan Allah, maka Maria adalah pengantara antara manusia dengan Yesus. 

iman kepada Kristus + perbuatan baik. 

Adanya doktrin tentang dosa besar (mortal sin) dan dosa kecil (venial sin), dan kepercayaan bahwa dosa besar itu bisa menghancurkan keselamatan, jelas menyebabkan Katolik harus digolongkan sebagai agama yang juga mengandalkan perbuatan baik untuk selamat (bukan hanya semata-mata karena iman). 

Kharismatik: banyak dari mereka juga memberikan banyak tambahan yang sebetulnya tidak pernah diajarkan oleh Kitab Suci, seperti: 

orang yang percaya kepada Yesus dan sudah diampuni dosanya harus muntah-muntah (ini menunjukkan dosanya keluar). 

orang yang sudah percaya Yesus Kristus dan dipenuhi Roh Kudus harus ber-bahasa Roh, atau tertawa dalam Roh (Toronto Blessing)! 

Syncretism (penggabungan dua agama atau lebih): Kristus + agama lain 

Banyak orang yang pindah dari agama lain / kebatinan ke agama Kristen, tetapi tidak mau melepaskan agama / kepercayaan yang lama. Mungkin mereka menganggap bahwa lebih aman kalau punya lebih dari satu agama, sehingga kalau yang satu salah, maka yang lain bisa menyelamatkan. 

Tetapi ini jelas omong kosong, karena kalau saudara menganggap bahwa Kristus masih perlu ditambahi dengan agama lain, itu menunjukkan bahwa saudara tidak betul-betul beriman kepada Kristus! Dan jangan pernah mimpi bahwa saudara akan diselamatkan dengan iman seperti itu! 

Illustrasi: kalau saudara naik mobil, saudara selalu membawa ban serep / cadangan. Karena apa? Karena saudara tidak percaya penuh kepada ban saudara. Saudara tahu ban itu bisa gembos, dan karena itu saudara membawa ban serep. Tetapi kalau saudara naik kereta api, saudara tidak akan membawa ban serep, karena saudara percaya penuh bahwa ban kereta api tidak bakal gembos! Jadi adanya serep jelas menunjukkan ketidakpercayaan. 

Karena itu kalau saudara datang dan percaya kepada Yesus, tetapi masih memegangi agama lama saudara sebagai serep, itu menunjukkan ketidakpercayaan saudara kepada Yesus! 

Paulus menentang ajaran bahwa Kristus harus ditambahi dengan sesuatu apa pun, dan ia menekankan bahwa Kristus itu cukup dan tidak boleh ditambahi dengan sesuatu apa pun! Jadi, kalau saudara percaya hanya kepada Kristus, maka saudara selamat, tetapi kalau saudara percaya kepada Kristus + sesuatu yang lain, maka saudara justru binasa! 

Tentang kata-kata ‘sudah selesai’ dalam Yohanes 19:30, Calvin memberi komen-tar sebagai berikut: 

"If we give our assent to this word which Christ pronounced, we ought to be satisfied with his death alone for salvation, and we are not at liberty to apply for assistance in any other quarter" (= Jika kita menyetujui kata-kata yang Kristus ucapkan, kita harus puas dengan kematianNya saja untuk keselamatan, dan kita tidak boleh menggunakan bantuan dari sudut lain manapun). 

IV) Cara untuk mendapatkan Kristus.

1) Bukan dengan baptisan. 

Hati-hati dengan Kolose 2: 12, jangan menjadikan ini menjadi dasar untuk menambahi Kristus dengan baptisan! 

Calvin: 

"When he says that this is done through means of baptism, as he says also in Rom 6:4, he speaks in his usual manner, ascribing efficacy to the sacrament, that it may not fruitlessly signify what does not exist. By baptism, therefore, we are buried with Christ, because Christ does at the same time accomplish efficaciously that mortification, which he there represents, that the reality may be conjoined with the sign" [= pada waktu ia berkata bahwa hal ini terjadi melalui baptisan, seperti yang ia juga katakan dalam Roma 6:4, ia berbicara dengan cara yang biasa ia lakukan, menganggap kemanjurannya berasal dari sakramen, supaya sakramen itu tidak secara sia-sia menunjukkan apa yang tidak ada (tidak menjadi tanda yang sia-sia). Karena itu, oleh baptisan, kita dikubur dengan Kristus, karena pada saat yang sama Kristus melakukan pemusnahan manusia lama, yang digambarkannya, supaya kenyataannya bisa digabungkan dengan tandanya]. 

2) Tetapi dengan percaya / iman (Kolose 2: 12), dan menerima Yesus (Kolose 2: 6). 

Percayakah saudara bahwa Kristus itu cukup untuk keselamatan saudara? Apa pun kebutuhan rohani saudara, dan berapa pun banyaknya dan besarnya dosa saudara, Kristus tetap cukup bagi saudara. 

Ada seorang penginjil yang menginjili seseorang yang sangat menyadari kekotoran / dosa dalam hidupnya. Pada waktu penginjil itu mendesak orang itu untuk datang kepada Kristus dan menerima pengampunan dosa, orang itu lalu berkata: "You don’t know what a sinner I am" (= kamu tidak tahu orang berdosa yang bagaimana aku ini). Penginjil itu lalu menjawab: "No. And you don’t know what a Savior He is" [= Tidak. Dan kamu tidak tahu Juruselamat yang bagaimana Dia (Yesus) itu]. 

Maukah saudara datang dan percaya kepada Dia, dan hanya kepada Dia? 

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-
Next Post Previous Post