3 JAMINAN KESELAMATAN KEKAL ORANG PERCAYA
Pendahuluan
Kita akan membahas tentang jaminan keselamatan kekal dalam perspektif Allah Tritunggal. Bagian Alkitab yang akan kita lihat adalah Yohanes 10:28-30, Roma 8:28-30, Efesus 2:6-8, Yohanes 5:24, 2 Korintus 1:21-22.
Ada 3 jaminan keselamatan kekal orang percaya dari Allah Tritunggalbisnis, tutorial
1) Jaminan keselamatan dari Allah Bapa
i) Jaminan dari rencana dan program kekal-Nya (Roma 8:28-30; Efesus 1:3-11, 2:7). Allah Tritunggal memprogram seluruh kehidupan kita dan dunia di dalam nilai kesempurnaan. Allah menciptakan kita baik adanya dan memberikan kita kebebasan. Namun manusia jatuh dalam kebebasan. Apakah ini berarti Allah telah gagal?Tuhan sebenarnya sudah tahu dan Tuhan sudah menyiapkan solusi agar manusia bisa diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus dan kembali ke dalam program Tuhan sehingga tujuan Tuhan itu tercapai. Setan mau menggagalkan semua rencana Allah, namun rencana Allah tidak mungkin bisa digagalkan.
ii) Jaminan dari kuasa-Nya (Yohanes 10:29; Roma 4:21, 8:31-39, 14:4; 1 Korintus 1:8-9; Efesus 3:20; Filipi 1:6; 2 Timotius 1:12, 4:18; Ibrani 7:25; 1 Petrus 1:5; Yudas 24). Apa pun yang diberikan Allah Bapa kepada Kristus tidak bisa direbut oleh siapa pun juga. Di dalam Kristus kita menjadi ciptaan baru dan mendapatkan keselamatan. Keselamatan itu ditopang oleh Allah. Keamanan dari manusia, sehebat apa pun, bisa gagal, namun Allah yang sempurna tidak bisa gagal. Maka dari itu keselamatan kita bersifat kekal.
iii) Jaminan dari kasih-Nya (Roma 5:7-11, 8:31-33). Kita diselamatkan dalam nilai anugerah Tuhan. Kasih Tuhan tidak pernah berubah. Kasih-Nya adalah kasih yang aktif. Kasih itu melengkapi, mengingatkan, dan mengarahkan kita melewati setiap tantangan dan kesulitan sehingga kita tidak terjatuh dalam dosa. Kita bisa terjatuh secara praktis, namun secara esensi iman kita tidak mungkin jatuh. Ketika kita kembali kepada Dia, kasih-Nya itu tidak pernah berubah. Kasih-Nya tidak pernah habis untuk diberikan kepada kita.
iv) Jaminan dari kesetiaan-Nya memurnikan kita yang adalah milik-Nya (Ibrani 12:1-11). Allah Bapa akan membentuk kita menjadi anak-anak yang kuat dan berkualitas, bukan gampangan atau murahan. Ia akan mendisiplin kita dan tidak akan segan memukul kita jika kita melenceng. Kita bisa kembali menikmati kebebasan kita namun Allah Bapa akan membawa kita kembali ke jalan-Nya.
ii) Jaminan dari kuasa-Nya (Yohanes 10:29; Roma 4:21, 8:31-39, 14:4; 1 Korintus 1:8-9; Efesus 3:20; Filipi 1:6; 2 Timotius 1:12, 4:18; Ibrani 7:25; 1 Petrus 1:5; Yudas 24). Apa pun yang diberikan Allah Bapa kepada Kristus tidak bisa direbut oleh siapa pun juga. Di dalam Kristus kita menjadi ciptaan baru dan mendapatkan keselamatan. Keselamatan itu ditopang oleh Allah. Keamanan dari manusia, sehebat apa pun, bisa gagal, namun Allah yang sempurna tidak bisa gagal. Maka dari itu keselamatan kita bersifat kekal.
iii) Jaminan dari kasih-Nya (Roma 5:7-11, 8:31-33). Kita diselamatkan dalam nilai anugerah Tuhan. Kasih Tuhan tidak pernah berubah. Kasih-Nya adalah kasih yang aktif. Kasih itu melengkapi, mengingatkan, dan mengarahkan kita melewati setiap tantangan dan kesulitan sehingga kita tidak terjatuh dalam dosa. Kita bisa terjatuh secara praktis, namun secara esensi iman kita tidak mungkin jatuh. Ketika kita kembali kepada Dia, kasih-Nya itu tidak pernah berubah. Kasih-Nya tidak pernah habis untuk diberikan kepada kita.
iv) Jaminan dari kesetiaan-Nya memurnikan kita yang adalah milik-Nya (Ibrani 12:1-11). Allah Bapa akan membentuk kita menjadi anak-anak yang kuat dan berkualitas, bukan gampangan atau murahan. Ia akan mendisiplin kita dan tidak akan segan memukul kita jika kita melenceng. Kita bisa kembali menikmati kebebasan kita namun Allah Bapa akan membawa kita kembali ke jalan-Nya.
Ia bisa menghajar hati nurani kita, damai sejahtera kita, dan ketenangan kita jika kita tidak bertobat. Ini semua agar kita menghasilkan buah kebenaran, buah sukacita, dan buah damai sejahtera. Allah Bapa akan senantiasa memerhatikan kita dan membawa kita ke jalur yang benar.
v) Jaminan dari janji-Nya untuk memelihara kita. Perjanjian ini tidak dapat dirusak apalagi ditiadakan oleh kegagalan manusia. Dengan demikian Allah menjanjikan hidup yang kekal (Yohanes 3:15-16, 1 Timotius 1:16, bandingkan dengan Yeremia 31:35-40). Tuhan selalu memberikan pembaruan sehingga kita selalu menjadi baru di dalam Tuhan. Firman Tuhan mengarahkan kita untuk selalu menikmati Dia yang selalu memberikan solusi bagi kita.
Jaminan Allah itu manis, pasti, dan kekal. Dengan jaminan tersebut kegagalan umat-Nya melakukan tugasnya tidaklah menjadi masalah bagi Allah. Ia berkuasa menggenapkan tujuan rencana-Nya bagi kita (2 Timotius 1:12, Yudas 24, Yohanes 10:28-29, Filipi 1:6). Tak ada kuasa atau makhluk yang bisa menghalangi atau menyebabkan-Nya gagal (Yesaya 46:10).
v) Jaminan dari janji-Nya untuk memelihara kita. Perjanjian ini tidak dapat dirusak apalagi ditiadakan oleh kegagalan manusia. Dengan demikian Allah menjanjikan hidup yang kekal (Yohanes 3:15-16, 1 Timotius 1:16, bandingkan dengan Yeremia 31:35-40). Tuhan selalu memberikan pembaruan sehingga kita selalu menjadi baru di dalam Tuhan. Firman Tuhan mengarahkan kita untuk selalu menikmati Dia yang selalu memberikan solusi bagi kita.
Setelah menjadi anak Tuhan, Tuhan mau kita memakai kebebasan kita dengan tanggung jawab. Kejatuhan kita tidak akan membuat iman kita menjadi hilang. Allah bisa memanggil kita kembali kepada-Nya. Tidak ada kuasa yang bisa menghalangi kita untuk kembali kepada Allah.
i) Jaminan dari janji-janji-Nya (Yohanes 5:24, 6:37, 27-28). Allah Anak juga memberikan janji. Ia memberikan janji kesatuan dalam Kristus. Janji-Nya itu akan memenuhi kita dan tidak akan berubah. Kita sebagai manusia bisa berubah. Jika perubahan itu membawa kita semakin dekat dengan dunia, maka Tuhan akan menarik kita kembali. Tuhan akan memberikan batasan sehingga kita tidak pergi terlalu jauh. Ketika kita berada dalam jalur yang memuliakan-Nya, maka Ia akan memberikan kebebasan kepada kita. Jadi pada akhirnya hidup kita dibawa untuk memuliakan Tuhan.
ii) Jaminan dari doa-Nya (Yohanes 17:9-12, 15, 20). Ada doa-doa yang Tuhan Yesus naikkan kepada Allah Bapa supaya kita senantiasa berada di dalam Dia. Doa-Nya adalah agar iman kita mencapai kedewasaan di dalam Dia. Allah Anak adalah Pen doa syafaat kita. Ia adalah raja, imam, dan nabi.
iii) Jaminan dari kematian-Nya (Yesaya 53:5, 11; Matius 26:28; Yohanes 19:30). Kematian Kristus adalah kematian yang mengubah kita. Kematian-Nya memberikan kita kuasa untuk lepas dari dosa. Kematian-Nya merupakan program Allah untuk menebus kita.
iv) Jaminan dari kebangkitan-Nya (Roma 6:3-10, Kolose 2:12-15). Kebangkitan Kristus memberikan suatu kepastian bahwa pengharapan dan iman kita itu pasti di dalam Dia. Kebangkitan-Nya membuktikan kemenangan-Nya atas kematian dan kuasa Iblis.
v) Jaminan dari pekerjaan-Nya pada masa kini. Ia terus bekerja bagi kita. Ia melakukan pekerjaan sebagai Pembela bagi kita (1 Yohanes 2:1). Ketika Setan menuduh kita sehingga kita terus merasakan ketakutan dan tidak memiliki damai sejahtera, maka kita tidak akan bisa hidup dalam kesucian dan sukacita Tuhan. Namun Tuhan akan membela kita. Yesus dalam keadilan-Nya akan terus bekerja dalam kehidupan kita supaya kita tidak terjatuh.
Ia juga melakukan pekerjaan sebagai Juru-syafaat bagi kita (Ibrani 7:25). Ini agar kita bisa terus menjadi anak-anak-Nya yang benar dan suci. Ia memerhatikan setiap momen dalam hidup kita. Ketika kita taat, maka Allah akan senang. Ketika kita berdosa, maka Allah akan bersedih. Roma 5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Ayat ini menyatakan jaminan.
2) Jaminan keselamatan dari Allah Anak (Yesus Kristus)
i) Jaminan dari janji-janji-Nya (Yohanes 5:24, 6:37, 27-28). Allah Anak juga memberikan janji. Ia memberikan janji kesatuan dalam Kristus. Janji-Nya itu akan memenuhi kita dan tidak akan berubah. Kita sebagai manusia bisa berubah. Jika perubahan itu membawa kita semakin dekat dengan dunia, maka Tuhan akan menarik kita kembali. Tuhan akan memberikan batasan sehingga kita tidak pergi terlalu jauh. Ketika kita berada dalam jalur yang memuliakan-Nya, maka Ia akan memberikan kebebasan kepada kita. Jadi pada akhirnya hidup kita dibawa untuk memuliakan Tuhan.
ii) Jaminan dari doa-Nya (Yohanes 17:9-12, 15, 20). Ada doa-doa yang Tuhan Yesus naikkan kepada Allah Bapa supaya kita senantiasa berada di dalam Dia. Doa-Nya adalah agar iman kita mencapai kedewasaan di dalam Dia. Allah Anak adalah Pen doa syafaat kita. Ia adalah raja, imam, dan nabi.
iii) Jaminan dari kematian-Nya (Yesaya 53:5, 11; Matius 26:28; Yohanes 19:30). Kematian Kristus adalah kematian yang mengubah kita. Kematian-Nya memberikan kita kuasa untuk lepas dari dosa. Kematian-Nya merupakan program Allah untuk menebus kita.
iv) Jaminan dari kebangkitan-Nya (Roma 6:3-10, Kolose 2:12-15). Kebangkitan Kristus memberikan suatu kepastian bahwa pengharapan dan iman kita itu pasti di dalam Dia. Kebangkitan-Nya membuktikan kemenangan-Nya atas kematian dan kuasa Iblis.
v) Jaminan dari pekerjaan-Nya pada masa kini. Ia terus bekerja bagi kita. Ia melakukan pekerjaan sebagai Pembela bagi kita (1 Yohanes 2:1). Ketika Setan menuduh kita sehingga kita terus merasakan ketakutan dan tidak memiliki damai sejahtera, maka kita tidak akan bisa hidup dalam kesucian dan sukacita Tuhan. Namun Tuhan akan membela kita. Yesus dalam keadilan-Nya akan terus bekerja dalam kehidupan kita supaya kita tidak terjatuh.
Ia juga melakukan pekerjaan sebagai Juru-syafaat bagi kita (Ibrani 7:25). Ini agar kita bisa terus menjadi anak-anak-Nya yang benar dan suci. Ia memerhatikan setiap momen dalam hidup kita. Ketika kita taat, maka Allah akan senang. Ketika kita berdosa, maka Allah akan bersedih. Roma 5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Ayat ini menyatakan jaminan.
Damai dalam keselamatan itu pasti akan diberikan kepada kita dan damai itu tetap selama-lamanya. Jika keselamatan itu bisa hilang, maka kita tidak mungkin memiliki damai itu senantiasa. Kita diberikan damai dengan Allah dan sesama serta kita dijadikan pembawa damai. Damai itu tidak akan bisa dikalahkan oleh kenikmatan dan kepuasan dunia.
i) Ia melahir barukan orang percaya (Yohanes 3:3-7, Titus 3:5, Yakobus 1:18, 1 Petrus 1:23). Itu berarti orang Kristen memiliki tabiat yang baru untuk rindu melakukan perkara-perkara Allah. Kita diberikan satu pola pikir, afeksi, dan tingkah laku yang baru. Orang yang mengaku Kristen namun tidak mengalami pembaruan ini bisa dikatakan belum sungguh-sungguh mengalami kelahiran baru yang sejati.
ii) Ia membaptiskan orang percaya ke dalam tubuh Kristus (Roma 6:3-4, 1 Korintus 12:13, Galatia 3:27, Efesus 4:4-5, Kolose 2:12). Semua anggota dalam tubuh Kristus memiliki relasi, ikatan, dan kebersamaan untuk berjalan dalam kehendak Tuhan.
3) Jaminan keselamatan dari Allah Roh Kudus
i) Ia melahir barukan orang percaya (Yohanes 3:3-7, Titus 3:5, Yakobus 1:18, 1 Petrus 1:23). Itu berarti orang Kristen memiliki tabiat yang baru untuk rindu melakukan perkara-perkara Allah. Kita diberikan satu pola pikir, afeksi, dan tingkah laku yang baru. Orang yang mengaku Kristen namun tidak mengalami pembaruan ini bisa dikatakan belum sungguh-sungguh mengalami kelahiran baru yang sejati.
ii) Ia membaptiskan orang percaya ke dalam tubuh Kristus (Roma 6:3-4, 1 Korintus 12:13, Galatia 3:27, Efesus 4:4-5, Kolose 2:12). Semua anggota dalam tubuh Kristus memiliki relasi, ikatan, dan kebersamaan untuk berjalan dalam kehendak Tuhan.
Kita akan mendapatkan sukacita sebagai bagian dari tubuh Kristus. Setiap anggota akan digairahkan untuk melakukan kehendak Allah dalam nilai kerajaan-Nya. Ia tidak akan membiarkan kita terlepas dari ikatan tubuh Kristus. Sebagai orang percaya kita hidup sebagai satu-kesatuan dengan tubuh Kristus. Kalau kita menolak untuk terhisap dalam tubuh Kristus, maka kita sedang mendukakan hati Roh Kudus.
Allah Roh Kudus akan menyucikan bakat kita sehingga itu dipakai untuk pekerjaan Tuhan. Tubuh Kristus itu memiliki Kepala yaitu Kristus sendiri yang memimpin kita. Orang percaya bisa mengalami kemunduran karena kesulitan atau situasi, namun ia tidak akan terlepas dari tubuh Kristus. Jika kita mengalami kemunduran rohani, maka kita harus kembali kepada Tuhan supaya kita memperoleh kemenangan iman. Masa pandemi ini tidak boleh kita biarkan menjadi penghalang untuk melayani Tuhan.
iii) Ia tinggal di dalam orang percaya (Yohanes 7:37-39, 14:16; Roma 8:9; 1 Korintus 2:12, 3:16, 6:19; 1 Yohanes 3:24). Allah Roh Kudus tinggal di dalam kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita. Ia tidak akan membiarkan kita tidur dalam dosa. iv) Ia memeteraikan orang percaya (2 Korintus 1:22, 5:5; Efesus 1:13-14, 4:30). Meterai itu menyatakan bahwa keselamatan itu sah dan legal serta tidak bisa digugat dan diubah. Kita menjadi milik-Nya dengan kepastian yang teguh.
BACA JUGA: ROH KUDUS SEBAGAI METERAI DAN JAMINAN: EFESUS 1:13-14
iii) Ia tinggal di dalam orang percaya (Yohanes 7:37-39, 14:16; Roma 8:9; 1 Korintus 2:12, 3:16, 6:19; 1 Yohanes 3:24). Allah Roh Kudus tinggal di dalam kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita. Ia tidak akan membiarkan kita tidur dalam dosa. iv) Ia memeteraikan orang percaya (2 Korintus 1:22, 5:5; Efesus 1:13-14, 4:30). Meterai itu menyatakan bahwa keselamatan itu sah dan legal serta tidak bisa digugat dan diubah. Kita menjadi milik-Nya dengan kepastian yang teguh.
BACA JUGA: ROH KUDUS SEBAGAI METERAI DAN JAMINAN: EFESUS 1:13-14
Demikianlah kita melihat bahwa jaminan keselamatan adalah pekerjaan Allah Tritunggal sendiri. Namun demikian orang percaya tetap mempunyai tanggung jawab untuk bertekun dalam iman keselamatannya (1 Petrus 1:5).
Tetapi ketekunan ini bukanlah prestasi kita melainkan pemberian Allah juga (Filipi 2:12-13). Tanggung jawab rohani kita menyatakan bahwa kita sungguh-sungguh adalah anak-anak Tuhan yang sejati. Keselamatan seseorang bisa dinilai atau diuji dari aspek tanggung jawab rohani, disiplin rohani, dan target rohani. Allah Roh Kudus akan mendorong kita untuk memiliki ini semua. Ketika kita bisa melakukan ini semua, itupun adalah anugerah Tuhan.