BERKAT DAN KEBAHAGIAAN KARENA MENGHORMATI ORANG TUA

Pdm. Impala Fatmalita, S.Th, S.PdK.
BERKAT DAN KEBAHAGIAAN KARENA MENGHORMATI ORANG TUA. “Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu” (Ulangan 5:16) 
BERKAT DAN KEBAHAGIAAN KARENA MENGHORMATI ORANG TUA
gadget, otomotif, bisnis
Andi tidak mengerti mengapa ia dapat tersesat di sebuah toko swalayan. Beberapa menit yang lalu ia masih bersama ibunya, tetapi beberapa menit kemudian ia sudah tidak bersamanya lagi. Ia yakin bahwa ibunya pasti berada tidak jauh dari dia. Tetapi di mana? Tiba-tiba Andi mendengar suara memanggil. “Andi!” katanya. Suara itu kedengarannya seperti suara ibunya, tetapi Andi tidak begitu yakin. “Ibu, apakah itu suara ibu?” jawab Andi. “Di mana ibu berada?”. “Di sini!” Ibunya memanggil. Ibu dan Andi terus bersahut-sahutan hingga mereka bersatu kembali. “Saya sangat senang mendengar suara ibu”, kata Andi. “Tetapi mula-mula saya ragu apakah saya harus menaatinya, sebab suaranya itu kedengarannya seperti bukan suara ibu”. Lalu ibunya berkata, “Ibu senang karena kamu mau menaati suara ibu. Sebab jika tidak, mungkin ibu tidak dapat menemukanmu”.

Demikianlah kisah sederhana yang dituliskan oleh V. Gilbert Beers di atas dalam bukunya yang berjudul “Little Talks About God And You” mengantarkan kita kepada pertanyaan “mengapa anak-anak harus menghormati orangt ua? Bagaimana cara mereka menghormati orang tua mereka? Lalu, seberapa penting hal ini diajarkan oleh Alkitab?”

MENGHORMATI ORANGTUA ADALAH PERINTAH TUHAN

Perintah Allah melalui Musa di dalam Perjanjian Lama, “Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu” (Ulangan 5:16; Keluaran 20:12), diulangi lagi dengan tegas oleh Paulus dalam Efesus 6:1-3, “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi”. 

Lebih tegas lagi firman Tuhan mengatakan, “Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati” (Matius 15:4; 19:19; Keluaran 21:17).

Pengertian orangtua dalam ayat-ayat tersebut di atas adalah ayah dan ibu yang melahirkan kita. Tetapi pengertian ini dapat diperluas pada setiap orang yang lebih tua dari kita. Sedangkan yang dimaksud dengan menghormati adalah menghargai, menjunjung tinggi, menaati atau menaruh hormat. Seorang anak yang menghormati orang tua adalah anak yang menghargai, menaruh hormat, atau menaati ayah dan ibunya, serta setiap orang yang lebih tua darinya.


Jadi jelaslah bahwa menghormati orang tua adalah perintah yang diberikan kepada anak-anak untuk dilaksanakan. Mengapa Allah memerintahkan hal itu? Ada berbagai alasan mengapa Allah memberikan perintah untuk menghormati orang tua, antara lain: 

(1) Orang tua adalah wakil Allah di bumi ini. Allah telah memberikan otoritas atau wewenang kepada orang atas anak-anak mereka. Jika anak-anak menghormati orang tua itu artinya secara tidak langsung mereka menghormati Tuhan; 

(2) Orang tua telah melahirkan, mengasuh, dan membesarkan anak-anak; 

(3) Orang tua telah mengasihi, mengayomi, mendidik dan membimbing, serta mencukupkan kebutuhan anak-anak; 

(4) Dengan menghormati orang tuanya, anak-anak akan mendapatkan berkat yang luar biasa, yaitu: umur panjang, bahagia dalam menjalani kehidupan, sejahtera atau keadaan baik, serta menjadi teladan bagi generasi berikutnya.

CARA ANAK MENGHORMATI ORANGTUA

Anak-anak wajib berbakti kepada orang tua. Yang dimaksud dengan berbakti dalam hal ini adalah membalas dengan ikhlas pemeliharaan, bimbingan dan didikan orang tua yang telah diterima selama ini. Hal ini dapat kita lakukan dengan merawat orang tua, khusus pada masa tua mereka. Inilah puncak dari bakti anak-anak kepada orang tua. Alkitab mengatakan, “Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah”. (1 Timotius 5:4). 

Ingatlah, Allah tidak menghormati mereka yang tidak menaati perintah-Nya untuk menghormati orang tua mereka. Kalau kita mau menyenangkan Allah dan diberkati, kita harus menghormati orang tua kita. Menghormati tidaklah mudah, tidak selalu menyenangkan, dan jelas tidak mungkin dengan kekuatan kita sendiri. Namun menghormati adalah jalan yang pasti untuk tujuan hidup kita, yaitu memuliakan Allah. “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan” (Kolose 3:20).

Lalu, bagaimanakah caranya anak-anak menghormati orang tua mereka? Berikut ini beberapa hal yang dianjurkan Alkitab mengenai cara anak-anak menghormati orang tua mereka.

1. Anak-anak perlu mendengar dan memperhatikan apa yang disampaikan orang tuanya (Amsal 1:8; 4:1). Baik ajaran maupun nasihat orang tua harus sungguh-sungguh didengar, diperhatikan dan dilakukan maka hal itu akan menjadikan anak-anak berpengertian dan berhikmat dalam menjalani kehidupan. Karena setiap orang tua tentu berusaha mengajar dan memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Anak-anak yang mendapat didikan dan hikmat adalah orang yang berbahagia (Amsal 13:13-15).

2. Anak-anak harus bersikap santun dan berlaku sopan kepada orang tua dan juga orang-orang yang lebih tua lainnya. Dengan bersikap dan berlaku demikian membuat orang tua merasa senang dan dihargai (Roma 13:13).


3. Anak-anak wajib menaati orang tuanya (Kolose 3:20). Manaati orang tua adalah sistem kehidupan yang paling indah. Setelah menghormati Tuhan, tidak ada yang lebih indah dalam kehidupan ini selain dari anak-anak yang menghormati orang tuanya dengan cara menaati ajaran, nasihat dan perintah orang tua yang sesuai dengan firman Tuhan dan kebenaran. Sebaliknya, melanggar apa yang disampaikan orang tua berarti melakukan sesuatu yang buruk dalam kehidupan. Sebagai seorang Kristen, anak-anak dalam keluarga Kristen harus memperhatikan hal ini dengan sungguh-sungguh..

TETAP MENGHORMATI ORANGTUA KETIKA MENJADI DEWASA DAN TELAH MENIKAH

Orang-orang Kristen harus tetap menghormati orang tua mereka bahkan setelah mereka menjadi dewasa. Namun perintah untuk taat itu bersifat sementara (Galatia 1:1-2). Menghormati secara alami membawa kepada ketaatan selama yang diminta untuk ditaati itu tidak bertentangan dengan hukum Allah dan kebenaran. Dengan demikian menghormati tidaklah sama dengan ketaatan mutlak. Misalnya, ketika seorang pria menikah, ia harus meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya (Kejadian 2:24). Sebagai seorang anak ia memang harus menghormati ayah dan ibunya. 


Namun berhubungan dengan pernikahan dan rumah tangganya sekarang ia memiliki tanggung jawab sendiri untuk membinanya tanpa campur tangan orangtua. Jadi sejak saat itu orangtua seharusnya tidak lagi mencampuri urusan pernikahan putra atau putri mereka, karena campur tangan orangtua justru seringkali dapat menjadi sumber perselisihan dan perceraian.

Ketika seorang anak telah dewasa ia dapat saja tidak setuju dengan orang tuanya dalam beberapa atau banyak hal, khususnya jika orang tuanya adalah orang yang tidak percaya, namun ia tetap harus menghormati orang tuanya. Jika orang tua bersifat kejam, menyiksa, bahkan jahat, menghargai dan menghormati mereka bukan berarti setuju dengan sikap dan tindakan jahat tersebut. Menghargai orang tua adalah sebuah sikap menghormati untuk posisi yang mereka miliki sebagai orang yang telah melahirkan dan memberi kehidupan. 

Jadi secara positif, sikap seorang anak terhadap orang tua adalah tunduk dan taat. Sikap ini kita sebut sebagai respons yang benar terhadap orang tua. Tunduk artinya menerima dan menghormati orang tua yang telah melahirkan dan memberi kehidupan kepada kita. Taat artinya melakukan perintah orang tua selama perintah tersebut tidak membawa kita berbuat dosa, sesuai aturan kebenaran dan sesuai dengan firman Tuhan.

Ringkasnya, anak-anak harus menaati orang tuanya “dalam segala hal” (Kolose 3:20), tetapi ketaatan dalam segala hal itu dilakukannya “di dalam Tuhan” (Efesus 6:1). Dengan kata lain, anak harus taat selama perintah orang tua tak bertentangan dengan kehendak Tuhan, secara khusus kehendak-Nya yang dinyatakan-Nya dalam firman-Nya. Hormat kepada orang tua bersifat mutlak, tetapi ketaatan tidak. Dengan demikian, jika suatu ketika orang tua memberikan perintah yang bertentangan dengan kehendak Tuhan atau bertentangan dengan firman Tuhan, maka anak tidak boleh menaati perintah orang tua itu, tetapi sebagai anak ia tetap harus menghormati orang tuanya.

Ikuti saya di Google News untuk membaca artikel lainnya :


Next Post Previous Post