EFESUS 6:1-3 (ARTI TAAT DAN HORMAT KEPADA ORANG TUA)
Bacaan Alkitab: Efesus 6:1-3
Efesus 6:1. -Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Efesus 6: 2.Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: Efesus 6:3.supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi (Efesus 6:1-3)
Pendahuluan
keuangan, bisnis |
Pembahasan mengenai Efesus 6:1-3 ini menggambarkan bahwa, orang-orang pada zaman tersebut juga hidup di dalam aturan yang dibuat pemerintahan Romawi, mereka pada zaman itu merasa hidup mereka tidak bebas, sehingga Rasul Paulus menuliskan surat ini kepada jemaat di Efesus supaya mereka hidup sesuai dengan jalan Kristus, mereka hidup benar di hadapan Tuhan, walau pun banyak tekanan yang mewajibkan mereka melakukan demikian, tetapi Paulus tetap menasihati mereka terus-menerus supaya mereka tetap hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, salah satunya tentang hubungan orang tua dengan anak
Pembahasan
1. Arti Kata Taat dalam Efesus 6:1
Kata taatilah orang tuamu di dalam Tuhan: Taatilah dalam beberapa bahasa ungkapan dapat diterjemahkan sebagai Turutilah Perintah, atau patuhilah kata-kata, atau seperti dalam bahasa Yunaninya, dengarkanlah. Dan ini merupakan istilah yang lebih kuat daripada tunduklah yang dikemukakan sebagai tugas seorang istri. Di dalam Tuhan. “Lingkungan di mana hal ini harus terwujud, yaitu suatu ketaatan Kristiani yang digenapi dalam hubungan dengan Kristus”.Dalam beberapa bahasa , seluruh ungkapan ini dapat diungkapkan menjadi : Taatilah orang tuamu karena kamu adalah milik Tuhan, atau Patuhilah perintah orang tuamu dalam persekutuan yang akrab dengan Kristus. Kita juga dapat menarik kesimpulan lagi yaitu, sebagai pengikut Kristus, taatilah orang tua kalian, atau dalam BIMK, sebagai orang percaya dengarlah orang tua kalian.
“Karna haruslah demikian” , ungkapan ini tampaknya digunakan untuk menegaskan perintah atau nasehat tadi, dapat di simpulan kata ini berarti, karena itulah yang memang harus kalian lakukan. Dan ini di tunjukan sebagai prinsip abadi Allah
Matthew Hanry menuliskan bahwa, taat itu merupakan tugas anak-anak kepada orang tua mereka. Merupakan rasa takut kepada Tuhan. Tugas besar anak-anak adalah untuk mematuhi orang tua mereka (Efesus 6:1), orang tua menjadi alat keberadaan mereka, Tuhan dan alam yang telah memberi mereka wewenang untuk memerintah, dengan tunduk kepada Allah; dan, jika anak-anak akan patuh kepada orang tua mereka yang saleh, mereka akan berada dalam cara yang adil untuk menjadi saleh sebagaimana adanya.
Ketaatan yang dituntut Tuhan dari anak-anak mereka, atas nama mereka, mencakup penghormatan batin, serta ekspresi dan tindakan lahiriah. Kita tidak boleh tidak taat kepada Bapa surgawi kita dalam kepatuhan kepada orang tua duniawi; karena kewajiban kita kepada Allah adalah prioritas dan lebih tinggi dari semua orang lain.
Paulus menegaskan bahwa taat yang dalam teks Efesus 6:1-3 adalah taat yang di lakukan secara berkesinambungan artinya anak-anak yang masih kecil atau menginjak usia dewasa tetap wajib menaati orang tua mereka selama orang tua hidup. Karena kedudukan orang tua patut diindahkan. Dan bagi Paulus perintah ini mengartikan ketaatan anak adalah kewajiban Kristiani, pada hukum dan Alkitab. Dengan perkataan lain, kewajiban itu wajar dan tertulis. Hati nurani dan dasar kewajaran itu diperkuat lagi dengan tradisi zaman baru dan Injil yang berkata, hai anak-anak taatilah orang tuamu “ di dalam Tuhan”, yaitu Tuhan Yesus.
2. Arti Kata Hormat Dalam Efesus 6:2
Dalam beberapa bahasa, Hormatilah Ayah dan ibumu bisa diungkapkan menjadi, kalian harus menganggap penting ayah dan ibu kalian masing-masing atau kalian harus menghargai dengan sungguh-sungguh ayah dan ibu kalian.Kata hormat, honour ayat 2, berasal dari akar kata (menghormati, atau mengakui kedudukan). Seperti yang di jelaskan Wiersbe Commentary bahwa kata hormat merupakan perintah bagi anak-anak untuk terus menghormati orang tua mereka, dan menunjukkan rasa hormat yang tinggi dan karenanya dianggap berharga, dihargai, dihargai atau dihormati. Untuk menunjukkan rasa hormat kepada seseorang adalah mengenali nilainya sebagai seseorang, Kata Hormatilah atau hormat di dalam Perjanjian Baru banyak digunakan misalnya di Matius 27:9b. Markus 27:9a. - hormat, Matius 15:4, 8; Markus 7:6; 10:19; J 5:23; Efesus 6:2; 1 Timotius 5:3; 1 Petrus 2:17.
Sangat menarik bahwa Paulus menegaskan hal ini langsung kepada anak-anak dalam keluarga kristen.Anak-anak juga hadir ketika ibadah berlangsung, dan mendengarkan Paulus saat ia menyampaikan perintah ini dan sifatnya berlangsung terus-menerus. Gaebelein menulis: To honor (τίμα) is more than obey. It is to respect and esteem. Obedience on the part of children consist in listening to the advice given by parents (hypakoute). Artinya menghormati sama kedudukannya dengan taat, tetapi hormat mengarah kepada soal tanggung jawab dan menghargai. Dan ketaatan merupakan bagian seorang anak mendengarkan masukan atau saran dari orang tua.
Jadi menghormati orang tua merupakan suatu perintah dan kewajiban dari seorang anak terhadap orang tua secara terus menerus. Penghormatan sejajar dengan ketaatan, yaitu menghargai dan mengasihi mereka. Tindakan taat dilanjutkan dengan tindakan hormat kepada orang tua. Hal ini berlangsung terus menerus selama anak memiliki orang tua (orang tua masih hidup) dan tindakan ini juga bisa ditujukan kepada orang yang lebih tua seperti para pendidik mereka di gereja, di sekolah atau dalam masyarakat. Perintah utama untuk menghormati orang tua diberikan dengan disertai janji yaitu menjadi berhasil dan berumur panjang di bumi.
Sangat menarik bahwa Paulus menegaskan hal ini langsung kepada anak-anak dalam keluarga kristen.Anak-anak juga hadir ketika ibadah berlangsung, dan mendengarkan Paulus saat ia menyampaikan perintah ini dan sifatnya berlangsung terus-menerus. Gaebelein menulis: To honor (τίμα) is more than obey. It is to respect and esteem. Obedience on the part of children consist in listening to the advice given by parents (hypakoute). Artinya menghormati sama kedudukannya dengan taat, tetapi hormat mengarah kepada soal tanggung jawab dan menghargai. Dan ketaatan merupakan bagian seorang anak mendengarkan masukan atau saran dari orang tua.
Jadi menghormati orang tua merupakan suatu perintah dan kewajiban dari seorang anak terhadap orang tua secara terus menerus. Penghormatan sejajar dengan ketaatan, yaitu menghargai dan mengasihi mereka. Tindakan taat dilanjutkan dengan tindakan hormat kepada orang tua. Hal ini berlangsung terus menerus selama anak memiliki orang tua (orang tua masih hidup) dan tindakan ini juga bisa ditujukan kepada orang yang lebih tua seperti para pendidik mereka di gereja, di sekolah atau dalam masyarakat. Perintah utama untuk menghormati orang tua diberikan dengan disertai janji yaitu menjadi berhasil dan berumur panjang di bumi.
3. Arti Kata Janji dalam Efesus 6:3
Kata janji dalam teks ini menurut Detzler Bible Knowledge Commnetary dijelaskan bahwa ini adalah perintah pertama dengan sebuah janji. Bagi Paulus, untuk konteks ini perintah itu harus menjadi perintah utama.
Paulus mendasari hukum Taurat bagian kedua khususnya hukum kelima menjadi perintah paling utama untuk anak-anak. Ini adalah "pertama" dalam arti "perintah utama," yaitu, yang paling penting bagi anak-anak dan itu juga memiliki janji. Di mana Paulus menggabungkan kewajiban anak untuk menaati orang tua dengan kewajiban terhadap Allah.
Janji bagi mereka yang mematuhi orang tua mereka adalah bahwa mereka menikmati kehidupan yang sejahtera dan umur panjang di bumi. Ini menyatakan prinsip bahwa ketaatan memupuk disiplin diri, yang pada gilirannya membawa stabilitas dan umur panjang dalam kehidupan seseorang. Orang Israel yang terus-menerus tidak taat kepada orang tuanya tidak diistimewakan untuk menikmati kehidupan yang panjang dan stabil di tanah Israel. Contoh yang jelas dari hal ini adalah anak-anak Eli, Hofni dan Phinehas (1 Samuel 4:11].)
Janji itu diberikan kepada Israel di Perjanjian Lama, asas itu masih berlaku hari ini. Dan ini menegaskan adanya hubungan janji dengan perintah yang diberikan kepada anak, bahwa janji itu sekaligus sebagai pujian bagi anak-anak yang taat dan hormat kepada para orang tua mereka. Anak akan diakui kedudukan sebagai anak-anak yang taat dan hormat kepada orang tua, dan mereka akan mendapatkan “kebahagiaan selama hidup di bumi dan di surga.”
Anak-anak akan menerima berkat rohani dalam Kristus, anak-anak akan menikmati kemantapan sosial dalam bermasyarakat yang sehat dan kuat. Anak yang mendapatkan pujian memupuk rasa percaya diri. Janji dalam perintah untuk menghasilkan karakter taat dan hormat bagi anak akan menuai hasil berupa pujian dari Allah, dan pujian dari para orang tua anak. Bagi anak-anak yang biasa dipuji, akan tumbuh rasa percaya diri yang besar.
Tafsiran Efesus 6:1-3
Efesus 6:1 “anak-anak” tidak pasti usia berapa yang dirujuk di sini. Dalam kehidupan orang Yahudi seorang laki-laki menjadi seorang pria, bertanggung jawab kepada hukum dan boleh menikah, pada usia 13 tahun (yaitu, bar mitzvah) seorang gadis menjadi pada usia 12 (yaitu: bath mitzvah). Dalam budaya Romawi anak laki-laki menjadi seorang pria pada usia 14, dalam kebudayaan Yunani, pada usia 18.· ”taatilah” ini merupakan istilah majemuk Yunani dari “mendengar” dan “di bawah” . parallel kolosenya menambahkan “dalam segala hal”. Ketaatan ini pasti untuk jangka waktu tertentu (masa kanak-kanak). Bahkan perintah ini harus diimbangi dengan Matius10:34-39. Otoritas tertinggi bukanlah orang tua, tetapi Ilahi.
· “dalam Tuhan” pencakupan ini memastikan bahwa konteksnya adalah rumah tangga
· Kristen. Konteks ini menyiratkan biak anak-anak Kristen dan orang tua Kristen.
· “Haruslah demikian” Alkitab dengan jelas menyatakan hubungan pemberian Allah antara orang tua dan anak-anak. Keluarga yang kuat membentuk masyarakat yang kuat.
Efesus 6:2 “hormatilah” ini adalah sebuah present present active imperative. Ini adalah kutipan dari sepuluh perintah Allah. “hormatilah” adalah istilah komersial yang berarti “memberikan bobot yang pantas kepada” ini mencerminkan konsep PL bahwa apa yang adalah “berat/berbobot” adalah berharga. Orang tua harus dihormati dan dihargai oleh anak-anak Kristen. Tidak ada orang tua yang sempurna (sebagaimana juga tidak ada anak yang sempurna).
· “Ayahmu dan ibumu” ini menunjukkan bahwa kedua tua layak untuk dihormati dan dihargai.
· “(ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini)” kutipan dalam ayat Efesus 6:3 ini digunakan dalam ulangan dalam konteks yang berbeda. Ini bukan janji umur panjang untuk individu, tapi janji kebudayaan akan stabilitas sosial. Perhatikan bahwa Paulus, dengan mengutip sepuluh perintah Allah, menunjukkan bahwa hukum masih berlaku sejauh sebagai pedoman pewahyuan untuk orang Kristen tetapi tidak untuk keselamatan.
Efesus 6:3 “di bumi :Paulus mengadaptasi kutipan PL dari “di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu, kepadamu” dan mengubahnya menjadi sebuah prinsip umum. Para penulis PB sering mengambil janji PL untuk Israel dan diadaptasi menjadi kebenaran universal.
Kewajiban Anak
1. Taat kepada Orang tua
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian (Efesus 6:1). Dalam terjemahan Yunani kata taat hupakou yang berarti to listen. Kata ini menjelaskan taat berarti harus mendengar dengan sikap yang benar yakni menyimak dengan seksama dan kemudian dilakukan. Mendengar nasihat dari orang tua, bukan hanya sambil lalu, melainkan dihayati dan dilakukan. Menaati orang tua merupakan suatu kewajaran alamiah.Perintah bahwa anak-anak wajib menaati orang tuanya adalah pernyataan khusus dari Allah, menjadi “hukum wajar” yang ditulis Allah di hati nurani semua manusia. Hukum itu berlaku di setiap masyarakat, terlebih lagi di masyarakat Kristen. Seorang anak wajib menaati orang tuanya tak usah dipersoalkan, karena menaati orang tua adalah tuntunan akal sehat; kewajiban anak untuk menaati dan menghormati orang tua.
Ketaatan ini memiliki standar yang tak ternilai oleh nalar manusia yang berdosa. Ketaatan kepada orang tua yang dimaksud merupakan manifestasi dari ketaatan kepada Tuhan. Maka, dikatakan bahwa taatilah orang tuamu di dalam Tuhan. Alasan ini juga merupakan suatu penerapan tema dari seluruh bagian, yaitu “rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus” (Efesus 5:21). Inilah keharmonisan dalam keluarga yakni anak-anak taat kepada orangtua dalam Tuhan.
2. Menghormati Orang-tua
Meskipun zaman berisikan kemajuan dan kebebasan yang luar biasa, tetapi anak-anak supaya tetap menaati orang tuanya di dalam Tuhan. Dalam terjemahan Yunani, hormat berarti timao yang berarti honour, value. Kata ini menjelaskan mengenai bagaimana sikap menghargai dan menghormati yang tidak hanya dimulut tetapi tampak juga dalam perbuatan. Rasa hormat yang dilakukan kepada orang tua adalah suatu perintah dan itu merupakan salah satu butir hukum Taurat yang dikutip Rasul Paulus.Menghormati orang tua berarti menghargainya waktu masih hidup. Menghargai orang tua pada waktu sehat dan sakit, bukan pada waktu mereka sudah mati. Sikap hormat anak kepada orang tua, tidak ditentukan oleh sebuah persyaratan, apakah orang tuanya baik atau tidak, tetapi merupakan sebuah keharusan karena sudah diperintahkan Tuhan dalam hukum Taurat.
· Berbahagia: terjemahan Yunani dari kata berbahagia adalah eu, artinya prosper. Kata ini menjelaskan mengenai kehidupan yang selalu berhasil dan menjadi dan makmur.
· Panjang umur: terjemahan Yunani dari kata panjang umur adalah makrochronios, artinya long lived. Kata ini menjelaskan mengenai durasi yang panjang seorang hidup dalam dunia ini.
Itulah berkat dari Allah bila kita mengasihi orang tua dengan tulus. Berkat dari Allah ini dapat terealisasi jika taat dan hormat yang dilakukan dengan benar sebagai respons kepada firman Tuhan.
Akibat Taat dan Hormat Kepada Orang tua
Akibat dari taat dan hormat kepada orang tua ada janji Tuhan tentang kebahagiaan dan umur panjang akan mengikuti sepanjang hidup. Jadi, kebahagiaan dan umur panjang adalah akibat dari taat, maka tidak dapat dijadikan sebagai tujuan. Maka yang terkandung dari kata kebahagiaan dan panjang umur adalah:· Berbahagia: terjemahan Yunani dari kata berbahagia adalah eu, artinya prosper. Kata ini menjelaskan mengenai kehidupan yang selalu berhasil dan menjadi dan makmur.
· Panjang umur: terjemahan Yunani dari kata panjang umur adalah makrochronios, artinya long lived. Kata ini menjelaskan mengenai durasi yang panjang seorang hidup dalam dunia ini.
Itulah berkat dari Allah bila kita mengasihi orang tua dengan tulus. Berkat dari Allah ini dapat terealisasi jika taat dan hormat yang dilakukan dengan benar sebagai respons kepada firman Tuhan.
Implikasinya Bagi Anak-anak Kristen pada Masa Kini
Menghormati orang tua adalah mengingat sumber kita. Akhirnya, bila kita menelusuri kembali sumber kita, kita akan sampai kepada Allah. Karena itu, menghormati orang tua hampir sebanding dengan menjunjung Allah. Bila kita menjunjung Allah, kita akan menghormati orang tua kita.Untuk itu melalui Efesus 6:1-3 ini kita sebagai sebagai seorang anak memiliki tanggung jawab yaitu seorang anak yang taat kepada orang tua kita seperti kepada Tuhan, tidak dengan manipulasi atau kepalsuan tetapi dengan motif yang murni untuk kemuliaan Tuhan. Melalui ini juga kita diminta untuk mewujudkan hubungan yang istimewa ini sebagai gaya hidup orang Kristen yang sejati, sebagaimana yang dicantumkan dalam Alkitab yakni taat dan kasih .
Melalaui nas inilah kita sebagai anak harus menghormati orang tua kita selama orang tua masih hidup baik dalam keadaan sakit atau sehat.
Di zaman sekarang ini memang banyak anak-anak yang kurang menghargai orang tua dan tidak taat kepada orang-tuanya dan melalui inilah kita diingatkan untuk menghormati orang tua kita di dalam Tuhan dan melalui tulisan Paulus, seorang anak yang taat dan menghormati orang tua akan mendapat janji dari Allah yaitu berbahagia dan panjang umur di bumi.
2. Selama seorang anak memang masih usia anak-anak, selama itu pula ia wajib taat kepada orang tuanya. Paulus mengingatkan bahwa ketaatan terhadap orang tua tidak hanya bagian dari komitmen kristiani melainkan juga suatu hal umum yang benar untuk dilakukan. Ketaatan yang demikian menurut Paulus adalah suatu keharusan atau barangkali lebih baik, sesuatu yang benar dan adil bagi Allah.
Kesimpulan
1. Menghormati orang tua kita adalah mengingat sumber kita. Akhirnya, bila kita menelusuri kembali sumber kita, kita akan sampai kepada Allah. Karena itu, menghormati orang tua hampir sebanding dengan menjunjung Allah. Bila kita menjunjung Allah, kita akan menghormati orang tua kita.2. Selama seorang anak memang masih usia anak-anak, selama itu pula ia wajib taat kepada orang tuanya. Paulus mengingatkan bahwa ketaatan terhadap orang tua tidak hanya bagian dari komitmen kristiani melainkan juga suatu hal umum yang benar untuk dilakukan. Ketaatan yang demikian menurut Paulus adalah suatu keharusan atau barangkali lebih baik, sesuatu yang benar dan adil bagi Allah.