KETURUNAN ESAU DAN RAJA EDOM (REPROBATE LEBIH DIBERKATI DARI ELECT?):KEJADIAN 36:1-43
Pdt. Budi Asali. M. Div.
KETURUNAN ESAU DAN RAJA EDOM (REPROBATE LEBIH DIBERKATI DARI ELECT?):KEJADIAN 36:1-43. Kejadian 36:1-43 - “(1) Inilah keturunan Esau, yaitu Edom. (2) Esau mengambil perempuan-perempuan Kanaan menjadi isterinya, yakni Ada, anak Elon orang Het, dan Oholibama, anak Ana anak Zibeon orang Hewi, (3) dan Basmat, anak Ismael, adik Nebayot. (4) Ada melahirkan Elifas bagi Esau, dan Basmat melahirkan Rehuel, (5) dan Oholibama melahirkan Yeush, Yaelam dan Korah. Itulah anak-anak Esau, yang lahir baginya di tanah Kanaan. (6) Esau membawa isteri-isterinya, anak-anaknya lelaki dan perempuan dan semua orang yang ada di rumahnya, ternaknya, segala hewannya dan segala harta bendanya yang telah diperolehnya di tanah Kanaan, lalu pergilah ia ke negeri lain dan ia meninggalkan Yakub, adiknya itu. (7) Sebab harta milik mereka terlalu banyak, sehingga mereka tidak dapat tinggal bersama-sama, dan negeri penumpangan mereka tidak dapat memuat mereka karena banyaknya ternak mereka itu. (8) Maka menetaplah Esau di pegunungan Seir; Esau itulah Edom. (9) Inilah keturunan Esau, bapa orang Edom, di pegunungan Seir. (10) Nama anak-anaknya ialah: Elifas, anak Ada isteri Esau; Rehuel, anak Basmat isteri Esau. (11) Anak-anak Elifas ialah Teman, Omar, Zefo, Gaetam dan Kenas. (12) Timna adalah gundik Elifas anak Esau; ia melahirkan Amalek bagi Elifas. Itulah cucu-cucu Ada isteri Esau. (13) Inilah anak-anak Rehuel: Nahat, Zerah, Syama dan Miza. Itulah cucu-cucu Basmat isteri Esau. (14) Inilah anak-anak Oholibama, isteri Esau itu, anak Ana anak Zibeon; ia melahirkan bagi Esau: Yeush, Yaelam dan Korah. (15) Inilah kepala-kepala kaum bani Esau: keturunan Elifas anak sulung Esau, ialah kepala kaum Teman, kepala kaum Omar, kepala kaum Zefo, kepala kaum Kenas, (16) kepala kaum Korah, kepala kaum Gaetam dan kepala kaum Amalek; itulah kepala-kepala kaum Elifas di tanah Edom; itulah keturunan Ada. (17) Inilah keturunan Rehuel anak Esau: kepala kaum Nahat, kepala kaum Zerah, kepala kaum Syama dan kepala kaum Miza; itulah kepala-kepala kaum Rehuel di tanah Edom; itulah keturunan Basmat isteri Esau. (18) Inilah keturunan Oholibama isteri Esau: kepala kaum Yeush, kepala kaum Yaelam, kepala kaum Korah; itulah kepala-kepala kaum Oholibama, isteri Esau, anak Ana. (19) Itulah bani Esau, yakni Edom, dan itulah kepala-kepala kaum mereka. (20) Inilah anak-anak Seir, orang Hori, penduduk negeri itu: Lotan, Syobal, Zibeon, Ana, (21) Disyon, Ezer, Disyan; itulah kepala-kepala kaum orang Hori, anak-anak Seir, di tanah Edom. (22) Anak-anak Lotan ialah Hori dan Heman, dan saudara perempuan Lotan ialah Timna. (23) Inilah anak-anak Syobal: Alwan, Manahat, Ebal, Syefo dan Onam. (24) Inilah anak-anak Zibeon: Aya dan Ana; Ana inilah yang menemui mata-mata air panas di padang gurun, ketika ia sedang menggembalakan keledai Zibeon ayahnya itu. (25) Inilah anak-anak Ana: Disyon dan Oholibama anak perempuan Ana. (26) Inilah anak-anak Disyon: Hemdan, Esyban, Yitran dan Keran. (27) Inilah anak-anak Ezer: Bilhan, Zaawan dan Akan. (28) Inilah anak-anak Disyan: Us dan Aran. (29) Itulah kepala-kepala kaum orang Hori: kepala kaum Lotan, kepala kaum Syobal, kepala kaum Zibeon, kepala kaum Ana, (30) kepala kaum Disyon, kepala kaum Ezer dan kepala kaum Disyan; itulah kepala-kepala kaum orang Hori, kaum demi kaum, di tanah Seir. (31) Inilah raja-raja yang memerintah di tanah Edom, sebelum ada seorang raja memerintah atas orang Israel. (32) Di Edom yang memerintah ialah Bela bin Beor dan kotanya bernama Dinhaba. (33) Setelah Bela mati, Yobab bin Zerah dari Bozra menjadi raja menggantikan dia. (34) Setelah Yobab mati, Husyam, dari negeri orang Teman, menjadi raja menggantikan dia. (35) Setelah Husyam mati, Hadad bin Bedad menjadi raja menggantikan dia; dialah yang memukul kalah orang Midian di daerah Moab, dan kotanya bernama Awit. (36) Setelah Hadad mati, Samla dari Masreka menjadi raja menggantikan dia. (37) Setelah Samla mati, Saul, dari Rehobot yang di pinggir sungai, menjadi raja menggantikan dia. (38) Setelah Saul mati, Baal-Hanan bin Akhbor menjadi raja menggantikan dia. (39) Setelah Baal-Hanan bin Akhbor mati, Hadar menjadi raja menggantikan dia; kotanya bernama Pahu dan isterinya bernama Mehetabeel binti Matred binti Mezahab. (40) Inilah nama kepala-kepala kaum Esau menurut kaum dan tempat mereka, dengan nama mereka masing-masing: kepala kaum Timna, kepala kaum Alwa, kepala kaum Yetet, (41) kepala kaum Oholibama, kepala kaum Ela, kepala kaum Pinon, (42) kepala kaum Kenas, kepala kaum Teman, kepala kaum Mibzar, (43) kepala kaum Magdiel dan kepala kaum Iram; itulah kepala-kepala kaum Edom, menurut tempat kediaman mereka di tanah milik mereka; Edom ialah Esau, bapa orang Edom.”.
I) Struktur dan problem.
1) Istri-istri dan anak-anak Esau, kepindahan dan menetapnya mereka di Seir (Kejadian 36: 1-8).
a) Problem istri-istri Esau (Kejadian 36: 2-3).
Di sini dikatakan bahwa istri-istri Esau adalah:
1. Ada, anak Elon orang Het.
2. Oholibama, anak Ana anak Zibeon orang Hewi.
3. Basmat (1), anak Ismael, adik Nebayot.
Tetapi dari Kej 26:34 dan Kej 28:9 dikatakan bahwa istri-istri Esau adalah:
1. Yudit, anak Beeri orang Het.
2. Basmat (2), anak Elon orang Het.
3. Mahalat, anak Ismael, anak Abraham, adik Nebayot.
Keil & Delitzsch memberikan pemecahan dengan menganggap bahwa:
1. Ada adalah orang yang sama dengan Basmat (2).
2. Oholibama adalah orang yang sama dengan Yudit.
a. Tetapi mengapa dalam Kejadian 36: 2 ia dikatakan sebagai ‘anak Ana’, sedangkan dalam Kej 26:34 ia dikatakan sebagai ‘anak Beeri’? Karena Ana ini menemukan mata air (ay 24), sehingga ia lalu mendapatkan sebutan ‘Beeri’ yang berarti ‘spring man’ / ‘well-man’ (= orang mata air / orang sumur).
b. Mengapa dalam ay 2 ia dikatakan sebagai ‘orang Hewi’ sedangkan dalam Kejadian 26:34 disebut sebagai ‘orang Het’? Karena sekalipun ‘Het’ sebetulnya adalah suatu suku Kanaan, tetapi sebutan ‘Het’ menjadi sebutan umum untuk semua orang Kanaan (bdk. Yosua 1:4 1Raja 10:29 2Raja 7:6 Kej 28:8). Sedangkan ‘Hewi’ merupakan suku dari Oholibama / Yudit ini.
3. Basmat (1) adalah orang yang sama dengan Mahalat.
Matthew Poole mengatakan hal-hal ini yang bisa menolong kita untuk memecahkan problem seperti ini:
1. Dalam Kitab Suci, satu orang sering mempunyai beberapa nama, kadang-kadang karena bahasa yang berbeda, kadang-kadang memang namanya lebih dari satu.
Karena itu kalau ada dua silsilah dalam Kitab Suci, dimana yang satu mengatakan bahwa ayah dari si A adalah si B, sedangkan silsilah yang lain mengatakan bahwa ayah si A adalah si C, maka dua bagian itu belum tentu bertentangan. Bisa saja si B dan si C menunjuk pada orang yang sama.
Catatan: Sebaliknya, perlu juga diingat bahwa ada banyak orang yang namanya sama. Ini menyebabkan kita tak boleh terlalu cepat menyamakan 2 orang yang namanya sama.
2. Kadang-kadang nama satu orang diberikan kepada orang lain karena adanya persamaan di antara mereka.
Contoh:
a. Orang tua Israel disebut sebagai Amori dan Het (Yeh 16:3).
b. Pemimpin dan rakyat Israel disebut Sodom dan Gomora (Yes 1:10).
c. Yohanes Pembaptis disebut Elia (Matius 17:12).
3. Orang yang sama kadang-kadang dikatakan berasal dari beberapa tempat yang berbeda.
Contoh: Yesus lahir di Betlehem, dibesarkan di Nazaret (Yohanes 1:45), tetapi sering tinggal dan melayani di Kapernaum (bdk. Matius 9:1 dengan Mark 2:1 dan saudara akan melihat bahwa Kapernaum disebut sebagai ‘kotaNya sendiri’), sehingga Yesus bisa dikatakan berasal dari ke tiga tempat itu.
Karena itu kalau ada dua silsilah, dimana yang satu mengatakan si A berasal dari kota / daerah B, sedangkan yang lain mengatakan bahwa si A berasal dari kota / daerah C, maka dua silsilah itu belum tentu bertentangan.
4. Orang sering disebut sebagai anak dari orang yang bukan ayahnya, tetapi kakeknya, atau nenek moyangnya, atau bahkan orang yang mengadopsinya. Karena itu bisa saja dalam satu bagian Kitab Suci seseorang disebut sebagai anak si A, sedangkan dalam bagian Kitab Suci yang lain ia disebut sebagai anak si B.
Contoh:
a. Mat 1:16a mengatakan ‘Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria’, sedangkan Luk 3:23b mengatakan ‘Yusuf, anak Eli’.
b. Matius 1:8 mengatakan bahwa ‘Yoram memperanakkan Uzia’.
Sedangkan dalam 2Raja: Yoram mempunyai anak Ahazia (2Raja 8:24-25), Ahazia mempunyai anak Yoas (2Raja 11:2), Yoas mempunyai anak Amazia (2Raja 14:1), Amazia mempunyai anak Azarya (2Raja-raja 15:1).
Keterangan: Uzia (bahasa Yunani) = Azarya (bahasa Ibrani).
Jadi, Matius meloncati 3 orang yaitu Ahazia, Yoas dan Amazia.
c. Matius 1:11 mengatakan bahwa ‘Yosia memperanakkan Yekhonya’.
Sedangkan dalam 2Raja: Yosia mempunyai anak Elyakim / Yoyakim (2Raja 23:34), Elyakim / Yoyakim mempunyai anak Yoyakhin (2Raja 24:6).
Keterangan: Yekhonya (bahasa Yunani) = Yoyakhin (bahasa Ibrani).
Jadi, lagi-lagi Matius meloncati 1 orang, yaitu Elyakim / Yoyakim.
John Murray mengatakan: “Oftentimes, though we may not able to demonstrate the harmony of Scripture, we are able to show that there is no necessary contradiction” (= Seringkali, sekalipun kita tidak bisa menunjukkan keharmonisan Kitab Suci, kita bisa menunjukkan bahwa disana tidak harus terjadi kontradiksi) - ‘Collected Writings of John Murray’, vol I, hal 10.
Jadi maksudnya adalah: pada waktu kita melihat dua bagian Kitab Suci yang kelihatannya kontradiksi, mungkin saja kita tidak bisa mengetahui bagaimana pengharmonisan yang sebenarnya, tetapi setidaknya kita bisa memberikan beberapa kemungkinan pengharmonisan, sehingga dua bagian itutidak harus kontradiksi.
b) Problem tentang Ana.
Kejadian 36: 2: ‘Ana, anak Zibeon’.
KJV: ‘Anah the daughter of Zibeon’ (= Ana, anak perempuan Zibeon).
Kejadian 36: 14: ‘Ana anak Zibeon’.
KJV: ‘Anah the daughter of Zibeon’ (= Ana, anak perempuan Zibeon).
Kejadian 36: 24: ‘Inilah anak-anak Zibeon: Aya dan Ana’.
NIV: ‘The sons of Zibeon: Aiah and Anah’ (= anak-anak lelaki Zibeon: Aya dan Ana).
Lalu apa jenis kelamin Ana yang sebenarnya, laki-laki atau perempuan?
1. Derek Kidner (Tyndale) dan Adam Clarke mengatakan bahwa ay 2 dan ay 14 itu salah (terjadi kesalahan pengcopyan). Yang benar adalah ‘son of Zibeon’ (= anak lelaki Zibeon). Dalam Samaritan, Septuaginta / LXX dan Syriac, ay 2 dan ay 14 menggunakan ‘son’ (= anak lelaki).
2. Tetapi Barnes’ Notes dan Keil & Delitzsch mengatakan bahwa ‘daughter’ (= anak perempuan) dalam ay 2,14 itu benar, tetapi harus ditafsirkan sebagai ‘grand-daughter’ (= cucu perempuan), dan menunjuk kepada Oholibama, bukan kepada Ana.
Ay 2,14: Oholibama, anak Ana, cucu perempuan Zibeon.
2) Keturunan Esau (Kejadian 36: 9-14).
Dalam Kejadian 36: 1 sudah ada kata-kata ‘Inilah keturunan Esau, yaitu Edom’. Sekarang dalam ay 9 ada kalimat yang mirip sekali: ‘Inilah keturunan Esau, bapa orang Edom’.
Pengulangan ini dianggap sebagai petunjuk bahwa ay 1-8 dan ay 9-14 bukan berasal dari 1 sumber (Musa), dan ini dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa kitab Kejadian tidak ditulis oleh Musa, tetapi mempunyai beberapa sumber di belakangnya (JEDP).
Jawaban saya: pengulangan ini bukanlah sesuatu yang aneh karena:
a. Kejadian 36: 1-8 di Kanaan; Kejadian 36: 9-14 di Seir.
b. Ay 1-8 menunjukkan keturunan langsung / anak-anak; ay 9-14 menunjukkan keturunan lebih jauh lagi.
Karena itu pengulangan itu tidak membuktikan bahwa bagian-bagian ini tidak ditulis oleh Musa.
3) Kepala-kepala kaum Edom (Kejadian 36: 15-19).
Tidak ada problem yang terlalu berarti tentang bagian ini.
4) Orang Hori (Kejadian 36: 20-30).
a) Dalam ay 24 ada sesuatu yang banyak diperdebatkan.
Kejadian 36: 24: ‘Ana inilah yang menemui mata-mata air panas di padang gurun, ketika ia sedang menggembalakan keledai Zibeon ayahnya itu’.
Kata-kata ‘mata-mata air panas’ itu berasal dari kata bahasa Ibrani HAYEMIM, yang tidak diketahui dengan tepat artinya (hanya ada di sini dalam Kitab Suci), dan diterjemahkan bermacam-macam:
RSV/NIV/NASB/ASV: ‘hot springs’ (= mata-mata air panas).
NKJV: ‘water’ (= air).
Samaritan: ‘giants’ (= raksasa).
Bahkan ada yg menterjemahkan vipers (= ular beludak).
KJV: ‘mules’ (= bagal).
Orang-orang yang menerima terjemahan KJV ini menganggap Ana sebagai orang pertama yang mengawin-campurkan kuda dan keledai dan menemukan bagal.
Tetapi ini jelas salah, karena:
1. Kata Ibrani MATSA yang diterjemahkan ‘menemukan’, artinya adalah ‘discover’ (= menemukan sesuatu yang sudah ada) bukan ‘invent’ (= menemukan sesuatu yang belum pernah ada).
2. Kata ‘bagal’ dalam bahasa Ibrani adalah PERADIM bukan HAYEMIM.
3. Ia menggembalakan keledai, bukan kuda dan keledai. Ada penafsir yang beranggapan bahwa pada jaman itu di daerah itu tidak ada kuda. Lalu bagaimana ia bisa mengawin-campurkan kuda dan keledai sehingga menghasilkan bagal?
b) Disebutkannya tentang orang Hori di tengah-tengah silsilah Esau ini, karena orang Hori adalah penduduk asli Seir (Ul 2:12,22), dan ada dari mereka yang kawin campur dengan keturunan Esau. Ini terlihat dari ay 22 dimana disebutkan tentang seorang yang bernama Timna, yang adalah saudara Lotan. Sedangkan dalam ay 12 dikatakan bahwa Timna ini menjadi gundik Elifas, anak Esau.
Orang Hori yang lain dipunahkan oleh Esau / Edom (Ul 2:12,22). Ini menggenapi nubuat ‘engkau akan hidup dari pedangmu’ dalam Kejadian 27:40.
5) Raja-raja Edom (Kejadian 36: 31-39).
a) Perlu diketahui bahwa kepala-kepala kaum, dan raja-raja di Edom, memerintah pada waktu yang bersamaan. Ini terlihat kalau kita membandingkan Keluaran 15:15 dengan Bilangan 20:14-dst, karena pada jaman yang sama, yaitu jaman Musa, di Edom terdapat kepala kaum maupun raja.
b) Bagian ini sering dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa Musa bukanlah penulis dari kitab Kejadian. Ada juga penafsir (yang termasuk golongan injili / alkitabiah) yang mengatakan bahwa ay 31-39 ini tidak ditulis oleh Musa tetapi diambil dari 1Taw 1:43-50.
Alasannya:
1. Kejadian 36: 31 dianggap ditulis oleh orang yang hidup pada jaman raja-raja di Israel, karena disini dikatakan ‘sebelum ada seorang raja yang memerintah atas orang Israel’.
Jawab:
a. Istilah ‘raja’ bisa diartikan ‘pemimpin’ (bdk. Ulangan 33:5 dimana Musa disebut dengan istilah ‘raja’, dalam bahasa Ibraninya adalah MELEKH, sama seperti kata yang digunakan dalam ay 31 ini).
b. Ay 31 ini dianggap sebagai nubuat akan adanya seorang raja di Israel, atau sebagai kata-kata yang didasarkan pada janji Tuhan akan adanya seorang raja di Israel (bdk. Kejadian 17:6 35:11).
Bdk. juga dengan Ul 17:14-15 yang memberikan peraturan tentang pengangkatan seorang raja, padahal saat itu sama sekali belum ada raja.
Ulangan 17:14-15 - “(14) ‘Apabila engkau telah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan telah mendudukinya dan diam di sana, kemudian engkau berkata: Aku mau mengangkat raja atasku, seperti segala bangsa yang di sekelilingku, (15) maka hanyalah raja yang dipilih TUHAN, Allahmu, yang harus kauangkat atasmu. Dari tengah-tengah saudara-saudaramu haruslah engkau mengangkat seorang raja atasmu; seorang asing yang bukan saudaramu tidaklah boleh kauangkat atasmu.”.
2. ‘Hadad’ (ay 35-36) dianggap sama dengan ‘Hadad, orang Edom’ dalam 1Raja 11:14-22, yang hidup pada jaman Salomo, dan karena itu lagi-lagi dianggap sebagai bukti bahwa ay 31-39 ini tidak mungkin ditulis oleh Musa.
Jawab:
Hadad di sini jelas tidak sama dengan Hadad dalam 1Raja 11:14-22, karena:
a. Hadad di sini tidak berdarah kerajaan, tetapi justru menjadi raja (kalau saudara memperhatikan nama-nama dari 8 raja yang memerintah Edom dalam ay 31-39, maka saudara akan melihat bahwa Edom memilih raja bukan berdasarkan keturunan, tetapi berdasarkan semacam pemilihan). Sedangkan Hadad dalam 1Raja 11:14-22 justru berdarah kerajaan (1Raja 11:14), tetapi tidak pernah menjadi raja.
b. Hadad di sini memerintah sebelum Israel punya raja (ay 31). Sedangkan Hadad dalam 1Raja 11 itu hidup pada jaman raja Salomo.
6) Kepala-kepala kaum Edom menurut tempat kediaman mereka (ay 40-43).
Kalau dalam Kejadian 36: 15-19 sudah disebutkan kepala-kepala kaum Edom, dan sekarang dalam ay 40-43 lalu disebutkan lagi, itu disebabkan karena yang pertama menyebutkannya menurut sejarah, sedangkan yang kedua menurut letak geografis / tempat (bdk. ay 43 - ‘menurut tempat kediaman mereka’).
II) Apa pentingnya bagian ini?
1) Untuk bangsa Israel, bagian ini penting supaya mereka tahu tentang keturunan Esau, dan tidak menyerang mereka atau mengambil wilayah mereka (bdk. Ul 2:4-5 Ul 23:7).
Ulangan 2:4-5 - “(4) Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di Seir; mereka akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali; (5) janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu setapak kaki dari negeri mereka, karena kepada Esau telah Kuberikan pegunungan Seir menjadi miliknya.”.
Ulangan 23:7 - “Janganlah engkau menganggap keji orang Edom, sebab dia saudaramu. Janganlah engkau menganggap keji orang Mesir, sebab engkaupun dahulu adalah orang asing di negerinya.”.
2) Bagian ini penting, supaya bisa diketahui bahwa Mesias tidak diturunkan dari mereka.
Adam Clarke: “It was as necessary to register the generations of Esau as to register those of Jacob, in order to show that the Messiah did not spring from the former, but that he did spring from the latter” (= Adalah perlu untuk mencatat keturunan Esau maupun keturunan Yakub, untuk menunjukkan bahwa Mesias tidak muncul dari keturunan Esau, tetapi dari keturunan Yakub).
3) Untuk menunjukkan adanya Providence of God yang memindahkan Esau.
Tidak peduli apa alasan naturalnya sehingga Esau pindah (ay 6-8), tetapi alasan supranaturalnya ialah adanya Providence of God yang bekerja supaya Kanaan menjadi milik Yakub, sesuai dengan Rencana dan janji Allah.
Calvin (ttg Kejadian 36:6): “Moses does not mean that Esau departed purposely to give place to his brother; for he was so proud and ferocious, that he never would have allowed himself to seem his brother’s inferior. But Moses, without regard to Esau’s design, commends the secret providence of God, by which he was driven into exile, that the possession of the land might remain free for Jacob alone. Esau removed to Mount Seir, through the desire of present advantage, as is elsewhere stated. Nothing was less in his mind than to provide for his brother’s welfare; but God directed the blind man by his own hand, that he might not occupy that place in the land which he had appointed for his own servant. Thus it often happens that the wicked do good to the elect children of God, contrary to their own intention; and while their hasty cupidity pants for present advantages, they promote the eternal salvation of those whose destruction they have sometimes desired. Let us, then, learn from the passage before us, to see, by the eyes of faith, both in accidental circumstances (as they are called) and in the evil desires of men, that secret providence of God, which directs all events to a result predetermined by himself. For when Esau went forth, that he might live more commodiously apart from his father’s family, he is said to have departed from the face of his brother, because the Lord had so determined it. It is stated indefinitely, that he departed ‘into the country;’ because, being in uncertainty respecting his plan, he sought a home in various places, until Mount Seir presented itself; and as we say, he went out at a venture.” (= ).
4) Edom sudah mempunyai tanah Seir, dan kepala-kepala kaum, dan raja-raja.
Bagaimana dengan Israel?
a) Mereka belum punya raja (Kejadian 36: 31). Padahal kepada merekalah Tuhan menjanjikan raja-raja dalam Kej 17:6 dan 35:11. Ini menunjukkan bahwa Firman Tuhan sering kelihatan salah / gagal!
b) Anak-anak Yakub gontok-gontokan satu sama lain, dimana yang sepuluh orang iri hati, benci, ingin membunuh, lalu menjual Yusuf (Kejadian 37).
c) Yakub dan anak-anaknya bahkan terpaksa mengungsi ke Mesir meninggalkan tanah Kanaan yang Tuhan janjikan kepada mereka.
d) Keturunan Yakub / bangsa Israel diperbudak selama ratusan tahun di Mesir (bdk. Yosua 24:4).
e) Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel harus mengembara di padang gurun selama 40 tahun.
Calvin berkata bahwa ini menunjukkan bahwa reprobate (= orang yang ditetapkan untuk binasa) selalu kelihatan lebih berhasil dari pada elect (= orang yang ditentukan untuk selamat).
BACA JUGA: SIKAP BENAR MENGHADAPI PENDERITAAN
Tetapi keberhasilan mereka yang cepat tidak bertahan lama, sedangkan orang-orang pilihan, sekalipun maju dengan lambat, pada akhirnya akan lebih berhasil.
Calvin (tentang Kej 36:1): “Though Esau was an alien from the Church in the sight of God; yet since he also, as a son of Isaac, was favored with a temporal blessing, Moses celebrates his race, and inscribes a sufficiently lengthened catalogue of the people born from him. This commemoration, however, resembles an honorable sepulture. For although Esau, with his posterity, took the precedence; yet this dignity was like a bubble, which is comprised under the figure of the world, and which quickly perishes. As, therefore, it has been before said of other profane nations, so now Esau is exalted as on a lofty theater. But since there is no permanent condition out of the kingdom of God, the splendor attributed to him is evanescent, and the whole of his pomp departs like the passing scene of the stage.” (= ).
Calvin (tentang Kejadian 36:31): “We must keep in memory what we have said a little before, that reprobates are suddenly exalted, that they may immediately fall, like the herb upon the roofs, which is destitute of root, and has a hasty growth, but withers the more quickly. To the two sons of Isaac had been promised the honor that kings should spring from them. The Idumeans first began to reign, and thus the condition of Israel seemed to be inferior. But at length, lapse of time taught how much better it is, by creeping on the ground, to strike the roots deep, than to acquire an extravagant pre-eminence for a moment, which speedily vanishes away. There is, therefore, no reason why the faithful, who slowly pursue their way, should envy the quick children of this world, their rapid succession of delights; since the felicity which the Lord promises them is far more stable, as it is expressed in the psalm, ‘The children’s children shall dwell there, and their inheritance shall be perpetual.’ (Psalm 102:28.)” (= ).
Karena itu, kalau saudara memperhatikan orang yang beragama lain, baik dalam hal jasmani / duniawi, maupun dalam hal rohani (agama mereka), maka jangan heran kalau saudara mendapatkan bahwa mereka kelihatan lebih sukses dari pada kita.
Bahkan kalau saudara memperhatikan orang kristen KTP / orang kristen yang sesat, baik dalam hal jasmani / duniawi, maupun dalam hal rohani (gereja-gereja yang sesat), maka jangan heran kalau saudara mendapatkan bahwa mereka kelihatan lebih sukses dari pada kita.
Ini semua tidak boleh membuat kita menjadi apatis, putus asa, kecil hati, mundur, suam, dsb, tetapi sebaliknya mengharuskan kita untuk lebih sungguh-sungguh dalam berjuang, sambil beriman bahwa sebagai orang pilihan Tuhan, pada akhirnya kita pasti menang! Maukah saudara?
KETURUNAN ESAU DAN RAJA EDOM (REPROBATE LEBIH DIBERKATI DARI ELECT?):KEJADIAN 36:1-43
-AMIN-